Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa Dhiemas Ismail

Nomor Induk Mahasiswa/NIM 044464882

Tanggal Lahir 16 Juni 2000

Kode/Nama Mata Kuliah EKMA4158/Perilaku organisasi

Kode/Nama Program Studi 54/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ 44/Surakarta

Hari/Tanggal UAS THE kamis , 29 desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa Dhiemas Ismail


NIM 044464882
Kode/Nama Mata Kuliah EKMA4367/Hubungan Industrial
Fakultas EKONOMI
Program Studi Manajemen
UPBJJ-UT Surakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Salatiga, 39 desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Dhiemas Ismail
1. A. Banyak para ilmuwan yang berpikir bahwa perlakuan berbeda yang didapatkan dari orang tua,
teman-teman, atau orang-orang di sekitarnya dapat berpengaruh terhadap kepribadian anak
kembar identik yang berbeda. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari fakultas psikologi
Universitas Oslo menemukan kemungkinan lingkungan juga dapat memberi dampak pada
pembentukan karakter anak. Untuk melihat perbedaan di antara kepribadian sepasang anak
kembar identik, penelitian tersebut mengacu pada teori big five personality atau juga disebut
lima dimensi besar kepribadian.

B. Teori tersebut diartikan sebagai keseluruhan cara seseorang dalam berinteraksi dengan orang-
orang di sekitarnya.

Big five personality meliputi lima aspek:

 Openness. Aspek ini mengelompokkan sebagaimana besar keterbukaan seseorang untuk


mengeksplor hal-hal yang baru.
 Conscientiousness. Hal ini memperlihatkan orang-orang yang cenderung berhati-hati dan
mempertimbangkan banyak hal sebelum membuat keputusan.
 Extraversion. Berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang ketika bersosialisasi
dengan individu lainnya.
 Agreeableness. Orang-orang yang memiliki sifat ini biasanya lebih patuh dan cenderung
menghindari konflik.
 Neuroticism. Aspek ini melihat kemampuan seseorang ketika berhadapan dengan
berbagai tekanan atau stres.

Pada beberapa studi, big five personality yang dimiliki oleh seseorang setengahnya dapat
dipengaruhi dari faktor genetik. Setengahnya lagi dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau
pengalaman yang telah terjadi di hidupnya.Penelitian dilakukan kepada 53 pasangan anak
kembar dengan 35 di antaranya merupakan kembar identik. Para peneliti mendatangi rumah
peserta setiap beberapa tahun sekali dari usia anak masih dua bulan sampai 29 tahun.Penelitian
tersebut mengumpulkan data dengan interviu dan laporan tentang keadaan diri sendiri dari para
peserta.

2. A. Stress sosial budaya


B. Stressor sosial budaya umumnya berasal dari keadaan sosial maupun lingkungan yang
memicu munculnya stress pada seseorang.
Beberapa kategori stressor sosial budaya, di antaranya pensiun, PHK, menganggur, perceraian,
dan sejumlah kondisi eksternal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stres.
 Lakukan komunikasi dengan karyawan agar memperoleh informasi langsung dari mereka
yang berperan aktif. Anda bisa melakan hal ini dengan berbicara langsung satu persatu,
mengadakan pertemuan diskusi, atau melakukan survei.
 Beri Informasi yang transaparan kepada karyawan.
 Beri beban kerja dan deadline yang masuk akal.
 Beri apresiasi jika pekerjaan dilakukan dengan baik.
 Perlakukan karyawan secara adil.

3. Setidaknya ada 8 macam faktor yang bisa menjadi hambatan dalam komunikasi. Faktor-faktor
ini tentusaja akan sangat bergantung dari jenis dan tipe komunikasi yang sedang berlangsung.
Tidak dipungkiri juga bahwa kemungkinan faktor lain dari hambatan komunikasi juga bisa di
luar dari apa yang disebutkan di sini. Namun paling tidak, kita bisa mengetahui beberapa
gambarannya secara umum sebagai berikut:

o Faktor Pengirim Pesan


Faktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan pada saat komunikasi
berlangsung. Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan
menjadi inti pesan yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim
pesan yang juga tidak menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat
bisa menyebabkan proses komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi
yang terjadi juga akan cenderung menjadi kurang bermakna.

o Faktor Penerima Pesan


Faktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari penerima pesan.
Ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender
menyebabkan komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima
pesan tidak bisa mengenali atau fokus terhadap pesan yang disampaikan. Contohnya, saat
seseorang sedang kurang fokus dalam suatu pembicaraan, maka bisa saja ia melakukan
kesalahan interpretasi. Ini juga faktor yang sering menjadi hambatan komunikasi
organisasi.
o Media
Penggunaan media yang tepat bisa menjadikan suatu proses komunikasi berjalan dengan
lebih tepat, dimana informasi atau isi pesan akan tersalurkan dengan baik. Namun
demikian, apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja
komunikasi yang terjadi menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima
sehingga tujuan awal dari komunikasi tidak tercapai dengan baik. Sebagai contoh,
seseorang melakukan penyuluhan kepada kelompok lansia dengan menggunakan media
berupa brosur. Tentunya ini akan menjadikan proses penyuluhan tidak berjalan dengan
baik karena bisa saja para lansia akan kesulitan untuk membaca informasi yang ada pada
brosur. Ini termasuk contoh dalam hambatan komunikasi tulis.
o Saluran
Saluran adalah bagaimana suatu isi pesan dalam komunikasi bisa diteruskan. Apabila
terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung
dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada
saat melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan
yang disebabkan akibat saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar
saluran komunikasi juga tetap baik.
o Hambatan sosio-antropologis
Hambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang
terjadi adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini
bisa digambarkan manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh
budayanya, terpapar informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini
menyebabkan individu tersebut sulit untuk menerima informasi baru.
o Hambatan semantis
Hambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat
komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di sana
akan menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini umum
terjadi, terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas mengunjungi
wilayah yang bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal daerahnya.
o Hambatan psikologis
Hambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung
dipengaruhi oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima
pesan. Hambatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat
menerima suatu informasi.
o Hambatan ekologis
Hambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Lingkungan yang kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi
yang diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini memang sering terjadi.
Tentu saja ini berarti bahwa lingkungan harus benar-benar mendukung proses komunikasi
agar hambatan ini tidak terjadi.

4. Leadership Conflicts
Konflik yang kedua yaitu leadership conflicts atau konflik kepemimpinan. Tentu saja, setiap
orang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Terdapat pemimpin yang berani dan
karismatik, lebih santai, dan hangat. Tetapi, ada juga pemimpin yang sangat ketat pada aturan
dan deadline.
 Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah
organisasi haruslah adil dan tidak memihak siapapun.
 Menjadi Mediator yang Bijaksana Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin
Anda akan ditempatkan sebagai seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang
terjadi di antara karyawan Anda.
 Mengambil Keputusan Bersama
 Melakukan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai