Anda di halaman 1dari 4

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dinyatakan pendidikan

adalah sarana yang dapat membebaskan seseorang dari kebodohan dan yang

ditimbulkan dari kebodohan tersebut, seperti kemiskinan, keterbelengguan,

gampang ditipu, pola pikir sempit dan sebagainya.

Tirtarahardja dan Sulo (2005) menyatakan bahwa unsur-unsur yang terlibat

dalam pendidikan di antaranya:

1. Subjek yang dibimbing (peserta didik), yaitu peserta didik berstatus

sebagai subjek didik, karena peserta didik adalah subjek atau pribadi

yang otonom yang ingin diakui keberadaannya;

2. Orang yang membimbing (pendidik), yaitu pendidik adalah orang

yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dengan sasaran

peserta didik;

3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif),

yaitu interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik

antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan

pendidikan;

4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan);

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan), yaitu

materi pendidikan telah disajikan sebagai sarana pencapaian suatu

tujuan pendidikan, yang meliputi materi inti dan materi lokal;

6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode), yaitu alat

dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang.

Keduanya diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun

diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat

dibedakan menjadi dua yaitu alat yang bersifat preventif dan alat

yang bersifat kuratif;

7. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan

pendidikan), yaitu lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat

pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.


Salam (2002) menyatakan pendidikan berlangsung seumur hidup, sudah

dimulai sejak manusia itu lahir dari kandungan ibunya sampai ia tutup usia,

8 Landasan Pedagogik: Teori dan Kajian

sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan

dirinya. Suatu konsekuensi dari konsep pendidikan sepanjang hayat ialah

pendidikan tidak identik dengan sekolah, karena tanggung jawab pendidikan

merupakan tanggung jawab bersama, antara keluarga, masyarakat, dan

pemerintah. Bagi manusia pendidikan adalah suatu keharusan, karena melalui

pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang

berkembang.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan

dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang

dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaan serta mencapai tujuan agar

anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri. Dengan kata lain,

pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang

berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai

lingkungan secara tepat di masa yang akan datang.

1.4 Perspektif Pedagogik Tentang

Makna Pengajaran

Pengajaran dalam bahasa Inggris disebut teaching, berasal dari kata dasar to

teach, artinya mengajar. Mengajar merupakan kegiatan sentral dalam dunia

pendidikan, baik pendidikan formal, non formal, maupun informal. Mengajar

sebagai aktivitas guru untuk menyampaikan informasi teoritis, pengetahuan

ilmiah, dan pengalaman praktis pada peserta didik atau siswa agar siswa

memiliki kecakapan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sesuai

dengan tujuan pendidikan (Dariyo, 2013).

Istilah pengajaran dan pendidikan memang sulit dipisahkan, karena keduanya

memiliki objek yang sama yaitu peserta didik. Artinya, pengajaran merupakan
bagian dari pendidikan. Pengajaran tanpa pendidikan akan menghasilkan

masyarakat yang pandai tetapi rusak akhlaknya. Dalam pengajaran terjadinya

dua aktivitas yang berbeda antara guru dengan siswa. Aktivitas guru adalah

mengajar yang berperan mengupayakan jalinan komunikasi atau interaksi

yang harmonis antara kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dengan

Bab 1 Ragam Perspektif Pedagogik serta Makna Pendidikan, Pengajaran 9

demikian, pengajaran lebih menekankan kepada aspek pengetahuan, atau

penguasaan wawasan atau bidang tertentu.

Seperti yang diungkapkan, Sudjana (2003), yang memaknai pengajaran

sebagai interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang dirancang sedemikian

rupa untuk mencapai tujuan pengajaran, yakni kemampuan yang diharapkan

dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.

Purwadinata (1967) menyatakan bahwa pengajaran mempunyai arti cara

mengajar atau mengajarkan. Dengan demikian, pengajaran diartikan sama

dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan mengajar (oleh guru). Kegiatan

belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. yang

dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal. Berdasarkan pernyataan

tersebut dapat dinyatakan pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru

dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa, berlangsung interaksi

belajar dan mengajar sehingga terjadi proses yang saling memengaruhi antara

guru dan siswa.

Dariyanto, (1997) menyatakan bahwa pengajaran adalah proses, perbuatan,

cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai

mengajar, peringatan (tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau

dilihatnya). Pengajaran adalah proses belajar atau proses menuntut ilmu. Ada

guru yang mengajar atau menyampaikan ilmu kepada murid yang belajar

sehingga menghasilkan murid yang pandai, dan berilmu pengetahuan.

Pendidikan adalah proses mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai.

Dengan demikian, pengajaran harus dirancang guru secara sistematik dan teliti

sehingga dalam pelaksanaannya dapat menggunakan teknik mengajar yang

sesuai, membimbing, mengarahkan dan memotivasikan peserta didik supaya


memiliki inisiatif untuk siap belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan

menguasai pengetahuan yang diajarkan. Implementasi dalam pelaksanaan

pengajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya latar belakang,

pengetahuan, lingkungan, situasi belajar serta kondisi psikis siswa

Anda mungkin juga menyukai