Anda di halaman 1dari 3

Modul 7

Kegiatan Belajar 1

KETERAMPILAN BERTANYA

A. RASIONAL
Dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan bertanya cukup mendominasi kelas. Pada
umumnya, tujuan bertanya adalah untuk memperoleh informasi, selain untuk
memperoleh informasi juga untuk meningkatkan terjadinya interaksi antara guru
dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.
Ada 4 alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya, yaitu:
1. Pada umumnya guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode
ceramahnya.
2. Kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat kita tidak membiasakan anak untuk
bertanya sehingga keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam.
3. Penerapan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) dalam kegiatan
pembelajaran menuntut keterlibatan siswa secara mental-intelektual.
4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan yang diajukan guru hanya berfungsi untuk
menguji pemahaman siswa.

B. DEFINISI DAN FUNGSI PERTANYAAN


G. A. Brown dan R. Edmondson (1984) mendefinisakan pertanyaan sebagai
“segala peryataan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan)”.

Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:


a. Mendorong siswa untuk berfikir
b. Meningkatkan keterlibatan siswa
c. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d. Mendiagnosis kelemahan siswa
e. Memusatkan perhatian ssiwa pada satu masalah
f. Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik

C. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN BERTANYA


1. Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen:
a. Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya singkat dan jelas sehingga mudah
dipahami oleh para siswa.
b. Pemberian acuan
Sebelum bertanya, guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang perlu
diketahui siswa, kemudian siswa akan mengolah informasi yang akan
diberikan sehingga dapat menjawab pertanyaan guru.

c. Pemusatan
a) Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup luas.
b) Pertanyaan sempit menuntut jawaban yang khusus/spesifik.
d. Pemindahan giliran
Guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara
pemindahan giliran. Artinya, setelah siswa pertama memberi jawaban, guru
meminta siswa kedua melengkapi jawaban tersebut, kemudia meminta lagi
siswa ketiga dan seterusnya,
e. Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, tujuannya untuk meningkatkan perhatian dan
partisipasi siswa.
f. Pemberian waktu berpikir
Setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat
sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya.
g. Pemberian tuntunan
Jika pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswa ataupun
jika ada yang menjawab namun jawabnnya tidak seperti yang diharapkan.
Guru tidak boleh diam dan menunggu sampai siswa memberikan jawaban.
Guru harus membreikan tuntunan yang memungkinkan siswa secara bertahap
mampu memberikan jawaban yang diharapkan.
2. Keterampilan bertanya lanjut
Ada 4 komponen yaitu:
a. Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan.
Guru hendaknya berusaha mengajukan pertanyaan yang tergolong pada
tingkat kognitif tinggi dari tasksonomi Bloom. Dengan demikian, guru
diharapkan mengajukan pertanyaan yang bersifat pemahaman, aplikasi
(penerapan), analisis dan sintesis, evaluasi, dan kreasi.
b. Pengaturan urutan pertanyaan
Agar kemampuan siswa dapat bertkembang dengan baik, hendaknya seorang
guru mengatur urutan pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan pada tingkat
tertentu hendaknya dimantapkan, kemudian beralih ke tingkat pertanyaan yang
lebih tinggi. Urutan pertanyaan yang tidak tereatur hanya akan
membingungkan siswa dan dapat menghambat perkembangan kemampuan
berpikir siswa.
c. Penggunaan pertanyaan pelacak
1) Meminta klarifikasi
Teknik ini dapat digunakan jika jawaban siswa kirang jelas.
Contoh : “ Coba rangkum apa yang Anda jelaskan tadi”.
2) Meminta siswa memberi alasan
Teknik ini dapat digunakan jika guru menginginkan bukti-bukti dari
pendapat atau pandangan yang diberikannya sebagai jawaban atas
pertanyaan guru.
Contoh : “Dapatkah Anda memberi alasan, mengapa Anda berpendapat
seperti itu?”.
3) Meminta kesepakatan kepada siswa
Guru dapatr meminta pendapat siswa lain.
Contoh: “Siapa yang setuju dengan pendapat Wulan?”
4) Meminta ketepatan jawaban
Teknik ini dapat digunakan guru jika jawaban yang diberikan oleh siswa
kurang tepat atau kurang sempurna.
5) Meminta jawaban yang lebih relevan
Jika siswa memberikan jawaban yang kurang relevan dengan pertanyaan
guru, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak.
6) Meminta Contoh
Teknik ini hampir sama dengan teknik meminta siswa membrikan alasan,
guru dapat memberiukan peretanyaan pelacak untuk meminta ssiwa
membrikan ilustrasi atau contoh konkret dari jawabannnya.
7) Meminta jawaban yang lebih kompleks
Jika guru mrnganggap bahwa jawaban siswa masih dapat dikembangkan
menjadi jawaban yang lebih kompleks, guru dapat mengajukan pertanyaan
pelacak.
Contoh: “ Coba perluas jawaban Anda”.
d. Peningakatn terjadinya interaksi
1. Menghindari atau mengurangi pertanyaan yanh hanya dijawab oleh
seorang siswa, sebagai gantinya diminta mendiskusikan jawaban
pertanyaan tersebut dalam pasangan atau kelompok kecil.
2. Mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan sehingga guru bukan
satu-satunya orang yang bertanya dalam kelas.
3. Jika ssiwa mengajukan pertanyaan, berikan kesempatan kepada siswa lain
untuk menjawab pertanyaan tersebut sehingga terjadi interaksi antarsiswa.

D. PRINSIP PENGGUNAAN
1. Kehangatan dan Keantusiasan
2. Menghindari kebiasaan-kebiasaan berikut
a. Mengulangi pertanyaan sendiri
b. Mengulangi jawaban siswa
c. Menjawab pertanyaan sendiri
d. Mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak
e. Mengajukan pertanyaan ganda
f. Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan
3. Memberikan waktu berpikir
4. Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
5. Menilai pertanyaan yang diajukan.

Anda mungkin juga menyukai