Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak dibicarakan dalam dunia
pendidikan. Hal ini berlatar belakang dengan adanya faktayang menunjukkan bahwa
karakter bangsa pada zaman globalisasi seprti saat ini merosot tajam. Pendidikan
dianggap sebagai suatu media yang paling jitu dalam mengembangkan potensi anak
didik baik berketerampilan maupun berwawasan. Oleh karena itu , pendidikan secara
terus menerus dibagun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya
menghasilkan generasi yang diharapkan.

Dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 yang terkhir dijelaskan bahwa


pendidikan karakter merupakan: “pendidikan akhlak atau karakter masih digabung
dalam mata pelajaran agama dan diserahhkan sepenuhnya pada guru agama”.
Karena pendidikan karakter dibebankan sepenuhnya nkepada guru agama saja maka
pendidikan karakter itu sendiri belum mencapai batas yang optimal. Hal ini terbukti dari
phenomena sosial yang menunjukkan prilaku yang tidak berkarakter, seperti maraknya
terjadi tawuran antar pelajar, adalanya pergaulan bebas, adanya kesenjangan sosial,
ekonomi, politik di masyarakat, masih terjadinya ketidak adilan hokum, kekerasan dan
kerusuhan, dan korupsi yang mewabah dan merambah pada semua sector kehidupan
masyarakat, tindakan anarkis atau konflik sosial.

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pendidikan karakter tidak hanya


dibebankan pada guru agama saja, tetapi juga pada semua pihak yang berkepentingan
serta bersangkutan. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai implementasi
pendidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn di SD/MI

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter ?


2. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter yang ada di sekolah ?
3. Apa saja tujuan dan manfaat pendidikan karakter ?
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam Ppkn di SD/MI ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter.


2. Untuk mengetahui niali-nilai apa saja yang ada dalam pendidikan karakter di
Sekolah.
3. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pendidikan karakter.
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam Ppkn di
SD/MI

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pendidikan Karakter

1. Pengertian Karakter

Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa alatin character, yang
berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak.
Sedangkan secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia secara pada
umumnya yang bergantung pada fakor kehidupannya sendiri.
Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian karakter
diantara yaitu: Fitri menyatakan bahwa “karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan
dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya, dan adat
istiadat”1.
Kemudian Samani juga berpendapat bahwa “karakter adalah cara berfikir dan
berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup, dan bekerja sama baik dalam
lingkkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara”2.
Jadi dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakter
adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada diri seseorang
yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam lingkungan keluarka
ataupun masyarakat.
2. Pengertian Pendidikan

Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa latin “educatum” yang terdiri dari
dua kata yaitu: E dan Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam
keluar atau dari sedikit ke banyak, sedangkan Duco berarti pengembangan.
atau sedang berkembang. Jadi, secara etimologi pengertian pendidikan adalah
proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Sedangkan pengertian menurut UU No. 20 Tahun 2003“ pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
3
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekutan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecardasan,
akhlak mulia, serta ketermpilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara”.

Menurut H. Fuad Ihsan menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana dan
umun makna pendidikan sebagai “usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakta dan kebudayaan”.
Oemar Hamalik menjelaskan bahwa “pendidikan adalah suatu proses dalam
rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinnya yang
memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman
yang baru yang tidak diketahui atau mengembangkan potensi- potensi bawaaan yang
dimilikinya semenjak dia dilahirkan.
3. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut pendapat Fadlillah pendidikan karakter adalah “suatu bentuk pengarahan


dan bimbingan supaya seseorang mempunyai tingkah laku yang baik sesuai dengan
nilai-nilai moralitas, dan keberagaman”. Sedangkan Kurniawan menjelaskan bahwa
“pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk
membentuk watak atau kepribadian sesorang berdasarkan nilai-nilai yang ada
di masyarakat dan lingkungan keluarga”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha atau bimbingan
yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku sesuai dengan
norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan
keluarga.

2.2. Nilai-nilai Yang Ada Dalam Pendidikan Karakter di Sekolah

Dalam publikasi Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan


Kementerian Pendidikan Nasional berjudul Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Karakter, telah telah mengidentifikasi 18 nilai pembentuk karakter yang merupakan
4
hasil kajian empirik Pusat Kurikulum yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya
dan tujuan pendididkan nasional8. 18 nilai-nilai tersebutdapat dilihat dibawah ini.
1. Religius
Religious adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melakukan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agam lain , dan hidup rukun
dnegan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Jujur adalah perilaku yang didasari pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbadaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras
Kerja keras tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai
ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Kreatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung dalam orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Demokratis adalah car berfikir, besikap, dan bertindak, yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat kebangsaan


Semangat kebangsaan adalah cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara atas kepentingan diri dan kelompoknya.
5
11. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah sikap dan prilaku yang mencerminkan rasa bang, setia,
peduli, dan enghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan
sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan
bangsa sendiri.
12. Menghargai prestasi
Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang nendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ komunikatif
Bersahabat merupakan sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui
komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.
14. Cinta damai
Cinta damai adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman,
tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu.
15. Gemar membaca
Gemar membaca adalah kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu
secara khusus guna membaca berbagi informasi, baik buku, jurnal, majalah, Koran, dan
sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan
Peduli lingungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan
melestarikan lingkungan sekitar.
17. Peduli sosial
Peduli sosial adalah sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian kepedulian
terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.
18. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah siap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya , baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa,
Negara, maupun agama.

6
2.3. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Karakter

1. Tujuan Pendidikan Karakter

Sejalan dengan pendidikan pasti ada tujuan dari pendidikan. Begitu pula dengan
pendidikan karakter, tentunya memiliki tujuan tersendiri tetapi tidak meyimpang dari
tujuan pendidikan yang ada. Fadlilla mengatakan bahwa “ tujuan pendidikan karakter
adalah untuk mempersiapkan anak supaya mempunyai karakter yang baik, yang mana
nantinya anak dewasa sudah menjadi kebiasaan dalam kesehariannya”. Selain itu tujuan
pendidikan karakter lebih intensif kaada nilai-nilai yang dapat tertanam dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik .
Kemendiknas menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu:

a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berhati baik,
berpkiran baik, dan berprilaku baik.
b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikutur.

c. Meningkatkan peradaban bangsayang kompetitif dalam pergaulan dunia.


Berdasarkan pendapat-pendapat di atas tentang tujuan dari pendidikan karakter
dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman
dan pengembagan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlah yang sesuai dengan
harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif
sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki
wawasan luas.
2. Manfaat Pendidikan Karakter

Menanamkan pendidikan karakter sejak kecil begitu penting supaya peserta didik
dapat menjadi orang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan rekomendasi supaya
memasukkan suatu ajaran pada pembentukan karakter pada setiap berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar. Dengan harapan dengan adanya pendidikan karakter
sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini
dan juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.
Manfaat pendidikan karakter menurut Fadillah yaitu “menjadikan manusia
7
agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-nilai
kebajikan yang telah digariskan”11. Pendidikan karakter yabng dilakukan pada usia dini
adalah wujud nyata dalam mempersiapkan generasi yang berkarakter demi kemajuan
dan kemakmuran bangsa.
Menurut kemendiknas fungsi dari pendidikan karakter yaitu:

a. Membangun kehidupan kebangsaan yang multicultural

b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu


mengkontribusi terhadap pengembangan kehidupan manusia.
c. Membangun potensi dasar agar berhati baik, berpikirn baik , dan berprilaku baik serta
keteladanan baik.
d. Membangun sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu
hidup berdampingan dengan bnagsa lain dalam suatu harmoni.

2.4. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Ppkn di SD/MI.

Konsep dasar pendidikan karakter di sekolah atau madrasah pastinya harus


didasari pada visi, misi, dan tujuan sekolah atau madrasah yang bersangkutan yang
kemudian diimplementasikan ke dalam: kurikulum dan mata pelajaran, budaya
madrasah baik di lingkungan guru maupun siswa, dan pengembangan diri melalui
program pembiasaan dan pengembangan minat dan bakat siswa.

1. Kurikulum/Mata Pelajaran

Adapun pengembangan kurikulum yang bisa dilakukan adalah.


a. Memaksimalkan kembali proses intergasi nilai-nilai karakter ke dalam semua mata
pelajaran, baik mata pelajaran yang secara konten mengajarkan nilai-nilai karakter
dan kebajikan seperti halnya mata pelajaran PAI, maupun materi yang tidak secara
konten mengajarkan nilai-nilai karakter seperti matematika dan sebagainya. Terlebih
kurikulum 2013 yang mengintegrasikan semua mata pelajaran kedalam satu tema.
b. Memaksimalkan kembali program pembiasaan baik yang bersifat ritual maupun
non ritual selama proses pembelajaran. Kebaikan yang selalu diulang-ulang dan
dibiasakan setiap hari, akan jauh lebih membekas dalam hati serta jiwa pra siswa
disbanding kegiatan yang sekedar. 8
c. Memberikan penekanan kembali para pengejar PAI dan PpKN untuk tidak
terjadi pada materi-materi yang sifatnya kognitif dan hafalan semata, karena pada
dasarnya materi pelajaran PAI dan PpKN secara subtansif lebih pada penanaman dan
pengalaman nilai-nilai karakter sehingga jangan sampai ada siswa yang secara kognitif
nilai ulangan PAI dan PpKN nya tinggi tetapi tidak diimbangi dengan perilaku dan
akhlak terpuji.
d. Memaksimalkan kembali proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan (PAIKEM) dalam setiap mata pelajaran. Dengan pembelajaran
seperti ini, harapannya akan memberikan kesan yang mendalam, sehingga nilai-nilai
karakter yang disampaikan dengan mudahnya terinternalisasi menjadi sebuah
sikap dan karakter yang kuat pada diri dan jiwa para siswa.
e. Memaksimalkan kembali proses komunikasi antara guru dengan orangtua siswa
untuk memantau sejauh mana perkembangan siswa sekaligus putra-putri mereka baik di
lingkungan sekolah dengan menggunakan buku a necdotal recard yaitu buku seluruh
kejadian selama di kelas atau di sekolah, maupun perkembangan siswa

selama di rumah dengan menggunakan buku yaitu buku evaluasi tentang sejumlah
kegiatan siswa selama di rumah baik itu proses belajar, maupun ibadah ritual keseharian
siswa.
f. Memaksimalkan kembali reward (hadiah) terhadap sejumlah prestasi siswa
tidak hanya dalam bidang akademik akan tetapi juga dalam bidang ibadah dan akhlak
keseharian dengan cara mengolah sejumlah data dari buku (evaluasi) siswa dan juga data
dari hasil komunikasi aktif dengan para orang tua tentang laporan ibadah dan akhlak
keseharian siswa. Sehingga setiap pertengahan semester atau akhir semester para
siswa tidak hanya diberikan bintang prestasi akademik bagi mereka yang mendapatkan
nilai rapor tertinggi dalam satu kelas, akan teta pi juga bintang prestasi akhlak mulia
bagi mereka yang paling rajin melaksanakan shalat serta tidak pernah tercatat dalam
buku anecdotal record pada masing- masing kelas.

2. Budaya Sekolah Atau Madrasah


Anak akan belajar dari lingkungan terdekatnya, inilah yang kemudian harus
semakin kita sadari untuk menciptakan sebuah budaya dan kultur sekolah atau
madrasah yang positif bagi perkembangan karakter siswa. Menciptakan budaya di
sekolah atau madrasah tentu harus diawali dengan
9
adanya keteladanan (uswah) dari guru
dan orang-orang yang berada di dalam lingkungan sekolah atau madrasah. Artinya
keteladanan tidak hanya ditunjukkanoleh para guru akan tetapi juga seluruh karyawan
yang ada di sekolah. Karena siswa akan belajar dari lingkungan terdekatnya, ketika
seorang karyawan petugas kebersihan menjalankan tugasnya menjaga kebersihan
disetiap sudut dan ruangan sekolah diikuti dengan peran guru yang ikut menjaga
kebersihan sekolah, maka siswa akan mulai mengamati, merasakan dan pada
akhirnya akan ikut menjaga kebersihan serta merasa memiliki sekolah dimana tempat
mereka belajar

3. Pengembangan Diri

Implementasi dari konsep dasar pendidikan karakter selanjutnya adalah


melalui program pengembangan diri. Yang di maksud dengan program pengembangan
diri adalah berbagai macam program tambahan atau pengembangan (di luar proses
pembelajaran reguler) yang diselenggarakan oleh pihak sekolah atau madrasah guna
menunjang terwujudnya karakter dan budi pekerti siswa. Program pengembangan minat
dan bakat siswa dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler adalah dimaksudkan untuk
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa yang tentunya berbeda antara
siswa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karenanya alangkah lebih bijaksana sekolah
dan madrasah mengakomodir semua potensi yang dimiliki siswa.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada
diri seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam lingkungan
keluarka ataupun masyarakat. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman yang baru yang tidak diketahui atau
mengembangkan potensi-potensi bawaaan yang dimilikinya semenjak dia dilahirkan.
Sedangkan pendidikan karakter adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan secara
sadar dan terencana agar manusia berperilaku sesuai dengan norma- norma dan aturan-
aturan yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan keluarga.
Tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai
positif untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan harapan juga mendasarkan dan
memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga peserta didik tumbuh
menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki wawasan luas. Manfaat
pendidikan karakter sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi
pada saat ini dan juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.
Ada 18 nilai-nilai karakter yang di ajarkan di dalam pembelajaran di Indonesia.
Implementasi pendiidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn meliputi: kurikulum/mata
pelajaran, budaya sekolah atau madrasah, dan pengembangan diri.

B. Saran

Dengan adannya makalah ini maka diharapkan sebagai calon guru SD/MI kita
dapat mengembangkan atau mengkombinasian mata pelajaran dengan pendidikan
karakter dalam pembelajara

11
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,
Jogjakarta: Ar-Ruzz,2012.
Fadlillah, M Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Yogyakarta: Ar-
Ruzz,2013.
Hariyanto, Muchlas Samani Konsep dan Modal Pendidikan Karakter,
Bandung; Remaja Rosdakarya,2012.
Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara, 2001. Ihsan, Fuad
Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta; Rineka Cipta, 2005. Kurniawan, Syamsul
Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat,
Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2013.
Kamal, Rahmad “Implementasi Pendidikan Karakter di SD/MI” , Jurnal
Madaniyah, Volume 1,Edisi VI, 2014,Hlm.20-34.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Indonesia.
Badan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai- nilai Budaya
untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen
Pendidikan Nasional, 2010, diakses 22 mei 2017.
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman Di Satuan
Pendidikan Rintisan), (Jakarta: Kementerian Pendiikan Nasional Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,2011),hlm.2.

12

Anda mungkin juga menyukai