Semua inti atom pada dasarnya tersusun atas proton dan neutron.
proton yaitu partikel bermuatan positif dengan massa satu satuan massa atom
neutron yaitu partikel tak bermuatan (netral) dengan massa satu satuan massa atom.
Berarti massa suatu atom berkonsentrasi
Massa proton dan massa neutron masing-masing besarnya :
mp = 1,007825 sma
mn = 1,008665 sma
di mana :
1 sma = 1,6604 x 10-27 kg
Dimana:
X = nama atau simbol unsur atom
Z = nomor atom, menunjukkan banyaknya proton atau neutron
A = nomor massa, menunjukkan jumlah proton dan neutron
A – Z = banyaknya neutron dalam inti
Partikel-partikel penyusun inti ini disebut juga nukelon. Inti atom dapat digolongkan menjadi
3 kategori yaitu:
isotop yaitu inti-inti yang mempunyai nomor atom sama, misalnya 8O16 dan 8O17
isoton yaitu inti-inti yang mempunyai jumlah neutron sama, misalnya 6C 13 dan 7C14
isobar yaitu inti-inti yang mempunyai nomor massa sama, misalnya 6C14 dan 7C14
Inti-inti yang mempunyai jumlah neutron sama atau hamper sama dengan jumlah proton
sering disebut inti ringan. Dengan naiknya jumlah nucleon sudah tentu jumlah neutron
menjadi lebih besar (N>Z). Inti ini biasanya terdapat pada inti-inti stabil.
No adalah jumlah inti mula-mula dan N adalah jumlah inti setelah meluruh. λ disebut
konstanta peluruhan. Kecepatan peluruhan juga dapat dinyatakan dengan paruh waktu (T1/2).
(T1/2) didefinisikan sebagai selang waktu yang dibutuhkan inti untuk meluruh sehingga
jumlah inti menjadi separuhnya.
T1/2 = In 2 = 0,693
Besaran lain untuk menunjukkan kecepatan peluruhan adalah waktu hidup rerata (Tm)
Tm = 1/λ
Jumlah peluruhan tiap satuan waktu disebut aktivitas
A = d N/dt = λ N
Karena aktivitas sebanding dengan N, maka dapat diperoleh hubungan :
A = AO e-λt
Di mana Ao adalah aktivitas mula-mula, satuan aktivitas adalah Ci, dimana 1
Ci setara dengan 3,7. 1010 peluruhan tiap detik. Dari persamaan-persamaan di atas dapat
diturunkan hubungan lain antara jumlah inti yang meluruh dengan waktu paruh yaitu :
N = NO (1/2)n
t
Di mana : n
T1/ 2
C. REAKSI INTI
Reaksi inti akan terjadi jika atom suatu unsur “ditembak” dengan partikel-partikel
tertentu (biasa disebut proyektil). Pada dasarnya isotop dan inti atom dengan Z = 18 dapat
digunakan sebagai proyektil, namun kita akan membatasi pada partikel-partikel berikut.
Partikel Tanda
Neutron 0n
1
Proton
1H
1
Deuteron
1H
2
Triton
1H
3
Helium-3 h, 2He3
Helium-4(α) α, 2He4
Secara normal, reaksi inti akan menghasilkan inti baru dengan disertai partikel lain.
Inti + proyeksi → inti baru + partikel
Dalam persamaan di atas, jumlah muatan total serta jumlah nukleon sebelum dan
sesudah reaksi harus sama.
Energi reaksi inti yang timbul diperoleh dari penyusutan massa inti, yaitu perbedaan
jumlah massa inti atom sebelum reaksi dengan jumlah massa inti atom sesudah reaksi.
Menurut Albert Einstein dalam kesetaraan antara massa dan energi dinyatakan bahwa energi
total yang dimiliki oleh suatu massa sebesar m adalah E = mc2. Apabila semua massa inti
atom dinyatakan dalam sma (satuan massa atom), maka energi total yang dimiliki massa
sebesar 1 sma setara dengan energi sebesar 931 MeV (1 sma = 1,66 × 10-27 kg, c = 3 ×
108 m/s dan 1 eV = 1.6 × 10-19 Joule) Misalnya suatu reaksi inti dinyatakan menurut
persamaan :
A+a→B+b+Q
Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan persamaan :
Q = {(mA + ma) – (mB + mb)} × 931 MeV
dengan :
(mA + ma) = jumlah massa inti atom sebelum reaksi
(mB + mb) = jumlah massa inti atom sesudah reaksi
Q = energi yang timbul selama reaksi terjadi
D. REAKSI FISI
Reaksi fisi adalah reaksi inti antara inti berat (A > 230) dengan neutron sedemikian
sehingga dihasilkan 2 inti baru serta 2-3 neutron. Ketika terjadi pembelahan akan dibebaskan
energi yang sangat besar.
Apabila inti atom 92C235 bereaksi dengan sebutir neutron, maka inti ini menjadi tidak
stabil dan akhirnya pecah menjadi 2 bagian yang hampir sama abesar disertai 2-3 neutron
baru.
92C + n → [92U236]* → zXA + ZXA + 2-3n + energi
235
Setiap kali terjadi pembelahan akan dibebaskan energi 200 MeV yang sebagian besar
berupa energi kinetik.
2-3 neutron baru yang terbentuk akan segera bereaksi dengan inti U235lain. Peristiwa
ini akan terjadi berulang kali, sehingga reaksi semacam ini disebut juga reaksi berantai.
