TINJAUAN PUSTAKA
E = mc 2 (2.3)
dengan c adalah kecepatan cahaya 2,998 x 108 m/s
Dengan demikian maka energi ikat deuterium ( 12 H ) yang tersusun dari satu proton
109 hingga 1011 eV, sementara massa elektron total berorde 1 hingga 104 eV. Jadi, suku
terakhir persamamaan (2.5) yaitu (Be) kecil sekali dibanding dengan suku-suku di
depannya. Dalam batas ketelitian tertentu, suku terakhir terkadang bisa dihilangkan.
Sehingga biasanya dinyatakan, misalnya, bahwa massa inti atom hidrogen (proton atau
1
1 H ) adalah massa atom hidrogen dikurangi massa satu elektron. Dengan menyisipkan
pernyataan ini ke dalam persamaan (2.4), didapatkan:
B = (mn + (m(11H ) − me ) − (m(12H ) − me )c2
Gaya inti dua nukleon juga tidak bergantung pada jenis nukleon. Gaya inti antara
proton-netron sama seperti gaya proton-proton.
2.4 Model Gaya Inti
Model yang berhasil menjelaskan asal usul gaya berjangkaun pendek ini adalah
model gaya tukar (exchange force), yang diusulkan oleh Yukawa. Diandaikan ada sebuah
proton dan netron di dalam inti. Menurut model ini, netron memancarkan sebuah partikel
dan sekaligus menariknya dengan gaya yang sangat kuat. Jika partikel tadi menghampiri
proton, ia akan tertarik pola oleh proton dengan suatu gaya tarik yang sangat kuat. Proton
kemudian memancarkan sebuah partikel yang dapat diserap oleh netron. Karena proton
dan netron masing-masing menarik partikel yang dipertukarkan tersebut dengan gaya tarik
yang kuat, maka mereka seakan saling menarik.
Gambar 2.4. Ilustrasi Model Gaya Inti
Ex t=∝ (2.8)
Energi adalah kekal, jika energi itu dapat diukur secara pasti. Kenyataannya, menurut
ketidakpastian Heisenberg, energi E memiliki ketidak-pastian dalam selang waktu t . Oleh
karena itu, hukum kekekalan energi dapat ”dilanggar” sebesar E dalam selang waktu t = =
/ E yang cukup singkat.
Jumlah energi yang melanggar hukum kekekalan energi dalam model gaya tukar
netron-proton ini adalah mc 2 , yaitu energi diam partikel yang dipertukarkan.
Dengan demikian, partikel ini hanya dapat hadir dalam selang (dalam kerangka
laboratorium)
=
t = (2.9)
mc 2
Jarak terjauh yang dapat dicapai partikel ini dalam selang waktu t adalah x = c t .
Dengan c adalah kecepatan cahaya. Namun, kecepatan yang sesuangguhnya partikel tersebut
di bawah kecepatan cahaya.
c=
mc 2 = (2.11)
x
Karena telah diketahui jangkaun gaya inti hanya sekitar 10 -15 m, maka energi diam
partikel tersebut dapat ditaksir, yaitu sekitar:
mc2 ≅ 200 MeV
Partikel yang dipertukarkan ini berupa sebuah partikel ”virtual”. Jika inti atom
”dilihat” lebih seksama, gaya tarik menarik antara proton dan netron dapat ”terlihat”, tetapi
partikel virtual ini tidak terlihat.
Jika inti atom ditembaki dengan proyektil (partikel berenergi tinggi), proyektil
tersebut akan menumbuk proton dan netron sedemikian kuatnya, sehingga memasok
momentum pental yang memperkenankan partikel virtual itu menjadi partikel nyata dan
muncul dalam laboratorium. Partikel itu dinamakan dengan meson.