Atom adalah struktur terkecil suatu unit, oleh karena itu semua yang ada di alam
semesta ini terdiri dari atom-atom penyusunnya, termasuk unsur-unsur yang tersedia di alam
yang biasa digunakan dalam kehidupan sehati-hari. atom terdiri atas inti atom dan elektron-
elektron yang beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi pembakaran dan
penggaraman), hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron pada kulit
terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut perubahan pada inti
disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus = inti). Sedangkan Kimia inti adalah ilmu yang
mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi
inti yang terjadi pada proses peluruhan radio nuklida dan transmutasi inti. Inti menepati
bagian yang sangat kecil dari volume suatu atom, tetapi mengandung sebagian besar massa
dari atom karena baik proton maupun neutron berada di dalamnya.
1. gaya inti merupakan gaya tarik menarik, lebih besar dari gaya coulomb dalam inti
atom.
2. Gaya inti mempunyai sifat yang berbeda dengan gaya elektrostatik coulomb dan gaya
gravitasi
3. Gaya inti tidak tergantung pada muatan listrik, sehingga besarnya gaya antara proton-
proton atau neutron-neutron sama besar.
4. Besarnya gaya inti adalah sangat besar, sekitar 10-3 C
5. nuklida-nuklida berinteraksi hanya dengan nuklida terdekat nya.
6. gaya inti bekerja pada kisaran jarak yang sangat pendek, ± 10-15 m atau 1 fermi
7. gaya inti bekerja di antara dua proton, dua neutron atau antara proton dan neutron.
Dengan adanya gaya inti yang sangat besar antara nukleon didalam inti
menimbulkan adanya energi per nukleon yang besar pula didalam ini. Hal ini
memungkinkan diperoleh energi yang sangat besar dari satu inti atom, yaitu dengan cara
pembelahan initi (fisi) dan penggabungan (fusi)
Untuk mengamati gaya inti maka di adakan pemisahan-pemisahan:
1. gaya inti dapat di nyatakan dengan suatu interaksi antara dua benda.
2. nteraksi tersebut dapat di nyatakan dengan suatu potensial.
3. pengaruh relativitas dapat di abaikan.
Berdasarkan hasil eksperimen hamburan yang dilakukan oleh Rutherford, atom
terdiri dari inti yang dikelilingi oleh electron-elektron. Lintasan electron-elektron berada
pada jarak yang sangat besar dari inti dibandingkan dengan ukuran inti. Sebagian besar
massa atom terletak dalam intinya.
Model atom Rutherford didasarkan pada mekanika klasik, model atom Bohr
didasarkan pada konsep-konsep kuantum permulaan, dan teori kuantum Schrodinger
merupakan teori yang secara tepat memerikan struktur atom. Oleh karena itu, mekanika
kuantum merupakan model yang seharusnya digunakan untuk memberikan struktur inti.
𝑀 = 𝐶 × 𝑀𝐻
𝑀𝐻 = massa hidrogen
𝐶 = bilangan bulat
Dari penelitian lebih lanjut yang dilakukan, ternyata:
a) C bukanlah bilangan bulat, sehingga hipotesis Prout dianggap tidak benar
b) Crookes (1886) menyarankan kembali ide Prout, bahwa C bukan bilangan
bulat karena suatu unsur mungkin terdiri dari beberapa campuran (isotop).
Contoh; Cl mempunyai berat atom 35,46 karena terdiri dari 3 isotop,
masing-masing 34,5 dan 36.
c) Karena kemudian inti diketahui terdiri dari proton dan neutron, maka dapat
dituliskan:
𝑀 = 𝑍(𝑀𝐻 ) + 𝑁(𝑀𝑁 )
Z dan N adalah jumlah proton dan neutron di dalam inti. MN = massa neutron.
Kelimpahan massa di alam telah tersusun dalam tabel periodik:
2) Jari-Jari
Jari-jari inti belum bisa ditentukan/ diukur secara langsung. Ada dua metode
yaitu cara Nuklir dan Cara Elektromagnetik. Jika diasumsikan inti bulat (bola),
maka jejarinya ditentukan dengan persamaan:
1⁄
𝑅 = 𝑟0 × 𝐴 3
I adalah bilangan kuantum momentum sudut total inti atau biasa disebut spin
inti.
5) Momen Magnetik
Di dalam inti atom nukleon-nukleon mengalami gerak orbital, baik proton
maupun neutron mempunyai momen magnetic. Untuk proton, momen magnetic
proton Mp, dan momentum sudut Lp.
6) Momen Listrik
Momen listrik pertama kali dijelaskan oleh Schuler dan Schmidt (1935), pada
hyperfine struktur Eu-151 dan Eu-153. Adanya momen kuadrupol inti berarti
menunjukkan distribusi inti tidak simetris bola. Konsep multipol listrik dapat
dijelaskan berdasarkan teori potensial listrik.
Sifat Inti yang Bergantung pada Waktu (time dependent)
Sifat inti yang bergantung pada waktu, dibagi menjadi peluruhan radioaktif
dan reaksi inti.
a) Peluruhan Radioaktif
Peluruhan radioaktif merupakan sifat inti yang bergantung waktu (dinamik),
sifat dinamik lainnya dari suatu inti radioaktif adalah reaksi inti. Baik
peluruhan maupun reaksi inti yang menggambarkan transisi dari suatu
keadaan ke keadaan lain baik secara spontan (decay) maupun buatan (reaksi).
Laju peluruhan inti radioaktif disebut aktivitas. Semakin besar aktivitasnya,
semakin banyak inti atom yang meluruh per detik. Aktifitas 𝛼 hanya
bergantung pada jumlah inti radioaktif N dalam cuplikan dan juga pada
probabilitas peluruhan λ.