Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : REZA ARDI VAHLEFI……………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858888246 ...………………………………………..

Tanggal Lahir : 12 – 02 – 19998 ………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407 / Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan


Khusus
Kode/Nama Program Studi : 118 / S1 – PGSD ……………………..

Kode/Nama UPBJJ : 76 / JEMBER ……………………………………..

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 20 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : REZA ARDI VAHLEFI……………………………..


NIM : 858888246 ……………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407 / Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus
Fakultas : FKIP ……………………..
Program Studi : 118 / S1 – PGSD …………………………..
UPBJJ-UT : 76 / JEMBER …………………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
BANYUWANGI , 20 - Juni – 2022

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
REZA ARDI VEHLEVI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun
tidak permanen. Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki
hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara
Heriditer : penyebab yang berdasarkan keturunan atau sering dikenal dengan genetik, yaitu
kelainan kromosome, pada kelompok faktor penyebab heriditer masih ada kelainan bawaan non
genetik, seperti kelahiran pre-mature dan BBLR (berat bayi lahir rendah) yaitu berat bayi lahir kurang
dari 2.500 gram, merupakan resiko terjadinya anak berkebutuhan khusus.
INFEKSI : Merupakan suatu penyebab dikarenakan adanya berbagai serangan penyakit infeksi yang
dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung terjadinya kelainan seperti
infeksi TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalo virus, herpes), polio, meningitis, dan sebagainya.
KERACUNAN : penyebab lahirnya anak berkebutuhan khusus. Masih banyak jenis keracunan yang
merupakan penyebab yang cukup banyak ditemukan karena seperti pola hidup masyarakat, keracunan
dapat secara langsung pada anak, maupun melalui ibu hamil.
TRAUMA : Kejadian yang tak terduga dan menimpa langsung pada anak, seperti proses kelahiran
yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang mengandung resiko tinggi, atau kejadian saat
kelahiran saluran pernafasan anak tersumbat sehingga menimbulkan kekurangan oksigen pada otak
(asfeksia), terjadinya kecelakaan yang menimpa pada organ tubuh anak terutama bagian kepala.
KEKURANGAN GIZI : Masa tumbuh kembang sangat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan
anak terutama pada 2 tahun pertama kehidupan. Kekurangan gizi dapat terjadi karena adanya kelainan
metabolism maupun penyakit parasit pada anak seperti cacingan
B. KELAINAN Fisik atau Mental pada anak
 Bagi keluarga : Biasanya ada sebagian keluarga yang merasa terbebani karena memiliki
anak yang kelainan berbeda pada anak normal lainnya. Inilah biasanya yang menyebabkan
anak tersebut mudah ditelantarkan
 Bagi Masnyarakat : Pandangan masyarakat sekitar biasanya ada yang memprihatinkan dan
mengasihani anak tersebu
Namun, ada juga beberapa masyarakat yang lain menganggap bahwa anak itu pantas untuk
diremehkan
 Kebutuhan khusus : Orang yang memiliki kebutuhan khusus sama halnya seperti orang-
orang yang memiliki kelainan, pandangan penilaian mereka terhadap anak yang berkelainan
membuat mereka saling mengasihi satu sama lain dan belajar menyayangi diri sendiri
2. penjelasan Dari Diagram diatas
Deskripsi:
Jumlah anak penyandang kebutuhan khusus yang mengenyam bangku sekolah pada 2017/2018 adalah 128.510
siswa.
Sebagaimana disebutkan dalam pasal 5 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, warga negara berkebutuhan khusus berhak untuk memperoleh pendidikan khusus.
Anak-anak penyandang kebutuhan khusus ini bersekolah di SLB sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. SLB
A untuk anak-anak tuna netra; SLB untuk anak-anak tuna rungu; SLB C untuk anak-anak tuna grahita; dan SLB
E untuk anak-anak tuna laras; serta SLB C untuk anak-anak dengan tuna ganda.
Kebutuhan khusus yang disandang anak-anak usia sekolah ini yang terbanyak adalah tuna grahita, yaitu anak-
anak dengan inteligensi di bawah rata-rata (71,4 ribu). (MN)
A. Faktor penyebab anak tunagrahita:
Penyebab anak mengalami gangguan intelektual bermacam-macam, mulai dari kondisi genetik hingga cedera.
Secara umum, berikut adalah berbagai kemungkinan penyebab dan faktor risikonya.
 Faktor genetik
Beberapa kondisi genetik berpotensi menjadi penyebab anak tunagrahita atau memiliki kebutuhan khusus.
Misalnya, sindrom Down dan sindrom fragile X.
 Masalah saat hamil
Beberapa masalah ataupun kebiasaan buruk selama kehamilan bisa menyebabkan hambatan dalam perkembangan
otak janin dan memicu gangguan intelektual pada anak.
Contohnya, konsumsi alkohol berlebih dan obat-obatan terlarang, malnutrisi, infeksi tertentu, serta preeklampsia.
 Persalinan yang bermasalah
Ketika bayi lahir dan mengalami kekurangan oksigen, kemampuan intelektual berpotensi mengalami kecacatan.
Kelahiran prematur juga meningkatkan risiko anak mengalami tunagrahita.
 Penyakit atau cedera
Penyakit yang disebabkan infeksi juga dapat menyebabkan bayi mengalami kecacatan intelektual atau retardasi
mental. Misalnya, meningitis, batuk rejan, atau campak.
Sementara itu, sederet kondisi lain yang berpotensi memicu gangguan intelektual adalah cedera parah di kepala,
tenggelam hingga otak kekurangan oksigen, kurang gizi yang ekstrem, infeksi di otak, terpapar zat beracun
(seperti timbal), serta penganiayaan atau penelantaran parah.
 Tak diketahui
Dari banyaknya anak yang menderita kecacatan intelektual, sekitar dua per tiga di antaranya memiliki penyebab
yang tidak diketahui secara pasti.
B. Dampak Anak Tunagrahita Terhadap kemampuan Akademik:

 Kapasitas belajar anak tunagrahita sangat terbatas, terlebih kapasitasnya mengenai hal yang abstrak.
Mereka lebih banyak belajar dengan membeo dari pada dengan pengertian. Dengan membuat kesalahan yang
sama, mereka cenderung menghindar dari perbuatan berpikir, dan lapang minatnya sedikit mereka juga
 Sosial atau Emosional
Cenderung cepat lupa, sulit untuk membuat kreasi baru, serta rentang perhatiannya pendek.
 Dampak sosial emosional anak tunagrahita dapat berasal dari ketidakmampuannya dalam menerima dan
melaksakan norma sosial dan pandangan masyarakat yang masih menyamakan keberadaan tunagrahita dengan
anggota masyarakat lainnya, ataupun masyarakat yang masih menganggap bahwa anak tunagrahita tidak dapat
berbuat sesuatu karena ketunagrahitaannya.
3. Lakukan pengamatan bagaimana kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan matamatika.
Apabila menunjukkan gejala kesulitan pada bidang bidang tersebut, lakukan asesmen sesuai dengan
bidang kesulitannya, dengan menggunakan teknik asesmen yang sudah kita pelajari, atau lebih baik
lagi kita membuat sendiri alat untuk mengasismen kesulitan yang dihadapi siswa. Berdasarkan
asesmen tersebut, kita melakukan diagnosa, dan membuat program pengajaran remidi yg sesuai
dengan hasil diagnosa tersbut.

4. Program Pembelajarn Individual (PPI)

Nama Siswa : wali syafaat


Guru Terapi : Reza ardi vahlefi
Latihan : menulis
Kemampuan Saat ini: Mampu menulis huruf dan dapat menebak huruf
Standar Kompetensi: Anak mampu menulis dengan lancar
Indikator :
1. Anak mampu menulis huruf besar di awal kata.
2. Anak mampu menentukan jarak per huruf.
3. Anak dapat menulis kata atau kalimat dengan benar.
Teknik Evaluasi :
Latihan menulis kata-kata :
1. Gardu
2. Tanggap
3. Kantor
4. Sakit
5. Batuk

Komentar : Diperlukan latihan yang lebih insentif, agar mendapatkan hasil yang lebih optimal

Lembar pedoman observasi siswa berkesulitan menulis

NO Apa yang di amati Deskripsi hasil pengamatan


1. Nama siswa
2. Jenis kelamin
3. Karakteristik kepribadian *)
4. Karakteristik fisik **)
5. Karakteristik akademik ***)
*) sifat hakiki yang tercermin pada sikap siswa yang membedakan dirinya dengan siswa lain

**) ciri-ciri khusus yang berupa jasmani pada diri siswa

***) kemampuan yang dimiliki/tidak dimiliki siswa berupa ilmu pengetahuan, dan keterampilan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai