Dan
Iptek Nuklir
Kelompok 3
XII I P A 5
1. Citra Restu Baaqy (06)
2. Khoridatul Lutfiyah (15)
3. Putri Desy Lestari (23)
4. Raafi Aditya Suhada (25)
5. Sinta Nur Puspa Anggraini (27)
6. Tri Laras Pramudita (28)
7. Zelda Burairah Safutri (32)
Topik Bahasan
A. Karaktristik Inti Atom
1. Terdiri atas elektron (0e-1) yang berasal dari inti atom, massa 1/1850
2. Bermuatan listrik negatif (-1)
3. Bisa dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
4. Daya tembusnya lebih besar jika dibandingkan dengan sinar alfat (α) tetapi ionisasinya lebih kecil
dibandingkan daya ionisasi sinar alfa (α)
5. Sinar beta tidak mampu menembus pelat tipis yang terbuat dari alumunium
6. Bila suatu atom memancarkan sinar beta (β) maka nomor atom tersebut bertambah satu dan nomor
massanya tetap.
1. Sinar-Sinar Radioaktif
c. Sinar Gamma ( γ )
Mind Map
4. Dampak dan proteksi
3. Aplikasi iptek di
radiasi
bidang hidrologi
1. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Energi
1. Biofuel
Biofuel adalah teknologi yang menyediakan energi alternatif dengan menggulan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, yaitu bahan-bahan organik. Biofuel sendiri memiliki dua jenis, yaitu biodisel dan etanol.•
2. Biogas
Biogas merupakan salah satu bahan bakar yang diperoleh dari hasil fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri
anaerob. Bahan organik yang sesuai untuk produksi biogas adalah yang berbentuk padat, homogen, dan cair, seperti
kotoran dan urin hewan.•
3. Sel Surya
Sel surya dapat mengubah energi matahari menjadi energi listri. Keunggulan sel surya sendiri yaitu tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mampu menghasilkan energi yang besar.•
4. Pembangkit listrik tenaga air
Aliran listrik dihasilkan dari tenaga air yang menggunakan energi gerak dari aliran air.Alat pembangkit listrik tenaga
air ini berupa generator dan turbin.
5. Pembangkit listrik tenaga angin
Turbin angin dapat menangkap energi matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik.Ada dua jenis pembangkit
listrik tenaga angin yang dikembangkan, yaitu pembangkit listrik tenaga angin di darat dan di pantai. Jika ingin
membangun pembangkit listrik tenaga angin, dibutuhkan angin yang cukup besar dan stabil.
2. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Industri
a. Penentuan Homogenitas Proses•
Pengujian atau uji homogenitas bertujuan untuk meyakinkan bahwa sekumpulan data yang akan diukur
memang berasal dari populasi yang homogen (sama). Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti
saat ingin membandingkan sebuah sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada dua kelompok populasi
(Widhiarso, 2011). Kelompok populasi tersebut memiliki ciri dan karakteristik sendiri seperti usia, jenis
kelamin, pendidikan, dan lain sebagianya.• Contohnya, sebuah penelitian bertujuan untuk mengukur
tingkat stres karyawan pada sebuah pabrik tekstil. Setelah data terkumpul, ternyata kita dapat
mengamati data apa saja yang dapat diteliti lebih lanjut dengan membandingkan dua kelompok
populasi.Dengan melakukan analisis tambahan tersebut, ternyata kita dapat mengetahui perbedaan
tingkat stres karyawan jika ditinjau dari jenis kelamin.Kita juga dapat mengetahui perbedaan tingkat
stres jika ditinjau dari jabatan dan status perkawinan. Dengan melakukan analisis tambahan ini, skripsi
dan penelitianmu akan lebih sempurna di mata dosen pembimbing dan dosen penguji. Sebelum
melakukan uji perbandingan pada dua kelompok populasi di atas, kita harus melakukan uji homogenitas
terlebih dahulu. Secara statistika, populasi yang diukur harus homogen agar hasil pengukuran menjadi
valid dan akurat.
2. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Industri
b. Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan adalah sebuah upaya terpadu yang di dalamnya terdapat pemanfaatan, penataan,
pengawasan, pemulihan, pengendalian, pemeliharaan, juga pengembangan lingkungan itu sendiri.
Tujuan pengelolaan lingkungan yang pertama adalah seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu mencapai
kelestarian hubungan antar manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya. Adapun
tujuan selanjutnya ialah mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan.Selain itu, mengendalikan pemanfaatan
sumber daya secara bijaksana juga merupakan salah satu tujuan dari pengelolaan lingkungan. Dan yang terakhir
adalah guna melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi saat ini dan masa yang
akan datang.•
Pengelolaan lingkungan hidup ini juga memiliki manfaat yaitu :
- Terjaminnya kepentingan generasi masa sekarang dan generasi masa depan
- Terlindunginya NKRI terhadap dampak usaha atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran
atau perusakan lingkungan hidup.
- Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.- Terkendalinya
pemanfaatan sumber daya.
- Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi serta
membina lingkungan hidup.
3. Aplikasi Iptek Nuklir di Bidang Hidrologi
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (radiotracer) dalam bidang hidrologi. Oleh karena dilepas ke
lingkungan, radioisotop yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak berbahaya
terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya, jumlah radioisotop yang dilepas tidak boleh berlebihan, harus
larut dalam air, dan tidak diserap oleh tanah, tanaman, maupun makhluk hidup lainnya.Aplikasi radioisotop
dalam bidang hidrologi sebagai berikut.
a. Penentuan Gerak Sedimen
Penentuan arah gerakan sedimen menggunakan radioisotop krom-51(Cr-51), aurum-198 (Au-198), atau
skandium-46 (Sc-46). Teknik yang dilakukan adalah menandal sedimen di pelabuhan dengan radioisotop,
atau dengan membuat endapan tiruan yang diaktifkan. Sedimen Radioaktif dilepaskan ke dasar laut di
daerah yang diselediki.
a. Penentuan Kebocoran Bendungan
Penentuan kebocoran bendungan dilakukan dengan melepas radioisotop pada tempat tertentu yang
dicurigai sebagai tempat rembesan (kebocoran). Radioisotop akan larut dan bercampur dengan air
sehingga apabila terjadi kebocoran pada bendungan, air yang telah bercampur dengan radioisotop akan
masuk dan bergerak mengikuti arah perembesan.
4. Dampak dan Proteksi Radiasi
a. Dampak Paparan Radiasi
Pada umumnya efek paparan radiasi dapat dibedakan menjadi efek stokastik dan efek deterministik.
Efek stokastik adalah efek yang timbul pada sistem biologi balk sel maupun molekul yang tidak
mempunyai ambang batas tertentu. Dosis radiasi serendah apa pun akan menimbulkan perubahan pada
sistem biologi atau dikenal dengan mutasi. Pada efek stokastik tidak terjadi kematian sel, hanya
struktur selnya yang berubah. Efek deterministik adalah efek yang muncul apabila dosis yang diterima
melebihi dosis ambang dan umumnya terjadi dalam waktu relatif singkat. Efek deterministik
menyebabkan sel mati. Makin besar dosis yang diterima, makin parah efek yang ditimbulkan.
b. Nilai Batas Dosis (NBD)
Nilai Batas Dosis (NBD) merupakan batas maksimal dosis yang boleh diterima oleh seseorangyang
terkena paparan radiasi. Menurut International Commision Radiological Protection (ICRP),NBD yaitu dosis
yang diterima dalam jangka waktu tertentu atau dosis berasal dari penyinaranintensif secara seketika
untuk mencegah terjadinya cacat somatik maupun genetik. MenurutBadan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN), NBD merupakan dosis terbesar yang diizinkanBAPETEN untuk diterima oleh pekerja radiasi
dan masyarakat dalam jangka waktu tertentu.\
4. Dampak dan Proteksi Radiasi
c. Prinsip Proteksi RadiasiSumber radiasi dapat memancarkan radiasi pengion yang perlu kita proteksi.
Untuk memproteksi diri dari bahaya sumber radiasi digunakan tiga prinsip sebagai berikut.
1) Perisai
Perisai digunakan untuk melindungi diri dari pancaran radiasi pengion. Pemilihan perisai yang tepat
dapat menurunkan paparan secara eksponensial radiasi gama dan menghalangi radiasi beta. Perisal
yang digunakan sesuai jenis radiasi, misal radiasi gama dengan timbal dan radiasi beta dengan
aluminium. Proteksi lingkungan terhadap radiasi dilakukan dengan melapisi ruangan dengan timbal
untuk menyerap radiasi saat dilakukan fotografi.
2) Jarak
Untuk mengurangi resiko terkena paparan radiasi, posisikan diri jauh dari sumberradioaktif. Besarnya
paparan radiasi akan menurun sebanding dengan kuadrat jarak terhadap sumber radioaktif. Mengubah
jarak sumber radioaktif menjadi dua kalinya menyebabkan intensitas menurun seperempat kalinya.
3) Waktu
. Upayakan untuk tidak terlalu lama di dekat sumber radiasi saat proses radiografi. Hal itu
dimaksudkan agar dapat mengurangi dosis yang diterima secara proporsional.
Do you have
any question?