Anda di halaman 1dari 22

12.2.

3 Diskusi

Teori elektron bebas dari logam telah diberikan sebagai satu contoh dari gas ideal
fermion dan sebagai satu pengantar untuk beberapa ide yang dipergunakan di fisika
zadat.Elektron pada satu logam tidak memasuki satu potensial seragam dari jenis yang
diperlihatkan pada gambar 12.6, tapi pada satu potensial berkala dari jenis yang
digambarkanpada gambar 12.6 (b). Akibat dari potensial berkala adalah untuk
memperkenalkan satu struktur pita ke dalam diagram energi nilai eigen. Variasi massa jenis
pada keadaan D   dengan   tidak diberikan padapersamaan (12.1), tetapi terdapat sebuah
celah di antara valensi dan pita konduksi. Banyak logam dan semikonduktor dibangun dari
struktur pita mereka.Teori elektron bebas dari logam, diuraikan dalam bagian ini, adalah
tidak lebih dari perkiraaan pertama pada teori tentang logam.

12.3 INTI ATOM SEBAGAI GAS IDEALFERMION

Di dalam satu inti atom dari berat atom A dannomor atomZ, ada protonZ danN = (A-
Z.)neutron. Istilah nukleon diterapkan secara bersama terhadapproton dan neutron, Ketika
kita tidak ingin membedakannya, banyak orang akan mengatakan bahwa ada nucleon A di
1
dalam nucleus/ inti atom. Proton dan neutron adalah fermion dengan spin s  . Adadaya tari
2
yang sangat kuat di antara nucleon dalam inti. Energi ikat rata-rata dari satu nucleon
dalambiasanya sekitar 8 MeV, sedangkan energi ikat rata-rata dari satu elektron dalam atom
hanya pada jarak sekitar eV sampai keV. Karena interaksi yang kuat di antara nucleon, proton
dan neutron pada inti atombukan merupakan dua bagian yang tidak berinteraksidari gas ideal
fermion.Namun, ini adalahaplikasi yang menarik dari teori pada Bagian 12.1 untuk
menggunakanmodel gas ideal fermiondalam menentukan urutan besarnya energi yang dapat
diharapkan dari neutron dan proton dalam satu inti atom, diasumsikan bahwa neutron dan
proton merupakan gas ideal fermion yang idenpenden.
Percobaan pada hamburan energi partikel atom telah menunjukkan bahwa jari-jari R
dari inti atom pada berat atom A diberikan sekitar R  1,3  10 15 A1 / 3 meter. Konsentrasi dari
neutron pada inti adalah
N A  Z  A  Z   A  Z  3
   1,09  10 44  m
V V 4 3
R  A 
3
Menggunakan nilai m  1,67  10 27 kg untuk massa neutron,g= (2s+1)= 2 dan

  1,05  10 34 Js padapersamaan (12. 10) dan asumsikan bahwa(A-Z)/A = N/A sama dengan
0.5 untuk nucleus/inti yang ringan, kita menemukan bahwa

Gambar 12.8(a) Sumur potensialuntuk neutron pada inti atomis yang khas, (b ) sumur potensial untuk
proton padaberat inti yang khas. Sumur potensial untuk proton tidak sedalamneutron pada inti. Dalam kasus
proton, ada juga ptensial halanganCoulomb di luar inti, karena muatan listriknya pada proton di dalam inti inti.

Energi fermi dari gas ideal neutron pada satu volume sama dengan volume dari inti
atom adalah  f  4.5  10 12 J  28MeV , seperti yang diilustrasikanpada gambar 12.8 (a).

Sesuai dengan persamaan (12.3) yang sesuai dengan temperatur fermi adalah 3,3  1011 K ,
menunjukkan bahwa gas ideal neutron berkurang. Energi ikat dari masing-masing neutron
pada inti atom adalah sekitar 8 MeV, sehingga, pada model gas ideal fermion,total kedalaman
dari sumur potensial untuk neutron di dalam inti sebaiknya sekitar 36 MeV, seperti terlihat
pada gambar 12.8 (a). Pada model gas ideal fermion, energi kinetik dari neutron sebaiknya
sekitar 28 MeV.Urutan ini diperkuat dengan eksperimen hamburan dengan menggunakan
energi tinggi dari nucleon
Untuk A > 100, ada neutron yang jauh lebih banyak daripada proton pada inti,
sehingga untuk konsentrasiberat inti, maka energi Fermi adalah lebih sedikit untuk proton
dibandingkan untuk neutron. Karenanya, total kedalaman dari sumur potensial adalah lebih
kecil untuk proton dibandingkan untuk neutron, seperti terlihat pada gambar 12.8 (b ). Ketika
satu proton mendekati inti dari luar inti, ada satu kekuatan listrik dari tolakan karena muatan
positif listrik dari proton yang mendekati dan proton di dalam inti atom. Karenanya, pada
kasus dari proton terdapat potensial yang berurang di luar inti, seperti terlihat pada gambar
12.8 (b ).
12.4 Bintang Putih Dan Bintang Neutron
12.4.1 Bintang Putih
Pendekatan kita didasari terutama pada artikel oleh Orear dan Salpeter dan Van Horn.Sumber
utama energidalam urutan utama bintang, seperti matahari, diyakini sebagai reaksi dari
termonuklir di pusat bintang, yang mengubah hidrogen menjadi helium. Pada suhu
dekatpusat daribintang, yang biasanya dari urutan pada suhu 10 7 K , atom dengan sepenuhnya
diionisasi. Tekanan akibat gerakan termal elektron dan ion dekat pusat bintang adalah cukup
pada bintang muda untuk menahan berat material di atas pusat bintang dan mencegah
keruntuhan gravitasi dari bintang. Ketika hidrogen dekat pusat bintang habis, pusat bintang
mendingin, gerak termal dari ion dan elektron dekat pusat bintang tidak akan cukup untuk
mencegah keruntuhan gravitasi parsial dari bintang.Menurut teorema virial, saat bintang
mengalami keruntuhan gravitasi parsial, bagian dari energi potensial gravitasi yang hilang
akan meningkatkan energi kinetik rata-rata dari ion dan elektron. Temperatur dekat pusat
bintang akan meningkat dan tipe selanjutnya dari reaksi termonuklir, seperti perubahan dari
tiga partikel  (inti helium) pada inti a 12
6 C dapat terjadi. Pada beberapa bintang, keruntuhan

gravitasi pada inti bintang dicegah oleh gas elektron yang berkurang pada bintang. Pada
kasus ini bintang menjadi putih.
Sirius B adalah ciri khas dari bintang mati.Diperkirakan massanya adalah
2,09  10 30 kg , yaitu 1.05 kalidari massa matahari. Perkiraan dari jari-jariSirius B adalah

5,57  10 3 km dan volumenya adalah 7,23  10 20 m 3 . Untuk perbandingan, jari-jaridari bumi

dan matahari berturut-turut adalah 6,4  10 3 km dan 7,0  10 5 km . Ciri khas dari bintang mati
adalah memiliki massa mendekati sekitar massa dari matahari dan ukurannya seperti bumi.
Model yang disederhanakan dari bintang mati akan dipergunakan. Ini akan
diasumsikan bahwa semua hidrogen pada bintang telah berubah ke dalam helium, dan bahwa
helium dengan sepenuhnya diionisasi. Masing-masing helium inti (partikel  ) terdiri dari
empat nucleon, yaitu dua proton dan dua neutron, masing-masing massaM p kira-kira sama
dengan 1,67  10 27 kg . (Perbedaan di antara massa proton dan neutron akan diabaikan dalam
perkiraan perhitungan kami). Masing-masing atom helium kehilangan dua elektron, sehingga
pada rata-rata, ada 0.5 elektron bebas per nucleon. Total angka N dari nucleon pada bintang
kira-kira sama dengan massa dari nucleon. (Ini mengabaikan massa dari elektron pada
bintang, tapi ini cukup akurat untuk pendekatan perhitungan kita.) Pada kasus dari Sirius B,
kita memperoleh

N = (2.09 x 1030)/(1.67 x 10-27) = 1.25 x 1057 . (12.30)


N e menunjukkan jumlah elektron bebas pada bintang mati. x adalah perbandingan

dari N e / N , dimana N adalah jumlah total dari nucleon pada bintang. Untuk ionisasi
12
sepenuhnya dari helium,x= 0.5. (Jika bintang mati terdiri dari ionisasi sepenuhnya pada 6 C,
12
di sana akan ada 6 elektron bebas untuk masing-masing 12 nucleon pada inti 6 C , dan x
sama dengan 0.5.) Sesuai dengan persamaan (12.10), yang berlandaskan pada teori non-
relativisticdari gas elektron yang berkurang, Energi Fermi adalah

 f   2 / 2m6 2 Ne / gV   
  2 / 2m 3 2  N / N 
2/3 2/3
(12.31)

dimanam adalah massa dari satu elektron dan g = (2s + 1 ) = 2 untuk satu elektron
1
spin . Untuk Sirius B, mengunakanx =0.5, N = 1. 25 x 10 57
, V  7.23  10 20 m 3 , m = 9.
2
108 x 10-31 kg dan  = 1. 055 x 10 -34 J. s, kita memperoleh

 f  5.3  10 14 J  0.33MeV (12.32)

BesarEnergi Fermi dari gas elektron bebas adalah mendekati pada sisa energi massa
dari elektron, dimana mc 2  0.5MeV . Untuk nilai yang lebih besar dari (N/V), teori
relativistic penuh harus dipergunakan. Menggunakan persamaan(12.3), kita menemukan
bahwa suhu Fermi T f untuk Sirius Badalah sama dengan 3.8 x 10 9 K. Perkiraaan temperatur
7
pada pusat Sirius B adalah ~2 x 10 K, sehingga T << T f dan gas elektron akan

berkurang.Sebagai perkiraan, kita menggunakan persamaan yang valid untuk pengurangan


yang lengkap dari gas elektron, non relativistic, gas ideal fermion pada T=0, Dikembangkan
pada bagian 12.1.6. Sesuai dengan persamaan (12.13) tekanan dari gas ideal fermion pada
T=0 adalah

Po 
2
Ne / V f  2 xN / N f (12. 33)
5 5

22 -2 17
Untuk Sirius B, tekanan sama dengan 1.8 x 10 Nm , yaitu sekitar 1.8 x 10
atmosfer. Ini cukup untuk mencegah keruntuhan gravitasi lebih lanjut dari bintang mati
seperti Sirius B.

12.4. 2STABILITAS DARI BINTANG MATI


Sesuai dengan persamaan (12. 12), total energidari elektronNe dalam gas elektron
pada T = 0 adalah

3
U elec  N e   f
 3

   xN  / 2m  6 xN / gV
2

2/3

5  5

dimanaN adalah jumlah total dari nucleon pada bintang mati, g = 2 untuk satu
elektron dan x adalah perbandingan dari jumlah elektron dalam nucleon pada bintang. Sejak
V sama dengan 4nR 3 /3, dimana R adalah jari-jari dari bintang mati,kita memperoleh,

  
U elec  3xN / 5R 2  2 / 2m 9xN / 4
2/3
(12. 34)

Jika bintang mati memiliki massa jenis, energi potensial gravitasi adalah

U grav  3GM 2 / 5R  3GN 2 M p / 5R


2
(12. 35)

dimanaM = NM p adalah massa dari bintang mati.

