Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT PENDIDIKAN

Sulistia Nurroh Fitriyani ( 2120078 )


Sulistianurroh0505@gmail.com
Pendidikan Agama Islam Semester 5 C
Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Abstrak

Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang
dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan, menciptakan,
sekalipun tidak banyak,sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan
penciptaan yang lain. Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi,disatu
sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial,intelektual,dan moral yang
menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Individu berkembang
sejak lahir dan terus berkembang,perkembangan ini bersifat kausal. Namun terdapat
komponen normatif,juga karena pendidik menuntut nilai. Nilai ini adalah norma yang
berfungsi sebagai petunjuk dalam mengidentifikasi apa yang diwajibkan,diperbolehkan,dan
dilarang. Jadi,pendidikan adalah hubungan normatif antara individu dan nilai. . (DR.H.
syaifullah sagala M.Pd. , konsep dan makna pembelajaran, bandung : 2009 hal 1)Pandangan
tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan umumnya disekolah lsebagai lembaga pendidikan formal. Terdapat ratusan
definisi mengenai pendidikan, mulai dari hakikat hingga ke hal teknis dalam
pengejawantahannya. Pendidikan merupakan proses pembentukan karakter, penguatan
pikiran dan perluasan kecerdasan. Singkatnya pendidikan merupakan jalan raya menuju
gerbang ilmu pengetahuan. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan peradaban dan
kemajuan, serta salah satu hal yang sangat berdampak besar bagi segala segi di kehidupan
manusia. Bila di tarik kebelakang hal yang melatar belakangi adanya pendidikan adalah
kesadaran manusia untuk berpikir, yang mana hal tersebut merupakan rumpun dari filsafat.

Kata kunci : Pendidikan, Hakikat,


Abstract

Education for some people means trying to guide children to resemble adults, on the contrary
for Jean Piaget (1896) education means producing, creating, even if not much, even though a
creation is limited by comparison with other creations. According to Jean Piaget, education is
a liaison between two sides, on the one hand a growing individual and on the other hand
social, intellectual, and moral values are the responsibility of educators to encourage these
individuals. Individuals develop from birth and continue to grow, this development is causal.
But there is a normative component, also because educators demand values. This value is a
norm that serves as a guide in identifying what is required, allowed, and prohibited. So,
education is a normative relationship between individuals and values. . (DR.H. syaifullah
sagala M.Pd., concept and meaning of learning, bandung: 2009 p. 1) This view implies that
education is all life situations that affect individual growth as a learning experience that takes
place in all environments and throughout life. In a narrow sense, education is teaching that is
generally held in schools as formal educational institutions. There are hundreds of definitions
of education, ranging from the nature to the technical aspects of its embodiment. Education is
a process of character building, strengthening the mind and expanding intelligence. In short,
education is a highway to the gate of knowledge. Education is very closely related to
civilization and progress, and one of the things that has a big impact on all aspects of human
life. When pulled back, the background of education is human awareness to think, which is a
family of philosophy.

Keywords: Education, Nature,

PENDAHULUAN

Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya


disekolah lsebagai lembaga pendidikan formal. Terdapat ratusan definisi mengenai
pendidikan, mulai dari hakikat hingga ke hal teknis dalam pengejawantahannya. Pendidikan
merupakan proses pembentukan karakter, penguatan pikiran dan perluasan kecerdasan.

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia,


karena dimana pun dan kapan pun di dunia terdapat pendidikan. Pada hakikatnya pendidikan
merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk
membudayakan manusia.
Perbuatan pendidikan diarahkan kepada manusia untuk mengembangkan potensi-
potensi dasar manusia agar menjadi nyata. Perubahan tuntutan yang terjadi dalam
masyarakat, menghendaki peningkatan peranan pendidikan selanjutnya. Dengan demikian
wajarlah kiranya batasan atau konsep mengenai pendidikan selalu mengalami perubahan-
perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan akibat dari perkembangan kehidupan manusia atau
perkembangan peradaban manusia dan perkembangan masyarakat.

Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidik dengan subjek
didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu
dengan menggunakan bermacam tindakan yang disebut alat pendidikan. Kelima komponen
pendidikan yaitu: tujuan pendidikan, pendidik, subjek didik, alat pendidikan, lingkungan
pendidikan disebut faktor-faktor  pendidikan yang saling berkaitan serta saling menunjang
satu sama lainnya.

Pendidikan diperlukan oleh semua orang, bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan
dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali orang melupakan makna
dan hakikat pendidikan itu sendiri, padahal proses pendidikan itu tidak akan luntur atau
dilupakan sepanjang hayat.

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik”
(mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak
dan kecerdasan pikiran. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I,
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Hakikat pendidikan adalah suatu proses menumbuh
kembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata
kehidupan yang berdimensi lokal, nasional dan global. Redja Mudyaharjo, dalam
bukunya Pengantar Pendidikan ”Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan
pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia” menyatakan tentang asumsi pokok
pendidikan yaitu :

1.    Pendidikan adalah actual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi  actual


dari individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2.    Pendidikan adalah formatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal
yang baik atau norma-norma yang baik; dan
3.    Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya berupa serangkaian
kegiatan yang bermula dari kondisi-kondisi actual dari individu yang belajar,
tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
Menurut Tilaar (2000), ada tiga hal yang perlu di kaji kembali dalam pendidikan.
Pertama, pendidikan tidak dapat dibatasi hanya sebagai schooling belaka. Rumusan
mengenai pendidikan dan kurikulumnya yang hanya membedakan antara pendidikan
formal dan non formal perlu disempurnakan lagi dengan menempatkan pendidikan
informal yang justru akan semakin memegang peranan penting didalam pembentukan
tingkah laku manusia dalam kehidupan global yang terbuka. Kedua, pendidikan bukan
hanya untuk mengembangkan intelegensi akademik peserta didik. Ketiga, pendidikan
ternyata bukan hanya membuat manusia pintar tetapi yang lebih penting ialah manusia
yang berbudaya dan menyadari hakikat tujuan penciptaannya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sindhunata (2000) bahwa tujuan pendidikan bukan hanya manusia yang
terpelajar tetapi manusia yang berbudaya (educated and Civized human being).

 Pada intinya, Hakikat Pendidikan adalah mendidik manusia menjadi manusia


sehingga hakekat atau inti dari pendidikan tidak akan terlepas dari hakekat manusia, sebab
urusan utama pendidikan adalah manusia. Wawasan yang dianut oleh pendidik tentang
manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam melaksanakan
tugasnya, disamping konsep pendidikan yang dianut.

2. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menurut gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar, dan untuk indah kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memilki dua fungsi
yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. (Prof.Dr.Umar Tirtaraharja, Drs.S.L.La
Sulo, pengantar pendidikan,jakarta:2008. Hal.37)
Macam-macam tujuan yang di paparkan oleh hasbullah (2009:13) merujuk pada
pandangan seorang ahli pendidikan yang bernama langeveld, yang menuturkan bahwa
tujuan pendidikan dapat di bagi kedalam:

a.  Tujuan umum
Merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu dan
keadaan , di rumuskan secara universal

b.  Tujuan khusus
Merupakan pengkususan dari tujuan umum, dalam pengertian lain yaitu
memecah tujuan umum kedalam beberapa tujua-tujuan yang lebih khusus dan
mudah untuk di kembangkan secara operasional.

c.  Tujuan tak lengkap


Merupakan tujuan yang di rumuskan hanya mencakup satu aspek saja dari
tujuan umum yang telah di rumuskan.

d.      Tujuan sementara
Merupakan perumusan adanya tujuan sementara, jika untuk mencapai tujuan
umum tidak bisa dilakukan secara sekaligus, sehingga perlu di tempuh setingkat
demi setingkat.

e.   Tujuan insidentil
Merupakan tujuan yang bersifat sesaat karena adanya situasi yang terjadi
secara kebetulan, namun dalam perumusannya harus tetap mengacu pada tujuan
umum.
f.   Tujuan intermedier
Merupakan tujuan perantara , yaitu tujuan yang dipandang sebagai alat dan
harus di capai terlebih dahulu sebelum mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam tujuan khusus.

Jika dilihat dari aspek hirarki tujuan pendidikan yaitu :

 Tujuan nasional
Yaitu tujuan umum pendidikan nasional yang didalamnya terkandung
rumusan kualifikasi umum, sangat ditekankan untuk ditaati oleh setiap
warga Negara Indonesia
 Tujuan institusional
Yaitu tujuan lembaga pendidikan yang berisi tentang kualifikasi yang
diharapkan diperoleh seorang anak setelah menyelesaikan studinya di
lembaga pendidikan tertentu.
 Tujuan kurikuler
Yaitu penjabaran dari tujuan institusional yang berisi tentang
kualifikasi yang diharapkan dimiliki oleh terdidik setelah mengikuti
perogram pendidikan dalam suatu bidang studi/ mata pelajaran tertentu,
misalnya tujuan untuk mata pelajaran sejarah dan PPKn. A
 Tujuan instruksional
Yaitu pengkhususan dari tujuan kurikuler. Rumusan tujuan
instruksional ini jika dihubungkan dengan arahan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) saat ini konsep TIU dan TIK telah diubah
menjadi indikator dan tujuan pembelajaran.

3. Pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan

 Hakikat pendidikan adalah proses aktif mengembangkan diri sebagai pribadi,


anggota masyarakat dan sebagai makhluk tuhan.
 Jadi pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan adalah sebagai
pengendalian. Pengendalian dalam hal ini diartikan, sejak mulai dari awal
adalah pemandirian subjek didik
 Agar pendidik memiliki tanggung jawab belajar kepada peserta didik, untuk
terwujudnya kemandirian setahap demi setahap
 Agar pendidik memiliki keterlibatan mental subjek didik yang maksimal
didalam aktualisasikan pengaman belajar
 Agar pendidik memahami konsep cara belajar siswa aktif ( CBSA ) yang
bertujuan untuk peningkatan martabat kemanusiaan yang didasarkan kepada
asas pancasila untuk mencapai tujuan pendidik nasional
 Agar pendidik dapat lebih mudah dalam membantu peserta didik, mendorong
serta memberikan kemudahan untuk mengembangkan dirinya

KESIMPULAN

Hakikat pendidikan adalah suatu proses menumbuh kembangkan eksistensi


peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal,
nasional dan global.  Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,
luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua
fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu
yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Hakikat pendidikan adalah upaya sadar
untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan
pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai
manusia, manusia utuh.  Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran,
pembelajaran,pembersihan dan pembiasaan,dan kompetensi dengan memperhatikan
kompetensi paedagogi berupa profesi, kepribadian dan sosial. Pendidikan menumbuhkan
budi pekerti, kekuatan batin, karakter, pikiran dan tubuh peserta didik yang dilakukan secara
integral tanpa dipisah-pisahkan.

DAFTAR PUSTAKA

(DR.H. syaifullah sagala M.Pd. , konsep dan makna pembelajaran, bandung : 2009 hal 1)

Nursobah,Ahmad.2012. PengertianPendidikan.http://cobaajah.blogspot.com/2012/05/
pengertian-pendidikan.html
Ridsal,B.2013. HakikatPendidikan.http://Badjoesbadjoes.blogspot.com/2013/03/
hakikatpendidikan_690.html.

Anda mungkin juga menyukai