Anda di halaman 1dari 30

Inti Atom

Dan
Iptek Nuklir
Kelompok 3
XII I P A 5
1. Citra Restu Baaqy (06)
2. Khoridatul Lutfiyah (15)
3. Putri Desy Lestari (23)
4. Raafi Aditya Suhada (25)
5. Sinta Nur Puspa Anggraini (27)
6. Tri Laras Pramudita (28)
7. Zelda Burairah Safutri (32)
Topik Bahasan
A. Karaktristik Inti Atom

Partikel penyusun inti, simbol unsur, nuklida, gaya dan


kestabilan inti, energi ikat, reaksi inti, dan spektrum
atom hidrogen.
1. Partikel Penyusun Inti
Partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron. Sebenarnya, notasi atom terdiri dari tiga
partikel dasar atom yaitu proton, elektron, dan neutron.Proton dan neutron berada dalam inti
atom, sedangkan elektron terdapat pada sekeliling inti atom sebagai kulit atom. Elektron
bermuatan negatif (-). Pengertian atom sendiri adalah suatu bola berongga yang tersusun dari
inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Partikel penyusun inti atom disebut nukleon.
Nukleon yang ada dalam inti atom akan saling berinteraksi. Interaksi pada nekleon berupa
proton-proton, neutron-neutron, dan proton-neutron.interaksi partikel-partikel pada inti
atom bisa terjadi melalui suatu potensial interaksi dengan sistem pada keadaan terikat. Di mana,
energi ikat sebuah inti yaitu energi yang diperlukan untuk memecahkan inti atom menjadi suatu
nukleon-nukleon penyusunnya, yakni neutron dan proton. Rutherford dibantu oleh Hans Geiger
dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom, yang didukung oleh penemuan sinar X
oleh WC. Rontgen (1895) serta penemuan zat radioaktif (1896).
1. Partikel Penyusun Inti
1. Proton
Proton (p) adalah partikel penyusun inti atom yang ditemukan oleh Eugen Goldstein,
seorang fisikawan asal Jerman pada tahun 1886. Proton bermuatan positif (+). Proton
termasuk partikel subatomik. Simbol proton adalah p atau p+. Goldstein telah
melakukan eksperimen, dari sebuah tabung gas yang memiliki katode. Tabung gas diberi
lubang - lubang juga muatan listrik. Hasil eksperimen itu menunjukan elektron yang
menuju anode, membentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan, melewati
lubang ke katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, hasilnya gas hidrogen
itu menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil, baik massa maupun muatannya.
Sehingga partikel itu disebut dengan proton.
Dengan demikian, massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.2.
1. Partikel Penyusun Inti
2. Neutron
Neutron (n) adalah partikel subatom yang tidak bermuatan (netral). Neutron tidak
bermuatan, karena sinar neutron dalam medan listrik maupun medan magnet, tidak
dibelokkan ke kutub negatif dan positif.Penemuan neutron dilakukan oleh James
Chadwick, melalui percobaan penembakan sinar alfa pada Berilium (Be).

Adapun sifat-sifat neutron adalah sebagai berikut: Tidak bermuatan, Neoutron


terletak di dalam inti atom bersama dengan proton. Punya massa yang hampir sama
dengan massa atom, yaitu 1,675x 10-24 g atau setara 1,0087 sma.
2. Simbol Unsur
Dalam Tabel Periodik, Atom suatu unsur secara umum dilambangkan dengan :

N = Jumlah Neutron (A-Z)


3. Nuklida
Nuklida adalah jenis atom yang nukleusnya memiliki jumlah proton dan neutron tertentu (keduanya
disebut nukleon). Oleh karena itu, nuklida adalah partikel komposit nukleon. Menurut model standar,
quark atas dan bawah adalah komponen dasar nukleon. Dengan demikian, nuklida juga dapat dianggap
sebagai partikel komposit dari quark.
Di alam terdapat unsur yang mempunyai nomor atom sama atau nomor massanya sama. Penjelasannya
sebagai berikut :
1. Isotop adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom sama, tetapi memiliki nomor massa berbeda.
Contoh : 6C12, 6C13, dan 6C14.
2, Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa sama, tetapi memiliki nomor atom berbeda.
Contoh: 6C14 dan 7N14 dan,8C18 dan 9F18 dan 12Mg24.
3, Isoton adalah unsur-unsur yang memiliki jumlah neutron (A - Z) sama,
tetapi memiliki nomor atom berbeda. Contoh: 6C13 dan 7N14 dan 38Sr88 dan 2He4.
4. Gaya dan Kestabilan Inti
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa inti atom tersusun oleh sejumlah proton yang bermuatan positif
dan sejumlah neutron yang tidak bermuatan atau netral. Berdasarkan hukum Coulomb, dua muatan
sejenis dalam jarak yang sangat dekat akan saling tolak menolak dengan gaya yang sangat kuat. Gaya
yang sangat kuat tersebut adalah gaya nuklir atau gaya inti. Gaya nuklir bekerja pada jangkauan yang
pendek yaitu ketika jarak antar nukleon lebih kecil dari 10-15 m. Pada jangkauan tersebut, gaya nuklir
seratus kali lebih kuat dari pada gaya Coulomb.
Tidak setiap gabungan proton dan neutron membentuk inti atom stabil (mantap). Stabilitas inti atom
ditentukan oleh perbandingan antara jumlah proton dan neutron.
a. Inti Ringan (Z≤20)
Inti ringan stabil, jika N=Z atau N/Z = 1,00. Inti tidak stabil jika N≠Z atau ≠ 1,00. Contoh inti ringan yang
stabil, yaitu 5B10, 7N14, 10Ne20, dan, 12Mg24
b. Inti Berat (Z ≥20)
Inti berat stabil, jika 1,00<N/Z< 1,60. Inti tidak stabil jika > 1.60 atau < 1.00.
Contoh Inti berat yang stabil, yaitu 45Rh103 dan 83Bi209.
5. Energi Ikat Inti
Energi ikat inti merupakan energi minimal yang dibutuhkan untuk memisahkan inti menjadi nukleon
penyusunnya. Energi ikat sebuah inti adalah energi yang diperlukan untuk memecahkan inti atom
menjadi nukleon-nukleon penyusunnya (neutron dan proton).• Rumus defek massa (Δm) = ((A – Z) .
mn + Z . mp) – mi• rumus energi ikat inti. E = Δm (931 MeV/sma)
6. Reaksi Inti
Reaksi inti merupakan reaksi yang terjadi jika suatu inti atom induk ditembak dengan partikel yang
berenergi dan menghasilkan inti baru/inti anak disertai pelepasan jumlah energi.
Reaksi inti dapat menghasilkan energi sangat besar.
E = {( ma + mx) - (my + mb)} (931,5 MeV/sma)
Reaksi inti memiliki dua jenis yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
a. Reaksi fisi adalah reaksi pemisahan atom dengan inti berat karena ditembak oleh partikel neutron.
Reaksi fisi hanya membutuhkan sedikit energi untuk dapat terjadi, energi ini digunakan untuk
mempercepat partikel yang ditembakkan.
b. Kebalikan dengan reaksi fisi yang berarti pemecahan, reaksi fusi adalah penyatuan. Reaksi fusi
adalah di mana dua atom bergabung menghasilkan satu atom dengan inti yang lebih berat.
Contohnya bisa kita lihat dalam serial anime Dragon Ball.Saat keadaan terdesak, Goku bisa
melakukan fusion (bergabung) dengan tokoh lainnya menghasilkan sosok Goku yang jauh lebih kuat
dan hebat.
7. Spektrum Atom Hidrogen
Spektrum Hidrogen adalah susunan pancaran dari atom hidrogen saat elektronnya melompat atau
bertransisi dari tingkat energi tinggi ke rendah. Spektrum atom hidrogen berbentuk garis yang khas.
Pada tahun 1885, John Jacob balmer menemukan perumusan secara empiris tentang panjang
gelombang pada garis spektrum atom hidrogen bentuk persamaannya adalah :
Beberapa spektrum lain yang dihasilkan oleh atom hidrogen :
B. Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah gejala terpancarnya
partikel-partikel radioaktif akibat peluruhan
(disintegrasi) inti dalam rangka menuju inti
stabil. Inti inti yang mengalami peluruhan disebut
inti radioaktif. Disintegrasi dapat terjadi karena
perbuatan manusia dengan cara menembak suatu
inti dengan partikel lain. Peristiwa tersebut
dinamakan transmigrasi inti. Unsur yang
menyeluruh atau disintegrasi dinamakan unsur
radioaktif sedangkan sinar yang dipancarkan
disebut sinar radioaktif. Radioaktivitas pertama
kali ditemukan oleh Henry Becquerel pada 1896.
1. Sinar-Sinar Radioaktif
Ada tiga jenis sinar radioaktif yang akan dipaparkan secara singkat di bawah ini. Ketiga jenis sinar-sinar
tersebut dihasilkan dari peristiwa peluruhan inti atom tertentu dan memiliki karakteristik masing-masing.
a. Sinar Alfa(sinar α)
Hal ini umumnya terjadi pada elemen berat, yaitu atom yang memiliki nomor massa besar seperti uranium,
radium, radon dan plutonium.
1. Terdiri atas inti Helium (4He2),
2. Proton 2 neutron, massa 4 dan muatan +22. Bermuatan listrik positif (+)
3. Dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik
4. Daya tembus relatif kecil tetapi daya ionisasi sangat besar (tidak mampu menembus selembar kertas)
5. Bila suatu atom meancarkan sinar α, maka nomor atom tersebut berkuang 2 dan
nomor masa berkurang 4
1. Sinar-Sinar Radioaktif
b. Sinar Beta ( Sinar β )

