Anda di halaman 1dari 13

No.

Soal Skor
1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 15
landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-
tokoh yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga landasan
tersebut sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan
keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.

2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas
masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah.
Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan
tersebut.

3 Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah 25


untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan
sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya dengan
Learning from home (Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran
Terpadu dengan memilih salah satu subtema, jabarkan melalui kegiatan
pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang mampu dilaksanakan secara
mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua). Pertimbangkan Satuan
Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam penggunaan
media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.
Skor Total 65
Nama : Riana Novia Saputri
Nim : 856717641
Kelas : 5B
Kode/Mata Kuliah : PDGK4205
Tutor Pembimbing : M. Benny Setyawan, M.Pd

1. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong


lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut
terhadap kegiatan pembelajaran.
Jawab:
Benang merah dari landasan progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme
sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu adalah karena dari tiga landasan
tersebut melihat siswa dari keunikan, potensi dan motivasi yang dimilikinya, dan
landasan tersebut ketika berjalan beriringan akan bersifat saling melengkapi dan akan
menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh.
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan
memperhatikan pengalaman siswa. Aliran progresivisme menyatakan bahwa
pembelajaran seharusnya berlangsung selama alami dan tidak artifisial atau dibuat-
buat. Pembelajaran yang terjadi di sekolah sekarang ini tidak seperti keadaan dalam
dunia nyata sehingga tidak memberikan makna kepada kebanyakan siswa.
Progresivisme hadir sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap formalisme yang bersifat
tradisional dan terkesan sangat kaku dan kurang mendalam. Progresivisme
berpandangan bahwa pendidikan selalu dalam proses perkembangan yang bersifat
dinamis. Pendidikan selalu siap untuk memodifikasi metode dan kebijakan ketika
berhadapan dengan berbagai pengetahuan baru dan perubahan lingkungan/masyarakat.
Progresivisme didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan harus berpusat pada siswa
(child-centered) bukan memfokuskan pada guru atau bidang muatannya. Namun hal ini
tidak berarti bahwa siswa diizinkan untuk megikuti semua keinginannya, karena belum
cukup matang untuk menentukan tujuan yang memadai.
Pembelajaran tematik juga dikembangkan menurut aliran kontrukstivisme yang
menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman
merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Aliran ini memandang pengalaman
langsung yang dikontruksi sendiri oleh siswa merupakan kunci dalam pembelajaran.
Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia melalui
hasil interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan. Pengetahuan
tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswanya, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Esensi dari teori konstruktivis
adalah ide harus ditemukan sendiri oleh siswa dan mentransformasikan sendiri suatu
informasi tersebut apabila menginginkan informasi tersebut menjadi miliknya.

