“PROFESI PENDIDIKAN”
Disusun Oleh :
ELSHA MELINDA
(06101381823058)
Dosen Pengampu:
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
Soal
Pendidikan
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Achmad Munib, 2004: 142).
Pengajaran
Dalam melaksanakan tugasnya secara professional. Guru/ Pendidik memerlukan
wawasan yang mantap akan kegiatan belajar mengajar, mengetahui dan memiliki
gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar mengajar, serta
langkah-langkah apa yang perlu sehingga tugas-tugas keguruannya bisa dilakukan
dengan baik dan memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Semua itu dapat kita lihat, dan mulai dari pengertian dan hakikat pengelolaan
pengajran. Dalam hal ini Pengajaran adalah suatu aktivitas (proses) belajar-mengajar.
Di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab
utama seorang guru/ pengajar adalah mengelolah pengajaran dengan lebih efektif,
dinamis, efesien, dan positif yang diandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan
aktif di antara dua subjek pengajaran; guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah
serta pembimbing, sedangkan peserta didik terlibat aktif (yang mengalami) untuk
memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
Pengajaran itu juga merupakan aktivitas (proses) yang sistematis dan sistemik
yang terdiri atas banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak
bersifat parsial (terpisah) atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara
teratur, saling bergantung, dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan pengelolaan
pengajaran yang baik. Pengelolaan pengajaran yang baik harus dikembangkan
berdasarkan pada prinsip-prinsip pengajaran. Ia harus mempertimbangkan dari segi
dan strategi pengajaran, dirancang secara sistematis, bersifat konseptual tetapi
praktis-realistis dan fleksibel, baik yang menyangkut masalah interaksi pengajaran,
pengelolaan kelas, pendayagunaan sumber belajar (pengajaran), maupun penilaian
pengajaran yang memadai bagi seorang guru/ pendidik/ calon guru. Jadi, pengelolaan
pengajaran adalah proses mengendalikan, dan mengatur, dan memenejemeni proses
pengajaran (proses belajar-mengajar).
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20 tahun 2003). Belajar merupakan
tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya
dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. Proses
belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar
(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 7).
Pendidik
Dari segi bahasa, pendidik, sebagaimana dijelaskan oleh WJS. Poerwadaminta
adalah orang yang mendidik, yang berarti bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Dalam bahasa inggris dijumpai kata
seperti teacher yang berarti guru ataumengajar, atau guru yang mengajar. Dalam
bahas Arab dijumpai kata ustadz, mudarris,mu’allim, dll. Kata ustadz yang bearti
guru, jenjang dibidang itelektual, pelatih, penulis dan penyair. Adapun kata Mudarris
berarti guru. Dengan demikian, kata penidik secara fungsional menunjukkan kepada
seseorang yang melakukan kegiatan dalam bidang pengetahuan,keterampilan,
pendidikan, dan pengalaman.
Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tugasnya ialah
melaksanakan pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada suatu satuan pendidikan. Seperti halnya tenaga pendidik, tenaga kependidikan
juga berkewajiban untuk membantu menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Ia pun harus harus dapat menjadi
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan, sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dalam melaksanakan sistem administrasi
sekolah, keberadaan tenaga kependidikan sangatlah penting, mulai dari pengelola
perpustakaan, bagian keuangan, sampai padabagian kebersihan sekolah, merupakan
satu kesatuan sinergis yang membawa sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan.
Peserta didik
Hakekat Peserta Didik menurut ilmu filosofi adalah menuntut pemikiran secara
dalam, luas, lengkap, menyeluruh, tuntas serta mengarah pada pemahaman tentang
Peserta Didik. Menurut Raka Joni, menyatakan bahwa hakikat peserta didik
didasarkan pada 4 hal yaitu:
Dalam bahasa Indonesia, makna siswa, murid, pelajar dan peserta didik
merupakan sinonim (persamaan), semuanya bermakna anak yang sedang berguru
(belajar dan bersekolah), anak yang sedang memperoleh pendidikan dasar dari sutu
lembaga pendidikan. Peserta didik adalah subjek utama dalam pendidikan. Dialah
yang belajar setiap saat.
Dalam pengertian umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima
pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan
pendidikan.sedangkan dalam arti sempit anak didik adalah anak (pribadi yang belum
dewasa) yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik (Yusrina, 2006)
Peserta didik menunjukkan seseorang manusia yang belum dewasa yang akan
dibimbing oleh pendidiknya untuk menuju kedewasaan. Peserta didik adalah
komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam
proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud peserta
didik adalah individu manusia yang secara sadar berkeinginan untuk mengembangkan
potensi dirinya (jasmani dan ruhani) melalui proses kegiatan belajar mengajar yang
tersedia pada jenjang atau tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik dalam
kegiatan pendidikan merupakan obyek utama (central object), yang kepadanya lah
segala yang berhubungan dengan aktivitas pendidikan dirujukkan.
Profesional
Profesionalitas
Profesionalisasi
Profesionalisme
Profesi Kependidikan
Jawab :
Pada zaman penjajahan, guru tampil dan ikut mewarnai perjuangan bangsa
Indonesia. Profesi guru sangat disegani penguasa kolonial Hindia Belanda
bersama dengan profesi dokter, jaksa, dan pengacara. Orang yang diangkat
menjadi guru belum pernah berpendidikan khusus profesi keguruan. Secara
perlahan tenaga guru ditambah dengan mengangkat lulusan dari sekolah guru
(kweekschool) yang pertama kali didirikan di Solo pada tahun 1852.
Hal demikian juga terus berlangsung hinga pada masa orde baru. Bahkan
dengan begitu tingginya idealisme dan dedikasi seorang guru maka munculah
sebutan “pahlawan tanpa tanda jasa”. Hal ini dikarenakan apa yang diberikan oleh
seorang guru tidak sebanding dengan apa yang diterimanya. Bahkan juga menjadi
guru bukan merupakan sebuah profesi melainkan hanya sebuah pekerjaan yang
lebih rendah dibandingkan profesi maupun pekerjaan yang lain.
Hal ini tentu mereduksi peran guru sebagai seorang pengajar. Memang benar
guru tidak hanya menjadi tutor tapi juga sebagai fasilitator bahkan juga motivator
bagi perserta didik. Namun menurut pendapat penulis pelaksanaan ujian
sertifikasi dan kompetensi itu hanya mengasah kemapuan guru untuk menjadi
seorang tutor, sebagai seorang pengajar. Bukan sebagai seorang pendidik yang
bisa menjadi fasilitator maupun motivator.
Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan. Menurut Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5)
menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
a) Tenaga Kependidikan
Orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan,
diantaranya:
b. Administrasi Kepegawaian,
Guru
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal
1, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama pendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dosen
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal
1, Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Konselor
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan Konselor
adalah pendidik dan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2005 mengemukakan Konselor adalah pelaksana
pelayanan konseling di sekolah.
Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan
konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1)
dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan
Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai
organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia
(ABKIN).
Pamong Belajar
Menurut Permenpan dan RB (Peraturan Menteri Pendayagunaan dan
Reformasi Birokrasi) No. 15 Tahun 2012, Pamong Belajar adalah
pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar,
pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan nonformal
dan informal (PNFI) pada unit pelaksana teknis (UPT) atau unit
pelaksana teknis daerah (UPTD) dan satuan PNFI. Pamong belajar
merupakan jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang
yang telah berstatus sebagai pegawai negeri sipil. PNFI sekarang
berganti nama menjadi PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini
Nonformal dan Informal).
Widyaiswara
Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat sebagai
pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau
melatih pegawai negeri sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan
pelatihan (diklat) pemerintah.
Tutor
Tutor adalah orang yang membelajarkan atau orang yang memfasilitasi
proses pembelajaran di kelompok belajar (Chairudin Samosir,
2006:15). Tutor merupakan pembimbing dan pemotivasi peserta didik
untuk mempelajari sendiri materi ajar yang tersaji dalam modul
pembelajarannya. Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih,
pejabat struktural, atau bahkan siswa yang dipilih dan ditugaskan guru
untuk membantu teman-temannya dalam belajar di kelas. (Hamalik
dalam Abi Masiku, 2013).
Instruktor
Instruktor adalah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan
sekaligus memberikan latihan dan bimbingannya; pengajar; pelatih; dan
pengasuh (sumber : KBBI online).
Fasilitator
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang
memahami tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat
rencana guna mencapai tujuan. Tugas fasilitator dalam sebuah proses
pembelajaran pada hakikatnya mengantarkan peserta didik untuk
menemukan sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan atau yang
disediakan melalui atau oleh penemuannya sendiri
Adanya penerimaan atas suatu kode etik itu mengandung makna selain adanya
pengakuan dan pemahaman atas ketentuan dan/atau prinsip-prinsip yang
terkandung di dalamnya, juga adanya suatu ikatan komitmen dan pernyataan
kesadaran untuk mematuhinya dalam menjalankan tugas dan perilaku
keprofesiannya, serta kesiapan dan kerelaan atas kemungkinan adanya
konsekuensi dan sanksi seandainya terjadi kelalaian terhadapnya. Dalam kode
etik itu sendiri terdapat pedoman sikap dan perilaku yang menjadi pegangan
guru, yaitu nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan
buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakanselama menunaikan tugas-
tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-
hari di dalam dan di luar sekolah.
Komptensi Profesional
Kompetensi Paedagogik
Kompetensi Personal
Kompetensi Sosial
Guru yg Profesional
Jawab :
a) Kompetensi guru
Kompetensi guru sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
dalam menjalankan profesi sebagai guru
Kompetensi (UU Guru/Dosen) adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yg harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru dlm melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Kompetensi guru (Pasal 10 UU Guru) yaitu :