1. Terdiri atas elektron (0e-1) yang berasal dari inti atom, massa 1/1850
2. Bermuatan listrik negatif (-1)
3. Bisa dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
4. Daya tembusnya lebih besar jika dibandingkan dengan sinar alfat (α) tetapi ionisasinya lebih kecil
dibandingkan daya ionisasi sinar alfa (α)
5. Sinar beta tidak mampu menembus pelat tipis yang terbuat dari alumunium
6. Bila suatu atom memancarkan sinar beta (β) maka nomor atom tersebut bertambah satu dan nomor
massanya tetap.
1. Sinar-Sinar Radioaktif
c. Sinar Gamma ( γ )

1. Sinar ini berupa gelombang elektromagnetik yang disebut dengan foton.


2. Tidak memiliki muatan listrik.
3. Tidak memiliki massa
4. Tidak bisa dibelokkan oleh medan magnet maupun menda listrik.
5. Daya tembus sangat besar dan sebaliknya, daya ionisasi sangat kecil
6. Bila suatu atom memancarkan sinar γ maka nomor atom dan nomor massa tetap
2, Interaksi Sinar Radioaktif
dengan Bahan
2. Interaksi Sinar Radioaktif dengan Bahan
a. Serapan atau Pelemahan
jika seberkas sinar radioaktif dengan intensitas I0(0nya kecil) dilewatin pada sebuah keping dengan
tebal x, intensitas Sinar radioaktif itu akan memuas secara eksponensial.
2, Interaksi Sinar Radioaktif
dengan Bahan
b. ketebalan paruh atau HVL
pada suatu kondisi, intensitas Sinar radioaktif setelah melewati bahan menjadi setengah dari intensitas
mula-mula. Tebal kepingan yang mengakibatkan intensitas yang keluar setengah dari semula
dinamakan lapisan harga paruh atau ketebalan paruh.
3. Peluruhan Radiaktif
Peluruhan (disintegration) atau rarasan (decay) merupakan perubahan spontan dari satu mukidainduk
menjadi satu nuklida anak yang mungkin bersifat radioaktif atau tidak dengan memancarkan satu atau
lebih partikel atau foton.
a. Aktivitas Radioaktif
Proses peluruhan radioaktif akan terus berlangsung hingga dihasilkan inti yang stabil. peluruhan inti
radioaktif disebut sebagai aktivitas radioaktif yang dirumuskan sebagai berikut :
3. Peluruhan Radiaktif
b. Peluruhan Inti
Aktivitas radioaktif menyebabkan perbedaan jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksi peluruhan.
Hubungan antara jumlah partikel sebelum dan sesudah peluruhan dirumuskan sebagai berikut.
Tabel 10.1 Hubungan Jumlah Partikel dan Aktivitas Radioaktif Sebelum dan Sesudah Peluruhan :
3. Peluruhan Radioktif
C. Waktu Paruh (Half-Time)
Pada suatu kondisi tertentu jumlah partikel menjadi setengah partikel mula-mula. Waktu yang
diperlukan dalam proses tersebut disebut waktu paruh.
C. Aplikasi Iptek Nuklir dan Proteksi Radiasi
2. Aplikasi iptek nuklir di
bidang industri
1. Aplikasi iptek nuklir di
bidang energi

Mind Map
4. Dampak dan proteksi
3. Aplikasi iptek di
radiasi
bidang hidrologi
1. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Energi
1. Biofuel
Biofuel adalah teknologi yang menyediakan energi alternatif dengan menggulan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, yaitu bahan-bahan organik. Biofuel sendiri memiliki dua jenis, yaitu biodisel dan etanol.•
2. Biogas
Biogas merupakan salah satu bahan bakar yang diperoleh dari hasil fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri
anaerob. Bahan organik yang sesuai untuk produksi biogas adalah yang berbentuk padat, homogen, dan cair, seperti
kotoran dan urin hewan.•
3. Sel Surya
Sel surya dapat mengubah energi matahari menjadi energi listri. Keunggulan sel surya sendiri yaitu tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mampu menghasilkan energi yang besar.•
4. Pembangkit listrik tenaga air
Aliran listrik dihasilkan dari tenaga air yang menggunakan energi gerak dari aliran air.Alat pembangkit listrik tenaga
air ini berupa generator dan turbin.
5. Pembangkit listrik tenaga angin
Turbin angin dapat menangkap energi matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik.Ada dua jenis pembangkit
listrik tenaga angin yang dikembangkan, yaitu pembangkit listrik tenaga angin di darat dan di pantai. Jika ingin
membangun pembangkit listrik tenaga angin, dibutuhkan angin yang cukup besar dan stabil.
2. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Industri
a. Penentuan Homogenitas Proses•
Pengujian atau uji homogenitas bertujuan untuk meyakinkan bahwa sekumpulan data yang akan diukur
memang berasal dari populasi yang homogen (sama). Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti
saat ingin membandingkan sebuah sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada dua kelompok populasi
(Widhiarso, 2011). Kelompok populasi tersebut memiliki ciri dan karakteristik sendiri seperti usia, jenis
kelamin, pendidikan, dan lain sebagianya.• Contohnya, sebuah penelitian bertujuan untuk mengukur
tingkat stres karyawan pada sebuah pabrik tekstil. Setelah data terkumpul, ternyata kita dapat
mengamati data apa saja yang dapat diteliti lebih lanjut dengan membandingkan dua kelompok
populasi.Dengan melakukan analisis tambahan tersebut, ternyata kita dapat mengetahui perbedaan
tingkat stres karyawan jika ditinjau dari jenis kelamin.Kita juga dapat mengetahui perbedaan tingkat
stres jika ditinjau dari jabatan dan status perkawinan. Dengan melakukan analisis tambahan ini, skripsi
dan penelitianmu akan lebih sempurna di mata dosen pembimbing dan dosen penguji. Sebelum
melakukan uji perbandingan pada dua kelompok populasi di atas, kita harus melakukan uji homogenitas
terlebih dahulu. Secara statistika, populasi yang diukur harus homogen agar hasil pengukuran menjadi
valid dan akurat.
2. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Industri
b. Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan adalah sebuah upaya terpadu yang di dalamnya terdapat pemanfaatan, penataan,
pengawasan, pemulihan, pengendalian, pemeliharaan, juga pengembangan lingkungan itu sendiri.
Tujuan pengelolaan lingkungan yang pertama adalah seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu mencapai
kelestarian hubungan antar manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya. Adapun
tujuan selanjutnya ialah mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan.Selain itu, mengendalikan pemanfaatan
sumber daya secara bijaksana juga merupakan salah satu tujuan dari pengelolaan lingkungan. Dan yang terakhir
adalah guna melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi saat ini dan masa yang
akan datang.•
Pengelolaan lingkungan hidup ini juga memiliki manfaat yaitu :
- Terjaminnya kepentingan generasi masa sekarang dan generasi masa depan
- Terlindunginya NKRI terhadap dampak usaha atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran
atau perusakan lingkungan hidup.
- Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.- Terkendalinya
pemanfaatan sumber daya.
- Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi serta
membina lingkungan hidup.
3. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Hidrologi
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (radiotracer) dalam bidang hidrologi. Oleh karena dilepas ke
lingkungan, radioisotop yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak berbahaya
terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya, jumlah radioisotop yang dilepas tidak boleh berlebihan, harus
larut dalam air, dan tidak diserap oleh tanah, tanaman, maupun makhluk hidup lainnya.Aplikasi radioisotop
dalam bidang hidrologi sebagai berikut.
a. Penentuan Gerak Sedimen
Penentuan arah gerakan sedimen menggunakan radioisotop krom-51(Cr-51), aurum-198 (Au-198), atau
skandium-46 (Sc-46). Teknik yang dilakukan adalah menandal sedimen di pelabuhan dengan radioisotop,
atau dengan membuat endapan tiruan yang diaktifkan. Sedimen Radioaktif dilepaskan ke dasar laut di
daerah yang diselediki.
a. Penentuan Kebocoran Bendungan
Penentuan kebocoran bendungan dilakukan dengan melepas radioisotop pada tempat tertentu yang
dicurigai sebagai tempat rembesan (kebocoran). Radioisotop akan larut dan bercampur dengan air
sehingga apabila terjadi kebocoran pada bendungan, air yang telah bercampur dengan radioisotop akan
masuk dan bergerak mengikuti arah perembesan.
4. Dampak dan Proteksi Radiasi
a. Dampak Paparan Radiasi
Pada umumnya efek paparan radiasi dapat dibedakan menjadi efek stokastik dan efek deterministik.
Efek stokastik adalah efek yang timbul pada sistem biologi balk sel maupun molekul yang tidak
mempunyai ambang batas tertentu. Dosis radiasi serendah apa pun akan menimbulkan perubahan pada
sistem biologi atau dikenal dengan mutasi. Pada efek stokastik tidak terjadi kematian sel, hanya
struktur selnya yang berubah. Efek deterministik adalah efek yang muncul apabila dosis yang diterima
melebihi dosis ambang dan umumnya terjadi dalam waktu relatif singkat. Efek deterministik
menyebabkan sel mati. Makin besar dosis yang diterima, makin parah efek yang ditimbulkan.
b. Nilai Batas Dosis (NBD)
Nilai Batas Dosis (NBD) merupakan batas maksimal dosis yang boleh diterima oleh seseorangyang
terkena paparan radiasi. Menurut International Commision Radiological Protection (ICRP),NBD yaitu dosis
yang diterima dalam jangka waktu tertentu atau dosis berasal dari penyinaranintensif secara seketika
untuk mencegah terjadinya cacat somatik maupun genetik. MenurutBadan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN), NBD merupakan dosis terbesar yang diizinkanBAPETEN untuk diterima oleh pekerja radiasi
dan masyarakat dalam jangka waktu tertentu.\
4. Dampak dan Proteksi Radiasi
c. Prinsip Proteksi RadiasiSumber radiasi dapat memancarkan radiasi pengion yang perlu kita proteksi.
Untuk memproteksi diri dari bahaya sumber radiasi digunakan tiga prinsip sebagai berikut.
1) Perisai
Perisai digunakan untuk melindungi diri dari pancaran radiasi pengion. Pemilihan perisai yang tepat
dapat menurunkan paparan secara eksponensial radiasi gama dan menghalangi radiasi beta. Perisal
yang digunakan sesuai jenis radiasi, misal radiasi gama dengan timbal dan radiasi beta dengan
aluminium. Proteksi lingkungan terhadap radiasi dilakukan dengan melapisi ruangan dengan timbal
untuk menyerap radiasi saat dilakukan fotografi.
2) Jarak
Untuk mengurangi resiko terkena paparan radiasi, posisikan diri jauh dari sumberradioaktif. Besarnya
paparan radiasi akan menurun sebanding dengan kuadrat jarak terhadap sumber radioaktif. Mengubah
jarak sumber radioaktif menjadi dua kalinya menyebabkan intensitas menurun seperempat kalinya.
3) Waktu
. Upayakan untuk tidak terlalu lama di dekat sumber radiasi saat proses radiografi. Hal itu
dimaksudkan agar dapat mengurangi dosis yang diterima secara proporsional.
Do you have
any question?

Anda mungkin juga menyukai