OLEH:
Nama Mahasiswa : Mira Amelia (4202421012)
Nabila Ramadhani (4203121004)
Natasya Audina (4202421026)
Noel Situmeang (4203121015)
Restina Tiolenta Sihombing (4201121017)
Kelompok : VI
Kelas : Pendidikan Fisika B 2020
Mata Kuliah : Elektrodinamika
Dosen Pengampu : Abdul Rais, S.Pd., S.T., M.Si.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat
pada waktunya.
Dalam penyusun makalah ini, tidak lupa berterima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Elektrodinamika yaitu Bapak Abdul Rais, S.Pd., S.T., M.Si. yang telah memberikan
tugas makalah ini sehingga penyusun dapat lebih memahami mengenai Aplikasi Multipoles,
Oleh karena itu penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik. Dalam proses penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
penyusun berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh
pembaca pada umumnya. Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih.
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii
BAB I......................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN..................................................................................................................................... 3
1.3. Tujuan............................................................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................ 5
2.4.Polarisasi........................................................................................................................................................ 5
3.1. Kesimpulan................................................................................................................................................ 14
3.2. Saran............................................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam konteks kita, bahan dipandang sebagai kumpulan muatan positif dan
negatif yang berasal dan komponen-komponen pembentuk atom, yaitu inti
atom dan elektron. Andai kata muatan didalam bahan bebas bergerak ke setiap
bagian bahan, maka bahan tersebut disebut sebagai bahan konduktor. Biasanya
yang bebas bergerak didalam konduktor adalah elektron-elektron, jadi ada
sebagian elektron dalam konduktor yang tidak terkait dengan inti tetentu.
Konduktor (ideal) dapat memberikan muatan (bebas) dalam jumlah yang
terbatas.Satu atau dua elektron per atom tidak berasosiasi dengan inti tertentu.
Sebaliknya bila semua elektron terkait pada suatu inti, sehingga tidak dapat
bergerak jauh dari inti tersebut, maka bahan itu disebut isolator atau dilektrik.
Dielektrik : Semua muatan terikat pada atom atau molekul, hanya bergerak
sedikit dalam molekul. Pergeseran di dalam skala mikroskopik.
Didalam dielektrik muatan tidak dapat bergerak. Adanya bahan didalam
medan listrik akan mempengaruhi medan tersebut, dan sebaliknya medan juga
akan mempengaruhi susunan muatan didalam bahan. Muatan-muatan yang
berada didalam konduktor yang diletakkan di dalam medan listrik akan
menyusun diri sedemikian rupa sehingga timbul medan yang meniadakan
medan luar. Itu sebabnya medan listrik didalam konduktor selalu sama dengan
nol. Untuk dielektrik situasinya lebih rumit. Karena muatan tidak dapat
berpindah, peniadaan total medan listrik didalam bahan tidak terjadi, yang
terjadi hanya sekedar pelemahan medan saja.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah konsep dari ekspansi multipole dari potensial skalar?
2. Bagaimanakah konsep dari medan dipole listrik?
3. Bagaimanakah konsep dari elektrostatika makroskopik?
4. Bagaimanakah konsep dari polarisasi?
5. Bagaimanakah konsep dari hukum gaus dalam dielektrik?
6. Bagaimanakah konsep dari dielektrik linear?
3
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami konsep dari ekspansi multipole dari potensial
skalar?
2. Mengetahui dan memahami konsep dari medan dipole listrik?
3. Mengetahui dan memahami konsep dari elektrostatika makroskopik?
4. Mengetahui dan memahami konsep dari polarisasi?
5. Mengetahui dan memahami konsep dari hukum gaus dalam dielektrik?
6. Mengetahui dan memahami konsep dari dielektrik linear?
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ekspansi Multipole dari Potensial Skalar
Salah satu metode khusus dalam perhitungan potensial listrik ialah
metode ekspansi multipole, yakni suatu muatan non titik pada jarak yang
sangat jauh sehinga bisa dianggap titik. Pada sebaran muatan itu terdapat
kaitan-kaitan monopole (tunggal), dipole (ganda), quadrupole (kuartet),
octopole (oktet), dan seterusnya. Jadi sebelum memahami muatan sebaran
yang rumit (terdiri dari banyak muatan titik), perlu dipahami terlebih dahulu
sistem dipole atau quadrupole. Ekspansi multipole merupakan rangkaian
matematik yang mewakili fungsi yang tergantung pada sudut.
5
Sejumlah partikel berada pada posisi ⃗𝑟1→, 𝑟⃗ 2→, dan 𝑟⃗ 3→. Muatan masing-masing
adalah q1, q2, dan q3. Jika ingin menentukan potensial pada titik pengamatan
P yang berada pada posisi 𝑟→, yang pertama harus dilakukan adalah mencari
jarak masing- masing muatan ke titik P. Didapatkan :
Kemudian kita tentukan potensial pada titik pengamatan yang dihasilkan oleh
masing-masing muatan.
Contoh soal :
6
Selanjutnya, jika suatu titik di pandang pada sembarang di dalam
distribusi muatan yang berjarak 𝑑 pada suatu titik tinjau r yang berada jauh
dari distribusi muatan, maka diperoleh :
7
Dengan menggunakan persamaan Legendre polynomials diperoleh :
Apabila dilihat dari jauh, dua muatan dipole tampak sangat berdekatan
berdekatan (hampir berimpit) sehingga muatan total dipol yang terukur nol.
Namun, jika diamati dari dekat, dipol tampak sebagai dua muatan yang
terpisah.
8
Kita ingin menentukan potensial di sekitar suatu dipol. Kita akan hitung
potensial pada jarak r dari pusat dipol (titik tengah antara dua muatan) yang
membentuk sudut θ dengan sumbu dipol (sumbu vertical).
Tampak:
Kita cari hubungan antara r1, r2, dan r. Lihat gambar berikut ini
Tampak bahwa :
9
Jika jarak titik pengamatan sangat besar dibandingkan dengan d maka dapat
didekati sehingga :
Dengan momen dipol 𝜇 = 𝑞𝑑, diperoleh bentuk potensial yang dihasilkan oleh
dipole :
Momen dipole sebenarnya sebuah besaran vektor dengan titik pangkal berada
pada muatan negatif dan kepala berada pada muatan positif. Sudut 𝜃 adalah
sudut antara momen dipole dan vektor posisi pengamatan.
10
Berikut contoh momen dipol sejumlah molekul.
Tabel 1. Momen dipole beberapa molekul
Contoh :
Jarak antara karbon (+) dan oksigen (-) dalam grup CO adalah 1,2 x 10 -10 m.
Hitunglah (a) muatan q pada atom karbon dan atom oksigen, (b) potensial pada
jarak 9,0o x 10-10 m dari dipol pada arah sejajar sumbu dengan oksigen merupkan
atom terdekat titik pengamatan.
Penyelesaian :
a) Berdasarkan tabel 1, momen dipole grup CO adalah
−30 −20
μ=8,0 x 10 C m d=1,2 x 10 m dengan demikian, muatan atom C adalah :
Muatan atom O sama besar dengan muatan atom C, tetapi berlawanan tanda.
Jadi muatan atom O adalah -6,7 x 10-12 C
b) Jarak dipol ke titik pengamatan r = 9,0 x 10-10 m
Karena atom O bermuatan negatif berada pada jarak terdekat titik
pengamatan, maka arah momen dipole menjauhi titik pengamatan. Akibatnya
sudut antara momen dipole dengan titik pengamatan adalah 0 = 1800.
Potensial yang dihasilkan oleh dipole adalah :
3
2.3. Elektrostatika Makroskopik
Jika kita tinjau kembali persamaan dibawah ini :
ρ'
∇. E =
Σ0
∇xE =0 Semua fenomena elektrostatik
E =⟨Σ⟩
p= N ⟨Pmol ⟩ :
ρ = N ⟨emol ⟩ :
D = Σ 0 E + P.
E ≡ ⟨Σ⟩ =− ∇ ∫
[ ]
1 ρ P.^r
+
4 πΣ0 r r 2
dt
1.8
ρ : Rapat muatan rata-rata.
2.4. Polarisasi
Terdapat sekeping bahan dielektrik yang sudah terpolarisasi, diketahui
polarisasinya (P). Vektor polarisasi P adalah momen dipole tiap satuan volum, maka
untuk suatu elemen bervolume dV momen dipolenya adalah
d p = P(r ) dτ
1.11
Polarisasi :
dp
P(r ) =
dτ 1.12
Bahan dielektrik dalam medan listrik E
- + - + - +
- + - + - +
- + - + - +
5
Apakah medan yang dihasilkan oleh bahan semacam ini ?
Bila ada satu dipole, maka potensial yang ditimbulkannya :
1 p. r^
V=
4 πΣ0 r 2 1.13
Dimana : ⃗r = jarak dipole ke titik yang dicari potensialnya.
V=
1
4 πΣ0 [ ∫ ∇ . ( r P ) dτ − ∫ r ( ∇ . P ) dτ
vol
1
Vol
1.15
1
]
Dengan menggunakan teorema divergensi Gaus, maka kita dapat merubahnya
menjadi :
1 1 1 1
V= ∮
4 πΣ0 ⏟ r
P .d A − ∫
4 πΣ 0 Vol r
( ∇ . P ) dt
Potensial oleh
⏟
Potensial oleh 1.16
muatan permukaan muatan Volume
σ b = P. n^ ρb =− ∇ . P
Suku pertama merupakan potensial disebabkan oleh muatan permukaan yang terikat.
σ b = P. n^ , dimana n^ = Vektor satuan normal.
Suku kedua merupakan potensial karena rapat muatan (volume) yang terikat
b
ρ =− ∇ . P
Rumus potensial didalam bahan dielektrik terpolarisasi dinyatakan sebagai :
V=
1
4 πΣ 0 ( S
σ
∮ rb d A + ∫
Vol
ρb
r
dt
) 1.18
6
Melalui pencarian V diatas, kita dapat menentukan medan kerena muatan terikat.
sama dengan potensial yang dihasilkan oleh suatu rapat muatan volume ρ =− ∇.P
σ = P. n^
ditambah rapat muatan permukaan b
Muatan terikat : merupakan akumulasi muatan sejati yang sangat sempurna.
+ - + - + - + - + - + -
σ b = P. n^ =kr { r^ . n^ =kR¿
1 1
ρb =−∇ ⃗P=− 2 ∂ (r 2 P)=− 2 3 kr 2 =−3 k
r ∂r r
Medan listrik pada r< R :
4
ρ( πr 3 )
q 1 k ⃗r
∯ Ed { ⃗a= ε ¿ E(4 πr 2)= 3ε E=
3εo
ρr . ^r o =−
εo
o o
Medan listrik pada r>R :
7
4
σ b A +ρb V =kr ( 4 πR2 )+(−3 k )( πR3 )=0
Qt0tal = 3
2. Hitung medan listrik yang dihasilkan oleh polarisasi seragam oleh sebuah bola yang
jari-jarinya R ( Lihat buku Griffid)
medan listrik yaitu oleh muatan listrik positif dan medan oleh muatan listrik negatif,
ρ −ρ ρ
E= r+ + r −= (r −r )
sehingga:
2 εo 2 εo 2εo + −
+q r+
s r-
-q
ρ ⃗P
E= s=
s = r+ - r-, sehingga 2 εo 2 ε o karena
P= p/V =q . l/V =ρ Vl /V =ρ. l
ingat momen dipole dari muatan negatif ke positif
2
1 ρR r^
E(2 π rl )= ρ( πR2 l ) E=
di luar silinder :
εo 2 εo r
2 2
ρR r^ + − ρR r^ + ρR 2 ^r + r^−
E= + = ( − )
Medan oleh dua muatan : 2 ε o r− 2 ε o r − 2 ε o r − r−
2.5. Hukum Gaus dalam Dielektrik
Polarisasi : Akumulasi
8
ρb =− ∇ . P : didalam dielektrik muatan terikat .
σ b = P. n^ : Pada permukaan dielektrik.
Medan yang ditimbulkan oleh polarisasi medium adalah medan oleh muatan-muatan
terikat tersebut.
Medan total Medan yang ditimbulkan oleh muatan-muatan terikat dan muatan
lainnya (muatan bebas)
Muatan bebas : sembarang muatan yang bukan hasil polarisasi.
Misal : - elektron-elektron dalam kunduktor
- ion-ion dalam dielektrik.
Jadi didalam dielektrik Rapat muatan total
ρ = ρb + ρ f 1.19
Hukum Gauss :
ρ
∇. E =
Σ0
Σ0 ∇ .E = ρ = ρb + ρ f
Σ0 .∇ . E =− ∇. P + ρf 1.20
Medan total E:
Σ0 .∇ . E + ∇ . P = ρ f 1.21
∇. ( Σ0 E + P ) = ρ f →
Karena Medan Pergeseran klasik
D = Σ 0 .E + P
Maka :
∇. D = ρ f 1.22
Medan ini sering disebut sebagai medan perpindahan listrik atau cukup medan
perpindahan. Dengan mengintegrasika kedua ruasnya terhadap ruang, kita dapatkan
bentuk integral dari persamaan (1.22), yaitu hukum Gauss untuk medan D.
∮ D . d A = Qf
s
= ∫ dv ρ f
V Hukum Gauss untuk medan perpindahan 1.23
9
Kesimpulan :
Dalam persoalan elektrostatik makroskopik yang menyangkut dielektrik :
ρ
∇. E =
Σ0
Persamaan Mikroskopik : ∇xE =0
∇.D = ρ f
Digantikan oleh : ∇x E = 0
Solusi untuk medan listrik, dalam skala mikroskopik dapat dirumuskan dalam
bentuk:
E=
1
4 πΣ 0 [ ]
ρ P.^r
∇ ∫ + 2 dt .
r r
1.24
Contoh
1. Sebuah kawat panjang membawa rapat muatan garis λ yang seragam, disekitar
kawat dikelilingi oleh ebonit yang jari-jarinya adalah R. Hitung pergeseran
listriknya.
Solusi : ∯ DdA=Qf
λ
D=
D(2 π rl )=λl 2 πr
2. Sebuah bola berongga jari-jari bagian dalam a dan jari-jari bagian luar b yang diisi
k
P= r^
oleh udara terpolarisasi r , dengan k konstanta dan r adalah jarak dari pusat
bola. Hitung muatan terikatnya dan medan listrik pada tiga daerah tersebut.
⃗ =− 1 ∂ 2k k
ρb =−∇ . P 2 ∂r
(r )=− 2
Solusi: r r r
k k
σ b = P⃗ . . n=
^ ⃗P . r^ = r^ . ^r =
r b pada r = b
σ b =−P⃗ . . n^ =− P⃗ . ^r =− k ^r . r^ =− k
r a pada r = a
Dengan menerapkan hukum Gauss :
Qc
E= r^
4 πε o r 2
For r < a and r > b Q c = 0, so E = 0
For a<r<b
10
r
k −k
Qc =(− )(4 πa2 )+∫ ( 2 )4 πr 2 dr=−4 π ka−4 πk (r−a )=−4 π kr
a a r
k
E=− ^r
εo r
2.6. Dielektrik Linier
Kita sudah melihat akibat adanya polarisa p didalam bahan dielektrik, tetapi
belum mengenal sebab terjadinya polarisasi tersebut. Secara kualitatif dapat
diungkapkan bahwa p tergantung pada resultan medan listrik E yang ada didalam
dielektrik. Dalam kebanyakan bahan, jika E tidak terlalu besar, polarisasi yang terjadi
pada bahan sebanding dengan medan listrik.
P = Σ0 Xe E 1.25
dimana :
X e = Suseptibilitas meptium, suatu tetapan tidak berdimensi (tanpa satuan).
= ε 0 (1 + X e ) E
D= ε E 1.26
ε = ε0 (1 + X e ) →
dimana : permitivitas bahan (volum)
sedang : K = 1 + Xe Konstanta dielektrik
ε
K= → ε = εo .
ε0
Sudah ditunjukan pada umumnya D dan P merupakan mean yang tak rotasional, hal
11
→ ∮ D . dl ≠ 0 , dan ∮ P .dl ≠ 0
e e
12
b. Luas keping kapasitor
c.Energi yang tersimpan dalam kapasitor
d. Bagaimana jika kapsitor tersebut diisi dielektrik dengan k = 2, cari besarnya
muatan, luas keping kapasitor, energi yang tersimpan dan muatan terikatnya).
e.Bagaimana jika kapasitor diisi setengah dari luas kapasitor tersebut.
Jawab :
Q
C o= −12 −11
a. V Q=12.6.10 C=7,2.10 C
A
C o =ε o 2
b. d A=0,0136 m
2
c. W=0,5. 6 . 10−12 ( 12 ) = 4,32.10-10 Joule.
d. Dengan cara yang sama, hanya saja C = Cok.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat
kami harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini dapat
lebih sempurna dan menjadi pedoman untuk kita semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap Persiapan bersama
ITB. Bandung : FMIPA ITB
Bahtiar, Ayi. 2006. Listrik Magnet I (Handout Kuliah). Bandung : FMIPA UNPAD
Griffiths, David J. 1999. Introduction to Electrodynamics 3rd edition. New Jersey: Prentice
Hall.
Greiner. 1991. Classical Electrodynamics 2nd Edition. Germany : Springer.
15