Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinginya.
Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali
pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).
1. Proton ( 11𝑝) : partikel bermuatan listrik positif, memiliki besar muatan sama dengan
elektron, dan memiliki massa 1,67 x 10 -27 kg
2. Neutron ( 10𝑛) : partikel yang tidak bermuatan listrik (netral) dan mempunyai massa
1833 x massa elektron.
❖ Inti atom yang mempunyai nomor atom (Z), nomor massa (A), dan waktu paro tertentu
disebut nuklida yang terbagi menjadi
1. Isotop : nuklida-nuklida dengan jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.
20Ne
Contoh : 10 dan 22
10Ne
20Ne
10 memiliki 10 proton dan 10 neutron
22Ne
10 memiliki 10 proton dan 12 neutron
2. Isobar : nuklida-nuklida dengan jumlah nomor massa sama tetapi nomor atomnya
berbeda.
Contoh : 31H, 32H dan 40 40
18Ar. 20Ca
3. Isoton : nuklida-nuklida dengan jumlah neutron sama.
Contoh : 42He, dan 31H
❖ Satuan massa inti atom adalah sma atau amu (atomic mass unit)
1
- 1 sma = x massa a atom c − 12
12
Soal 1 :
40 40
1.1 Atom 18𝐴𝑟 dan atom 20𝐶𝑎 adalah pasangan nuklida ......
56𝐹𝑒
1.2 Tentukan jumlah proton, neutron, dan elektron dari nuklida 26
❖ Stabilitas Inti
60
proton dan neutron yang terdapat dalam inti. Grafik tersebut
40
N=Z menampilkan keadaan N = Z. Garis N = Z menggambarkan
20
fakta bahwa jumlah neutron menjadi lebih besar dari jumlah
20 40 60 proton ketika nomor atom Z meningkat. Suatu unsur dikatakan
Jumlah proton
stabil jika memenuhi syarat berikut
𝒏
𝟏 ≤ ≤ 𝟏, 𝟓
𝒁
Inti stabil dengan jumlah proton paling banyak ( Z = 83) adalah bismuth, 209𝐵𝑖 yang memiliki
83
126 neutron. Semua inti yang memiliki lebih dari 83 proton ( misal, uranium dengan Z = 92)
adalah tidak stabil. Semua inti tidak stabil ini secara spontan pecah atau menyusun ulang
struktur internalnya begitu waktu berlalu. Peluruhan atau penyusunan ulang struktur-
struktur internal secara spontan ini disebut radioaktivitas (radioactivity).
Dengan
n = jumlah neutron
p = jumlah proton
unsur-unsur yang tidak stabil mempunyai jumlah neutron lebih besar daripada jumlah
proton.
Dengan :
∆𝑚 = defek masa (sma)
Z = jumlah proton = nomor atom
𝑚𝑝 = massa proton (sma)
N = A – Z = jumlah neutron
𝑚𝑛 = massa neutron (sma)
𝑚𝑖𝑛𝑡𝑖 = massa inti (sma)
Gaya-gaya inti kuat mengikat nukleon-nukleon untuk bersatu dalam sebuah inti stabil.
Oleh karena itu diperlukan energi untuk memisahkan sebuah inti stabil menjadi proton-
proton dan neutron pembentuknya. Semakin stabil sebuah inti, semakin besar energi yang
diperlukan. Energi yang diperlukan ini yang disebut energi ikat inti.
𝐄 = ∆𝐦𝐜 𝟐
𝐄 = ∆𝐦 𝐱 𝟗𝟑𝟏 𝐌𝐞𝐕
Dengan :
∆m = defek massa (sma)
C = 3 x 108 m/s
E = energi ikat inti (MeV)
Soal 2 :
2.1 Perhatikan tabel berikut
Berdasarkan tabel di atas, inti yang tidak stabil ditunjukkan oleh angka .......
2.2 Massa inti atom 49Be = 9,0121 sma, sedangkan massa proton dan neutron masing-
masing 1,0078 sma dan 1,0086 sma. Hitung energi ikatnya jika diketahui 1 sma = 931
MeV.
B. Radioaktivitas
Radioaktivitas alam adalah peristiwa pecahnya inti atom secara spontan sambil
memancarkan sinar radioaktif alam seperti : sinar 𝛼, sinar 𝛽, dan 𝛾.
2. Sinar 𝛽
• Merupakan elektron ( −10𝑒 yang berasal dari inti
• Bermuatan listrik negatif
• Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
• Daya tembus dan daya ionisasi sedang
• Jika atom memancarkan sinar 𝛽, nomor atom bertambah satu dan nomor massa tetap
A 0 14 14 𝟎
ZX → −1e + 𝐙+𝟏𝐲 contohnya 6C → 7N + −𝟏𝛃 + 𝒗𝒏𝒆𝒖𝒕𝒓𝒏𝒐
3. Sinar 𝛾
• Berupa gelombang elektromagnet.
• Tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik karena tidak bermuatan.
• Daya ionisasi kecil dan daya tembus besar
• Jika atom memancarkan sinar 𝛾, nomor massa dan nomor atom tetap.
A
ZX → 𝛾+ 𝑨 87 ′
𝐙𝐲 contohnya 38𝑆𝑡 → 87 ′
38𝑆𝑡 + 𝛄
(tanda ‘ menyatakan keadaan eksitasi)
Urutan daya tembus sinar radioaktif dari yang terkecil ke yang terbesar adalah 𝛼, 𝛽, lalu 𝛾.
- Dititik P,Inti ringan tak stabil memiliki kelebihan
❖ Peluruhan inti atom
neutron
𝑁
(N> 𝑍 𝑎𝑡𝑎𝑢 > 1) terjadi pemancaran elektron :
𝑍
1𝑛
0 → 11𝑝 + 0
−1𝑒
C. Peluruhan
- Peluruhan adalah peristiwa pemancaran sinar radioaktif (seperti sinar α, β, dan γ) oleh zat
radioaktif (inti atom yang tidak stabil).
- Aktivitas (A) laju peluruhan radioaktif dalam suatu bahan radioaktif yang hanya ditentukan
oleh banyaknya inti yang meluruh per sekon.
A=λN
Dengan :
𝜆 = tetapan peluruhan (peluang tiap inti untuk meluruh) dan memiliki harga berbeda untuk
inti yang berbeda.
N = banyaknya inti radioaktif (nilai N berkurang terhadap waktu), sehingga aktivitas A
dN
berkurang terhadap waktu, A = dt
dN
− = λN
dt
N t
dN
∫ = −λ ∫ dt
No N 0
(ln N)N t
No = −λ(t)0
N
ln = −λt
No
N
= e−λt
No
N = No e−λt
- Berdasarkan persamaan di atas, juga dapat merumuskan persamaan aktivitas radioaktif
sebagai berikut :
A = Ao e−λt
Dengan :
No = banyak inti mula-mula
N = banyaknya inti yang belum meluruh setelah t
Ao = aktivitas inti mula-mula
A = aktivitas inti yang belum meluruh setelah t
λ = tetapan peluruhan (s-1)
t = waktu peluruhan dihitung mulai dari t = 0
1
Jika ∶ t = T1/2 maka N = N
2 o A0
N
Maka : ln N = ln e−λt
o
1
No A0/2
ln 2 = ln e−λt
No
1 A0/4
ln = −λT1/2
2
ln 2 0,693
T1/2 = atau T1/2 =
λ λ T1/2 2T1/2
- Anda juga dapat memperoleh hubungan N dan N o dengan fakta bahwa setiap T1/2, banyak
1
inti yang tersisa adalah dari banyak inti sebelumnya. Secara umum, banyak inti atom yang
2
tersisa (belum meluruh) setelah selang waktu t = n T1/2 dapat ditentukan dengan persamaan
1 n 𝑡
N = No ( 2) n=𝑇
1/2
1 1/T1/2
N = NO ( )
2
dengan :
t = lama penyimpanan atau umur bahan radioaktif
No = banyaknya atom radioaktif mula-mula
N = banyaknya atom radioaktif yang tersisa pada saat t.
- Peluruhan radioaktif berantai adalah proses peluruhan di mana setiap hasil peluruhan
pertama, kedua dan seterusnya yang masih bersifat radioaktif, terus meluruh sampai
akhirnya tercapai isotop stabil. Ada empat deret radioaktif
Soal 3 :
3.1 Berdasarkan grafik peluruhan berikut, jumlah zat radioaktif setelah meluruh selama 1
menit
No
½ No
t (s)
10 20 (menit\)
3.2 Setelah 72 hari I-131 yang memiliki waktu paro 8 hari tersisa sebanyak 4 g. Tentukan
massa awal unsur tersebut.
3.3 Umur waktu paro Na-24 adalah 30 hari. Hitung waktu yang diperlukan agar 75 %
sampel yang mengandung nuklida ini meluruh
3.4 Jia tebal suat bahan yang digunakan untuk menahan intensitas radioaktif adalah 1
HVL, Intensitas sinar radioaktif yang dilewatkan adalah setengah dari intensitas
semula. Jika tebal bahan diubah menjadi 3 HVL, hitung intensitas sinaar yang
dilewatkan .
❖ Serapan Radioaktif
- Jika seberkas cahaya (foton-foton) datang pada suatu medium, intensitasnya berkurang
secara eksponensial dengan bertambahnya ketebalan penetrasi di dalam medium.
Pelemahan intensitas dalam medium adalah sebagai berikut :
𝐼 = 𝐼𝑜 𝑒 −𝜇𝑥
1 ln 2
𝐼 = 𝐼𝑜 𝑒 −𝜇𝑥 𝑥=
2 𝑜 𝜇
- Dosis serapan didefinisikan sebagai banyak energi radiasi pengion yang diserap materi
setiap elemen volume dengan massa tertentu.
Δ𝐸𝑅
𝐷= Δ𝑀
dengan :
ER = energi radiasi pengion (J)
m = massa yang menyerap energi radiasi (kg)
D = dosis serapan (rad atau gray atau J/kg)
1 gray = 100 rad = 1 J/kg
Reaksi yang menyangkut perubahan pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir. Reaksi
inti secara spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak
stabil ini disebut zat radioaktif.
Misalkan ditembakkan partikel alfa pada inti nitrogen, sehingga menghasilkan isotop
oksigen dan proton.
4
2He + 14
7N → 17
8O + 𝟏𝟏𝐇
Reaksi inti di atas kemudian dapat dituliskan : 14 17
7N(α, p) 8O
Hukum-hukum yang berlaku pada reaksi inti adalah :
1. Hukum kekekalan momentum, yaitu jumlah momentum sebelum dan setelah tumbukan sama.
2. Hukum kekekalan energi, yaitu jumlah energi sebelum dan setelah tumbukan sama.
3. Hukum kekekalan nomor atom, yaitu jumlah atom sebelum dan setelah tumbukan sama.
4. Hukum kekekalan nomor massa, yaitu jumlah nomor massa sebelum dan setelah tumbukan
sama.
Energi reaksi inti didefinisikan sebagai energi total yang dibebaskan sebagai hasil dari
reaksi inti. Hukum kekekalan energi memberikan energi reaksi Q sebagai berikut
A + X → Y + b + Q ..............Q adalah energi reaksi
Energi reaktan = energi produk + energi reaksi
Energi reaksi = energi reaktan – energi produk
Q = { (ma + mx ) − (my + mb ) } x 931 MeV
Soal 4 :
Pembuatan Isotop
Isotop radioaktif dapat dibuat degan cara menembak nuklida-nuklida stabil dengan neutron.
Sebagai sumber neutron adalah reaktor nuklir fisi. Beberapa contoh reaksi inti untuk membuat
isotop radioaktif adalah sebagai berikut :
0𝑛
1 + 27
13𝐴𝑙 →
24𝑁𝑎
11 + 42𝛼
0
1𝑛 + 23
11𝑁𝑎 →
24
11𝑁𝑎
0𝑛 56
1 + 56
26𝑁𝑎 → 25𝑀𝑛 + 11𝑝
0𝑛
1 + 197
79𝐴𝑢 →
198𝐴𝑢
79
Reaksi Fisi
Inti berat yang ditumbuk oleh sebuah partikel dapat membelah menjadi dua inti baru
yang ringan. Dalam reaksi inti ini, massa total produk lebih kecil daripada massa total reaktan.
Selisih massa muncul sebagai energi. Reaksi inti seperti ini disebut reaksi pembelahan inti
atau reaksi fisi.
Reaksi berantai (chain ractions) adalah sederetan pembelahan inti di mana neutron-
neutron yang dihasilkan dalam tiap pembelahan inti menyebabkan pembelahan inti-inti
lainnya.
Neutron
Pada reaksi berantai tak terkendalai dalam setiap pembelahan inti, dua neutron atau
lebih hasil pembelahan, menyebabkan pembelahan inti lainnya. Energi rata-rata yang
dibebaskan adalah 200 MeV persatu fisi. Oleh karena itu reaksi berantai tak terkendali untu 1
kg uranium dapat menghasilkan energi sangat besar (2,28 x 107 kWh) dalam waktu singkat,
seperti pada senjata pemusnah massal, yaitu bom atom.
Dalam reaksi berantai terkendali hanya satu neutron dari tiap hasil fisi yang
diperkenankan untuk membelah satu inti U-235 dan yang lainnya diserap oleh batang
pengendali tanpa menyebabkan pembelahan. Reaksi berantai fisi terkendali merupakan prinsip
dasar reaktor nuklir atau reaktor atom
1. Reaktor Termal – neutron-neutron yang dihasilkan memiliki energi yang hampir sama
dengan energi partikel-partikel gas pada suhu normal. Kebanyakan reaktor komersial saat
ini dari jenis ini. Reaktor termal memiliki lima komponen dasar yang sama yaitu : elemen
bahan bakar, moderator neutron, batang pengendali, pendingin, perisai radiasi (radiation
shielding).
2. Reaktor Cepat (Fast Reactor) – neutron-netron yang menghasilkan fisi memiliki energi yang
besar.
1. Reaktor Penelitian – Pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah pemanfaatan neutron
hasil pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi rdioisotop.
2. Reaktor daya dan PLN – Pada reaktor penelitian, panas dari hasil reaksi fisi tak dimanfaatkan
(dibuang ke lingkungan), pada reaktor daya justru panas hasil reaksi fisi dimanfaatkan untuk
menghasilkan uap yang bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin dalam
sistim PLTN(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Teknologi yang memanfaatkan energi nuklir
disebut teknologi nuklir.
Reaksi Fusi
Reaksi fusi atau reaksi penggabungan inti adalah penggabungan dua inti ringan menjadi
sebuah inti yang lebih berat sambil membebaskan (memproduksi) energi sangat besar.
Berlangsungnya fusi diperlukan suhu tinggi (dalam orde 10 8 K) seperti yang terdapat di matahari
dan bintang-bintang. Karena reaksi fusi hanya dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi, maka
reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir.
2H
1 + 21H → 31H + 1H
1 + 3,03 MeV
2H
1 + 21H → 42H + 11n + 3,27 MeV
2H
1 + 21H → 42H + 10n + 17,6 MeV
Pemanfaatan Radioisotop
a. Teknetum-99 (Tc-99) disuntikkan ke dalam pembuluh darah, kemudian diserap oleh jaringan
yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung. Sebaliknya, TI-201 akan diserap oleh jaringan
sehat pada organ jantung. Kedua isotop ini bermanfaat untuk mendeteksi kerusakan
jantung pada manusia;
b. Iodin -123 untuk mendeteksi penyakit otak atau untuk mengetahui gangguan ginjal;
c. Kobalt-60 (Co-60) atau radium-60 berfungsi untuk terapi dan mematikan sel kanker dan
tumor karena dapat menghasilkan radiasi gamma;
d. Karbon-14 (C-14) digunakan untuk mencari ketidaknormalan pada diabetes dan anemia.
b. Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah, jika tidak terdeteksi adanya
radiasi, berarti pupuk diserap oleh tanaman dengan sempurna.
a. Radiasi sinar gamma digunakan dalam vulkanisasi lateks alam atau untuk memeriksa cacat
pada logam. Selain itu, radiasi digunakan untuk pengawetan kayu atau barang-barang seni
serta mendeteksi kebocoran pipa.
a. Na-24 digunakan untuk mempelajari kecepatan aliran sungai, sedangkan jika Na-24 dalam
bentuk karbonat digunakan untuk menyelidiki kebocoran pipa air di bawah.