Sudah tentu energi yang dibebaskan akan berlipat ganda. Prinsip ini digunakan pada bom
atom.
E. REAKSI FUSI
Reaksi fusi adalah reaksi inti antara 2 inti ringan (A > 20) sedemikian sehingga
membentuk 1 inti gabungan yang lebih berat sambil membebaskan sejumlah energi.
Contoh-contoh reaksi fusi :
1H + 1H → 2He + n + E = 17,59 MeV
3 2 4
1H + n → 1H + E = 2,23 MeV
1 2
1H + 1H → 2H + E = 23,8 MeV
2 2 4
Meskipun energi yang dihasilkan lebih kecil dari energi fisi tetapi karena massa inti
yang bereaksi kecil, maka tiap satuan massa akan lebih besar.
F. REAKTOR INTI
Reaksi inti adalah tempat berlangsungnya reaksi berantai dengan terkendali, sehingga
energi yang dibebaskan dapat dimanfaatkan.
Pada Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) panas yang dibebaskan dipakai untuk
menghasilkan uap. Kemudian uap tersebut digunakan untuk menggerakkan generator AC,
sehingga diperoleh tenaga listrik.
Bagian terpenting dari suatu reaktor inti adalah :
a. Teras Reaktor
Teras reaktor merupakan wadah untuk terjadinya reaksi inti. Di teras reaktor terdapat
tabung bahan bakar (berisi U235 serta sumber neutron awal.
b. Moderator
Moderator berfungsi untuk memperlemah tenaga neutron, mengingatkan reaksi antara
U235 dengan neutron tidak dapat berlangsung dengan sembarang tenaga. Neutron akan
bereaksi jika tenaganya sekitar 0,025 eV. Neutron yang tenaganya terlalu besar harus
diperlemah dengan menabrakkannya pada atom-atom bahan moderator antara lain
(H2O), grafit dan air berat (D2O).
c. Batang Kendali
Agar reaksi berantai dapat terkendali, maka jumlah neutron yang berada di dalam teras
harus diatur. Caranya dengan menyisihkan atau menarik sebuah alat yang terbuat dari
bahan penyerap neutron. Alat ini disebut batang kendali (Control Rod).
Jadi batang terkendali dapat berfungsi untuk mengubah daya reaktor. Bahan yang dapat
digunakan sebagai batang kendali antara lain Cadmium, boron, dan hafnium.
d. Perisai (Shielding)
Perisai berfungsi untuk menahan neutron dan radiasi lainnya sehingga tidak
membahayakan operator. Oleh karena itu perisai harus terbuat dari bahan yang kuat dan
mampu menahan radiai. Bahan yang dapat digunakan untuk itu antara lain timah hitam,
baja, dan beton barit.
Bahaya Radioisotop
Penggunaan radioisotop, di samping mendatangkan banyak manfaat, juga dapat
mendatangkan masalah. Masalah yang dihadapi sekarang ini di antaranya, masalah
pengontrolan dan pembuangan limbah nuklir. Pembuatan persenjataan nuklir dari negara-
negara maju maupun negara yang berkembang yang tidak dikontrol akan membahayakan bagi
kehidupan. Misalnya dengan terjadinya perang antarnegara yang menggunakan persenjataan
nuklir. Di samping itu pembuangan sampah nuklir yang berasal dari reaktor atom akan
menjadi masalah jika dibuang sembarangan, karena limbah tersebut masih bersifat radioaktif.
Radiasi yang dipancarkan akan membahayakan lingkungan sekitarnya.
Seseorang yang mendapat sinar radiasi dalam waktu yang lama akan menyebabkan
timbulnya penyakit di dalam tubuh, di antaranya kanker, leukimia, dan gangguan saraf. Hal
ini dikarenakan radiasi sinar radioaktif dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel tubuh.
Kondisi ini biasanya terjadi karena pemanfaatan radioisotop dalam teknologi dengan dosis
yang berlebihan.
SOAL LATIHAN
1. Jumlah proton, elektron dan neutron dalam atom 238U92 adalah.…
5. Jika Nitrogen ditembak dengan partikel alfa, maka dihasilkan sebuah inti Oksigen dan
sebuah proton seperti terlihat pada reaksi inti berikut ini:
4
He2 + 14N7 → 17O8 + 1H1
Diketahui massa inti :
4
He2 = 4,00260 sma 14
N7 = 14,00307 sma
17
O8 = 16,99913 sma 1
H1 = 1,00783 sma
Jika 1 sma setara dengan energi 931 MeV, maka pada reaksi diatas….
7. Waktu paruh suatu unsur radioaktif adalah 2500 tahun. Saat unsur telah berusia 7500
tahun maka perbandingan massa yang tersisa terhadap massa awalnya adalah….
8. Suatu zat radioaktif memiliki massa 10 kg. Jika waktu paruhnya adalah 30 menit, maka
banyaknya zat yang telah meluruh setelah 2 jam adalah …. kg
9. Suatu zat radioaktif meluruh dengan waktu paro 20 hari. Agar zat radioaktif hanya
tinggal 1/8 saja dari jumlah asalnya, maka diperlukan waktu.…
10. Konstanta peluruhan suatu unsur radioaktif adalah 1,386/hari. Bila aktivitas redioaktif
awalnya 200 Ci, maka aktivitas radioaktif setelah dua hari menjadi .…