“SISTEM PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu:
Muhammad ikrom karyodiputro S.pd.I M.pd.I
Disusun Oleh:
Makrifatul Kamilah
Raidatul Hasanah
Rika Selvia
Maknunatul Hikmah
Anis Sulala
ABSTRACT
In essence, education is a conscious and planned effort to create a learning
atmosphere and learning process so that students actively develop their potential to
have religious spiritual potential, self-control, personality, intelligence, noble character,
and the skills needed by themselves, society, nation and state.
The above explains that education is a planned effort, which is carried out to
develop the potential possessed by students. The potential possessed by each student is
of course different, which later is the task of an educator to be able to see and hone the
potentials of his students so that they are able to develop into useful human beings for
society,
nation and state.
Education has the task of producing good generations, more cultured human
beings, humans as individuals who have better personalities. The goals of education in a
country will be different from the goals of education in other countries, according to the
basis of the state, the nation's philosophy of life, and the ideology of the country.
Education is very useful in human life. According to Agus Taufiq, education has at
least the following characteristics: (1) Education is a process of developing abilities,
attitudes, and other forms of behavior in society, where he lives, (2) Education is a social
process, in which a person is faced with on the influence of the selected and controlled
environment (especially that which comes from school) to achieve optimal social
competence and individual growth, (3) Education is a process of personal development
or human character.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu usaha untuk dapat mewujudkan/ membentuk manusia
Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pada dasarnya manusia pasti
berasal dari Tuhan dengan memiliki raga dan psikis dan memiliki sifat sebagai pribadi
maupun sebagai makhluk sosial, dimana ke empat aspek utama itu bila dikembangkan akan
menjadi delapan kemampuan (bila dipakai istilah Indonesia akan berawalan dengan huruf K,
bila memakai istilah Inggris berawalan dengan huruf H yaitu : Ketuhanan/Heaven,
Kesehatan/Health, Kepribadian/ Himself, Kesosialan/Human Relationship,
Kepandaian/Head, Kepekaan/ Heart, Keterampilan/Hand, Kehendak/Hard) dan dalam
mengembangkan ke delapan kemampuan tersebut perlu juga diperhatikan faktor dinamika
dari individu yang bersangkutan dengan memperhatikan milleu (lingkungan) dimana manusia
yang bersangkutan hidup. Untuk mencapai tujuan yang luhur seperti itu maka Pendidikan
perlu dikembangkan, diperbaharui sehingga segala kegiatan pendidikan itu nantinya dapat
menjawab segala kebutuhan dan segala tantangan yang ada di sekitar Pendidikan di masa
yang akan datang.
Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang yang telah
lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak sejak kecil adalah
bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan memperoleh
pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan hal yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya (Wina Sanjaya, 2005). Pendidikan sebagai usaha sadar untuk memanusiakan manusia,
dalam proses pendidikan bukanlah menjadi tugas utama bagi sekolah saja, tetapi semua unsur
harus memiliki peran yang sama dalam memajukan pendidikan. Semua unsur harus memiliki
andil dan terhubung antar unsur dalam pengembangan lembaga pendidikan atau proses
keberlangsungan suatu pendidikan. Misalnya dalam proses pendidikan tugas seorang guru
bukan hanya sebagai pengajar namun juga menjadi seorang pendidik. Pendidikan telah
dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat
diperlukan dalam pembangunan 22 sosial dan ekonomi. Pendidikan makin banyak
memerlukan berbagai keahlian profesional dalam manajemennya serta memerlukan berbagai
kehlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan masalahnya.
Pendidikan menjadi salah satu hal hang harus diperhatikan oleh banyak masyarakat
dari berbagai negara. Hal ini terjadi akibat pendidikan mampu membangun kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, membentuk budi pekerti, mencerdaskan manusia, dan masih
banyak lagi. Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas, kestabilan bangsa tersebut
akan terganggu. Hal tersebut membuat sistem pendidikan dalam lingkup nasional untuk
menciptakan cita cita bangsa sangat dibutuhkan
Pendidikan juga merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang yang telah
lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak sejak kecil adalah bagian
dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan memperoleh pendidikan di
institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Pendidikan juga di katakana sebagai proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Ada
juga yang menyimpulkan Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dir
i, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinyadan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan jugasesuatu yang tidak d
apat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Salah satu dasar utama pendidikanadalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendidikan juga dapat dipandang sebagai proses membantu peserta didik
untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal dalam seluruh aspek kepribadiannya sesuai
dengan potensi yang dimiliki dan sistem nilai yang berlakudi lingkungan sosial-budaya dimana dia
hidup.Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yangakan menjadi
penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani
kehidupandan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Tanpa Pendidikan
maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi manusia masa lampau yang
dibandingkan manusia sekarang telah sangat tertinggal baik kualitas kehidupan maupun proses proses
pemberdayaannya. Secara exstrim dapat dikatakan bahwa maju mundurnya atau baik buruknya
peradaban suatu masyarakat dan suatu bangsa akan ditentukan oleh bagaimana Pendidikan yang
dijalani oleh masyarakat bangsa tersebut.
Secara singkatnya Pendidikan adalah pembelajaran pemahaman informasi dan kemampuan
selama hidup pelajar memberikan banyak pelajaran termasuk
membaca,menulis,matematika,pengetahuan alam,dan pengetahuan sosial. Perkembangan suatu
masyarakat sangat bergantung kepada kondisi masyarakatnya sebagai potensi Pendidikan di wilayah
tersebut. Sifatnya mutlak dalam kehidupan baik dalam kehidupan seseorang, keluarga , maupun
bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak di tentukan oleh maju mundurnya bangs
aitu. Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan setiap
peranan individu serta mendorong kemajuan rakyat dan bangsa karena dengan Pendidikan yang
ditempuh memungkinkan seseorang untuk mampu untuk berkembang secara wajar dalam aspek
sosial, ekonomi,industry dan sebagainya.
PEMBAHASAN
1. Sistem Pendidikan
Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang memiliki arti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Bisa
dibilang sistem adalah istilah yang mempunyai makna sangat luas dan dapat dipakai sebagai
sebutan yang melekat pada sesuatu. Sebuah perkumpulan atau organisasi bisa disebut sebagai
sistem. Lalu orang-orang menyebutnya sistem organisasi. Begitu juga dengan pendidikan
sebagai sebuah sistem, pada akhirnya orang-orang menyebutnya sistem Pendidikan.
Dalam bahasa Inggris system berarti sistim, susunan, jaringan, cara. Sistem juga diartikan
sebagai suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir. Menurut Wina Sanjaya, “sistem
adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi
untuk mencapai suatu hasil yang diterapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.”
Menurut Mastuhu yang di sebutkan dalam bukunya yang berjudul Dinamika Pesantren
menjelaskan bahwa: Sistem pendidikan adalah totalitas interaksi dari seperangkat unsurunsur
pendidikan yang bekerja sama secara terpadu, dan saling melengkapi satu sama lain menuju
tercapainya tujuan pendidikan yang telah mencapai cita-cita bersama para pelakunya.
Kerjasama antar pelaku ini didasari, dijiwai, digerakkan, digairahkan, dan diarahkan oleh
nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh mereka. Unsur-unsur suatu Sistem Pendidikan
terdiri dari unsur organik dan unsur anorganik seperti dana, sarana, dan alat-alat pendidikan
lainnya dimana antara unsur-unsur dan nilai-nilai yang ada dalam sistem pendidikan tidak
bisa terpisahkan dan harus saling menyatu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan adalah himpunan gagasan
atau prinsip-prinsip pendidikan yang saling bertautan dan tergabung sehingga menjadi satu
keseluruhan. Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub sistem atau unsur-
unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan,
kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya
Tidak hanya itu sistem pendidikan juga perlu melakukan penyesuaian dengan lingkungan,
karena lingkungan mengandung sejumlah kendala bagi bekerjanya sistem (misalnya:
keterbatasan sumber daya). Untuk itu sistem pendidikan dituntut oleh lingkungan untuk
mengolah sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien. Dengan demikian jelaslah
bahwa makna pendidkan sebagai sistem adalah seluruh komponen yang ada dalam
pendidikan (seperti lingkungan, masyarakat, sumber daya) dapat bekerja sama dalam
mencapai tujuan pendidikan pendidikan nasional, yang dalam implementasinya dapat dilihat
dari aspek-aspek sistem yaitu input-proses-output, dan hasil akhir dari output dapat
memberikan umpan balik terhadap input dan proses sehingga dapat diketahui hasil akhir
tujuan Pendidikan.
6) Perbuatan Pendidik
Perbuatan pendidik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik ketika
menghadapi peserta didik. Tata cara dan sikap seorang pendidik dalam penyampaian
pelajaran juga menunjang pekembangan peserta didik, pendidik harus menghindari sikap
menekan mental peserta didik, karena hal ini sangat berpengaruh besar terhadap
pendirian, mental, serta perkembangan pengetahuan peserta didik.
7) Tempat Pendidikan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat pada individu. Seperti
lingkungan tempat Pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul.
Lingkungan pendidikan berpengaruh juga pada tercapainya tujuan pendidikan.
Lingkungan belajar meliputi sarana dan prasarana belajar, seperti ruangan kelas yang
memadai, tersedianya ruangan untuk pratikum, kenyamanan dalam belajar (lingkungan
luar tidak berisik).
8) Evaluasi dan tujuan pendidikan
Evaluasi dan tujuan pendidikan merupakan sikap mengulas kembali pelajaran-pelajaran
yang sudah dipelajari dalam bentuk latihan dan tugas-tugas. Sehingga materi-materi
pelajaran tetap melekat dalam diri peserta didik. Tujuannya adalah membangkitkan,
memicu, dan menyegarkan kembali materi-materi yang telah dibahas sebelumnya, agar
peserta didik semakin mantap dalam menguasai pelajaran tersebu.
4. Komponen Pendidikan
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran
dalamkeseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.Komponen
pendidikan berarti bagian-bagian dari system proses pendidikanyang menentukan berhasil
atau tidaknya, atau ada atau tidaknya proses pendidikan.Komponen-komponen yang
memungkinkan terjadinya proses pendidikan adalah:
a. TujuanPendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu hal yang ingin dicapai oleh lembaga Pendidikan
melalui suatu kegiatan pendidikan. Tujuan Pendidikan ini oleh sifat ilmu pendidikan
angnormatif dan praktis. Ilmu Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu
Pendidikan merumuskan kaidah kaidah, norma norma dan ukuran perilaku manusia.
Ilmu Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan latihan,tugas Pendidikan dalam hal ini
adalah pemilik system norma perilaku yang di junjung tinggi oleh Lembaga
Pendidikan dalam masyarakat melalui para pendidik. Tujuan Pendidikan dapat lihat
dalam kurva Pendidikan yang terjabar mulai dari:
Tujuan nasional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa seperti yang di
cantumkan pada pembukaan UUD 1945.
Tujuan kelembagaan, adalah tujuan yang ingin di capai oleh suatu Lembaga
Pendidikan.
Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin di capai oleh tiap bidang belajar
pelajaran/matakuliah.
Tujuan instruksional, adalah tujuan yang ingin di capai oleh suatu standar
muatan dan muatan dasar. Dengan penjabaran tersebut, dapat terlihat bahwa
tujuan Pendidikan atau guru dalam pembelajaran dikelas Berkaitan dengan
tujuan Pendidikan nasional yang sumber pada Pancasila dan UUD 1945.
b. PesertaDidik
Berkembangnya konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran masyarakat
terhadap pengertian peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta didik terdiri dari
anak-anak pada usia sekolah saja, maka sekarang peserta didik mungkin termasuk
juga di dalamnya orang dewasa. Maka dari itu, dapat penyelesaian bahwa peserta
didik adalah anggota masyarakat yang-mengembangkan kemampuan/potensi/bakat
yang ada pada diri mereka melalui proses pembelajaran yang di sediakan oleh
Lembaga Pendidikan dan pada jalur, bertingkat dan jenis Pendidikan tertentu/sesuai
dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik karena mereka memiliki
kemampuan/potensi/bakat yang memungkinkan untuk di kembangkan, mempunyai
daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang lebih
banyak), dan dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
c. Pendidik
Salah satu komponen penting dalam Pendidikan adalah pendidik. Secara
cendekiawan, Pendidikan adalah tenaga kependidikan yakni anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangat pada Lembaga tertentu yang berkualitas, seperti guru,
dosen, tutor, fasilitator, infrastruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan
khususunya. Terdapat beberapa jenis pendidik yang tidak terbatas pada pendidik di
sekolah saja. Dilihat dari Lembaga pendidikan, munculah beberapa individu yang
tergolong pada pendidik. Pertama guru sebagai pendidik dalam Lembaga sekolah,
kedua orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, dan ketiga pimpinan
masyarakat baik resmi maupun tidak resmi sebagai pendidik di lingkungan
masyarakat. Hubungan dengan hal tersebut yang termasuk kategori Pendidikan adalah
sebagai berikut:
Manusia yang memiliki pandangan hidup dan prinsip hidup yang pasti dan
tetap.
Manusia yang telah memiliki tujuan hidup atau cita-cita hidup tertentu,
termasuk cita-cita untuk mendidik.
Manusia yang cakap ambil keputusan batin sendiri atau perbuatannya sendiri
dan yang akan dipertanggung jawabkan sendiri.
Manusia yang telah cakap menjadi anggota masyarakat secara konstruktif dan
aktif penuhi inisiatif.
Manusia yang telah mencapai umur kedewasaan, paling rendah18 tahun.
Manusia berbudi luhur dan berbadan sehat.
Kesimpulan:
Pada dasarnya manusia pasti berasal dari Tuhan dengan memiliki raga dan psikis dan
memiliki sifat sebagai pribadi maupun sebagai makhluk sosial, dimana ke empat aspek utama
itu bila dikembangkan akan menjadi delapan kemampuan (bila dipakai istilah Indonesia akan
berawalan dengan huruf K, bila memakai istilah Inggris berawalan dengan huruf H yaitu :
Ketuhanan/Heaven, Kesehatan/Health, Kepribadian/ Himself, Kesosialan/Human
Relationship, Kepandaian/Head, Kepekaan/ Heart, Keterampilan/Hand, Kehendak/Hard) dan
dalam mengembangkan ke delapan kemampuan tersebut perlu juga diperhatikan faktor
dinamika dari individu yang bersangkutan dengan memperhatikan milleu (lingkungan)
dimana manusia yang bersangkutan hidup. Untuk mencapai tujuan yang luhur seperti itu
maka Pendidikan perlu dikembangkan, diperbaharui sehingga segala kegiatan pendidikan itu
nantinya dapat menjawab segala kebutuhan dan segala tantangan yang ada di sekitar
Pendidikan di masa yang akan datang. Mendidik seorang anak sejak kecil adalah bagian dari
pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan memperoleh pendidikan
di institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk memanusiakan
manusia, dalam proses pendidikan bukanlah menjadi tugas utama bagi sekolah saja, tetapi
semua unsur harus memiliki peran yang sama dalam memajukan pendidikan. Hal tersebut
membuat sistem pendidikan dalam lingkup nasional untuk menciptakan cita cita bangsa
sangat dibutuhkan Pendidikan juga merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap
orang yang telah lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak
sejak kecil adalah bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun
akan memperoleh pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat.
Pendidikan juga dapat dipandang sebagai proses membantu peserta didik untuk mencapai
tingkat perkembangan yang optimal dalam seluruh aspek kepribadiannya sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan sistem nilai yang berlakudi lingkungan sosial-budaya dimana dia
hidup.Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yangakan
menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupandan sekaligus untuk
memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Sistem Pendidikan Sistem berasal dari
bahasa Yunani “systema” yang memiliki arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Menurut Wina Sanjaya,
“sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diterapkan secara optimal sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.” Menurut Mastuhu yang di sebutkan dalam bukunya yang berjudul
Dinamika Pesantren menjelaskan bahwa: Sistem pendidikan adalah totalitas interaksi dari
seperangkat unsurunsur pendidikan yang bekerja sama secara terpadu, dan saling melengkapi
satu sama lain menuju tercapainya tujuan pendidikan yang telah mencapai cita-cita bersama
para pelakunya.
Unsur-unsur suatu Sistem Pendidikan terdiri dari unsur organik dan unsur anorganik seperti
dana, sarana, dan alat-alat pendidikan lainnya dimana antara unsur-unsur dan nilai-nilai yang
ada dalam sistem pendidikan tidak bisa terpisahkan dan harus saling menyatu. Dengan
demikian jelaslah bahwa makna pendidkan sebagai sistem adalah seluruh komponen yang
ada dalam pendidikan (seperti lingkungan, masyarakat, sumber daya) dapat bekerja sama
dalam mencapai tujuan pendidikan pendidikan nasional, yang dalam implementasinya dapat
dilihat dari aspek-aspek sistem yaitu input-proses-output, dan hasil akhir dari output dapat
memberikan umpan balik terhadap input dan proses sehingga dapat diketahui hasil akhir
tujuan Pendidikan. Sejarah system Pendidikan islam dari masa kemasa Sejarah
Perkembangan Sistem Pendidikan Islam Dari Masa ke Masa Pendidikan memegang peranan
penting dalam kehidupan manusiasebagai dasar dalam pembentukan karakter yang beretika
dan sesuai dengan cita-cita bangsa. H. Horne mengemukakan bahwa Pendidikan dilakukan
olehorang yang telah berkembang secara internal (mental) dan eksternal (fisik) yang
dijalankan secaraterus menerus dengan penyesuaian yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Hindu dan Budha merupakandua agama yang berbeda, namun dalam praktiknya di Indonesia,
kedua agama tersebut mempunyaikeyakinan yang sama, yaitu dengan menganggap bahwa
sumber Yang Maha Tinggi yaitu persatuan antarafigur Syiwa dengan Budha (Yesi Budiarti,
2018).
Begitupula seni bela diri dan perang yang mereka dapatkan dari orang tuanya.Pada sekolah
formal, para murid nya adalah orang yang berasal dari kasta ksatria yaitu anak-anakraja dan
bangsawan dan para pendidiknya adalah kasta Brahmana yang merupakan orang yang
terpelajardan paham agama. Dalam pendidikan keagamaan Hindu-Budha, beberapa materi
pelajaran yang ada dan dipelajari yaitu ilmu agama, bahasa dan sastra, ilmu-ilmu
kemasyarakatan/social, ilmu-ilmu eksakta, sertailmu pasti yang meliputi ilmu perhitungan,
seni bangunan, seni rupa dan sebagainya (Rahayu, 2020). Pedagang dari Gujarat datang dan
berdakwah dibagian barat nusantara sehingga terbentuklah kerajaan Samudera Pasai yang
merupakan kerajaan islampertama di Indonesia.Kedua, menurut teori Mekkah (Arab) Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dibawa olehorang-orang arab yang berdagang dan
menikah di Indonesia. Media pembelajaran pada masa itumenggunakan buku-buku yang
diterjemahkan dari Bahasa Belanda ke dalam Bahasa Indonesia yang sudahdilakukan sejak
zaman Jepang (Fadli & Kumalasari, 2019).Dibawah kekuasaan presiden Soekarno,
Pendidikan diberikan ruang yang cukup bebas. Pada masa ini Indonesia dapat mengekspor
guru ke negara tetangga, dan banyak generasi muda yang dikirim keluar negara untuk
menempuh Pendidikan agar kelak dapat Kembali lagi ke negeri sendiri untukmenerapkan
pengetahuan yang telah mereka dapatkan (Aziza, 2017). Pada masa ini, pelajar di didik untuk
menjadiseorang pekerja yang kelak akan berperan sebagai alat untuk menjalankan
pemerintahan.Ditambah lagi dengan adanya sistem doktrinisasi yang diterapkan dalam
Pendidikan Indonesia.Kurikulum 1975 menjadi kurikulum pertama pada masa Orde Baru
yang menerapkan indoktrinasi ideologiPancasila untuk seluruh jenjang pendidikan. Bahkan,
aturan-aturan pada masa orde baru ditinjau Kembali dan apabila ada aturan yang
menghambat kebebasan siswa akan dicabut.Selain daripada itu, untuk memperbaiki sistem
Pendidikan Indonesia, diterapkan kebijakan pendidikan lainnya yang juga untuk menjamin
pelaksanaan pendidikan nasional. Unsur-unsur pendidikan terdiri dari peserta didik, pendidik,
interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik, materi/ isi pendidikan (kurikulum),
konteks yang mempengaruhi pendidikan, alat dan metode, perbuatan pendidik, dan evaluasi
dan tujuan pendidikan.
Maka dari itu, dapat penyelesaian bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang-
mengembangkan kemampuan/potensi/bakat yang ada pada diri mereka melalui proses
pembelajaran yang di sediakan oleh Lembaga Pendidikan dan pada jalur, bertingkat dan jenis
Pendidikan tertentu/sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik karena mereka
memiliki kemampuan/potensi/bakat yang memungkinkan untuk di kembangkan, mempunyai
daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak),
dan dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Secara cendekiawan, Pendidikan
adalah tenaga kependidikan yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangat
pada Lembaga tertentu yang berkualitas, seperti guru, dosen, tutor, fasilitator, infrastruktur,
dan sebutan lain yang sesuai dengan khususunya.
Saran:
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan
kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam
segala bidang. Salah satu cara yang harus dilakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin
ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya
terlebihdahulu agar mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang
di dunia internasional. Berdasarkan hasil penelitian kami tentang system Pendidikan sebagai
berikut:
1. Bagi pemerintah
Bagi pemerintah hendaknya selalu memberikan dukungan dalam menjalankan
Pendidikan agar menjadi anak yang terdidik dan berhasil guna di dalam kehidupannya
2. Bagi sekolah
Bagi sekolah hendaknya mampu memberikan dukungan motivasi agar siswa dapat
exsis dan mampu mengambil peluang yang positif dalam kondisi kehidupan yang
berubah dengan sangat cepat
3. Bagi pendidik
Bagi para pengajar khususnya pendidik,bahwa pembelajaran yang bermakna harus
dinamis dan memerlukan kreatifitas dari pengajar untuk mengembangkannya. Apabila
pengajaran tetap berpola pada strategi konfensional,maka pengajaran yang demikian
telah ter prangkap pada bidang yang menyesatkan. Pengajar akan kehilangan arah dan
makna,atau lebih buruk lagi dapat deskruktifnya akan ditinggalkan oleh orang banyak.
Dengan demikian,tugas pengajar adalah selalu tanggap terhadap perkembangan
situasi,termasuk harus memiliki kompetensi di dalam merespon arus perubahan yang
semakin global dan kompetitif. Apabila tidak ada adaptif terhadap berbagai perubahan
zaman maka pengajar akan ketinggalan dan atau bahkan tergilas arus globalisasi.
Selain itu juga,pendidik diharapkan untuk lebih sabar dalam mendiddik peserta didik
untuk mewujudkan peserta didik yang unggul dan mampu bersaing di masyarakat.
4. Bagi peserta didik
Bagi peserta didik untuk lebih menghargai dan menghormati para pendiddik yang
telah senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat untuk bekal kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan sebagai system: Oleh Jurig atah
M.E. Kakok Koerniantono2 :PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
M.Zahrah.2017 :Tinjauan tentang system Pendidikan
January 30, 2022 Tanyadin :Pendidikan Pengertian, Misi, Serta Fungsi Sistem Pendidikan
Menurut Para Ahli.
SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA: antara keinginan dan realita Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 36 Samata Gowa. Oleh. Munirah
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Volume
10 Nomor 1 2022. 21 PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM Ika Purwaningsih1
Oktariani2 , Linda Hernawati3 Ratu Wardarita3 Puspa Indah Utami5 Universitas PGRI
Palembang
JURNAL LITERASIOLOGIDahniarVOLUME 7 NO. 3, Juli –Desember 2021 1SISTEM
PENDIDIKAN, PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM DAN KOMPONEN SERTA
INTERPENDENSI ANTAR KOMPONEN PENDIDIKAN Oleh :Dahniar(Guru Pratama
MIN 2 Tanjung Jabung Timur)
Siti Nurkhasanah :MAKALAH BAHASA INDONESIA SISTEM PENDIDIKAN DI
INDONESIA SAAT INI.docx
Buchori, Muchtar. 2001. Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Crain,
William. 2007. Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi (Yudi Santoso, Penerjemah).
Yogyakarta: Pustka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik, dan Implementasi).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Dasar Pemahaman dan
Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara. Sudhita Romi, I W. 2014. Pengantar Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Tim Pengembang Undiksha. 2016. Panduan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Berorientasi KKNI untuk Program Srata 1 dan Diploma III. Singaraja: Undiksha. Zaifbio.
2010. Ciri-ciri dan Masalah Pendidikan. tresedia pada 18 februari.
Dr Rahmat Hidayat, MA. Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd.,2019,Penerbit LPPI Medan, Buku Ilmu
Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya.
Dr. Abdul Rahmat, M.Pd. Buku Pengantar Pendidikan teori,konsep,dan aplikasinya.
Buku Pendidikan Islam Sejarah, Peran dan Kontribusi dalam Sistem Pendidikan Nasional,
cetakan januari 2019,Oleh: Dr. Iswantir M.,M.Ag