2. Tahap Intruksional
3. Tahap Evaluasi
Ga
mbar 5. Landasan Dan Dimensi Pedagogy
1. Aspek Logika
Fitur logika ini merupakan pedoman mendasar untuk memahami dan
mengenali tantangan dalam pendidikan ilmiah secara metodis. Aturan
mendasar ini akan memberikan perspektif baru dalam menangani beragam
masalah pendidikan secara metodis dan analitis.
2. Aspek Inovatif Atau Inventif
Aspek inovatif dari pendekatan pedagogis memberikan perspektif baru
tentang perlunya sains dalam pendidikan untuk menciptakan perangkat
pembelajaran yang efektif dalam lingkungan yang berubah saat ini.
3. Aspek dinamis
Bahasa penting untuk dipertimbangkan ketika mempelajari bahasa.
Mereka dapat mempengaruhi bagaimana suatu bahasa digunakan,
bagaimana bahasa itu berubah dari waktu ke waktu, dan bagaimana orang
memahaminya. Komponen tersebut mengakui bahwa perubahan di semua
bagian ekosistem tidak harus dilihat sebagai fakta yang harus diterima,
tetapi sebagai filosofi yang mendasari pemahaman dan penelitian
masyarakat. Pendidikan membantu Anda mengembangkan perspektif yang
selalu berubah, sehingga Anda lebih mampu menerima perubahan dan
melihatnya terus berlanjut. Pendidikan penting karena dapat membantu
menciptakan rasa keseimbangan dalam masyarakat saat kita bergerak maju
dengan teknologi baru dan kebiasaan kuno. Dengan kata lain, pendidikan
adalah proses dinamis yang bertujuan untuk melatih dan membekali
generasi mendatang dengan bakat dan kemampuan beradaptasi untuk
menghadapi realitas kehidupan dan kesulitan zaman.
4. Aspek futuristik
Untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, kita harus
memahami budaya dan pandangan dunia mereka. Ini tidak mudah, tetapi
perlu untuk komunikasi yang sukses. Memahami budaya dan pandangan
dunia seseorang bukanlah hal yang mudah, tetapi diperlukan untuk
komunikasi yang efektif. Untuk berkomunikasi secara efektif dengan
orang lain, pertama-tama kita harus belajar tentang budaya dan pandangan
dunia mereka. Ini tidak mudah, tetapi penting untuk komunikasi yang
sukses. Aspek pedagogi yang futuristik menunjukkan bahwa ia harus
mampu mengikuti perkembangan zaman, tren, dan teknologi. Ide
pendidikan modern bukanlah satu-satunya dasar untuk menyediakan
pendidikan. Sebaliknya, penting untuk memberikan pendidikan agar
generasi dapat hidup pada waktunya, dan dapat melihat pola perubahan.
Masa depan dipengaruhi oleh tren zaman, serta kemampuan kita untuk
memprediksi tren tersebut. Mempersiapkan diri untuk masa depan dengan
memperhatikan tujuan hidup kita adalah penting. Berkaitan dengan itu,
guru harus mampu melaksanakan pengajaran inspirasional, artinya guru
yang dalam menjalankan fungsinya mampu memotivasi siswa untuk
menghasilkan kemampuan mengantisipasi kehidupan masa depan.
Akibatnya, guru harus mampu berpikir secara filosofis tentang segala
bidang kehidupan dan dimensinya.
5. Aspek sosiokultural
Sebagai elemen vital pendidikan, aspek ini memahami kompleksitas
realitas kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pendidikan
harus dibangun di atas perspektif budaya dan tidak boleh lepas dari nilai-
nilai budaya, baik yang bersifat spesifik maupun universal. Dengan kata
lain, pendidikan adalah proses pembudayaan manusia, begitu pula
sebaliknya. Pendidikan dan budaya adalah pelengkap, dan dapat
dibandingkan dengan dua sisi mata uang yang digabungkan dalam satu
unit yang mengikat. Memisahkan pendidikan dari budaya, atas dasar ini,
berarti menolak karakter pendidikan itu sendiri.
6. Aspek Relevansi
Dalam hal ini, pengajaran harus didasarkan pada pendekatan yang
komprehensif. Artinya pendidikan harus secara kontekstual mampu
memenuhi kebutuhan zaman, khususnya untuk menyiapkan generasi yang
siap hidup dan hidup pada zamannya, baik dalam upaya membekali bakat
maupun kecakapan hidupnya.
7. Aspek keberagaman
Pendidikan harus senantiasa mempertimbangkan gambaran besar
kehidupan dari berbagai sudut pandang. Dalam hal ini, pendidikan
merupakan ilmu yang harus adaptif dalam memahami berbagai pandangan
hidup dan selalu mempertimbangkan unsur-unsur keragaman. Aspek
Analitis dan Sintesis. Fitur ini menjelaskan berbagai aspek pendidikan
secara rinci dengan menggunakan berbagai metodologi, termasuk
pendekatan semantik, logis, dan empiris, dengan tujuan membentuk
gambaran yang lebih komprehensif. Pendekatan semantik adalah metode
untuk memahami dan menafsirkan makna frasa dan pernyataan dalam
wacana pendidikan. Pendekatan rasional adalah suatu metode untuk
menentukan apakah suatu sudut pandang tertentu merupakan hasil dari
suatu proses berpikir yang logis, sistematis, dan koheren, untuk
memunculkan kejernihan berpikir. Metode empiris, di sisi lain, didasarkan
pada fenomena atau kenyataan yang ada secara objektif.
8. Aspek Radikal
Komponen ini selalu melihat banyak aspek pendidikan ke struktur
fundamental yang membantu membentuk fondasi esensial pendidikan.
Pendidikan harus bertujuan untuk mempertahankan tujuan esensialnya -
membantu orang untuk memahami dan menghargai sifat manusia mereka
sebagai makhluk yang kompleks dan beragam. Dehumanisasi bukanlah
proses yang memisahkan manusia dari esensi kemanusiaannya
(penghilangan harkat dan martabat manusia).
9. Aspek Reflektif
Komponen ini memperjelas pemikiran kita dengan memberikan
pemahaman baru tentang tesis ide-ide pendidikan saat ini. Artinya, elemen
ini memungkinkan koreksi objektivitas dan kecenderungan statis dengan
menekankan pemeriksaan informasi terkini untuk mencegah
kecenderungan subjektif dan membandingkan keyakinan (pandangan)
dengan kekayaan pemikiran segar untuk mengembangkan konsep baru dan
relevan. berkaitan dengan kebutuhan hidup. Berdasarkan uraian di atas,
beberapa landasan dan dimensi tersebut akan sangat mengarah pada upaya
membentuk insan Indonesia yang dicari, yaitu insan Indonesia yang
cerdas, kreatif, berdaya cipta, berdaya saing, peka, profesional,
demokratis, dan bertanggung jawab. Bukan orang Indonesia yang berada
dalam kerangka berpikir beberapa tokoh seperti Koentjaraningrat dan
Mochtar Lubis, melainkan orang Indonesia yang kurang berkarakter agar
berorientasi pada nasib umat manusia.
J. Kesimpulan
Sebuah ilmu yang disebut pedagogi menganalisis isu-isu yang terlibat
dalam mengarahkan anak-anak menuju tujuan tertentu sehingga mereka dapat
menjadi pemecah masalah mandiri di masa depan. Definisi pendidikan yang unik
hanyalah upaya yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membantu seorang anak
kecil menjadi orang dewasa yang dewasa. Definisi pendidikan ini menunjuk pada
program-program pendidikan yang menekankan pada keluarga dan konsep tugas-
tugas keluarga. Konsep pedagogis ini berkaitan dengan instruksi yang diterima
siswa dari seorang guru untuk mendukung pertumbuhan kepribadian mereka dan
kemampuan kognitif dan pemecahan masalah mereka.
Pedagogi yang baik bertujuan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran
yang berbeda untuk mempromosikan keterlibatan intelektual, keterhubungan
dengan dunia luar, pengaturan kelas kolaboratif, dan penggunaan variasi di semua
sesi. Pendidikan merupakan cara untuk mendorong berpikir kreatif yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik serta meningkatkan dan
menghasilkan informasi baru dalam upaya meningkatkan penguasaan dan
pengembangan materi pelajaran. Karena siswa berada di pusat proses
pembelajaran, mereka diberi alat dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk
memperluas pengetahuan mereka sendiri dan mendapatkan pemahaman yang
komprehensif, yang dapat membantu mereka tampil lebih baik di kelas.
Melalui penggunaan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
peserta didik terus-menerus ditantang untuk memiliki kemampuan berpikir kritis,
mampu menilai situasi, dan mampu menemukan jawaban mereka sendiri. Ketika
digunakan, model pembelajaran pedagogis yang berpusat pada peserta didik lebih
menekankan pada siswa daripada pada pendidik. Inilah ciri utama kurikulum
berbasis kompetensi. Menurut gagasan pedagogi yang berpusat pada peserta didik,
proses belajar mengajar difokuskan pada peserta didik. Model pembelajaran ini
kontras dengan paradigma pembelajaran yang berpusat pada pendidik, yang lebih
menekankan pada transfer pengetahuan secara pasif dari pendidik ke peserta
didik.
Peserta didik diharapkan untuk berpartisipasi secara aktif dan mandiri
dalam proses pembelajaran, bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan
belajar mereka sendiri, dan mampu menemukan sumber informasi untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan memiliki kapasitas untuk mengumpulkan
dan mengomunikasikan pengetahuan berdasarkan pengalaman. Peserta didik
memiliki kebebasan yang cukup besar dalam hal apa yang mereka pelajari.
Aplikasi pembelajaran menggunakan model pedagogis Karena pembelajaran yang
berpusat pada siswa menekankan pada kebutuhan, bakat, minat, dan gaya belajar
peserta didik, dengan pendidik berperan sebagai fasilitator pembelajaran, setiap
siswa lebih terlibat dan mampu mengambil kepemilikan atas pengalaman belajar
mereka sendiri. Fitur utama dari pedagogi yang berpusat pada peserta didik
adalah masukan dari peserta didik, oleh karena itu model ini menawarkan
otonomi, pengelolaan pilihan materi, dan cara belajar yang lebih baik bagi peserta
didik. antara lain dalam hal mata pelajaran, pengajaran, dan masa studi. Sebuah
model yang disebut pedagogi yang berpusat pada peserta didik menempatkan
penekanan pada pesndidik dan peserta didik. sehingga fungsi guru dalam proses
pembelajaran hanya sebatas sebagai fasilitator. Pendekatan pengajaran yang
berpusat pada siswa dapat membantu siswa menjadi pembelajar yang terlibat dan
mandiri.
Daftar Pustaka
Almulla, M. A. (2020). The effectiveness of the project-based learning (PBL)
approach as a way to engage students in learning. Sage Open, 10(3).
Aránguiz, P., Palau-Salvador, G., Belda, A., & Peris, J. (2020). Critical thinking
using project-based learning: The case of the agroecological market at the
“Universitat Politècnica de València”. Sustainability.
Attrad (2015). Current Trend In Educational For Student Success Plus Facilities
Planning And Designing”. Journal: Contemporary Issues in Education
Research, Vol. 4, No. 1, 1 – 8.
Connell, G. L., Donovan, D. A., & Chambers, T. G., (2016). Increasing the Use
of Student Centered Pedagogis from Moderate ti High Improves Student
Learning and Attitudes About Biology. Life Sciences Education. 15(1-15).
Emaliana, I. (2017). Teacher-centered or Student-centered Learning Approach to
Promote Learning ? Jurnal Sosial Humaniora.
Fidan, M., & Tuncel, M. (2019). Integrating augmented reality into problem
based learning: The effects on learning achievement and attitude in physics
education. Computers & Education.
Freire, P. (2011). 16 Pedagogy of the oppressed. In Social work: A reader.
Freire, P. (2021). Pedagogy of hope: Reliving pedagogy of the oppressed.
Bloomsbury Publishing.
Geraldine (2016) Influences On student centered And Constructive Behavior
Patterns. Journal of Frontiers in Education.
Guo, P., Saab, N., Post, L. S., & Admiraal, W. (2020). A review of project-based
learning in higher education: Student outcomes and measures. International
Journal of Educational Research.
Han, Z. (2018). Task-based learning in task-based teaching: Training teachers of
Chinese as a foreign language. Annual Review of Applied Linguistics, 38,
162-186.
Hilton, (2013) Responsibility of the Students through Games: Integrating
Education Character in Lectures. Journal of Education Volume 123, 20.
Hoidn, S. (2016). The Pedagogical Concept of Student-Centred Learning in the
Context of European Higher Education Reforms. European Scientific Journal.
Kaput, K. (2018). Evidence for Student-Centered Learning. Education Evolving,
January, 28.
Keiler, L. S., (2018). Teachers’ Roles and Identities In Student Centered
Clasroom. International Journal of STEM Eduation.
Neill, G. O., & McMahon, T. (2005). for Students and W Hat Lecturers ?
Learning : Does It Mean. Emerging Issues in the Practice of University
Learning and Teaching, 27–36.
Oemar (2015) Teaching Students Personal And Social Responsibility With
Measurable Learning Outcomes. Journal Of College And Character.
Rashid, Y., Rashid, A., Warraich, M. A., Sabir, S. S., & Waseem, A. (2019). Case
study method: A step-by-step guide for business researchers. International
journal of qualitative methods.
Richard (2014) Learning in Elementary School to Improve Reading Skills. JPI
9(2), 171-181.
Singhal, D. (2017). Understanding Student- Centered Learning and Philosophies
of Teaching Practices. International Journal of Scientific Research and
Management.
Sudrajat (2017) Character, Responsibility, And Well-Being: Influences On
Mental Health And Constructive Behavior Patterns. Journal Education. Vol. 6;
2015.