UNSUR-UNSUR ILMU
PENDIDIKAN
Disusun oleh:
1. Arfi hasan
3. 3. eka sariyanto
Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa: “pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing
dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan”.
Aristoteles (filosof terbesar Yunani yang lahir pada tahun 384 SM-322 SM) mengatakn bahwa: “pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk
pengajaran”.Ibnu muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H-143 H) mengatakn bahwa: “pendidikan itu ialah yang kita
butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita
butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan aklal dan rohani”.
Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakn bahwa: “pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita
sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkanya diwaktu dewasa”.
James mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa: “pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang
senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainya”.
John dewey (filosof Chicago, 1859-1959 M) mengatakan bahwa: “pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan
fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan-peninggalan budaya lama masyarakat manusia”.
Jean jacques rounseau(filosof swiss, 1712-1778) menurutnya: “pendidikan adalah memberikan kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-
kanak, tetapi kita membutuhkanyadiwaktu dewasa”.
Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: “pendidikan adalah
bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar
anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.
Ki hajar dewantara (bapak pendidikan nasiaonal indonesia, 1889-1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: “pendidikan
umumnya berarti daya upaya untuk menunjukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras dengan alam
dan masyarakatnya”.
Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan disekoalah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendiidikan adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan
seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
a) Peserta didik
Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subyek
atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaanya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
Individu yang sedang berkembang.
Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
b) Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik
mengalami pendidikananya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan dan masyarakat.
c) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.
c) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
Alat dan metode
Alat dan metode diartikan sebagaib segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efensiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif
dan yang kuratif.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu konsep dasar yang bersifat atau bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak
diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi. Dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah
terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasilkan suatu sarapan materi yang penting. Biasanya hal ini
berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka. Jadi pendidikan itu
adalah suatu hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman,
dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani. Unsur-unsurnya:
a) Subyek yang dibimbing (peserta didik)
b) Interaksi antara peserta didik denagan pendidik (interaksi edukatif)
c) Kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
d) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
e) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
f) Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).
SARAN
Bagi calon pendidik
Berusaha mengedepankan pendidikan agar pendidikan bisa berjalan denagn baik.
Bagi calon pendidik
Supaya memilih metode yang tepat agar proses pendidikan dapat dengan mudah diterima peserta didik
Bagi lembaga pendidikan
Berusaha mengkoordinasi sistem pendidikan agar
pendidikan dari tahun ke tahun dapat menunjukan
keunggulanya
KELOMPOK 2
1. ARFI HASAN
2. MUHAMMAD KHAIS MAFTUHI
3. EKA SARIYANTO
4. DANANG DWI YULI ANWAR