Energi dari bintang mati adalah

3xN   2  9xN 
2/3
3GN 2 Mp 2
Uelec  Ugrav      (12.36)
5R 2  2m  4  5R

Persamaan matematikanya adalah

 
y  a / R 2  b / R 

Nilai minimum dari y adalah ketika


dy / dR =  2a / R 3  b / R 2  0   
yaitu ketika R sama dengan (2 a/b). Karenanya nilai dari R untukU ( R) adalah a minimum
diperoleh


R  x / GNM p
2
 2
/ m9xN / 4
2/3
(12. 37)

Bintang mati akan memulai kontraksi dibawah pengaruh gaya gravitasi gaya gravitasi
hingga U ( R) adalah minimum, ketika, sesuai dengan model sederhana, jari-jari dari bintang
diberikan oleh persamaan (12.37). Substitusi nilai untukSirius B, x = 0. 5, N = 1.25 x
1057G = 6. 67 x 10 -11 N m 2 kg -2 , M p = 1. 67 x 10 -27 kg, m = 9. 108 x 10 -31 kg, h =
1. 055 x 10 -34 J. s, kita menemukan bahwa jari-jari terhitung Sirius B akan di dapat ketika U
( R) adalah minimum yaitu

R = 7 x 10 6 m.

6
Perkiraan jari-jari dari Sirius B adalah 5.57 x 10 m, yaitu 0.008 radii matahari. Ini
dianggap bahwa Sirius Bmemiliki kemungkinan berkontraksi dibawah radius, dimana gaya
ini U ( R) adalah minimum.
Pada contoh sederhana, diasumsikan bahwa bintang matikonsisten hanya pada
sepenuhnya ionisasi helium dan bahwa semua gas elektron berkurang. Sekarang dapat
dipercaya bahwa, ciri khas dari bintang mati, berkurangnya gas elektron pada inti dikelilingi
oleh lapisan luar yang tidak berkurang. Ini diyakini bahwa reaksi nuklir akan berhenti pada
bintang yang berwarna, mungkin dengan beberapa pembakaran lebih awal dari helium untuk
menghasilkan karbon dan oksigen. Bintang matisekarang dingin secara perlahan. Skala waktu
sebelum bintang mati dingin sampai bintang tidak terlihat dipercaya dimulai dari 10 10 tahun.
10
Kalau umur dari alam raya adalah 1.5 10 tahun, beberapa bintang mati akan mempunyai
waktu untuk berkembangsampai bintang tidak terlihat. Baru-baru ini beberapa hitungan
menarik perhatian, mengatakan bahwa ion pada bintang mati mengkristaldengan cara yang
sama dengan logam, yang juga mempunyai elektron bebas dan ion positif pada satu kisi
kristal.
12.4. 3BATAS MASSA DARI BINTANG MATI
Sejauh ini, hanya teori non relativitas dari gas ideal fermionyang telah dikembangkan.
Sesuai dengan persamaan (12.31), Jika (N e /V )meningkat, maka gaya Fermi  f mengalami

peningkatan, dan teori relativistic penuh harus dipergunakan. Asal usul pada persamaan di
lampiran 6
N ( )d  gV 4d / 4 (A6.10)

memberikan angka dari solusi gelombang stasioner (mode normal) pada jangkauan panjang
gelombang  untuk   0  d  menyesuaikanpada keberadaan dari solusi gelombang
stasioner untuk syarat batas pada satu kotak. Pegangan ini bagi seluruh jenis dari gerak
gelombang.Pada hubungan Broglie,   h / p , digunakan untuk partikel relativistic,
persamaan (A6. 17) darilampiran 6, yaitu

N(p) dp = gVp2 dp/2n2h3 , (12.38)


jugadigunakan pada batas relativitas..

Pada temperatur nol mutlak, semua daerah partikel tunggal (mode normal) sampai energi
Fermi f ditempati. Momentum Fermi yang sesuai dilambangkan oleh pf. Diintegrasikan pada
persamaan (12.38) sampai momentum Fermi dan peletakkan spin g = 2 untuk elektron, kita
peroleh

V Vp f 3
Ne 
 23  p 2 dp 
3 2  3

Karena batas relativistic

pf= (3n2h3Ne/V)1/3 (12.39)

Sesuai dengan peralatan mekanis relativistic, E 2  c 2 p 2  m 2 c 4 E 2


—c 2p 2
+ m2c4,
dimana m adalah massa rehat dari elektron, c adalah percepatan dari cahaya di ruang
kosong dan E adalah total daya dari elektron, yang memadai penjumlahan dari energi kinetik
ini dan me2 . Pada ekstrim relativistic batasi , ketika E>me2

f  cpf  c3 2  3 Ne / V 
1/ 3
(12.40)

Karena semua keadaan partikel tunggal sampai dengan energi Fermi diisi saatT = 0,
momentum rata-rata dari salah satu elektron pada gas elektron saatT = 0 adalah

1  V  p f 
pf pf 4
1 1 pVp 2 dp
p
Ne 
0
pN ( p)dp 
Ne 
0  23
  
N e   2  3  4 

Substitusi untuk p 3f dari persamaan (12. 39), kita menemukan bahwa p adalah sesuai dengan

3pf/4. Karenanya, pada batas ekstrim relativistic, rata-rata jumlah energi dari satu elektron
pada T =0 adalah

3
  c p  cpf (12.41)
4

Energi rata-rata dari gas elektron adalah

3  3

U lec  Ne cpf   Nec 3 2  3 Ne / N  1/ 3
(12.42)
4  4
Jika massa jenis bintang seragam, energi potensial gravitasi dari bintang diberikan oleh
persamaan 12.35 Menggunakan Ne = xN and V = 4nR 3 /3 diperoleh

1/ 3
3xNc  9 3 xN  3GN 2 M p2
U  U elec  U grav     (12.43)
4 R  4  5R

Pada batas ekstrim relativistic, Kedua kondisi pada bagian kanan dari persamaan (12.43)
adalah sebanding ke R 1 . Kondisi pertama masa sebanding denganN 4/3
sedangkan kondisi
kedua adalah ke N2 , dimana N adalah jumlah total dari nukleon pada bintang. Pada bintang
yang cukup besar kondisi kedua, yang merepresentasikan energi potensial gravitasi, menonjol
dan sesuai dengan persamaan (12.43) energi U mulai berkurang dengan pengurangan jari-jari.
Tekanan degenerasi elektron cukup besar untuk mencegah keruntuhan gravitasi selanjutnya
seperi bintang yang besar.

Urutan besarnya bilangan kritis nukleon Ncrit , di atas mana bintang itu mengalami keruntuhan
gravitasi selanjutnya, dapat diperoleh oleh persamaan pada kedua kondisi di bagian kanan
persamaan (12.43) Ini menunjukkan hubungan

Ncrit  3 1 / 2 x 2 / 165c / 6Mp 2 


3/ 2
12.44

Dengan x = 0.5 untuk satu bintang mati, kita menemukan bahwa Ncrit = 2 x 10 57 nukleon.
Massa kritis diberikan oleh

M crit  N crit M p  2  10 57  1.67  10 27  3.4  10 30 kg

12.4. 4BINTANG NEUTRON

Jika energi kinetik dari elektron di dalam satu bintang adalah cukup tinggi, elektron dapat
saling berinteraksi dengan proton di dalam bintang untuk menghasilkan neutron oleh
kebalikan proses  . Proses seperti itu mungkin mengambil tempat mengikuti implosi dari
inti supernova. Neutron membentuk satu gas fermion. Untuk menyederhanakan bahasan, ini
akan diasumsikan bintang terdiri seluruhnya atas neutron. Persamaan (12.37) adalah benar
untuk gas neutron, disediakan m, massa dari elektron, diubah ke massa nukleon M p danx
diletakkan sama satu dengan kesatuan. Untuk satu bintang neutron, persamaan (12. 37) jadi

 
Rneut   / GNMp 3 9N / 4
2/3
LetakkanG = 6. 67 x 10 -11 N m 2 kg-2 , M p = 1. 67 x 10 -27 kg dan N = 1. 2 x 10 57 ,sama
dengan satu bintang neutron dengan massa yang sesuai dengan massa matahari, kita
menemukan bahwa jari-jari dari bintang neutron, ketika energinyaU ( R) adalah

Gambar sistem sederhana 12.9.—A terdiri dari 6 boson identik dengan spin nol, (a) Pada T = 0semua boson
berada di dalam keadaan dasar partikel tunggal.

(a) Ketika T>0 tapi T <T b , dimana temperatur Bose T b diberikan oleh persamaan (12. 55),
beberapa boson berada di dalam partikel tunggal, tapi satu fraksi berpengaruh nyata dari boson
masih pada keadaan dasar partikel tunggal, (c ) Ketika T> T b , ada sangat sedikit, boson pada
keadaan dasarpartikel tunggal. Kasus ketika b (  ) < 1 bagi seluruh partikel tunggal yang sesuai
dengan pembatas klasik.

Nilai dari potensial kimia  f diperlihatkan di masing-masing kasus: (a) Pada saatT = 0,  sama
denganenergidari daya paling rendah partikel tunggal menyatakan  Pada teks, energi dipilih nol dari skala

dimana kasus  =0 pada T = 0. (b ) Ketika T< T b , adalah hanya fractionally kurang dari daya dari daya paling
rendah partikel tunggal berkata, (c ) Seperti T yang meningkat diperoleh semakin banyak negatif.

minimum, kira-kira R neut = 12. 4 km. Massa jenis dari bintang neutron pada jari-jari ini dan
total massa sama dengan massa matahari adalah2.5 x 10 17 kg m -3 . Ini adalah perbandingan
dengan massa jenis dari materi nuklir. Sesuai dengan persamaan (12.31), menggunakang =
(2s + 1 ) = 2 untuk satu gas neutron, energi fermi yang sesuai adalah

 f   2 / 2M p 3 2 N / V 
2/3
 9  10 12 J  56MeV
Nilai ini untuk energi Fermi adalah tidak relativistic.Untuk beratbintang neutron yang lebih
besar, energi fermi  f meningkat dan teori relativistic penuh harus dipergunakan.Persamaan

(12.44) dapat dipergunakan untuk membuat satu urutan dari hitungan kebesaran untuk massa
kritis, x = 1, kita peroleh

 
M crit  N crit  Mp  3 1 / 2 / 16 5c / 6Mp 2 
3/ 2
Mp (12.45)

Substitusi nilai numerik dengan konstan, kita menemukan bahwa massa kritis yang
diberikan oleh persamaan (12. 45) adalah 6.8 massa matahari. Untuk memperoleh satu
taksiran lebih baik untuk massakritis, sesuatu harus mempergunakan teori relativitas umum
dan diikuti oleh efek dari energi nuklir.Perkiraan yang menyeluruh dari massa kritis
bervariasi sekitar 0.7 ke 4.0 massa matahari.
Hanya satu model sederhana dari satu bintang neutron homogen telah
diberikan.Pembahasan teoritis menyarankan bahwa, dekat permukaan dari satu bintang
neutron, materi terdiri dari sebagian besar nucleus dan elektron.Sebagai tekananyang
meningkat dengan kedalaman, Inti yang berat terpisah dan bintang terdiri dari sebagian besar
neutron dengan proporsi kecil dari proton dan elektron.Ne-trons ini mungkin membentuk satu
superfluid.Dekatpusat dari satu bintang neutron seharusnya terdiri beberapa hiperon dan
mesons. (Referensi: Shklovskii [8] ). Bukti percobaan untuk bintang neutron yang telah
berasal dari sumber astronomi radio, yaitu meyakini berputarnya bintang neutron.
Bintang lebih besar daripada massa kritis dari bintang mati dan neutron mungkin
berakhir seperti supernovae. Pada eksplosi bintang ini, beberapa materi luar dari bintang-
bintang batal dihembus dan sisanya mungkin cukup kecil untuk berakhir sebagai satu bintang
neutron. Ini diyakini pada kasus Kabut Angkasa.Bintang lebih berat daripada sekitar delapan
massa matahari yang mungkin begitu besar untuk berakhir seperti bintang mati atau bintang
neutron. Seperti bintang yang mungkin berakhir dengan lubang hitam.

12.5 GAS IDEAL BOSSON


12.5.1 SURVEI PENGANTAR YANG UMUM
Boson adalah partikel dari spin integral (0, 1, 2 ..) yang sesuai denganstatistik Bose
Einstein. Tidak ada batas jumlah dari bossons dapat terjadi dalam keadaan partikel tunggal
manapun.Pertimbangkan satu gas boson ideal terdiri dari N boson yang identik, masing-
masing massam pada satu kotak bervolume V dipertahankan pada satu temperature absolut
T, dari jenis yang diperlihatkan di gambar 11.2 Bab 11. Ini diasumsikan bahwa tidak ada
interaksi di antara boson dan boson menempatidaerah partikel tunggal (orbital).Daerah
partikel tunggal (orbital) dapat ditentukan dengan penyelesaian waktu independen pada
persamaan Schrodinger yang dijelaskan untuk partikel di dalam kotak kubuspada lampiran 3.
Massa jenis dari daerah D  diberikan oleh persamaan (12.1 ).
Sesuai dengan persamaan (11.20),jumlah rata-rata boson pada daerah partikel
tunggal, yang mempunyai (partikel tunggal) energi dengan nilai eigen  , diberikan oleh
fungsi distribusi Bose Einstein:

b  
1 1
 (12.46)
exp    / kT  1 exp      1

Pada persamaan (12.46), T adalah suhu mutlak dari panas reservoirdan  adalah
potensial kimia dari partikel reservoir, yang pada kasus boson untuk semua partikel tunggal
lainnya. Karena tidak ada batas untuk jumlah bosson yang ada pada setiap daerah partikel
tunggal, pada temperatur nol mutlak, semua bosson berada pada keadaan dasar partikel
tunggal. KarenaT = 0, b (  ) adalah sama dengan N untuk partikel tunggal pada keadaan
dasar, dan b (  ) adalah nol bagi seluruh daerah partikel tunggal. Ini digambarkan pada kasus
dari satu sistem yang tersususun dari enam boson identik pada spin nol di gambar 12.9 (a).
Ketika temperaturdari panas reservoir panas dinaikkan di atas suhu nol mutlak, beberapa
boson menempati daerah partikel tunggal, meskipun pada suhu yang cukup rendah masih ada
perbandingan signifikan dari bossons yang mungkin masih ada padadaerah dasar partikel
tunggal, seperti yang ditampilkan pada kasus dari sistem yang disusun atas enam bossons
identik dengan spin nol pada gambar 12.9(b).Pada temperatur yang tinggi, rata-rata jumlah
bossons di setiap daerah partikel tunggal adalah jauh lebih sedikit dari satu kesatuan.Seperi
yang diilustrasikan secara kualitatif untuk kasus pada sistem yang disusun dari enam bossons
identik dengan spin nol pada gambar 12.9 (c). Kasus ketika b( ) adalah sangat jauh lebih
sedikit dari satu kesatuan untuk semua daerah partikel tunggal yang sesuai dengan batas
klasik.
Untuk memperoleh spektrum energi dari gas boson ideal di dalam kotak, jumlah dari
keadaan partikel tunggal D d , yang memiliki (partikel tunggal) nilai eigen energi
diantara c dan   d  , harus dikalikan dengan b  , rata-rata jumlah bosons untuk setiap
keadaan. Menggunakan persamaan (12.1) dan (12.46), kita peroleh

 1 / 2 d
3/ 2
gV  2m 
n d    (12.47)
4 2   2  exp    / kT  1
Distribusi energi ini berbeda dari distribusi energi fermi dirac, yang diberikan oleh persamaan
(12.4), berdasarkan tanda negatif daripada tanda positif di dalam kurung pada penyebut dari
persamaan (12.47). Distribusi kecepatan khas untuk satu gas boson ideal diperlihatkan di
gambar 12.10.Mengintegrasikan persamaan (12.47) untuk gas boson ideal terdiri dari N
bosons di dalam kotak, kita peroleh

3/ 2 
gV  2m   1 / 2 d
N  
4 2   2  0 exp    / kT  1 (12.48)

Integral pada persamaan yang diberikan potensial kimia  dengan keadaan dari T, V and
N.Variasi dari potensial kimia  dengan temperatur

Gambarkan 12.10—Sketsa dengan distribusi kecepatan khas untuk gas boson ideal. Kasus ketika T> T b dimana
T b adalah suhu Bose diberikan oleh persamaan (12. 55), cenderung ke kecepatan distribusi Maxwell Boltzmann,
tapi ketika T <T bada perbedaan signifikan. Perhatikan ketika T <T bterdapat sebuah garis tebal ke arah kanan
ordinat. Ini sesuai dengan boson pada partikel tunggal di keadaan dasar

dihitung dari persamaan (12.48), diperlihatkan pada gambar 12.11.Karena jumlah bosons
pada setiap keadaan tunggal tidak dapat negatif, penyebut pada persamaan (12.46) harus
selalu positif, sehingga, untuk gas boson ideal, exp[    / kT  ] harus selalulebih besar dari
satu kesatuan. Ini menyiratkan bahwa    . Karenanya potensial kimia dari satu gas boson
ideal harus selalu lebih sedikit dari energi pada energi yang sangat rendah di keadaan partikel
tunggal.Pada bahasan kita tentang gas boson ideal, kita harus menerima konvensi untuk
memilih energi dari daya yang paling rendah untuk keadaan partikel tunggal (keadaan dasar
partikel tunggal) sebagai nol dari skala energi. Potensial kimia  dari gas boson ideal
kemudian adalah selalu negatif, seperti terlihat di gambar 12.11. Ini akan diperlihatkan di
Bagian 12.5.2* dimana temperatur Bose Tbdiberikan oleh persamaan (12.55), yaitu
2/3
3,31 2  N 
Tb   
mk  gV 

dimanam adalah massa dari satu boson dan g adalah degenerasi spin.

Gambar12.11—Variasi dari potensial kimia  dari satu gas boson ideal dengan temperatur. Temperatur Bose Tb
diberikan oleh persamaan (12.55). Potensial kimia  selalu negatif. Ini hampir nol sampai temperatur Bose.

Ketika T meningkat di atasTb ,  menjadi lebih negatif.

Ini dapat dilihat dari gambar12.11 bahwa padaT = 0, n = 0. [Ini digambarkan pada kasus
dari enam bosons identik dengan spin nol dari posisi  di gambar 12.9 (a ).] Pada temperatur
rendah, ketika T <T b , potensial kimia  nilai numeriknya cukup konstan di bawah nol. [Ini
digambarkan pada kasus dari enam bosons identik dengan spin nol dari posisi  di gambar
12.9(b ).] Ketika T meningkat di atas T b , potensial kimia  menjadi lebih negatif. [Ini
digambarkan pada kasus dari enam bosons identik dengan spin nol dari posisi  di gambar
12.9 (c ).] Perubahan dalamV dan N pada satu nilai tetap dari T menuju pada perubahan nilai
dari  sebagai akibat dari nilai Tb yang digunakanpada gambar 12.11.

Ini diperlihatkan di Bagian 5.9.8 Bab 5, bahwa, pada batas klasik temperature, potensial
kimia dari satu gas ideal monatomic diberikan oleh


exp   / kT   gV / N  mKT / 2 2 3/ 2
 1 (5.84)

Antara lain, untuk satu mol gas dari


4
2 He (gas boson) di STP, exp   / kT  sesuai dengan

2.56  10 5 .[Reference: Bagian 5.9.8 of Bab 5.] Nilai yang sesuai dari  / KT  adalah (-
12.45). Menggunakan nilai dari 2.56 105 untuk exp   / kT  pada ekspresi untuk b( )
diberikan oleh persamaan (12.46), pembaca dapat menunjukkan bahwa, untuk satu mol dari
gas 24 He pada keadaan STP, b( ) adalah sama dengan8,7 x 10 -7
untuk satu atom 24 He , yang
mana mempunyai energi3kT/2. (Ini adalah rata-rata energi dari satu atom gas ideal
monatomic pada batas klasik.) Hasil ini menegaskan perkiraan kurang dari 3 x 10 -6 dibuat di
bagian 4.9 dan menunjukkan bahwa dalam keadaan STP, rata-rata isi dari keadaan partikel g
sangat kecil. Termasuk daerah dengan nilai yang besar dari exp   / kT  pada batas klasik,
exp    / kT  1 dan lamabang untuk b  diberikan oleh persamaan (12.46)
pengurangan, dalam limit klasik untuk

b   e  / kT e   / kT  e   / kT

Dimana  adalah aktivitas yang absolut. Ini adalah distribusi klasik fungsi Boltzman.
1
Menggunakan persamaan (5.84) dan menempatkan   mv 2 , dapat menunjukkan bahwa,
2
pada limit klasik, persamaan (12.47) menuju kepada persamaan distribusi kecepatan Maxwell
Bolztman, yang diberikan oleh persamaan (4.55) pada bagian 4.9, hanya sebagai gas fermi
ideal. (Referensi : Bagian 12.1.7)

Menggunakan persamaan (12.47) kita menemukan bahwa total energi U dari gas ideal
Bosson diberikan oleh

 3/ 2 
gV  2m   3 / 2 d
U   n d    0 exp    / kT  1 (12.49)
0 4 2   2 

Variasi dari U dengan T, pada volum konstan di gambarkan pada gambar 12.12(a). Menurut
persamaan (5.74) dari bagian 5.9.4, U adalah 3NkT/2 untuk gas ideal monoatomik pada limit
klasik. Hubungan ini ditunjukkan pada garis di gambar 12.12(a). Itu menunjukkan bahwa
energi total dari gas ideal bosson adalah selalu lebih kecil dari energi gas monoatomik klasik
yang mempunyai nilai yang sama dari V, T, dan N. Itu terlihat dari gambar 12.12(a), pada
daerah dengan temperatur tinggi, energi dari gas ideal bosson mendekati nilai gas ideal
monoatomik. Ketika T=0, semua boson berada pada daerah partikel tunggal, yang telah kita
pilih sebagai nol dari skala energi. Dimana untuk gas ideal bosson, U=0 pada T=0, yang
ditunjukkan pada gambar 12.12(a). Berbeda dengan perilaku gas ideal fermi yang
digambarkan pada figur 12.5(a). Pada T= 0 gas fermi mengisi semua daerah partikel tunggal
sampai energi fermi, dan U tidak 0 pada saat T=0
Sesuai dengan persamaan (12.8) tekanan p dari gas ideal bosson (2U/3V), sehingga
variasi dari p dengan T pada volum konstan memiliki bentuk yang sama sebagai variasi dari
U dengan T. Itu terlihat dari gmbar 12.12(a) bhwa tekanan dari gas ideal bosson adalah selalu
lebih kecil dari tekanan gas ideal monoatomik yang dimilikinya, pada nilai yang sama dari V,
T, dan N. Pada bagian dari degenerasi gas ideal bosson, tekanan diberikan oleh persamaan
(12.18), yang menunjukkan tanda positif di dalam dan berubah menjadi tanda negatif.
Kapasitas molar panas C vm dari gas ideal boson di bedakan dari variasi U dengan T,

menggunakan persamaan (10.1). Variasi dari C vm dengan T digambarkan pada figur


12.12(b). Kurva menunjukkan temperatur gas boson. Pada temperatur bose
Gambar 12.12 Perilaku dari gas ideal boson. (a) Variasi dari energi U dan tekanan p
dengan temperatur mutlak T ditunjukkan. (b) Variasi dari kapasitas molar panas C vm dengan
temperatur mutlak T. Ini adalah kurva dari temperatur Bose Tb, dimana Tb diberikan oleh
persamaan (12.55). Pada temperatur tinggi Cvm menuju nilai klasik 3R/2.

Kapasitas molar panas dari gas ideal boson adalah lebih besar dari nilai (3R/2), yang
valid untuk gas ideal monoatomik pda daerah klasik.

12.5.2 KONDENSASI BOSE EINSTEIN

Tidak ada larangan pada jumlah boson yang ada pada daerah tunggal. Pada nol mutlak
dari temperatur, semua boson seharusnya ada pada daerah dasar partikel tunggal, yang
ditunjukkan pada gambar 12.9 (a). Jika kita memilih pada daerah dasar partikel tunggal
sebagai nol dari skala energi, Keadaan  1 / 2 pada persamaan (12.48) adalah nol untuk daerah
dasar partikel tunggal, sehingga daerah dasar tidak termasuk dalam integrasi pada persamaan
(12.48), yang hanya memberi N ex jumlah boson pada daerah penuh. Dimana

3/ 2 
gV  2m   1 / 2 d
N ex   
4 2   2   exp  / kT  exp   / kT   1
0
(12.50

Jika N adalah total dari jumlah boson, jumlah dari boson N0 pada daerah dasr partikel tunggal
adalah
N0 =N-Nex (12.51)

Pada temperatut tinggi N 0  N dan persamaan (12.48) adalah adalah puncak perkiraan

Dekat dengan nol absolut dari temperatur, semua N boson menuju daerah dasar
partikel tunggal, sehingga pada limit T menuju nol, fungsi distribusi bose einstein b( ) , yang
memberikan jumlah boson pada daerah pertikel tunggal memiliki nilai eigen energi  ,
menuju N untuk daerah dasar partikel tunggal. Jika kita menempatkan  = 0 pada persamaan
(12.46), untuk mengikuti fakta bahwa kita telah memilih daerah dasar partikel tunggal
sebagai nol dari energi, pada limit T menuju nol, untuk daerah dasar kita mempunyai

b  exp   / kT   1  N
1

Disusun kembali dan didapatkan algoritma natural,

  / kT  log 1  1 / N 

Jika x  1, log( 1  x) adalah perkiraan yang sesuai dengan x. Dimana untuk besar N, pada
temperatur sangat dekat dengan nol mutlak, kita dapatkan

  / kT  1 / N (12.52)

Sesuai pada persamaan (12.52), potensial kimia dari gas ideal boson pada T=0. Untuk sistem
mikroskopik yang kecil, nilai N = 1018 bosons, nilai dari (  / kT ) diberikan oleh persamaan
(12.52) adalah mendekati 10-18, yang sangat kecil. Dimana temperatur mendekati nilai nol
mutlak, ini adalah pendekatan yang bagus untuk mengasumsikan bahwa
exp(  / kT )  exp(10 18 ) kondisi yang sesuai pada persamaan (12.50). Menggunakan
perubahan variabel x   / kT , persamaan (12.50) kemudian menjadi

3/ 2 
gV  2mkT  x 1 / 2 dx
N ex   
4 2   2  
0 ex 1 
3
Integral pasti adalah sesuai pada produk dari fungsi gamma     1 / 2 / 2 da fungsi Rieman
2
3
zeta     2.612 . Dimana, mendekati nol mutlak, jumlah boson adalah
2

N ex  2.612 gV mkT / 2 2 
3/ 2
(12.53)

Temperatur Bose Tb, yang terkadang disebut temperatur kondensasi Bose Einstein, adalah
sesuai dengan temperatur yang ada pada persamaan (12.53), semua boson ada pada daerah
yang penuh. Menempatkan N ex sesuai pada N dan T =Tb pada persamaan (12.53), kita dapat


N  2.612 gV mkT / 2 2 
3/ 2
(12.54)

Menyusun kembali,kita dapat

2/3 2/3
2 2  N  3.31 2  N 
T b      (12.55)
mk  2.612 gV  mk  gV 

 
Seperti contoh, untuk gas boson 6.02  10 23 boson 24 He atom, masa yang lain 6.65  10 27 kg

Pada kotak dari volum 22.4  10 3 m 3 , temperatur bose diberikan pada persamaan (12.55)
adalah 0.036 K. Jika tidak ada interaksi diantara boson, gas idealo boson tidak mencair. Pada
prakteknya, interaksi antara bosson, semua gas boson mencair sebelum temperaturnya
berkurang pada temperatur bose. Pada helium, gas mencair pada suhu 4.21 K tekanan
atmosphere. Ini panjang sebelum suhu turun ke 0.036 K/ Pencairan meningkatkan konsentrasi
(N/V).
Ini terlihat pada gambar 12.11 bahwa potensial kimia gas boson adalah nyata nol
meningkat ke suhu Bose, sehingga asumsi pada persamaan (12.52) bahwa exp   / kT 
sesuai dengan suhu yang sangat rendah adalah pendekatan yang bagus untuh temperatur
Bose. Perbedaaan persamaan (12.53) dan (12.54), pada pendekatan yang bagus kita dapatkan,
ketika T<Tb,

N ex  N T / Tb 
3/ 2
(12.56)
Substitusikan pada persamaan (12.51) kita menemukan, untuk suhu mengikuti suhu Bose,
jumlah boson pada daerah dasar partikel tunggal diberikan, pada pendekatan yang bagus,
N ex  N 1  T / Tb 
3/ 2
(12.57)
Variasi dari (N0/N) dengan suhu mutlak ditunjukkan pada gambar 12.13. Untuk temperatur
yang baik mengikuti suhu Bose, fraksi signifikan dari daerah dasar partikel tunggal. Diatas
temperatur Bose, jumlah Boson, jika banyak, pada daerah dasar partikel tunggal adalah
sangat kecil dari total jumlah boson.
Kecepatan distribusi gas ideal boson untuk T<Tb, digambarkan pada gambar 12.10.
Boson yang jatuh pada daerah dasar partikel tunggal pada temperatur yang sangat rendah
disebut kondensasi Bose Einstein. Ini bukan daerah kondensasi, tetapi kondensasi pada
daerah dasar partikel tunggal yang sama. Ini disebut kondensasi pada momentum. Perbedaan
besar antara prediksi dari distribusi Bose Einstein dan distribusi Boltzman, mendekati T=0,
digambarkan pada masalah 12.11

Gambar 12.13 Variasi dengan temperatur mutlak T dengan rasio jumlah N0 dari boson pada
derah dasar partikel tunggal untuk N, total jumlah boson, untuk temperatur mengikuti
temperatur Bose.

12.5.3 TERMODINAMIKA DARI GAS IDEAL BOSON


Sesuai pada bagian N yang tidak berinteraksi dengan boson identik di dalam kotak. Ekspresi
untuk potensial dasar  mengikuti persamaan (11.32),(12.8) dan (12.49). Kita peroleh

3/ 2 
2U gV  2m   3 / 2 d
   pV  
3
 2  2 
6    0 exp      1 (12.58)

Sesuai persamaan (11.9), fungsi partisi dasar untuk sistem Boson N adalah, untuk N

 t exp N  Et V , N 

Dimana Et V , N  adalah nilai eigen energi dari partikel N untuk N sistem boson, V adalah

volum,  adalah parameter temperatur dari suhu reservoir dan  adalah potensial kimia dari
partikel reservoir. Untuk daerah partikel N, kita peroleh
N  n1  n 2  ....n5  ....
E1  n1 1  n2  2  ....  n3 3  ...

Dimana n1 adalah jumlah boson j pada partikel tunggal, yang memiliki nilai eigen energi,
ketika sistem boson adalah i partikel N. Dimana

  expn1  n2  .....exp  n1 1  n2 2  ...

Menambahkan argumen diatas untuk setiap daerah partikel tunggal, kita peroleh

 1  exp     1  1  exp     2  .........


1 1
(12.59)

Menggunakan persamaan (11.28) kita peroleh

  kT log  kT ilog 1  exp    1  (12.60)

Pada daerah temperatur dimana potensial kimia dari gas ideal boson sangat dekat untuk
semua temperatur Boson, letakkan   0 dan buat substitusi x   / kT persamaan (12.49)
mendekati

3/ 2 
gV  2m  3/ 2
U   kT   x x dx
5/ 2

e  1
(12.61)
4 2   2  0

Integral definit pada persamaan (12.61) sesuai dengan produk fungsi gamma dan fungsi
Rieman zeta

U  0.770 NkT (T / Tb ) 3 / 2 T  Tb  (12.62)

Temperatur Bose Tb diberikan oleh persamaan (12.55)

Menggunakan persamaan (12.8), (12.62) dan(11.32), untuk T<Tb kita peroleh

pV  U  0.513NkT (T / Tb ) 3 / 2  T  Tb 
2
(12.63)
3

Ketika T<Tb, kedua U dan p adalah seimbang untuk T5/2, jika V adalah konstan Kapasitas
panas dari T<Tb adalah
C v  U / T v  1.93Nk (T / Tb ) 3 / 2 (T T b ) (12.64)

Menggunakan persamaan (11.31) dan (12.63), kita peroleh

S   / T  ,V  1.28Nk (T / Tb ) 3 / 2 (T T b) (12.65)

12.5.4. GAS PHOTON


Pada bagian ini kita sebaiknya menambahkan teory dari gas ideal boson ke gas photon.
Mengikuti persamaan (A.6.19), jumlah dari partikel tunggal (photon) per unit volum pada
daerah frekuensi angular to  d  pada gambar 9.1 adalah

D d   2 d /  2 c 3 (12.66)

Jumlah dari semua atom lain dari temperatur reservoir adalah juga tidak diubah. Pada kondisi
ini, persamaan 911.3) memberikan kemungkinan itu adalah N, photon dari beberapa energi
 adalah


PNpt  Cg R U *   i , N R , VR 
Dimana  i  N i  i adalah energi total dari N i photon yang dipilih oleh partikel tunggal,

dan kedua N R , jumlah dari photon, jika beberapa, pada reservoir dan VR, volum dari panas
reservoir adalah konstan.

Mnempatkan  menjadi nol pada persamaan (12.460, kita menemukan asembli rata rata mlah
photon pada partikel tunggal (photon) memiliki nilai eigen energi    adalah

n  1 /exp  / kT   1 (12.67)

2.5.5 HELIUM CAIR


Helium adalah gas dengan isotop 24 He , yang resultan spin nya nol dan adalah boson. Isotop
3
2 He mempunyai resultan spin ½ dan ini adalah fermi. Temperatur kritis dari helium adalah
5.2K, sehingga helium tidak dapat mencair diatas 5.2K, apapun tekanan luarnya. Pada
tekanan atmosfer normal (760 mm), Titik didih gas helium adalah 4.21K. Gaya van der waals
terlalu kecil untuk cairan helium menjadi padat pada tekanan atmosfer. Diafram fasa gas
helium ditunjukkan pada gambar 12.14. Sebagai temperatur dari cairan helium adalah
berkurang, ini adalah anomali yang besar pada kapasitas panas, ini adalah 2.17K, yang
ditunjukkan pada gambar 12.15. Ini disebut point  . Cairan helium pada temperatur diatas 
point disebut cairan He I.

Gambar 12.14 Diagram fasa dari helium cair. Fasa padat tidak esis sebagai T ke nol,
walaupun tekanan sekitar 25 atm ditambahkan. Ada transisi dari Helium cair I ke Helium II
pada point 

Gambar.12.15 Kapasitas molar panas Cvm dari Helium cair dibandingkan dengan prediksi
untuk gas ideal boson sesuai dengan jumlah densitasnya.

Anda mungkin juga menyukai