Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakann suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan

manusia,karna dimanapun dan kapanpun didunia terdapat pendidikan.

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk memanusiakan

manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Meskipun

pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam kehidupan masyarakat,

namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang di anut oleh masing-

msing bangsa atau masyarakatdan bahkan individu menyebabkan perbedaan

penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut. Dengan demikian selain

bersifat universal, pendidikan juga bersifat nasional.sifat nasionalnyaakan

mewarnai penyelenggaraan pendidikan bangsa tersebut. Urusan utama

pendidikan dalah manusia. Perbuatan pendidikan di arahkan kepada manusia

untuk mengembangkan potensi-potensi dasar manusia agar menjadi nyata.

Perubahan tuntunan di masyarakat menghendaki peningkatan peranan

pendidikan selanjutnya. Dengan demikian wajarlah kiranya batasan atau

konsep mengenai pendidikan selalu mengalami perubahan sesuai dengan

tuntunan keadaan akibat perkembangan kehidupan manusia atau

perkembangan peradaban manusia dan perkembangan masyarakat. Namun

batasan pengertian yang di kemukakan oleh ahli/pikir sejalan dengan konsep


manusia yang memainkan peranan tangkap dalam kehidupannya,baik sebagai

individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidikan dengan

subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam

disebut alat pendidikan. Kelima komponen pendidikan tersebut yaitu: tujuan

pendidikan, pendidik subjek didik, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan

disebut faktor-faktor pendidikan yang saling berkaitan serta saling menunjang

satu sama lainnya.

B . TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui

konsep dasar pendidikan, khusunya ; hakikat dan teori pendidikan, hubungan

pendidikan dan pengajaran, fungsi pendidikan, serta pendidikan sebagai suatu

sistem.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PENDIDIKAN

Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk

menyerupai orang dewasa, sebaliknya menurut jean piaget ( 1896) pendidikan

berarti menghasilkan, menciptakan, sekaligus tidak banyak, sekalipun suatu


penciptaan di batasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain.

Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi

yang mempengaruhi pertumbuhaan individu sebagai pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit

pendidikan adalah pengajaran yang diselengarakan umumnya di sekolah

sebagai pendidikan formal.Ilmu disebut juga pedagogik,yang merupakan

terjemahan dari bahasa inggris yaitu’’Pedagogics’’.Pedagogics sendiri berasal

dari bahasa Yunani yaitu’’pais’’ yang artinya anak, dan “again” yang artinya

membimbing. Powerbakwatja mengemukakkan pedagogik mempunyaidua

arti yaitu: (1) praktek, cara seseorang mengajar ; dan (2). Ilmu pengetahuan

mengenai prinsip –prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan

mengawasi pelajaran yang di sebut juga pendidikan .

Orang yang memberikan bimbingan kepada seseorang disebut pembimbing

atau” pedagog” , dalam perkembangannya, istilah pendidikan ( pedagogy )

berarti bimbingan atau pertolongan yang di berikan kepada seseorang oleh

orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab. Dalam dunia pendidikan

pendidikan kemudian tumbuh konsep pendidikan seumur hidup ( lifelog

education ) yang berarti pendidikan langsung sampai mati, yaitu pendidikan

berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan.

Untuk memberi pemahaman akan batasan pendidikan berikut ini di

kemukakan sejumlah batasan pendidikan yang di kemukakan para ahli yaitu ;


1. Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.

2. Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses

perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Mcleod, 1989).

3. Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsun dalam segala

lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat di artikan sebagai

pengajaran yang di selenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal (Mudyahardjo, 2001:6).

Pengertian pendidikan secara sempit ( mikro )

Pengertian pendidikan secara (mikro) sempit adalah pengajaran yang di

selenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan

adalah segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja

yang di serahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan

kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas social (Redja

Mudyahardjo, 2001: 6).

Pendidikan bersifat terbatas,baik dari segi waktu pelaksanaan, materi atau isi

pembelajaran, ruang lingkup kegiatan maupun tujuan yang ingin di capai.

Pendidikan hanyalah usaha sekolah dalam megupayakan terjadinya proses

pembelajaran pada suatu kurung waktu yang di tentukan dan disesuaikan

menurut progaram kurikulum. Ruang lingkup dan pola pikir sesuatu yang
menyangkut pembelajaran hanyalah kegiatan interaksi guru dan orang tua

dengan di tunjang dengan unsur-unsur yang lainya. Kedalaman dan keluasan

pembelajaran hanya lebih mengutamakan pada pembahsan materi-materi

pembelajaran yang ada kaitanya dengan guru dan siswa lebih mengutamakan

memupukan intelktual, kemampuan dan keterampilan tertentu yang

berhubungan langsung dengan materi pembelajaran.

Dalam arti sempit, pendidiksn memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Tujuan pendidikan dalam arti sempit di tentukan oleh luar individu peserta

didik sebagai mana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau

tujaun pendidikan suatu kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak

rumuskan dan di tetapkan oleh para siswanya.

b. Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup

berpariasi, mungkin kurang atau sama dengan 6 tahun, 9 tahun, bahkan

lebih dari itu. Namun demikian terdapat tititk terminal pendidikan yang

ditetapkan dalam satuan waktu.

Pengertian pendidikan dalam arti luas (makro)

Pengertian pendidikan dalam arti luas ( makro) adalah proses interaksi

antara manusia sebagai individu/pribadi dan lingkungan alam semesta,

lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosil-politik dan sosial-

budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat di artikan hidup (segala

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan

sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan


individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil

interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik,

berlangsun sepanjang hayat sejak manusia lahir). Jadi pendidikan dalam

arti luas, hidup adalah pendidikan, dn pendidikan adalah hidup (life is

education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah

segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang

berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan

atau perkembangan individu.

Dalam arti luas, pendidkan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak di

tentukan oleh orang lain.

2. Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang

hayat (life long education). Karna itu pendidikan berlangsung dalam

konteks hubungan induvidu yang bersifat multi dimensi, baik dalam

hubungan individu dengan tuhannya, sesama manusia, alam, bahkan

dengan dirinya sendiri.

3. Dalam hubungan yang bersifat multi dimensi itu, pendidikan

berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian,

baik yang pada awalnya di sengaja untuk pendidkan maupun yang

tidak di engaja untuk pendidikan.

Penegertian ilmu pendidikan secara alternatif


Ilmu pendidikan secara alternatif adalah sistem pendidikan yang tidak

selalu identik dengan sekolah atau jalur pendidikan diluar pendidikan

formal yang dapat di laksanakan secara struktur yang berjenjang.

Pendidikan secara alternatif berfungsi mengembangkan potensi peserta

didik dengan penekanan dengan penguasaan pengetahuan dan

keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian

fungsional.

Pengertian ilmu pendidikan.

Ilmu pendidikan adalah uraian secara sistematis dan ilmiah tentang

bimbingan atau tuntunan pendidikan kepada anak anak didik dalam

perkembangannya agar iya tumbuh secara wajar berpribudi baik,

sebagai anggota masyarakat yang hidup selaras dan seimbang dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ilmu pendidikan adalah suatu kumpulan pengetahuan atau konsep

yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode

tertentu yang bersifart ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang

segala perbuatan mendidik atau suatu proses bantuan yang di berikan

oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai

kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan untuk kehidupan yang

bermakna.
BAB III

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Pendidikan adalah fenomena yang fumdamental atau asasi

dalam kehidupan manusia. dalam kamus besar bahasa indonesia juga

di jelaskan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan

kata laku seseorang, kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Maka di jelaskan bawa

ilmu pendidikan adalah penerapan ilmu-ilmu lain dalam praktek

pendidikan. Sedangkan pengetahuan adalah objek dari pada manusia

melakukan proses pendidikan itu sendiri. Dan pengetahuan memiliki

ciri yang spesifik yaitu menjelaskan mengenai apa, bagaimana dan

untuk apa. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah usaha usaha sadar

untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan usaha manusia dari

berbagai kenyataan dalam alam manusia. seiring berjalannya waktu

ilmu pendidikan erus berkembang dan banyak bermunculan ilmu-ilmu

baru yang terpisah dari induknya. Munculnya ilmu baru tersebut yang

mana sudah memenuhi sayarat, memiliki otonum. Untuk mengetahui

cabang mana dan cabang induknya, maka dilakukan pengelompokkan.

Karna ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris yang di

angkat dari pengalaman pendidikan kemudian disusun secara teoritis

untuk di gunakan secara praktis. maka dari itu ilmu pendidikan di


katakan sebagai ilmu pengetahuan yang dimulai dengan meletakkan

ilmu pengetahuan dalam sistem penggolongan (sistematika) ilmu

pengetahuan.

Pendidikan adalah proses penyaluran ilmu dari pengajar kepada

peserta didik. Pendidikan tidak di sampikan ketika disekolah saja

melaikan di masyarakat. Agar peserta didik dapat mengetahui berbagai

keadaan alam, sosial,dan kebudayaan yang ada.

Syarat-syarat berdirinya ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis

tentang suatu hal atau masalah. Pengertian tersebut dapat di simpulkan

bahwa syarat berdirinya ilmu pengetahuan sebagai berikut :

Persyaratan pokok

 Suatu ilmu harus mempunyai objek tertentu

 Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode- metode

yang sesuai.

 Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sistematika

tertentu.

Persyaratan tambahan

 Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika.


 Suatu ilmu pengetahuan harus praktis

 Suatu ilmu pengetahuan harus di abdikan untuk kesejatraan

umat manusia.

Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif

Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan empiris yang

diangkat dari pengalaman, kemudian disusun secara teoritis untuk

di gunakan secara praktis untuk menempatkan kedudukan ilmu

pendidikan didalam ilmu pengetahuan.

Sebagai ilmu pengetahuan normatif ilmu pendidikan

merumuskan kaidah atau pedoman dan ukuran tingka laku

manusia sesuatu yang normatif berarti berbicara tentang baik

buruknya perilaku manusia.

Ciri ilmu normatif sebagai berikut :

Ilmu pengetahuan normatif selalu menjunjun tinggi nilai nilai

kehidupan yang tidak hanya di peroleh dari pengalaman dan

peraktek mendidik atau pendidikan, tapi juga di dapat dari sumber

normatif yaitu norma masyarakat, norma filsafat (pandangan

hidup seseorang atau masyarakat) keyakinan beragama atau rasa

spirit ke agamaan yang di anutnya.


Ilmu pengetahuan normatif erat kaitannya dengan pengetahuan

filsafat, sehingga melahirkan filsafat pendidikan. Guru atau

pendidikan harus selalu mengikat diri sesuai kaidah filsafat

pendidikan.

Ilmu pendidikan sebagai ilmu teoritis.

Ilmu pendidikan sistematis juga disebut sebagai ilmu teoritis.

Ilmu teoritis adalah ilmu yang menguraikan masalah teori - teori

yang di gunakan sebagai landasan untuk melaksanakan

pendidikan. Jadi ilmu pendidkan teoritis merupan konsep konsep

tengtan teori teori kajian pendidikan untuk keilmuan secara luas.

Ilmu pendidikan sebagai ilmu praktis.

Dalam ilmu pendidikan praktis termasuk pula pemdidikan

terapan. Ilmu praktis adalah suatu praktek pendidikan untuk

mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam mencari

pengetahuan atau ilmu. Pendidkan sebagai ilmu teoritis adalah

pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan teori yang ada.

Ilmu praktis merupakan satu konsep pelajaran yang bersifat

realitas atau mengaplikasikan teori teori yang ada aan tetapi

kebanyakan ilmu teori hanya dapat di peroleh melalui pengalaman

dan eksprimen dan sebagian besar di lakukan unryk

mengonfirmasi apakah teori tersebut dapat di terapkan dalm


kegiatan harian atau tidak, malah bersifat pendidikan sentris

keterampilan hidup unruk priode jangka panjang.

Ilmu dapat praktis dapat dikaakan saling berkaitan dengan ilmu

teoritis, karena ia membentuk satu jaringan kerja yang

menunjukkan ilmu itu bisa dipakai atau tidak. Selain itu ilmu

pendidikan teraktis dan ilmu pendidikn teoritis berkaitan dengan

pendidikan moral, karena pendidikn moral sangat penting bagi

anak serta cara agar pendidikan moral tersebut dapat di

laksanakan.

Cabang-cabang dan ilmu bantu pendidikan.

Menurut langeveld ( 1952) mengklasifikasikan cabang ilmu

pendidikan sebagai berikut:

1. Ilmu pendidikan teoritis.

2. Ilmu pendidikan sistematis.

3. Sejarah pendidikan.

4. Ilmu perbandingan pendidikan.

5. Ilmu pendidikan praktis.

6. Metodik.

7. Pendidikan keluarga.

8. Pendidikan keagamaan.
Ilmu bantu yang di perlukan dalam ilmu pendidikan antara

lain : ilmu biologi, misalnya; embriologi, anatomi,

fisiologi, dan sebagainya.

Ilmu jiwa, misalnya; ilmu jiwa umum, ilmu jiwa

perkembangan, ilmu jiwa sosial.

Ilmu-ilmu sosial,misalnya ; sosial, ekonomi, hukum, dan

sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai