FILSAFAT sebagai
pematangan,pe
PENDIDIKAN manusiaan,dan
orientasi
pedagogik
KELOMPOK 6
Kelompok 6
1.Silviani Br Sembiring
2.Rio Ferdinand Sianturi
3.Desglory Natalia Sihombing
4.Riska Greselia Manullang
Hakikat Pendidikan
Berlandaskan UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 BAB 1, menyatakan bahwa pendidikan merupakan
upaya sistematis untuk melahirkan situasi belajar dan aktivitas pembelajaran yang kondusif sehingga
siswa bisa dengan leluasa memaksimalkan potensinya di bidang apapun mulai dari kecerdasan, akhlak,
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya dan masyarakat.
Berdasarkan pernyataan guru bangsa Ki Hadjar Dewantara ada lima dasar pada pendidikan, yakni:
Asas kemerdekaan; Memfasilitasi kebebasan kepada peserta didik. Maksud dari kebebasan disini tentu
sesuai dengan apa yang telah dicanangkan dimana peserta didik tetap patuh dengan norma moral
sebagai individu dan masyarakat yang bersinergi dengan alam.
Asas kodrat Alam; Manusia sebagai bagian dari alam tentu bisa mempelajari apa yang ada di alam. Bisa
membacanya dan menerima sebagaimana mestinya sebagai manusia yang wajar dan seimbang.
Asas kebudayaan; Berdasar pada kebudayaan bangsa, tetapi tetap melihat dan mempelajari
kebudayaan yang lebih maju. Kemajuan bukanlah sesuatu yang buruk akan tetapi bisa digunakan untuk
landasan memacu diri.
Asas kebangsaan; Membentuk perpaduan satu bangsa, perasaan gotong royong dalam senang dan
sedih, dan berjuang untuk bangsa dan tetap menghargai orang lain.
Asas kemanusiaan; Membimbing peserta didik menjadi manusia seutuhnya dan sewajarnya sebagai
manusia yang merupakan ciptaan Tuhan.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu
kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk
Pendidikan
melakukan nilai-nilai tersebut.
Karakter
hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya
adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu
secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah
hidup yang lebih baik.
Fungsi Pendidikan Karakter
Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik
sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku
baik.
•Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang
berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.
•Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan
internasional.
Character education seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak.
Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta
memanfaatkan berbagai media belajar
Tujuan Pendidikan Karakter
Manusia merupakan makhluk yang bersejarah. Hakikat manusia itu sendiri merupakan suatu historis, suatu
peristiwa atau kejadian yang bukan hanya semata-mata bentuk tunggal dari data (datum). Hakikat manusia
itu hanya dapat dilihat dari dalam perjalanan sejarah yakni perjalanan manusia.
Sastraprateja menyampaikan kelanjutan bahwasannya apa yang diperoleh dari pengamatan atau observasi
kita terhadap suatu pengalaman manusia adalah merupakan bentuk suatu rangkaian dorongan dan
orientasi yang dapat diambil melalui sejarah perjalanan umat manusia, yaitu; hubungan manusia terhadap
kejasmanian, alam di sekitarnya maupun terhadap lingkungan ekologis; lembaga-lembaga; keterikatan
masyarakat dan kebudayaan terhadap waktu dan tempat; hubungan timbal balik antara teori dan praktis;
kesastraan keyakinan dan para keyakinan. Semuanya adalah salah satu sintesis dan masing-masing saling
berpengaruh antara pengaruh yang satu dan pengaruh yang lainnya.
Hakikat Masyarakat
Dalam bahasa inggris masyarakat disebut dengan istilah society, dari bahasa latin
societas dari socio yang berarti mengambil bagian, berbagi, menyatukan.
Masyarakat adalah suatu kumpulan orang-orang, atau suatu asosiasi sukarela
individu-individu yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.