Aplikasi teori humanisme lebih menonjolkan kebebasan setiap individu siswa/i


memahami materi pembelajaran untuk memperoleh informasi/pengetahuan baru
dengan caranya sendiri, selama proses pembelajaran.dalam teori ini peserta didik
berperan sebagai subjek didik, peran guru dalam pembelajaran humanisme adalah
fasilitator. Peserta Didik Dalam pembelajaran yang humanis ditempatkan sebagai pusat
(central) dalam aktifitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai
pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian , peserta didik diharapkan mampu
menemukan potensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara memaksimal.
Peserta didik bebas berekspresi cara-cara belajarnya sendiri. Peserta didik menjadi aktif
dan tidak sekedar menerima informasi yang disampaikan oleh guru.
Kombinasi ketiga landasan diadaptasi pada pembelajaran terpadu yang
mengedepankan proses pembelajaran yang pengetahuan dibentuk sendiri oleh siswa
sehingga terbentuk pembelajaran bermakna, pembentukan kreatifitas, berpusat pada
siswa, bebas berekspresi serta aktif.
2. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun
secara implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan
guru B adalah pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku
dengan pembelajaran satu arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling
bekerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik keterampilan menjelaskan
dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa contoh dari
implementasi kedua keterampilan tersebut.
Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru
karena sebagian besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar
terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan
menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki
pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya.
Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta
didik. Misalnya guru akan menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah
anak usia TK (4 – 5 tahun) maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret
dan nyata.
Pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi.
Oleh karena itu, keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa
harus mumpuni sehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh
guru selain untuk memberikan pemahaman, juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan,
penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan.
Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan
ini memungkinkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian
penjelasannya, mengestimasi tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas
cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan
sumber belajar. Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang
sangat penting dalam proses belajar – mengajar, tidak hanya penting bagi siswa, tetapi
juga sangat penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan
penjelasan guru yang memicu siswa, maka siswa dapat berbalik mengungkapkan atau
mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain
itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam belajar.
Keterampilan menjelaskan dan bertanya perlu untuk diasah. Guru A yang
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun
memiliki pengalaman mengajar yang masih minim. Sedangkan guru B adalah pendidik
senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah
(teori belum berkembang). Untuk menjadi lebih baik dalam proses pembelajaran, kedua
guru ini dapat saling bekerja sama serta bertukar pikiran terkait pembelajaran. Guru A
dapat belajar serta mengasah keterampilan bertanya, menjelaskan serta penguasaan
kelas kepada guru B yang sudah memiliki lebih banyak pengalaman. Sementara guru
B dapat belajar kepada guru A terkait metode pembelajaran yang lebih aktif, kreatif,
innovative dan efektif, karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kurikulum bersifat dinamis, sehingga diperlukan adanya perbaikan metode
pembelajaran secara terus menerus, agar didapatkan pembelajaran yang bermakna bagi
siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu serta terbentuk pengetahuan dari dirinya sendiri.
Permasalahan suatu pembelajaran bisa muncul bersamaan dengan berkembang
dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada,
pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Guru merupakan kunci dalam pelurusan masalah, mereka berada di titik
sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar
mengajar yang yang diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, guru harus
lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satunya
dengan cara memberikan suatu pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian
penjelasan yang bisa diterima siswa dengan mudah. Salah satu contohnya adalah
dengan mengulangi pertanyaan yang diungkapkan oleh siswa kemudian menyebarkan
pertanyaan tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari jawaban-jawaban yang
diberikan oleh siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang sebenarnya.
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi
manfaat di anataranya untuk:
a. membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang sedang dipelajari;
b. meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui
cara berpikir yang sisematis dan terintegrasi;
c. memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan;
d. meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan
penjelasan yang bermakn bagi siswa
e. membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber;
f. mengatasi kekuranganberbagai sumber belajar yang diperlukan;
g. menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat di
antaranya untuk:
a. meningkatkan kegiatan belajra yang lebih bervariasi dan bermakna;
b. mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi;
c. memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya;
d. meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual;
e. menumbuhkan keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan;
f. menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas.
Bagi guru sekolah dasar, keterampilan bertanya dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu sangat diperlukan karena saat ini pada umumnya guru masih
cenderung mendominasi kelas dengan metode penuturan atau ceramah. Banyak guru
yang masih melakukan peran sebagir sumber belajar/informasi utama bagi para
siswanya, sedangkan siswa sendiri dianggap sebagai penerima pesan/informasi. karena
anggapan yang demikain mengakibatkan siswa bersikap kurang dan selalu menerima
segala hal yang disampaikan guru tanpa keingina/keberanian untuk mempertanyakan
hal-hal yang menimbulkan keraguannya. Dengan dikuasainya keterampilan bertanya
oleh guru sekolah dasar maka siswa akan menjadi lebih aktif dalam belajar, kegiatan
belajar-mengajar menjadi lebih bervariasi, siswa pun dapat berperan sebagai sumber
informasi.
Kesempatan bertanya yang diberikan guru tidak banyak dimanfaatkan oleh
siswa ditambah lagi tidak berusaha untuk menggugah keinginan siswa untuk bertanya.
Hal lain yang dapat dijadikan alasan pentingnya keterampilan bertanya dikuasai guru,
yaitu berkaitan dengan karakteriastik dari belajar yang menuntut keaktifan secara
mental, baik intelektual (proses berpikir) maupun emosional (proses merasakan).
3. Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih salah satu subtema,
jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang mampu
dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua).
Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan
variasi dalam penggunaan media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SD N 1 Rawabening

Kelas / Semester : II / 1
Tema : 4. Hidup Bersih dan Sehat
Sub Tema : 1. Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Pembelajaran Ke : 3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
Muatan Terpadu : SBdP, Bahasa Indonesia, Matematika

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan dibimbing melalui daring sinkron, siswa dapat menentukan tekanan kuat dan
lemah pada lagu berbirama dua atau tiga secara benar.
2. Melalui penugasan di Edmodo, siswa dapat memainkan/menyuarakan tekanan kuat
dan lemah pada lagu anak berbirama dua atau tiga secara tepat.
3. Melalui penugasan di Edmodo, siswa dapat mencatat isi teks yang berkaitan dengan
lingkungan tidak sehat menggunakan bahasa tulis secara tepat.
4. Melalui penugasan di Edmodo, siswa dapat menuliskan hasil pengamatan sederhana
tentang lingkungan tidak sehat dengan ejaan yang tepat.
5. Dengan dibimbing melalui daring untuk mengamati gambar dan benda di sekitar
siswa dapat menjelaskan dan menggambarkan bangun datar yang diamatinya dengan
tepat.
6. Dengan dibimbing melalui daring, siswa dapat mengidentifikasi jenis bangun datar
yang diamati dengan tepat.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ▪ Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 15 menit
berdo’a dengan arahan melalui Grup WhatsApp, dan
Zoom (Religius)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian
▪ Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Aku dan Sekolahku”. (Integritas)
▪ Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan. (
Communication )
Inti ▪ Siswa mendengarkan contoh lagu yang dinyanyikan 180 menit
dengan memperhatikan tekanan kuat dan tekanan
lemah yang disampaikan melalui Zoom
▪ Guru menjelaskan penggunaan tekanan kuat dan
tekanan lemah ketika menyanyi. ( Communication )
▪ Siswa diajak menyanyikan lagu “Membuang Sampah”
dengan memperhatikan tekanan kuat dan tekanan
lemah. (Mandiri)
▪ Bertanya jawab tentang isi lagu dan mengambil sikap
yang dapat diteladani dari isi lagu.
▪ Siswa mendengarkan teman membacakan teks
percakapan yang berhubungan dengan lingkungan
rumah yang tidak bersih.
▪ Bertanya jawab tentang isi percakapan yang didengar
dan mengambil nilai-nilai sikap yang perlu diteladani
dari teks yang dibacakan. (Nasionalis)
▪ Siswa menjawab soal-soal yang berhubungan dengan
teks percakapan sebelumnya. (Mandiri)
▪ Mengoreksi kebenaran jawaban siswa berdasarkan isi
teks percakapan yang sebenarnya.
▪ Memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa.
▪ Agar lebih jelas, siswa diarahkan mengerjakan teka-
teki silang yang berhubungan dengan makna kata yang
sebenarnya.
▪ Mengoreksi kebenaran hasil kerja siswa dalam
mengisi teka-teki silang. ( Critical Thinking and
Problem Solving )
▪ Siswa membaca teks “Hindari Rumah yang Tidak
Bersih!” dengan lafal dan intonasi yang tepat.
(Literasi )
▪ Jika siswa belum benar membaca dengan lafal dan
intonasi yang tepat, guru terlebih dahulu memberikan
contoh yang benar.
▪ Bertanya jawab tentang isi teks yang dihubungkan
dengan ciri lingkungan rumah yang tidak sehat. (
Critical Thinking and Problem Solving )
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Siswa diminta mengamati gambar yang berhubungan
dengan lingkungan rumah yang tidak sehat.
▪ Siswa menyebutkan ciri-ciri lingkungan rumah yang
tidak sehat secara lisan.
▪ Selanjutnya, siswa diarahkan untuk menuliskan hasil
pengamatan terhadap gambar dalam bentuk laporan
sederhana.
▪ Ketika menulis laporan, perlu diarahkan agar siswa
menulis dengan ejaan yang tepat.
▪ Jika ada siswa yang belum tepat dalam menggunakan
ejaan, guru menjelaskan terlebih dahulu.
▪ Siswa kemudian diminta membacakan hasil laporan
yang telah ditulis dengan lafal dan intonasi yang tepat.
▪ Siswa diminta mengamati gambar yang berhubungan
dengan lingkungan rumah yang tidak sehat
sebelumnya. ( Creativity and Innovation )
▪ Mengarahkan siswa menemukan berbagai bangun
datar pada gambar atau benda di sekitar,
misalnya saja layang-layang atau sobekan kertas.
▪ Bertanya jawab tentang bentuk bangun datar
berdasarkan benda yang diamati pada gambar.
▪ Siswa diarahkan untuk menggambar bangun datar
sesuai dengan benda yang diamati ( Creativity and
Innovation )
▪ Siswa diarahkan untuk menggali informasi agar
mengetahui pengertian bangun datar.
▪ Setelah siswa paham mengenai pengertian bangun
datar, siswa diarahkan untuk mengerjakan latihan
yaitu menggambar sesuai objek gambar yang ada di
Buku Siswa.
▪ Ketika siswa mengerjakan latihan, siswa hendaknya
dibimbing dengan penuh perhatian.
▪ Siswa diminta untuk mengerjakan latihan dengan
teliti.
▪ Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami.
▪ Memberikan motivasi dan penguatan terhadap hasil
belajar siswa.
Penutup ▪ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari (Integritas)
▪ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
▪ Melakukan penilaian hasil belajar melalui Edmodo
▪ Guru mengingatkan siswa agar belajar di rumah.
Bersama orang tua, siswa diminta untuk
mendiskusikan keadaan lingkungan di sekitar rumah.
▪ Mengajak semua siswa berdo’a (Religius)
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
ASSESMENT (Penilaian)
Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan (Lihat Lampiran)

Mengetahui Rawabening, 05 November


Kepala Sekolah, 2021
Guru

Abdi Rahman, M.Pd. Riana Novia Saputri


NIY. 19930201 201410 1 011

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja

.
LAMPIRAN

1. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat!
Tanggung Percaya
Jujur Disiplin Santun Peduli
No Nama Siswa Jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat

b. Penilaian Pengetahuan
1) Menyebutkan isi teks yang berhubungan dengan lingkungan rumah yang
tidak bersih. Skor : 2
2) Menemukan kosakata dan maknanya yang berhubungan dengan lingkungan
rumah yang tidak bersih. Skor : 3
3) Menentukan ruas garis yang membatasi model bangun datar. Skor : 5

c. Penilaian Keterampilan
Menyanyi dengan memperhatikan tekanan kuat dan lemah pada lagu berbirama dua atau tiga.
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
1 Penguasaan Hafal Hafal seluruh Hafal sebagian Belum mampu
Lagu seluruh syair lagu, kecil syair menghafal
syair lagu, namun irama lagu syair lagu
irama tepat kurang tepat
dan sebaliknya
2 Kepercayaan Tidak Terlihat Memerlukan Belum
Diri terlihat raguragu bantuan guru menunjukkan
ragu-ragu kepercayaan
diri

Membaca lancar teks yang berhubungan dengan lingkungan rumah yang tidak bersih

Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


No Kriteria
4 3 2 1
1 Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa belum
Membaca Teks membaca membaca membaca mampu
keseluruhan setengah atau kurang dari membaca teks
teks lebih bagian setengah
teks bagian teks
2 Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum mampu
Isi teks menjawab menjawab menjawab menjawab
semua setengah kurang dari semua
pertanyaan atau lebih setengah pertanyaan
yang diajukan pertanyaan bagian teks yang diajukan
yang diajukan

Membuat laporan sederhana tentang lingkungan rumah yang tidak bersih

Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


No Kriteria
4 3 2 1
1 Kelengkapan Isi laporan Isi laporan Isi laporan Isi laporan
isi laporan lengkap mencakup hanya belum sesuai
sebagian besar mencakup dengan isi
isi gambar sebagian kecil gambar
isi gambar
2 Tampilan Tulisan jelas, Tulisan jelas, Tulisan kurang Tulisan tidak
rapi, dan tetapi kurang jelas bisa dibaca
bersih rapi atau
bersih

I. RENCANA TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN


1. Remedial
a. Mengulang kembali materi tentang menyanyikan lagu dengan memperhatikan
tekanan kuat dan tekanan lemah bagi siswa yang belum paham.
b. Mengulas kembali materi tentang ciri lingkungan rumah yang tidak sehat bagi
siswa yang belum paham.
c. Mengulas kembali materi yang berhubungan dengan bangun datar

2. Pengayaan
a. Menugaskan siswa menyanyikan lagu yang lain dengan memperhatikan tekanan
kuat dan tekanan lemah pada lagu.
b. Menugaskan siswa membaca buku yang berhubungan dengan lingkungan rumah
yang tidak sehat.
c. Menugaskan siswa menggambar bentuk bangun datar yang lebih bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai