2. Jujur.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
5. Kerja Keras.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.Jadi dengan peirlaku tertib ini dapat membangun karakter siswa dalam kehidupan
nyata.
6. Kreatif.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
7. Mandiri.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan di dengar.
10. Semangat Kebangsaan.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam
di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki.Hal inis angat penting
mengingat bahwa siswa seringkali berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
17. Peduli Sosial.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Delapan belas nilai-nilai karakter diatas dapat menjadi fokus bagi guru untuk
menanamkan nilai-nilai karakter pada setiap mata pelajaran yang ada di sekolah. Setiap nilai-
nilai karakter yang akan ditanamkan kepada siswa, ada indikasi-indikasi yang harus
diperhatikan, seperti contoh sikap peduli social, indiaksinya siswa dengan kesadaran sendiri
membantuk temannya ketika mengalami permasalahan.
Sertifikasi Guru
Sertifikasi Guru atau Sergur merupakan sebuah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru yang sudah memenuhi standar profesional atau kelayakan seorang guru dalam
Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah.
Seorang guru yang sudah bersertifikat, akan memiliki nilai lebih yang dapat
digunakan sebagai nilai tambah ketika seorang guru akan berpindah ke sekolah lain yang
mungkin lebih menjanjikan. Sertifikasi Guru ini diberikan kepada tenaga pendidik yang
sudah memenuhi syarat.
Berikut merupakan syarat-syarat yang harus tenaga pendidik penuhi untuk memiliki
sertifikat guru.
Ketika sudah memenuhi syarat-syarat diatas, maka tenaga pendidik (guru) bisa mengajukan
sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat mengajar.
Sertifikasi Guru ini tentunya memiliki manfaat untuk guru itu sendiri. Diantaranya
melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra
profesi guru. Dengan adanya Sertifikasi Guru ini juga dapat digunakan sebagai bentuk
penilaian masyarakat terhadap tenaga pendidik di lingkungan sekitar. Sehingga dapat
melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.
Dalam mendaftar Sertifikasi Guru juga ada urutan yang diprioritaskan dalam
mendapatkan sertifikat guru. Menurut Prioritas Penetapan Peserta Program Sertifikasi Guru
ada 5 hal yang diprioritaskan dalam mendapatkan sertifikasi guru, yaitu:
1. Masa kerja sebagai guru, hal ini tentunya menjadi suatu prioritas yang utama dalam
memilih tenaga pendidik mana yang lebih layak mendapatkan sertifikasi guru terlebih
dahulu.
2. Usia guru saat akan mendaftar Sertifikasi Guru.
3. Pangkat/ golongan (berlaku untuk Guru PNS)
4. Tugas tambahan, seperti guru yang merangkap sebagai pembina mata ekstrakurikuler
tertentu.
5. Prestasi Kerja juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan untuk mengajukan
Sertifikasi Guru.
Sebagai tenaga pendidik yang sudah bersertifikat (memiliki Sertifikasi Guru) maka
akan ada hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Berikut merupakan hak dan kewajiban
guru yang sudah bersertifikat.
Kewajiban
Selain memiliki kewajiban atas profesi yang dimilikinya, seorang guru juga memiliki hak
yang didapatkan dari profesinya tersebut. Hak-hak tersebut antara lain:
Sertifikasi Dosen
Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen. Sertifikasi
dosen bertujuan untuk (1) menilai profesionalisme dosen guna menentukan kelayakan dosen
(2) melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi, (3)
meningkatkan proses dan hasil pendidikan dan (4) mempercepat terwujudnya tujuan
pendidikan nasional. Sertifikat pendidik yang diberikan kepada dosen melalui proses
sertifikasi adalah bukti formal pengakuan terhadap dosen sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan tinggi. Sertifikasi pendidik dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk
memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi ini dilakukan dalam bentuk penilaian
portofolio, yang merupakan penilaian pengalaman akademik dan profesional dengan
menggunakan portofolio dosen. Penilaian portofolio dosen dilakukan untuk memberikan
pengakuan atas kemampuan profesional dosen.
3. Memiliki NIDN atau memiliki NIDK bagi dokter pendidik klinis penuh waktu atau
memiliki NIDK bagi dosen paruh waktu;
DAFTAR PUSTAKA