Anda di halaman 1dari 9

Laporan Proyek

Judul : Penerapan Materi Gerak Lurus Beraturan Dalam Berkendara


Sepeda Motor di Jalan Raya

Oleh :

Kelompok 2 (GLB dan GLBB)

Anggota kelompok :

Nama : CHICHILYA ELFRYDA SIHOTANG

NIM : 4183311052

Nama : ERSANDI LAZUARDI

NIM : 41833110127

Nama : LOLA RESA TARIGAN

NIM : 4183111095

Nama : RAHAYU LESTARI

NIM : 4183111076

Diserahkan 2 Desember 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
A. PENDAHULUAN
Berkendara adalah merupakan salah satu penerapan dari materi gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Setiap berkendara di jalna raya, berarti
telah melakukan konsep gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
Pada saat gerak lurus berubah beraturan kecepatan rata – rata adalah nol dan
percepatannya adalah nol dan pada gerak lurus berubah beraturan kecepatannya
berubah secara konstan dari kecepatan sebelumnya.
Pada laporan ini, kami melakukan projek sederhana yakni degan
mempraktekkan secara langsung konsep gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan

B. TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Umum yaitu Project
2. Untuk mengetahui konsep dari gerak urus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan di jalan raya ketika berkendara
C. KAJIAN TEORI
Gerak adalah perubahan posisi suatu objek yang diamati dari suatu titik acuan.
Titik acuan yang dimaksud didefinisikan sebagai titik awal objek tersebut ataupun
titik tempat pengamat berada. Pada saat suatu objek bergerak, objek tersebut akan
mengalami perubahan jarak serta dapat pula mengalami perubahan posisi atau biasa
disebut perpindahan. Berikut dijelaskan lebih lanjut,

 Jarak (distance) merupakan panjang seluruh lintasan yang ditempuh suatu objek
yang bergerak. Jarak hanya memiliki nilai.
 Perpindahan (displacement) merupakan panjang lintasan lurus yang diukur dari
posisi awal dengan posisi akhir dari objek tersebut. Perpindahan memiliki nilai
dan arah.
Jika melihat suatu objek yang bergerak, maka biasanya hal yang paling kita
perhatikan adalah secepat apa objek tersebut bergerak. Terdapat dua istilah mengenai
seberapa cepat benda objek bergerak yakni kelajuan dan kecepatan.
 Kelajuan (speed) adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh objek dengan
selang waktu yang diperlukan. Kelajuan merupakan besaran skalar (hanya
memiliki nilai).

 Kecepatan (velocity) adalah perbandingan antara perpindahan objek dengan


selang waktu yang diperlukan. Kecepatan merupakan besaran vektor (memiliki
nilai dan arah).

a. Gerak Lurus
Gerak Lurus termasuk sebagai Gerak Translasi, yakni gerakan suatu objek yang
bergerak tanpa berotasi. Dinamakan GL karena lintasannya berupa garis lurus.
Contohnya dapat kita lihat pada mobil yang bergerak maju, gerakan pada buah apel
yang jatuh dari pohonnya, dan pada setiap objek yang bergerak pada lintasan lurus.
Gerak ini dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan ada dan tidak adanya percepatan,
yakni Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Secara definisi, GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah gerak suatu benda
pada lintasan lurus yang mempunyai kecepatan tetap. Adapun contoh dari GLB
adalah kereta yang bergerak di rel yang lurus dan datar, serta mobil di jalan tol lurus
yang dijalankan dengan kecepatan tetap.

Dari rumus di atas, kita jadi tahu kalau faktor yang mempengarui GLB hanya
kecepatan dan waktu. Karena kecepatanya tetap, sehingga kita dapat membuat grafik
hubungan antara jarak terhadap waktu seperti berikut:

Grafik jarak terhadap waktu akan menjadi garis diagonal. Hal ini disebabkan
karena pada GLB, tidak ada perubahan kecepatan pada benda.
Berbeda dengan GLB, GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) adalah gerak
suatu benda pada lintasan lurus yang mempunyai percepatan tetap. Artinya,
kecepatan gerakan si benda ini berubah (bisa bertambah cepat atau bertambah
lambat), tapi secara teratur. Contohnya, gerak penerjun payung, gerak benda jatuh
bebas, atau mobil Rogu yang sengaja ditambah kecepatannya secara konstan tadi.
Ketentuan :
(+) saat benda dipercepat , jadi vt > v0
(-) saat benda diperlambat, jadi vt < v0
Pada GLBB, karena kecepatan bendanya berubah, maka ada percepatan di
sana. Sehingga, apabila kita buat dalam grafik, hasilnya akan seperti berikut:

