Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MASALAH PENDIDIKAN
DAN CARA MENGATASINYA

DISUSUN OLEH :

SITI NURMAYANI

WA ENI

ARACHMAN

ABDUL SAHRLAN RAMADAN

SMAN 4 RAHA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengn baik. Tidak lupa shalwat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan dan bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah ini dapat di buat dengan
sebaik- baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

15 Februari, 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

B. Masalah Pendidikan bagi Anak Bangsa

C. Mengatasi Masalah Pendidikan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami perubahan,


perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di segala bidang kehidupan.
Perubahan dan perbaikan dalam bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat
di dalamnya baik itu pelaksana pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga
pendidik), mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu
menejemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran yang
lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa kualitas
pendidikan Indonesia lebih baik. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan
di segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus di
kembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal,
nasional, maupun global (M ulyasa, 2006: 4).

Memasuki masa era globalisasi, bangsa Indonesia tidak mati-matinya selalu


melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan baik pembangunan material maupun
spiritual termasuk di dalamnya sumber daya manusia, salah satu faktor yang menunjang
pembangunan atau peningkatan sumber daya manusia yaitu melalui pendidikan mendapat
prioritas utama.

Banyak sekali masalah masalah dalam pendidikan Salah satunya yaitu rendahnya
sarana dan prasarana, kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia, mahalnya
pendidikan.Banyak cara untuk mengatasi hal ini yaitu dngan Membuat program wajib belajar,
Mengadakan pelatihan terhadap guru-guru agar memiliki kompetensi mengajar yang
berkualitas, Menerapkan kebiasaan gemar membaca di seluruh wilayah Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan

1. Apa pengertian dari pendidikan ?

2. Apa saja masalah masalah yang terjadi dalam pendidikan ?

3. Bagaimana cara mengatasi masalah pendidikan ?


C. Tujuan

Agar kami mengetahui :

1. Pengertian pendidikan

3. Masalah- masalah dalam pendidikan

3. Cara mengatasi masalah pendidikan

D. Manfaat

Kami dapat mengetahui :

1. Pengertian pendidikan

2. Masalah- masalah dalam pendidikan

3. Cara mengatasi masalah pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan


kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan
mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama
membangun bangsa. Permasalahan pendidikan di Indonesia adalah segalam macam bentuk
masalah yang dihadapi oleh program-program pendidikan di Indonesia. Adapun masalah yang
rumit yang terdapat dalam dunia pendidikan formal seperti pemerataan pendidikan, mutu dan
relevansi pendidikan, dan efisisensi pendidikan. Setiap masalah yang dihadapi ini disebabkan
oleh faktor-faktor pendukungnya, adapun faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya
masalah tersebut adalah IPTEK, permasalahan pembelajaran dan lajunya pertumbuhan
penduduk.

Pendidikan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu pendidikan formal, pendidikan informal,


dan pendidikan non-formal. Pendidikan formal terdiri dari SD hingga ke perguruan tinggi.
Pendidikan informal merupakan jenis pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam
keluarga atau masyarkat dan diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu. Sedangkan
pendidikan non-formal memiliki arti yaitu segala bentuk pendidikan yang diberikan secara
terorganisasi tetapi diluar wadah pendidikan formal. Dan pada kali ini akan dibahas mengenai
permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan formal. Pada dasarnya setiap kegiatan
memiliki dampak positif dan dampak negatif. Begitu juga dalam dunia pendidikan. Penerapan
pendidikan yang berjalan secara tidak baik maka akan menimbulkan dampak negatif. Hal ini
merupakan penghambat bagi proses kelancarandalam belajar mengajar. Dan peristiwa ini pun
banyak terjadi dalam dunia pendidikan formal.

Secara hsitoris, pendidikan dalam arti luas telah mulai di laksanakan sejak manusia
berada di muka bumi. Sampai dengan tahun 1970-an, konsep pendidikan yang banyak
diajarkan di lembaga pendidikan guru adalah: “bantuan pendidik untuk membuat peserta didik
dewasa” Artinya: kegiatan pendidik berhenti (tidak diperlukan lagi) apabila kedewasaan yang
dimaksud, yaitu ke-mampuan untuk menetapkan pilihan/keputusan serta mempertanggung
jawabkan perbuatannya secara man-diri telah tercapai.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan
mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau
perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Secara operasional, konsep tsb. diterjemahkan sedemikian rupa sehingga pendidikan
bermakna persekolahan (sistem pendidikan formal). Menurut Coombs, pendapat yang lebih
luas muncul pa da awal tahun 1970-an dan di terima secara luas, pendidikan disamakan
dengan belajar, tanpa memperhatikan di mana, bagaimana, atau pada usia berapa belajar itu
terjadi. Pendidikan sebagai life-long process dari seseorang sejak dilahirkan hingga akhir
hayatnya.

Dalam arti hasil: pendidikan adalah apa yang kita peroleh melalui belajar:
pengetahuan, nilai-nilai dan ketarmpilan-ketrampilan. Sebagai suatu proses, pendidikan
melibatkan perbuatan belajar itu sendiri.

Berikut pengertian pendidikan menurut para ahli :

 Menurut G. Terry Page dkk : Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan
perilaku manusia secara keseluruhan.
 Menurut Carter V. Good. : Pendidikan adalah :
 Keseluruhan proses di mana seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya
yang bernilai positif dalam masyarakat di mana dia hidup;
 Proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khusus-nya yang datang
dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami
perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu
yang optimal.
 Menurut Ki Hadjar Dewantara. : Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak. Maksudnya, pendidikan adalah menutun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
 Menurut Driyarkara : Intisari atau eidos dari pendidikan adalah pe-manusiaan manusia
muda. Pengangkatan manusia-muda ke taraf insani, dan itulah
yang menjelma dalam semua perbuatan mendidik yang jumlah
dan macamnya tak terhitung.
 Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan poten si dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagama an, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

 menurut H. Horne.: proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang
lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang
secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada
tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual,
emosional dan kemanusiaan dari manusia.

 Unsur-unsur esensial dalam pengertian pendidikan :

1.Pembinaan (kepribadian), pengembangan (kemampuan atau potensi), peningkatan

(pengetahuan dsb.), serta tujuan ( ke arah mana peserta didik akan diharapkan dapat

mengaktualisasikan dirinya seoptimal mungkin).

2.Ada hubungan antara dua pihak (pendidik dan peserta didik);

3.Pendidikan adalah proses sepanjang hayat;

4.Aktivitas pendidikan dapat berlangsung dalam kelu arga, sekolah, dan dalam masyarakat.

Batas-batas PendidikanPendidikan sebagai gejala manusiawi dan sebagai upaya sadar untuk
membantu seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya tidak
terlepas dari keterbatasan-keterbatasan.Keterbatasan-keterbatasan itu terdapat pada :

1. Peserta didik;

2. Pendidik;

3. Interaksi pendidikan

4. Lingkungan; dan

5. Sarana/prasarana pendidikan.

 PENDIDIKAN SEBAGAI ILMULangeveld (1955):

Paedagogiek adalah suatu ilmu yang bukan hanya menelaah obyeknya untuk mengetahui
betapa keadaan atau hakiki obyek itu, melainkan juga mempelajari beta pa hendaknya
bertindak.S. Brodjonagoro (1966): llmu pendidikan atau paedagogiek adalah teori pendidikan,
perenungan tentang pendidikan.
 Persyaratan Pendidikan sebagai Ilmu

• Sebagai ilmu, sekurang-kurangnya ada 3 syarat bagi ilmu pendidikan :

1. memiliki obyek studi baik obyek material maupun obyek formal;

2. memiliki sistematika; dan

3. memiliki metod

 Beberapa Sudut pandang tentang Pendidikan


1. Historis: ingin mengetahui bagaimana pemikiran para pendahulu kita dari masa ke
masa tentang pendidikan.

2. Filosofis: ingin mengetahui bagaimana manusia memikirkan kehidupan secara


keseluruhan, apakah kehidupan yang baik, dan bagaimana pendidikan dapat
membantu mencapainya.

3. Sosiologis: ingin mengetahui bagaimana dampak masyarakat pada pertumbuhan


anak, apakah kekuatan-kekuatan belajar di luar sekolah (keluarga dan lngkungan
masyarakat), termasuk pengaruh TV, games dsb.

4. Psikologis: ingin mengetahui khususnya apa yang terjadi apabila belajar terjadi dan
apa yang harus dilakukan seseorang untuk menjadikan belajar terjadi setiap hari di
dalam kelas.

5. Religius: ingin mengetahui bagaimana nilai - nilai religius dapat selalu menjiwai
proses pendidikan.6. Sudut pandang yang lain (politis, ekonomis, antropologis dan
komparatif).

Komponen-komponen Upaya Pendidikan

 Metode-metode Ilmu Pendidikan

1. Metode Normatif;

2. Metode Eksplanatoris;

3. Metode Teknologis;

4. Metode Deskriptif-Fenomenologis; dan

5. Metode Hermeneutis.
 Sifat-sifat IlmuPendidikan

1. Empiris;

2. Rokhaniah;

3. Normatif;

4. Historis;

5. Teoritis; dan

6. Praktis.

Pendidkan sebagai Sistem Sistem:“suatu rangkaian keseluruhan kebulatankesatuan


dari komponen-komponenyang saling berinteraksi atau inter dependensi dalam mencapai
suatu tujuan.”

Salah satu fungsi dan tujuan pendidikan sebagai berikut :

 Fungsi Pendidikan: serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan
oleh pendidikan. Tugas-tugas tersebut dapat beruang lingkup politik, ekonomi, sosial-
budaya, pembaharuan, pembangunan, modernisasi dsb., sesuai dengan kepentingan
dan keperluannya.
 Tujuan Pendidikan: seperangkat sasaran ke mana pendidikan itu akan diarahkan.
Sasaran yang ingin dicapai melalui pendidikan itu beruang lingkup sama dengan
fungsinya sebagamana yang telah disebutkan di atas.

Tujuan pendidikan juga menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter


sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di
harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.
Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek
kehidupan.

Selain fungsi dan tujuan ada pula manfaat pendidikan bagi generasi muda yaitu :

1. Sebagai Sarana Informasi dan Pemahaman


Pendidikan sangat berguna untuk meningkatkan dan memberikan informasi serta
pemahaman mengenai seluruh ilmu pengetahuan yang ada kepada setiap orang. Apalagi
jika melihat zaman yang terus berubah, menjadikan generasi muda mau tidak mau harus
terus belajar dan memperoleh pendidikan yang baik. Jangan sampai nantinya generasi
muda tertinggal zaman karena mengabaikan pendidikan yang akhirnya menjadikan negara
semakin tertinggal dengan negara-negara lain.

2. Sebagai Wadah untuk Memperdalam Ilmu Pengetahuan


Manfaat pentingnya suatu pendidikan bagi seseorang yakni dapat menjadi wadah untuk
memperdalam suatu disiplin ilmu pengetahuan yang disukainya. Tentu saja, ini bisa
seseorang rasakan apabila terjun langsung dan praktik ke masyarakat nantinya. Sehingga
dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, maka mereka bisa mengabdikan diri ke
masyarakat dan bisa membantu memecahkan masalah yang terjadi.
3. Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Unggul
Manfaat pentingnya pendidikan bagi generasi muda selanjutnya yakni dapat menciptakan
generasi penerus bangsa yang ahli di berbagai bidang ilmu. Ini sangat erat kaitannya
dengan tersedianya berbagai jenjang pendidikan serta penjurusan yang ada di lembaga
pendidikan. Apabila hal ini tercipta, maka pendidikan di Indonesia akan dapat melahirkan
banyak generasi muda yang unggul dan mampu bersaing dengan negara lainnya.
4. Membantu Pembentukan Pola Pikir yang Ilmiah
Apabila kita memperhatikan secara saksama, orang yang memiliki jenjang pendidikan
tinggi biasanya akan memiliki pola pikir yang jauh lebih ilmiah. Dalam hal ini, mereka
tidak akan sembarangan berkata-kata yang tidak bijak kepada orang lain.Pentingnya
pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa ini juga sangat berpengaruh dalam
kesuksesan hidup seseorang. Namun, apa jadinya jika seseorang tidak memiliki yang
namanya pendidikan, pendidikan sangat penting bagi para generasi muda penerus bangsa.
Dengan adanya pendidikan, maka generasi muda akan memiliki kualitas mumpuni yang
bisa membangun negara menjadi lebih baik ke depannya. Pentingnya pendidikan sering
kali disepelekan. Selain menjadi sarana untuk menambah wawasan, pendidikan pun dapat
mengasah kemampuan dalam menyelesaikan masalah, meningkatkan perekonomian,
hingga menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik. Pentingnya pendidikan tidak boleh
diremehkan dan perlu ditanamkan sejak dini.

2. Masalah - Masalah dalam.pendidikan

Permasalahan pendidikan merupakan suatu penghambat keberhasilan dalam


mencapai tujuan pendidikan. Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa masalah pendidikan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Indonesia adalah negara kepulauan berbentuk Republik dengan jumlah Penduduk


mencapai 275,36 juta jiwa. Saat ini pendidikan di indonesia di atur dalam UU no 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga jalur
utama, yaitu Formal,Non formal, dan Informal. Dalam suatu sistem tentunya akan selalu saja
ada kelebihan serta kekurangan, tetapi kinerja pada sistem akan menghasilkan kualitasnya
seperti apa, jika dijalankan dengan baik tentunya akan banyak sekali hal positif dan hasil yang
baik.

Pendidikan di Indonesia masih belum bisa dikatakan maksimal dalam hal


perancangan sistemnya, pasalnya masih banyak masalah yang terjadi pada Sistem Pendidikan
di Indonesia. Hal tersebut di akibatkan beberapa Faktor yang menunjang baik buruknya
kualitas Pendidikan di Indonesia, karena Faktor tersebut masih belum bisa berjalan maksimal
maka pendidikan di Indonesia masih terbilang salam kualitas rendah.

Berikut beberapa faktor yang menjadi masalah Pendidikan Indonesia :

1. Bahan belajar mengajar yang masih minim

Bahan ajar yang digunakan bagi para pengajar masih belum bisa dikatakan optimal, karena
masih belum merata pembagian bahan ajar ke seluruh pelosok Negeri. Masih banyak pulau
pulau tertinggal yang jauh dari sentuhan Pemerintah, akibatnya banyak anak yang tidak
dapat mengenyam pendidikan yang layak.

2. Sarana dan prasana yang kurang memadai


Lagi lagi membahas mengenai negara kepulauan yang masyarakatnya tersebar ke seluruh
pelosok negeri, pembagian sarana dan prasana yang tidak merata, lagi lagi sarana dan
prasana yang layak hanya berpusat di kota kota besar, beda sekali dengan pulau kecil atau
dusun dusun tertinggal. Tak usah jauh dengan peralatan teknologi yang tentu belum
tersalurkan, area ajar mengajar saja seperti bangunan sekolah, meja dan bangku masih
banyak yang jauh dari kata layak.

3. Profesionalitas Guru yang kurang


Kita semua mungkin pernah menjumpai beberapa Guru yang kurang profesional dalam
mengajar di masa-masa kita bersekolah, banyak Guru yang kurang bertanggung jawab
pada profesinya, ditambah banyak jam-jam kosong ata Guru yang sengaja tidak masuk
kelas, atau dengan Guru yang mengajar membawa masalah kehidupannya ke sekolah
sehingga kegiatan ajar mengajar menjadi terganggu, sudah seharusnya hal itu tidak perlu
terjadi Tetapi karena profesionalitas yang kurang, akhirnya peserta didik hanya harus
terima 'seadanya' dalam kegiatan pembelajaran.

4. Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap
kualitas pembelajaran, karena kurikulum ini dijadikan sebagai acuan untuk mengajar.
Dewasa ini banyak beredar di media sosial, tentang seorang murid yang mengeluhkan
kurikulum pembelajaran Indonesia "ganti menteri,ganti kurikulum" singkatnya begitu.
memang kita tidak dapat menutup mata dan telinga pada hal tersebut, pasalnya kurikulum
yang di ganti-ganti tidak efektif bagi siswa, beberapa siswa mungkin bisa mengikuti hal
tersebut dengan baik, tetapi sebagian besar mengeluhkan hal itu. Pasalnya baru saja kita
mengerti kurikulum lama yang di ganti, siswa harus mulai beradaptasi lagi dengan
kurikulum yang baru. Dan masih banyak lagi hal yang harus di perbaiki dalam sistem
Kurikulum Pendidikan di Indonesia.
5. Dana pemerintah
Tidak jarang kita mendengar anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, tak
jarang pula kita mendengar bantuan dana pemerintah yang salah penerimaanya. Maka
inilah salahsatu yang akan menjadi alasan kemunduran pendidikan di Indonesia, anak
bangsa yang seharusnya mengenyam pendidikan dengan kualitas terbaik harus
mengurungkan niatnya karena keterbatasan ekonomi.

Selain itu juga, terlahir dari habit para Petinggi yang merangkap menjadi pejabat dan
penjahat, yang tidak segan mengambil hak milik oranglain, atau dengan lain disalah
gunakan dengan cara korupsi, masih marak sekali oknum yang tidak bertanggung jawab
pada pendistribusian khusus untuk pendidikan terutama dari sarana dan prasana sekolah.
Terutama ialah anggaran yang diberikan kepada setiap sekolah di Indonesia, yang nilainya
masih kalah jauh dengan negara lain untuk urusan pendidikan. Itulah yang menjadi sebab-
sebab kemunduran pendidikan di Indonesia, semoga kita sebagai penerus bangsa
kedepannya dapat merubah sistem yang kurang baik terutama pada masalah pendidikan di
Indonesia.
6. Biaya Pendidikan Yang Mahal
Dapat dibilang bahwa permasalahan pendidikan satu ini termasuk yang paling mendasar
diantara semuanya. Walaupun saat ini pemerintah telah menyiapkan berbagai macam
program gratis. Namun tetap saja program tersebut belum merata hingga ke pelosok daerah
dan ironinya masih ada masyarakat Indonesia yang miskin harus ikut membayarnya
dengan jumlah tidak sedikit.
7. Dunia Pendidikan Yang Tidak Sesuai Dengan Kerja
Permasalahan berikutnya yaitu banyaknya lulusan baik dari SMA atau perguruan tinggi
yang masih kurang terampil dalam bidang industri maupun teknologi. Hal itu dikarenakan
kebijakan menyambung sistem pendidikan pada dunia industri tidak dilakukan secara
benar-benar dan kurang perhatian tentang kebutuhan di lapangan pekerjaan.
8. Mutu Pendidikan Yang Rendah
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga termasuk salah satu permasalahannya. Di
mana salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu perspektif dari masyarakat
umum yang menilai bahwa menuntut ilmu bukanlah termasuk kewajiban. Selain itu saat ini
kegiatan belajar juga dijadikan ajang untuk memenuhi gensi, peroleh gelar dan mencari
pangkat. Tentunya hal itu berbanding terbalik dengan tujuan pendidikan di Indonesia yaitu
untuk menambah ilmu pengetahuan ketahuan dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.

9. Pendidikan Agama Dan Mental Yang Belum Maksimal

Salah satu tujuan dari bangsa Indonesia yaitu menginginkan warganya unggul, berakhlak,
berperilaku baik dan berbudi pekerti. Dengan begitu untuk mewujudkannya sejak sedini
mungkin siswa harus diajarkan sopan santun baik di lingkungan sekolah maupun keluarga.
Namun yang menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia tentang hal itu adalah
pendidikan agama dan mental yang belum maksimal.

10.Terjadinya Kekerasan Di Dalam Dunia Pendidikan


Permasalahan terakhir tentang pendidikan Indonesia yaitu banyaknya aksi kekerasan yang
dilakukan oleh guru kepada murid atau sesama siswa. Adapun kekerasan yang dimaksud
berupa kekerasan seksual, fisik dan pikis. Tentunya permasalahan ini harus segera diatasi
agar bisa menciptakan peserta didik yang berkualitas dan nyaman ketika sedang belajar
mengajar berlangsung.

11. Jumlah Guru Terampil Yang Terbatas


Permasalahan pendidikan tentang guru terampil ini biasanya dialami oleh sekolah-sekolah
yang berada di daerah pedesaan dan pinggiran. Dalam hal ini ada berbagai faktor yang
mendasarinya salah satunya yaitu minat dari tenaga pendidik itu sendiri. Di mana pahlawan
tanpa tanda jasa itu lebih memilih untuk mengajar di tempat yang mudah diakses baik dari
segi transportasi hingga menemukan kebutuhannya. Meskipun begitu tidak sedikit guru di
tanah air yang hatinya tergerak untuk mengabdi mengajar di desa terpencil.

12. Biaya Pendidikan Yang Mahal


Dapat dibilang bahwa permasalahan pendidikan satu ini termasuk yang paling mendasar
diantara semuanya. Walaupun saat ini pemerintah telah menyiapkan berbagai macam
program gratis. Namun tetap saja program tersebut belum merata hingga ke pelosok daerah
dan ironinya masih ada masyarakat Indonesia yang miskin harus ikut membayarnya
dengan jumlah tidak sedikit.

13. Ketersediaan Dana Pendidikan Yang Kurang


Dana yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya biaya untuk pendidikan pada lembaga
informal dan formal saja. Melainkan juga biaya untuk membayar beragam fasilitas dan
properti seperti buku, seragam, transportasi dan alat tulis. Bahkan karena ketersediaan dana
yang kurang itu membuat masyarakat dengan ekonomi rendah memilih bekerja guna
memenuhi biaya hidupnya daripada meneruskan pendidikan. Meskipun pemerintah sudah
menyusun rencana pendidikan serta program belajar 12 tahun untuk mengatasinya. Namun
sayangnya permasalahan ini hingga sekarang belum teratasi. Hal itu dikarenakan
penyebaran dana program pendidikan yang tidak merata.

14. Pungutan Liar Yang Masih Banyak


Permasalahan selanjutnya tentang pendidikan di Indonesia yaitu maraknya pungutan liar
yang biasanya dilakukan oleh guru, pegawai hingga pemimpin sekolah dalam wujud uang
dan lainnya kepada para peserta didiknya. Misalnya pungutan yang tidak sesuai aturan
pemerintah berupa meminta dana dari siswa untuk sumbangan masjid dengan nominal
yang telah ditentukan pihak sekolah. Di mana tujuan pungutan liar itu adalah untuk
menciptakan kesejahteraan pribadi.
15. Pemerataan Pendidikan
Permasalahan pemertaan pendidikan dapat terjadi karena kurangnya terorganisir koordinasi
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun.
Maka hal ini dapat menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Permasalahn pendidikan juga dapat terjadi karena kurang berdayanya
lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan. Hal ini bisa terjadi apabila
kontrol pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak
dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Jadi hal ini dapat berakibat pada mayoritas
penduduk Indonesia dalam usia sekolah yang tidak dapat mengenyam pendidikan
sebagaimana yang diharapkan. Selama ini dapat dipahami bahwa belum semua masyarakat
bangsa Indonesia dapat mengenyam atau dapat merasakan manisnya pendidikan. Persoalan
pemerataan pendidikan di Indonesia berdasarkan pendapat Idrus (2016) diantaranya
disebabkan oleh :

1) Perbedaan tingkat sosial,

2) Perbedaan fasilitas pendidikan,

3) Sebaran sekolah tidak merata,

4) Nilai masuk sebuah sekolah dengan standart yang tinggi,

5) Rayonisasi (pengelompokkan pada sistem penerimaan siswa baru di sekolah).

Yang paling utama permasalahan pendidikan di Indonesia adalah tingkat ekonomi.


Semakin rendah tingkat ekonomi masyarakat, maka untuk endapatkan pendidikan yang tenaga
pengajarnya berkualitas semakin kecil. Fasilitas dalam pendidikan pun juga diukur dengan
uang. Semakan mahal biaya sekolah, maka biasanya semakin memadai juga fasilitas yang
ada. Permasalahan pemerataan pendidikan ini dapat ditanggulangi dengan menyediakan
fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan
pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan pun sebaiknya dilakukan oleh
pemerintah dengan setransparan mungkin, sehingga tidak ada lagi oknum yang dapat
mempermainkan program yang dijalankan ini.

 FAKTOR PENDUKUNG DARI PERMASALAHN PENDIDIKAN DI


INDONESIATerdapat beberapa faktor pendukung dari permasalahan pendidikan yang ada di
Indonesia, yaitu :

A. IPTEK
Karena adanya penemuan teknologi baru dalam dunia pendidikan, maka menuntut
Indonesia untuk melakukan reformasi dalam bidang pendidikan. Tidaklah mudah dalam
melaksanakan reformasi, karena hal ini sangat menuntut kesiapan Sumber Daya Manusia
Indonesia untuk menjalankannya.

B. Permasalahan Pembelajaran
Pada masa sekarang ini, aktivitas proses pembelajaran yang dilaksanakan cenderung lebih
pasif, dimana seorang pendidik selalu menempatkan dirinya sebagai orang yang serba tahu.
Hal ini akan menimbulkan rasa bosan terhadap peserta didik. Dengan demikian,
pembelajaran yang dilaksanakan menjadi tidak menarik dan cenderung.Kegiatan belajar
yang dilaksanakan seperti ini merupakan suatu masalah yang begitu serius pada dunia
pendidikan.

C. Lajunya Pertumbuhan PendudukLajunya pertumbuhan penduduk yang sangat pesat akan


berpengaruh tehadap masalah pemerataan serta mutu dan relevansi pendidikan.
Pertumbuhan penduduk akan berdampak pada jumlah peserta didik. Semakin besar jumlah
pertumbuhan penduduk, maka semakin banyak pula dibutuhkan sekolah-sekolah untuk
menampungnya. Jika daya tampung suatu sekolah tidak memadai, maka akan banyak
peserta didik yang terlantar atau tidak bersekolah. Hal ini akan menimbulkan masalah
pemerataan dalam dunia pendidikan. Tetapi apabila jumlah dan daya tampung suatu
sekolah itu dipaksakan, maka hal tersebut akan berakibat terjadinya ketidakseimbangan
antara tenaga pengajar dengan peserta didik. Jika keadaan ini di pertahankan, maka mutu
dan relevansi pendidikan tidak akan dapat dicapai dengan baik.

3. Cara Mengatasi masalah pendidikan

Solusi dalam masalah pendidikan yaitu :

 Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi


Tujuan Pemberian Beasiswa adalah memberi motivasi dan dukungan kepada Siswa
Berprestasi dan Mahasiswa Berprestasi agar dapat menyelesaikan pendidikannya,
meningkatkan akses pendidikan dan memberikan kesempatan belajar Siswa Berprestasi
dan Mahasiswa Berprestasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia

 Memberikan wawasan kepada orang-orang yang tidak mampu bahwa pendidikan


merupakan hal yang penting
 Pemerintah seharusnya mengganti fasilitas yang sudah rusak dan menambahi fasilitas
yang kurang pada lingkungan sekolah
 Menerapkan sistem pemerataan baik di desa maupun di kota
Pemerataan yang dimaksud di sini ialah mencangkup dua aspek penting yaitu
persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh
pendidikan yang sama dalam masyarakat. Pendidikan harus mampu menjadi wadah bagi
pembangunan bangsa dan membentuk manusia berkulitas. Karena itu, pemerintah
berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan
pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sebagaimana
diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah bertanggung jawab dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum.

Pendidikan di Indonesia saat ini masih belum merata. Masih banyak orang-orang
yang belum mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka terima sejak umur 6 tahun.
Contohnya di kota-kota besar disana sarana dan prasarana pendidikan disana sudah sangat
maju. Sedangkan di desa-desa hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya. Tak
hanya sarana dan prasarana saja yang belum merata tetapi juga belum meratanya tenaga
pengajar sehingga sekolah-sekolah di desa masih banyak yang membutuhkan guru-guru dari
daerah-daerah lain.

Banyak upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pemerataan


Pendidikan di Indonesia, seperti menyediakan sekolah gratis mulai dari Sekolah Dasar (SD)
hingga Sekola Menengah Tengah (SMP), membangun sarana dan prasarana yang memadai
termasuk sarana olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun pedesaan
sesuai kebutuhannya, memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga yang
tidak mampu, dan yang terakhir memberikan subsidi untuk sekolah swasta yang
diprioritaskan pada daerah-daerah yang kemampuan ekonominya lemah.

Sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah, namun sampai sekarang upaya
tersebut belum bisa terlaksana dengan baik. Walau begitu pemerintah Indonesia khususnya
Menteri Pendidikan sedang berusaha dengan keras untuk memeratakan Pendidikan di
Indonesia. Kesuksesan suatu bangsa tergantung pada pendidikan yang diterima oleh
masyarakat.

 Memperkerjakan guru secara professional


Guru professional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kopetensi di sisni meliputi pengetahuan,
sikap dan ketrampilan professional baik yang bersifat pribadi, sosial atau akademis.
Guru profesional hendaknya menggunakan metode mengajar yang beragam dalam
penyajian bahan pelajaran.

Guru profesional juga harus cerdas dalam membangun dan membina hubungan
dengan muridnya. Pembelajaran di sekolah akan berlangsung dengan harmonis jika
guru dan peserta didik memiliki ikatan hubungan yang erat layaknya seperti
keluarga.Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan
sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri.Seorang guru harus memiliki sifat profesional, dengan ciri-ciri utama
memiliki komitmen untuk bekerja keras, memiliki rasa percaya diri yang baik, bisa
dipercaya dan menghargai orang lain. Salah satu hal yang amat penting dari sifat
profesional adalah memiliki komitmen untuk bekerja keras untuk kemajuan sekolah.

 Mendirikan sekolah di pelosok - pelosok


Kondisi sekolah-sekolah di pelosok Indonesia sangat berbeda kondisinya dengan sekolah-
sekolah yang biasa kita lihat di kota-kota besar. Banyak sekolah di pelosok Indonesia
yang kondisinya sangat memprihatinkan dan bahkan hampir rubuh. Beberapa temboknya
bahkan sudah harus ditopang kayu agar tak rubuh menimpa sisw i.Tujuan pembangunan
sekolah di daerah terpencil adalah supaya anak-anak desa yang biasanya tidak pernah ke
sekolah menjadi sekolah dan mereka menjadi orang pintar dan kreatif. Maka dari itu
pemerintah sangat di butuhkan dalam menciptakan bangunan - bangunan baru untuk
sekolah yang sudah tidak layak di tempati.
 Mengusahakan agar anak-anak di seluruh Indonesia bersekolah
 Membuat program wajib belajar
adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas
tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah.uat program wajib belajar. tujuannya
adalah mempermudah suatu hal agar pekerjaan bisa lebih produktif dan lebih efisien.
Adapun istilah programmer yaitu seseorang yang membuat atau merancang suatu
Program tersebut.

 Mengadakan pelatihan terhadap guru-guru agar memiliki kompetensi mengajar yang


berkualitas.
 Menerapkan kebiasaan gemar membaca di seluruh wilayah Indonesia upaya pemerintah
untuk memperbaiki pendidikan di negara kita yaitu dengan
Pemberian beasiswa pada siswa kurang mampu dan siswa berprestasi. Pemerataan
pembangunan fasilitas pendidikan. Menyediakan pelatihan-pelatihan untuk guru agar
dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih baik. Memberikan dana BOS untuk
kelengkapan fasilitas penunjang sekolah.

Secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu :

Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini,
diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang
berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan
publik, termasuk pendanaan pendidikan. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib
dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa
pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.

Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung
dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan
prestasi siswa dengan peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai
guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai
pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan
sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan


sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Masalah - masalah pendidikan yaitu :

1. Bahan Belajar Yang Masih Sedikit.

2. Kurangnya Sarana Prasarana Yang Memadai.

3. Jumlah Guru Terampil Yang Terbatas.

4. Biaya Pendidikan Yang Mahal.

5. Ketersediaan Dana Pendidikan Yang Kurang.

6. Pungutan Liar Yang Masih Banyak.

Dan masi banyak lagi. Solusinya yaitu Membuat program wajib belajar.

Mengadakan pelatihan terhadap guru-guru agar memiliki kompetensi mengajar yang


berkualitas. Menerapkan kebiasaan gemar membaca di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam usaha pemerataan pendidikan maka diperlukan pengawasan yang serius oleh
pemerintah. Selain itu, perluasan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi
merupakan kebijaksanaan yang penting dalam usaha pemerataan pendidikan. Pendidikan
dalam usaha pengendalian lajunya pertumbuhan penduduk sangat diperlukan. Pelaksaaan
program ini dapat ditingkatkan dengan mengakampanyekan program KB dengan
sebaikbaiknya hingga pelosok negeri ini. Pelaksanaan program belajar dan mengajar dengan
inovasi baru perlu diterapkan. Hal ini dilakukan karena cara dan sistem pengajaran lama tidak
dapat diterapkan lagi. Peningkatan mutu pendidikan akan dapat terlaksana jika kemampuan
dan profesionalisme pendidik dapat ditingkatkan.

B. Saran

Diharapan kan agar pemerintah membangun sekolah - sekolah di pelosok desa agar
anak anak dapat bersekolah, memberikan bantuan kepada anak anak yang tidak mampu
membeli perlengkapan sekolah, dan meningkatkan fasilitas fasilitas sekolah, Diharapkan para
guru turut membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswanya terutama ketika ia sedang
mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Diharapkan bagi orang tua perlu adanya motivasi yang
diberikan ke anaknya, tidak hanya itu pengawasan di saat dia belajar di rumah pun harus lebih
diperhatikan.

Pemberian perhatian serta support yang diberikan dapat membuat anaknya lebih
semangat dalam belajar. Biaya pendidikan yang terjangkau atau bahkan gratis sehingga tidak
terlalu memberatkan orang tua khususnya bagi yang kurang mampu , Orang tua juga harus
bisa menyediakan lingkungan belajar dan suasana pendidikan yang nyaman bagi anak nya di
rumah dan lingkungan sosial tempat tinggalnya, orang tua harus bisa mendorong anak nya
untuk mengenyam pendidikan setinggi tinggi nya , menanamkan pengertian bahwa
pendidikan sangat penting untuk masa depan., Tenaga pengajar harus lebih bisa berperan juga
sebagai orang tua bagi anak anak didiknya bukan hanya mengajar tentang materi pendidikan ,
Jangan terlalu menuntut anak dalam proses belajar karena hanya akan menambah beban
pikiran tetapi berusaha memberikan dukungan dan Menjaga Komunikasi yang baik antara
orang tua, guru, anak, lingkungan keluraga , lingkungan sosial dan lingkungan pendidikan .
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, E. W. (2018). Penguatan Pendidikan IPS Di Tengah Isu-Isu Global.

Indriyani, I. E., Syaharuddin, S., & Jumriani, J. (2021). Social Interaction Contents on

Social Studies Learning to Improve Social Skills. The Innovation of Social Studies Journal, 2(2),
93-102.

Mujahidun. (2017). PEMERATAAN PENDIDIKAN ANAK BANGSA: PENDIDIKAN

GRATIS VERSUS KAPITALISME PENDIDIKAN Mujahidun. Tarbiyatuna, 8(1), 1–8.

Mutiani, M., Noortyani, R., Tetep, T., Jumriani, J., & Widyanti, T. (2020). Strengthening

Islamic Environmental Awareness through Exploring Poetry as a Learning Resource

in Social Studies. Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies, 6(2), 153-166.Mutiani,
M., Supriatna, N., Abbas, E. W., Rini, T. P. W., & Subiyakto, B. (2021).

Technological, Pedagogical, Content Knowledge (TPACK): A Discursions in

Learning Innovation on Social Studies. The Innovation of Social Studies Journal, 2(2), 135-
142.Putra, M. A. H., Mutiani, M., Jumriani, J., Ramadhan, S., & Rahmatina, R. (2020).

Utilization Learning Management System (LMS) of Ruang Guru for Education Teachers in
Banjarmasin. The Kalimantan Social Studies Journal, 2(1), 31-38.

Anda mungkin juga menyukai