Anda di halaman 1dari 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan

Oleh:

Rike Yulia Nandini

rikeyulianandini@mhs.iaibafa.ac.id

Abstrak
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pembelajaran,pelatihan,dan penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang
lain, tetapi memungkinkan secara ototidak. Ada factor-faktor yang mempengaruhi jalanya
Pendidikan, seperti tujuan Pendidikan, Pendidika peserta didik ,alat, materi dan lain-lain
semua factor tersebut saling berhubungan untuk menciptakan Pendidikan sesuai yang
diinginkan, dengan adanya faktor – faktor tersebut maka akan terbentuk Pendidikan yang
utuh. Pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk individu, mempersiapkan mereka
untuk peran dalam Masyarakat dan membantu dalam pengembangan potensi meraka secara
maksimal. Pendidikan tidak hanya tentang akuisisi pengetahuan tetapi juga tentang
membentuk sikap, nilai, dan keterampilan yang diperlukan untuk hudup yang bermakna dan
berdaya. Dan Adapun Tujuan pendidikan adalah usaha pencapaian oleh peserta didik tentang
hasil praktek pendidikan baiik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat secara
luas. Dalam praktek pendidikan, baik dilingkngan keluarga, disekolahmaupun di masyarakat
luas, banyak sekali tjuan pendidikan yang diinginkan oleh pendidik agar dapat dicapai
(dimiliki) oleh peserta didiknya.

I. Pendahuluan
Pendidikan merupakan faktor dalam menunjang perkembangan anak. Secara
prinsip Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia untuk melakukan untuk
memanusiakan anak manusia. Karena itu, masalah ini sudah bermula sejak adanya
manusia dan akan terus menjadi masalah selama masih ada manusia. Oleh karena
itu perlu adanya suatu usaha untuk meningkatkan proses pendidikan tersebut agar
selalu terkesan bagi manusia itu sendiri.Terdapat beberapa hal yang perlu kita
perhatikan bersama bahwa untuk meningkatkanPendidikan perlu suatu usaha yang
serius. Terkadang manusia perlu waktu yang cukup lamaagar mereka mengetahui
arti pendidikan itu yang sebenarnya dan semua itu butuh proses.Pertanyaan yang
timbul dipikiran kita adalah “apakah semua orang butuh pendidikan”, seperti yang
sudah diungkapkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi manusia dan
setiapmanusia wajib mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang sempurna adalah
pendidikan yang dilandasi dengan tujuan sebenarnya pendidikan itu diadakan
yaitu untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Pendidikan akan berjalan lancar
tentu terdapat factor yang mempengaruhi proses pendidikan itu sendiri,dengan
factor-faktor tersebut mampu untuk mengubah pendidikan ke arah yang lebih
baik.Melalui makalah ini, insya Allah akan di bahas bebrapa masalah terkait
Faktor-faktor yangmempengaruhi Pendidikan. Hal ini merupakan sesautu yang
sangat penting dalam konteksPendidikan dan menjadi suatu keharusan.
Pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk individu, mempersiapkan
mereka untuk peran dalam Masyarakat dan membantu dalam pengembangan
potensi meraka secara maksimal. Pendidikan tidak hanya tentang akuisisi
pengetahuan tetapi juga tentang membentuk sikap, nilai, dan keterampilan yang
diperlukan untuk hudup yang bermakna dan berdaya.
II. Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan diartikan sebagai serangkaian proses seseorang atau anak
mengembangkan kemampuan,sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya
yang bernilai atau berguna di Masyarakat. Pendidikan juga diartikan sebagai
proses sosial dimana orang-orang atau anak-anak dipengaruhi dengan
lingkungan yang sengaja dipilih dan dikendalikan. Sehingga mereka
memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individual yang optimal.
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang system Pendidikan naisonal,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, bangsa, dan negara.1
Beberapa ahli mengartikan Pendidikan sebagai berikut:

1
Ja’far Sidik, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesadaran Pendidikan Jenjang SMA Dan
Sederajat Di Dusun Nagrak Desa Sedong Kidul Kecamatan Sedong Cirebon,” Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah (2018): 1–144, https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42138.
a. Menurut john dewey, Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna
pengalaman, hal ini umunya terjadi pada pergaulan orang dewasa dengan
orang muda, baik terjadi secara sengaja maupun dilembagakan. Proses ini
melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa
dan kelompok Dimana dia hidup.2
b. Ki hajar dewantara: mendidik ialah menuntut segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
Masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya.

Berdasarkan pemaparan di atas, disimpulkan bahwa Pendidikan adalah


usaha sadar dari orang dewasa untuk membantu atau membimbing
perkembangan anak atau peserta didik secara teratur dan sistematis kearah
kedewasaan.

B. Faktor-faktor Pendidikan
Proses terwujudnya pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor. Begitu
pula dengan kesuksesan pendidikan itu sendiri. Menurut Hasbullah setidaknya
ada lima faktor yang membentuk, sekaligus mensukseskan pendidikan. Yakni,
dipengaruhi faktor tujuan, faktor pendidik, faktor anak didik, faktor alat
pendidikan, dan faktor lingkungan.3

Faktor
Tujuan

Faktor Faktor
lingkungan pendidik
Faktor-
faktor
pendidikan

FaKtor alat Faktor


peserta
pendidikan didik
2
Binti Maunah, ilmu Pendidikan (Yogyakarta : Teras, 2009) hal. 03.
3
Mukodi, “Tela’ah Filosofis Arti Pendidikan,” Jurnal Penelitian Pendidikan 10 (2018): 7.
1. Faktor tujuan
Fungsi tujuan pendidikan adalah :4
a) Tujuan Sebagai Arah Pendidikan Tujuan akan menunjukkan arah dari
suatu usaha, sedangkan arah menunjukkan jalan yang harus ditempuh
dari situasi sekarang sampai kepada situasi berikutnya.
b) Tujuan Sebagai Titik Akhir Suatu usaha akan berakhir jika tujuan
akhirnya sudah tercapai.
c) Tujuan Sebagai Titik Pangkal Mencapai Tujuan lain Dasar dan tujuan
pendidikan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
antara yang satu dengan yang lainnya.
d) Memberi Nilai Pada Usaha yang Dilakukan.

Langeveld sebagaimana dikutip Sadullah menjelaskan bahwa ada


beberapa jenis tujuan pendidikan, yaitu tujuan umum, atau tujuan akhir,
alias tujuan total, tujuan khusus, tujuan insidental, tujuan sementara,
tujuan tak lengkap, dan tujuan intermedier.

1) Tujuan umum
Tujuan umum merupakan sesuatu yang akhirnya akan dicapai oleh
pendidikan. Seperti dikemukakan di atas, kedewasaan merupakan
tujuan pendidikan, maka berarti semua aktivitas pendidikan harus
diarahkan ke sana untuk mencapai tujuan umum tersebut. Semua
manusia di dunia ingin mencapai tujuan itu, yaitu manusia dewasa.
2) tujuan khusus
Tujuan khusus diartikan sebagai suatu pengkhususan dari tujuan
umum. Seperti disebutkan bahwa tujuan umum kedewasaan adalah
universal. Manusia dewasa yang universal itu diberi bentuk yang
nyata berhubung dengan kebangsaan, kebudayaan, agama, sistem
politik, dan sebagainya.
3) tujuan insendental

4
Arif Wicaksana and Tahar Rachman, “Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan,” Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952. 3, no. 1 (2018): 10–27,
https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.
Tujuan incidental merupakan tujuan yang menyangkut suatu
peristiwa khusus. Sebagian pakar mengatakan bahwa sulit mencari
hubungan antara tujuan insidental dengan tujuan umum, namun
sebenarnya tujuan insidental tersebut terarah kepada pencapaian
tujuan umum.
4) tujuan sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang terdapat pada langkah-langkah
untuk mencapai tujuan umum. Oleh sebab itu, tujuan sementara
lebih dekat kepada tujuan umum dibandingkan dengan tujuan
incidental seperti dijelaskan di atas. Tujuan sementara merupakan
titik perhatian sementara, yang merupakan persiapan untuk menuju
kepada tujuan umum. Tujuan sementara memberi kesempatan
kepada pendidik untuk menguji nilai yang ingin dicapainya dengan
perbuatan nyata.
5) tujuan tak lengkap
Tujuan tak lengkap ialah tujuan yang berkenaan dengan salah satu
aspek pendidikan. Disebut tidak lengkap karena setiap tujuan yang
dihubungkan dengan salah satu aspek pendidikan berarti tidak
lengkap. Lebih jelasnya, kita tidak boleh mementingkan hanya
salah satu aspek saja, sehingga mengabaikan aspek lainnya.
6) tujuan perantara (intermedier)
Tujuan perantara ialah tujuan yang melayani tujuan pendidikan
yang lain, merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan yang
lain khususnya tujuan sementara.
2. Faktor Pendidik
Pendidik biasa juga disebut guru, ustad/ustadzah, teacher, adalah
spiritual father atau bapak-rohani bagi peserta didik itu sendiri.
Pendidiklah yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak
dan membenarkannya, maka menghormati guru berarti penghormatan
terhadap anak-anak pula.
Menurut Mukodi, mendefinisikan pendidik adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab memberi pertolongan kepada peserta didik dalam
perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan,
mampu berdiri sendiri dan mematuhi tingkat kedewasaannya, mampu
berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah.
Oleh karena itu, pendidik dapat diperankan oleh semua warga masyarakat
yang sudah dewasa. Setiap individu adalah pendidik, bagi generasi yang
lebih kecil, minimal menjadi pendidik bagi dirinya sendiri.
Agar dapat menjadi pendidik, atau guru yang baik, hendaknya ia memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
1) zuhud, tidak mengutamakan materi dan mengajarkan mencari
keridhaan Allah Swt semata
2) bersih tubuhnya, jauh dari dosa dan kesalahan, bersih jiwa,
terhindar dari dosa besar, sifat ria (mencari nama), dengki,
permusuhan, perselisihan, dan lain-lain sifat yang tercela
3) ikhlas dalam pekerjaan
4) suka pemaaf
5) guru merupakan seorang bapak sebelum ia menjadi seorang guru
6) guru harus mengetahui tabiat murid, dan guru harus menguasai
mata pelajaran.
3. Faktor peserta didik
Menurut Levengeveld, peserta didik adalah anak atau orang yang
belum dewasa atau belum memperoleh kedewasaan atau seseorang yang
masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik tertentu. Peserta didik
tersebut adalah anak yang memiliki sifat ketergantungan kepada
pendidiknya itu, karena secara alami ia tidak berdaya dan memerlukan
bantuan pendidiknya untuk dapat menyelenggarakan dan melanjutkan
hidupnya baik secara jasmani maupun Rohani.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh para pendidik antara lain:
1) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga
merupakan insan yang unik
2) Individu yang sedang berkembang yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan yang manusiawi.
3) Individu yang memiliki kemampuan mandiri, oleh karena itu pendidik
harus memberi kesempatan dan mendorong peserta didik agar setapak
demi setapak dapat berdiri sendiri dalam segala hal.
Sebagai seorang pendidik perlu untuk memahami dan mengetahui
karakter dari peserta didiknya dengan demikian diharapkan bisa
mengembangkan potensi yang dimilikinya agar kegiatan pembelajaran
dapat mencapai tujuan yang sudah di tentukan.5
4. Faktor alat pendidikan
Menurut Baradib dalam bukunya Sabri, yang dimaksud faktor alat
adalah segala sesuatu yang secara langsung membantu terlaksananya
Pendidikan.
Faktor alat dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Alat yang berupa benda-benda yang diperlukan dalam pelaksanaan
Pendidikan, seperti alat-alat yang ada di dalam rumah, alat
perlengkapan sekolah, dan lainnya. Faktor alat ini dalam ilmu
Pendidikan bisa disebut sarana Pendidikan.
2) Alat yang berupa perbuatan pendidik yang digunakanuntuk pencapaian
tujuan Pendidikan. Alat ini didefinisikan oleh Langeveld sebagai suatu
Tindakan, perbuatan, atau situasi yang sengaja diadakan untuk
mencapai tujuan Pendidikan.
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ialah segala sesuatu yang ada disekitar anak.
Menurut wujudnya, faktor lingkungan ini dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:6
1) Lingkungan berwujud manusia seperti orang tua tua, teman-teman, dan
lainnya.
2) Lingkungan kesenian, seperti pertunjukan yang di tayangkan di TV.
3) Lingkungan kesusastraan, seperti koran, majalah, dan buku-buku
bacaan lainnya.
4) Lingkungan tempat, seperti rumah, dan tempat-tempat lainnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, faktor lingkungan dibagi menjadi 3 pusat


lingkungan, yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan Masyarakat.

Pertama, faktor lingkungan keluarga merupakan lingkungan Pendidikan


yang pertama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap

5
Ja’far Sidik, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesadaran Pendidikan Jenjang SMA Dan
Sederajat Di Dusun Nagrak Desa Sedong Kidul Kecamatan Sedong Cirebon.”
6
Ibid.
perkembangan kepribadian anak karena Sebagian besar kehidupan anak
berada di Tengah-tengah keluarga.

Kedua, lingkungan sekolah. Sekolah adalah Lembaga Pendidikan yang


secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis,
berencana, sengaja, dan terarah yang dilakukan oleh pendidik, dengan
program yang diturunkan ke dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh
peserta didik pada jenjang tertentu.

Ketiga, pusta lingkungan Pendidikan adalah Masyarakat, Masyarakat


dalam Pendidikan diartikan sebagai sekumpulan orang dengan berbagai
kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan
tinggi. Baik buruknya kualitas Masyarakat ditentukan oleh kualitas
pendidikannya semakin baik kualitas pendidikannya semakin baik pula
kualitas Masyarakat secara keseluruhan.

Jadi, ketiga pusat lingkungan Pendidikan tersebut secara bertahap dan


terpadu mengemban tanggung jawab Pendidikan bagi generasi muda
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan keluarga, sekolah, dan Masyarakat. Karena itu, Pendidikan
merupakan tanggung jawab Bersama anatara keluarga, Masyarakat, dan
pemerintah.
Kesimpulan

Pendidikan merupakan suatu sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang


berguna bagi umat manusia agar menjadi pribadi yang terdidik dan
berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi pendidikan yaitu :Faktor tujuan pendidikan, faktor
pendidik, faktor peserta didik, faktor alat pendidikan, dan faktor
lingkungan pendidikan. Semua faktor diatas bersifat saling terkait dan
dapat memiliki dampak yang kompleks pada pendidikan. Pendidikan tidak
hanya tentang pengetahuan tetapu juga tentang bagaimana membentuk
sikap, nilai, dan ketermpilan yang diperlukan untuk yang bermakna dan
berdaya. Menyadari faktor-faktor ini penting untuk merancang kebijakan
pendidikan yang efektif dan inklusif.
Daftar Pustaka

Ja’far Sidik. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesadaran Pendidikan


Jenjang SMA Dan Sederajat Di Dusun Nagrak Desa Sedong Kidul Kecamatan Sedong
Cirebon.” Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah (2018): 1–144.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42138.

Mukodi. “Tela’ah Filosofis Arti Pendidikan.” Jurnal Penelitian Pendidikan 10 (2018): 7.

Wicaksana, Arif, and Tahar Rachman. “Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan.”


Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. 3, no. 1 (2018): 10–27.
https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.

Anda mungkin juga menyukai