Pada dasarnya, perbedaan antara GLB dan GLBB adalah


kecepatannya. Pada GLB, kecepatan benda tetap (tidak berubah). Itu berarti
percepatannya nol. Di sisi lain, kecepatan benda di GLBB selalu berubah, tapi dalam
keadaan teratur sehingga timbul percepatan.
D. PROSEDUR KERJA

Pengendara Sepeda Motor

Menghidupkan sepeda motor

Mengendarai sepeda motor


dengan kecepatan 10 km/jam
dengan jarak 100 m

Mencatat waktu tempuhnya

Mengulangi percobaan mengendarai


sepeda motor dengan kecepatan yang
bertambah secara beraturan dari
0 km/jam sampai 40 km/jam dengan
jarak yang sama

Sepeda motor diperlambat secara


perlahan sampai kecepatannya
0 km/jam dalam jarak yang sama

Mematikan sepeda motor

Mencatat waktu tempuhnya


E. DATA DAN ANALISIS DATA
Gerak Lurus Beraturan ( S = 100 meter)
Kecepatan (v) Waktu (t)
10 km/jam 1 menit 24 detik
20 km/jam 55 detik

Gerak Lurus Berubah Beraturan ( S = 100 meter)


Kecepatan (v) Waktu (t)
10 km/jam - 40 km/jam 30 detik

F. PEMBAHASAN
Dari percobaan diatas kami mendapatkan data : saat pengendara mengendarai
sepeda motor dengan kecepatan 10 km/jam, untuk menempuh jarak 100 meter
diperlukan waktu sekitar 1 menit 24 detik. Kemudian pengendara melakukan
pengujian ulang dengan variasi kecepatan sebesar 20 km/jam untuk menempuh jarak
yang sama dan diperoleh waktu tempuh selama 55 detik. Dari percobaan tersebut,
dapat dibuktikan konsep gerak lurus beraturan dimana kecepatan berbanding lurus
dengan jarak namun berbanding terbalik dengan waktu. Artinya, jika kecepatan pada
kendaraan tinggi, maka waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu akan
lebih singkat, dan hal ini berlaku untuk sebaliknya.
Untuk pembuktian konsep gerak lurus berubah beraturan, kami melakukan
pengujian dengan cara yang sama dan didapatkan data : pengendara mengendarai
sepeda motor untuk menempuh jarak 100 meter dengan kecepatan yang awalnya 10
km/jam, kemudian dipercepat secara konstan hingga kecepatannya 40 km/jam. Dari
pengujian tersebut, untuk sampai dititik akhir jarak, diperoleh waktu tempuh selama
30 detik. Dari hasil perolehan data tersebut, telah dipraktekan secara langsung konsep
gerak lurus berubah beraturan dimana pada gerak lurus ini dapat dialami keadaan
dipercepat dan diperlambat. Untuk keadaan dipercepat, kecepatan bertambah secara
konstandan untuk keadaan diperlambat, kecepatan berkurang secara konstan.
G. KESIMPULAN
Penerapan berkendara pada sepeda motor telah terbukti melakukan gerak
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Pada pengujian ini, diperoleh
kesimpulan bahwa pada gerak lurus beraturan kecepatannya selalu konstan dan besar
percepatannya adalah 0. Sedangkan untuk gerak lurus berubah beraturan
kecepatannya berubah secara beraturan dan dapat mengalami keadaan dipercepat
ataupun diperlambat.

H. DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, DC. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Humaira, Rani., Asrizal., dan Zulhendri Kamus. 2016. Pembuatan Sistem
Pengukuran Besaran Gerak Lurus Berbasis Personal Komputer
Menggunakan Sensor Optocoupler. Pillar Of Physics. 7. 65-72.
http://blog.ruangguru.com/perbedaan-glb-dan-glbb.
I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai