Anda di halaman 1dari 3

MEMAHAMI PENDIDIKAN

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian yang inhern dengan kehidupan. Pemahaman seperti ini,
mungkin terkesan dipaksakan, tetapi jika mencoba merunut alur dan proses kehidupan
manusia, maka tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan telah mawarnai jalan panjang
kehidupan manusia dari awal hingga akhir. Perdebatan tentang pendidikan, hemat penulis
bukan terletak pada perlu atau tidaknya pendidikan bagi manusia, tetapi lebih kepada
bagaimana pendidikan itu dilaksanakan, apa saja yang harus dicapai (tujuan) dan bagaimana
tata kerja para pelaksana (pendidik). Oleh karena itu, pendidikan kemudian didefinisikan dalam
beragam pendapat dan statement.1

Dalam Kamus besar disebutkan Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. 2 Para ahli tak ketinggalan
mengemukakan beberapa definisi, di antaranya:

1. Edward Humrey mengatakan bahwa “Pendidikan adalah sebuah penambahan


ketrampilan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman sebagai hasil
latihan, studi atau pengalaman”
2. Ki Hajar Dewantara seperti dikutip Alisuf Sabri bahwa: Pendidikan adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan anggota
masyarakat dan mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.3

B. Pentingnya Pendidikan

Mengapa manusia membutuhkan pendidikan? Jika merujuk pada definisi yang telah
dikemukakan maka dapat dipahami bahwa kebutuhan manusia terhadap pendidikan
merupakan sebuah kebutuhan primer. Herbert Spencer, seperti dikutip oleh Jumransyah,
mengemukakan bahwa pendidikan adalah mempersiapkan manusia untuk hidup sempurna.4

C. Unsur-Unsur Pendidikan

1
Munir Mansur, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Palopo: IAIN Palovo, 2018), hlm 8
2
Dep. P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1987), h. 204
3
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan. (Cet. I, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 5.
4
Jumransyah dan Abdul Malik KA., Pendidikan Islam, Menggali “tradisi” Mengukuhkan Eksistensi,cet.1,
(Malang: UIN-Malang Press, 2007), h.12
Unsur-unsur dalam pendidikan meliputi beberapa hal yang saling terkait.Unsur-unsur
tersebut antara lain tujuan pendidikan, kurikulum, peserta didik, pendidiki, interaksi edukatif, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan. (Triwijayanto, 2014: 24).

Pada bagian ini akan diuraikan tentang unsur-unsur yang ada dalam pendidikan
tersebut. Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik yaitu subjek atau pribadi yang otonom, yang
ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin
mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus-menerus guna memecahkan masalah-
masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya.
2. Orang yang membimbing (pendidik).
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan khususannya, serta berpartisipasi dalam menyelanggarakan pendidikan.
(Triwijayanto, 2014: 25).
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antarpeserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan
secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan
memanipulasikan isi, metode serta alat-alat pendidikan (Tirtarahardja & La Sulo, 2008:
52).
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik
setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yakni
bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan itu
(Suradi, 2012: 6).
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi atau isi pendidikan). Dalam sistem
pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan
sebagai sarana pencapaian tujuan. Isi pendidikan merupakan materi dan kompetesi
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Isi pendidikan juga merupakan materi-materi dalam proses pembelajaran yang bertujuan
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Triwijayanto,
2014: 25).
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode atau kurikulum). Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman cara penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memberikan makna bahwa di dalam kurikulum
terdapat panduan interaksi antara pendidik dan peserta didik (Triwijayanto, 2014: 25).
7. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan). Lingkungan
pendidikan sering dijabarkan dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Triwijayanto,
2014: 25).

Anda mungkin juga menyukai