Anda di halaman 1dari 4

NAME : ELISA HAIRANI

NIM : 2020300056
CLASS : TBI-2
SUBJECT : LANDASAN PENDIDIKAN

HAKIKAT PENDIDIKAN

1. Pengertian Hakikat Pendidikan


Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran sebagai upaya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan interaksi yang
menghasilkan pengalaman belajar. Di Indonesia menginginkan pendidikan yang lebih
baik, hal inilah yang melatar belakangi terjadinya pergantian kurikulum secara terus-
menerus.
John Dewey berpendapat konsep dari pendidikan adalah suatu proses
pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu
pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses
menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam
perkembangan seseorang (Amanudin, 2019).

Menurut (Hangestiningsih, Zulfiati, & Johan, 2015) ada tiga konsepsi dasar
pendidikan yang akan dilaksanakan yaitu:
a. Bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup.
b. Bahwa bertanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
c. Pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan manusia
akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.

Terdapat berbagai macam definisi dari kata pendidikan. Menurut KBBI,


pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
proses, cara, perbuatan mendidik (Kemdikbud, 2016).

Menurut Herman H. Horn dalam (Amanudin, 2019), pendidikan adalah proses


abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik
dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti ter manifestasikan dalam alam
sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.

Adapun menurut (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003) pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Menurut
Edward Humrey education mean increase of skill of develofment of knowlodge and
undertanding as a result of training, study or experience… (Pendidikan adalah sebuah
penambahan ketrampilan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman
sebagai hasil latihan, studi atau pengalaman…) (Yusuf, 2018). Lebih lanjut, menurut
Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dan mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Yusuf, 2018).

2. Dasar Pendidikan
Dasar - dasar kependidikan dapat dimaknai sebagai pengelolaan kependidikan
dalam arti lembaga. oleh karena itu, pengembangan dasar - dasar pendidikan sangat
erat kaitannya dengan nilai dan tujuan pendidikan, baik secara ideologis, yuridis
maupun menurut landasan sosiologis.
Di Indonesia, secara formal pendidikan mempunyai dasar atau landasan yang
kuat yaitu pancasila yang merupakan dasar dari segala kegiatan bangsa Indonesia dan
Ketuhanan Tuhan Yang Maha Esa sebaagi sial yang pertama. Dasar pokok pendidikan
itu menegaskan bahwa pendidikan itu adalah untuk mendidik akhlak dan jiwa mereka.

3. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan itu juga ditanamkan sejak manusia masih dalam
kandungan, lahir, hingga dewasa yang sesuai dengan perkembangan dirinya. Ketika
masih kecil pun pendidikan sudah dituangkan dalam UU 20 Sisdiknas 2003, yaitu
disebutkan bahwa pada pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
(Depdiknas 2003: 11). Dengan demikian tujuan pendidikan juga mengalami
perubahan menyesuaikan dengan perkembangan manusia. Oleh karena pendidikan
dialami sejak manusia lahir hingga dewasa, maka tujuan pendidikan juga merupaka
suatu proses. Proses “memanusiakan dirinya sebagai manusia” merupakan makna
yang hakiki di dalam pendidikan. Keberhasilan pendidikan merupakan “cita-cita
pendidikan hidup di dunia” (Dalam agama ditegaskan juga bahwa cita-cita “hidup”
manusia adalah di akherat). Akan tetapi tidak selamanya manusia menuai hasil dari
proses yang diupayakan tersebut. Oleh karena itu, kadang proses itu berhasil atau
kadang pun tidak. Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa “keberhasilan” dari
proses pendidikan secara makro tersebut merupakan tujuan.

4. Fungsi Pendidikan
Secara umum, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan,
membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat.

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan dan kaitannya dengan fungsi
pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan setiap anggota masyarakat agar dapat mencari nafkah
sendiri.
b. Membangun mengembangkan minat dan bakat seseorang demi kepuasan
pribadi dan kepentingan masyarakat umum.
c. Membantu melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat.
d. Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan dalam
demokrasi.
Sedangkan menurut David Popenoe, fungsi pendidikan adalah:

a.Untukmentransfer atau pemindahan kebudayaan dari satu generasi ke


generasi berikutnya.
b. Memilih dan mendidik manusia tentang peranan sosial.
c. Memastikan terjadinya integrasi sosial di masyarakat.
d. Lembaga pendidikan mengajarkan corak kepribadian.
e. Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.

5. Ruang Lingkup Pendidikan


Ilmu Pendidikan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena di
dla,nya banyak pihak-pihak yang ikut terlibat baik langsung maupun tidak langsung.
Obyek dari ilmu Pendidikan ini ialah situasi Pendidikan yang terdapat pada dunia
pengalaman. Diantara ruang lingkup ilmu Pendidikan mencakup hal-hal berikut:
1. Perbuatan mendidik itu sendiri
Perbuatan mendidik disini adalah seluruh kegiatan, Tindakan atau perbuatan dan
sikap yang dilakukan oleh pendidik sewaktu menghadapi peserta didik.
2. Peserta didik
Peserta didik merupakan pihak yang merupakan objek terpenting dalam
Pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan
atau dilakukan hanya untuk membawa anak didik kepada tujuan Pendidikan yang
kita cita-citakan.
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan
Yaitu landasan yang menjadi fundament serta sumber dari segala kegiatan
Pendidikan ini dilakukan. Maksudnya pelaksanaan Pendidikan harus
berlandaskan atau bersumber dari dasar tersebut.
4. Pendidik
Yaitu subjek yang melaksanakan Pendidikan. Pendidikan ini mempunyai peranan
penting untuk berlangsungnya Pendidikan.
5. Materi Pendidikan
Yaitu bahan-bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang disusun
sedemikian rupa untuk disajikan atau disampaikan kepada peserta didik.
6. Metode Pendidikan
Yaitu seperangkat cara,jalan, dan Teknik yang digunakan oleh pendidik dalam
proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.
7. Evaluasi Pendidikan
Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap
hasil belajar peserta didik.
8. Alat-alat Pendidikan
Yaitu alat ataupun media yang digunakan saat proses pembelajaran berlangsung.

6. Batasan- Batasan Pendidikan


Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan
kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena
orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena
falsafah yang melandasinya. Beberapa batasan tentang pendidikan adalah sebagai
berikut:
a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut
mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk
transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai
kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu
kegiatan yang sistematis dan sistematik terarah kepada terbentuknya kepribadian
peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan
pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi
mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara


Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan
yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan
membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan
dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon
luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan
pokok dalam kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai