Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Agus Susanto

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043589664

Tanggal Lahir : 07 September 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4432/Komunikasi Bisnis

Kode/Nama Program Studi : 30/Perpajakan

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta


Hari/Tanggal UAS THE : Jum’at/31 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Agus Susanto


NIM : 043589664
Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4432/Komunikasi Bisnis
Fakultas : Fakultas Hukum Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Program Studi : Perpajakan
UPBJJ-UT : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Jakarta, 31 Desember 2021


Yang Membuat Pernyataan

Agus Susanto
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Variabel Komunikasi Bisnis Rosenblatt.


a. Variabel Sumber/Komunikator
Sumber atau Komunikator merupakan variabel penting dalam komunikasi bisnis, karena
merupakan pihak pertama yang mendorong terjadinya komunikasi atau merupakan pihak yang
mengambil inisiatif mendorong terjadinya proses komunikasi. Di samping itu, penerimaan atau
penolakan pesan komunikasi sering kali terkait dengan penilaian suka-tidak suka, percaya-tidak
percaya atau respek-tidak respek penerima atau komunikan terhadap komunikator. Selain itu,
“status” dan “kekuatan/kekuasaan” (power) yang ada pada komunikator pun berpengaruh pada
penerimaan pesan oleh komunikan. Sekedar contoh yang ekstrem, bayangkan bagaimana reaksi
kita bila seorang satpam sebuah bank menyatakan bisa meluluskan permohonan kredit yang
kita ajukan pada bank. Padahal ajuan kreditnya mencapai lebih dari Rp5 miliar! Tentu reaksi kita
akan berbeda, bila pernyataan itu datangnya dari pimpinan bagian kredit dari bank itu.
Kredibilitas sumber/komunikator dapat bersifat individual dapat pula bersifat institusional.
Individu dengan status dan kekuasaan/kewenangan tinggi lebih memiliki kredibilitas
dibandingkan dengan individu yang status dan kekuasaan/kewenangannya rendah. Kita juga
mengenal ada orang-orang yang dipandang memiliki kredibilitas dalam bidang tertentu.

b. Variabel Pesan
Pesan, seperti yang sudah kita bahas, dapat diartikan sebagai sesuatu yang berupa
pengetahuan, gagasan, pendapat, informasi, atau instruksi yang disampaikan komunikator
kepada orang lain, atau dari satu lembaga kepada lembaga lain, dari satu orang kepada lembaga
lain. Pesan ini dapat disampaikan secara personal atau impersonal dengan menggunakan simbol
atau sinyal tertentu. Pesan yang menggunakan kata-kata dinamakan pesan verbal dan pesan
yang disampaikan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti menggunakan bahasa tubuh
dinamakan pesan nonverbal.

c. Variabel Penerima/Komunikan
Komunikan atau penerima merupakan salah satu komponen komunikasi yang penting untuk
kita cermati. Karena komunikan, akan menentukan bagaimana cara kita berkomunikasi.
Misalnya, perhatikan saja saat orang mengajak berbicara dengan seorang bayi akan mencadel-
cadelkan ucapannya. Namun orang yang sama akan berbicara dengan cara yang berbeda saat
berbicara dengan temannya. Karakteristik komunikan itu bisa dirumuskan dengan berbagai
cara. Ada yang merumuskannya dengan menggunakan pendekatan demografis seperti dengan
menggambarkan komunikan berdasarkan profil status ekonomi dan sosial (SES). Ada juga yang
menggunakan pendekatan psikologis, seperti menyusun profil khalayak berdasarkan kebutuhan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

yang biasanya mengacu pada teori kebutuhan Maslow yang tentunya sudah Anda pelajari pada
mata kuliah lain. Ada juga yang menggunakan pendekatan gaya hidup sehingga kita mengenal
analisis nilai dan gaya hidup.

d. Variabel Konteks
Saat mempelajari proses komunikasi pada Kegiatan Belajar 1, kita tahu bahwa komunikasi itu
berlangsung dalam konteks tertentu. Konteks komunikasi itu, bisa bersifat alamiah dan bisa juga
memang sengaja diciptakan. Konteks komunikasi yang alamiah adalah situasi komunikasi yang
tidak kita ciptakan suasananya sehingga merupakan suasana keseharian yang wajar. Sedangkan
konteks yang kita ciptakan adalah suasana yang sengaja kita buat. Konteks komunikasi yang
sengaja diciptakan misalnya acara business lunch, permainan golf, coffee morning atau
menyelenggarakan rapat di kawasan wisata. Sedangkan konteks yang alamiah, misalnya
komunikasi yang berlangsung di ruangan kantor atau perbincangan di ruang rapat.

e. Variabel Saluran
Komunikasi yang dilakukan manusia pasti menggunakan saluran komunikasi tertentu. Ada
saluran yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan massa atau banyak orang yang
dinamakan media massa. Tapi ada juga saluran yang dipergunakan untuk pembicaraan di antara
dua orang seperti telepon. Lantas, bagaimana kalau percakapan tatap-muka di antara dua
orang? Saluran apa yang dipergunakan? Menurut ahli komunikasi, suara yang dipergunakan
dalam percakapan itu bisa terdengar lawan komunikasi karena merambat melalui udara
sehingga udara itulah yang menjadi saluran komunikasi kita.

f. Variabel Efek
Suatu saat, setelah membaca iklan lowongan kerja di koran, seorang penganggur menyatakan
dalam hatinya, “Mungkin ini lowongan kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang saya miliki.”
Lantas, si penganggur itu pun mengembangkan harapan. Dia merasa yakin akan diterima di
perusahaan tersebut. Lalu mulai membayangkan apa yang akan dikerjakannya nanti setelah
menjadi karyawan. Itulah contoh efek komunikasi. Ada perubahan pengetahuan pada diri
komunikan, yakni dari tidak tahu menjadi tahu ada lowongan pekerjaan. Kemudian ada
perubahan sikap, dengan menyatakan kualifikasinya sesuai dengan kebutuhan yang dinyatakan
dalam iklan itu. Akhirnya ada perubahan perilaku, dengan mengirimkan surat lamaran.

Variabel-variabel komunikasi bisnis di atas, merupakan variabel-variabel yang perlu kita


perhitungkan saat kita menyusun rencana komunikasi (bisnis). Dalam rencana komunikasi, variabel-
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

variabel tersebut kita pertimbangkan dengan baik. Kita harus menyadari bahwa kegiatan komunikasi
bisnis itu kita lakukan agar memiliki dampak, bukan sekedar kegiatan yang dilakukan untuk bisa
berjalan saja. Dengan perencanaan yang baik, efektivitas komunikasi bisa lebih terjamin.

2. Fungsi komunikasi bisnis menurut Chester Bornder (1938) dalam bukunya The Functions of
executive.
Menurut Chester Bornder (1938) dalam bukunya The Functions of executive, menjelaskan salah satu
fungsi atau tanggung jawab seorang eksekutif selain berfungsi menciptakan kooperasi dan
memformulasikan tujuan organisasi, juga memelihara dan mempertahankan fungsi komunikasi
dalam organisasi.
Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari:
a. Fungsi informative
Dalam konteks fungsi informatif, aktivitas yang kita lakukan berperan memberikan informasi
tentang bisnis kita, pada saat yang mungkin bersamaan kita juga mencari informasi tentang siapa
pesaing kita, bagaimana kondisi perusahaan dan kekuatannya pada pangsa pasar (market place).
Contoh fungsi informatif yaitu suatu perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan
pelanggannya mengenai produk yang ditawarkan.

b. Fungsi persuasif/motivatif
Dalam fungsi persuasif/motivatif ini, tujuan komunikasi diarahkan untuk memberikan treatment
agar orang lain merubah sikap, pendapat dan perilakunya seperti yang diinginkan oleh
komunikator.dalam organisasi bisnis internal fungsi ini dijalankan untuk membangun komitmen
para pelakunya terhadap organisasi atau lembaga tempat ia bekerja, dari mulai manajer hingga
tukang sapu, sehingga visi, misi, strategi dan taktik dapat berjalan secara efektif dalam memcapai
tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Fungsi kontrol
Tanpa adanya fungsi kontrol dalam komunikasi bisnis, operasional organisasi tidak dapat berjalan
secara efektif. Fungsi kontrol dalam konteks komunikasi bisnis, artinya mengkomunikasikan atau
yang harus dikerjakan atau tidak harus dikerjakan oleh oleh bawahan atau manajer sekali pun.
Fungsi ini dapat berjalan efektif bila (1) informasi yang disampaikan jelas, akurat dan tidak
mengandung ambiguitas yang berlebihan; (2) komunikasi yang dilakukan sekaligus memperkaya
skill bawahan; (3) bahwa mampu menggunakan informasi tersebut; (4) membuka saluran umpan-
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

balik.

d. Fungsi emotif.
Dalam kerangka kerja komunikasi bisnis fungsi emotif meningkat ke penerapan (acceptance) isi
pesan, karena berkaitan dengan rasa suka tidak suka, benci dan cinta, puas atau tidak puas
kegembiraan dan kesedihan, menyenangkan atau kedekatan emosional lainnya. Contohnya yaitu
isi pesan yang disampaikan telah memasukkan semua informasi yang dibutuhkan pihak lain
sehingga mereka akan merasa puas terhadap pesan tersebut.

3. Prinsip-prinsip menulis yang efektif dalam komunikasi bisnis.


Dalam Komunikasi Bisnis khususnya komunikasi tertulis harus memperhatikan prinsip-prinsip
menulis yang efektif sebagai berikut:
a. Unity (Kesatuan)
Kesatuan dalam penulisan adalah menghimpun semua kata menjadi satu kesatuan pesan yang
utuh dan dapat dipahami. Dalam hal ini, ada tiga tingkatan prinsip kesatuan, yaitu semua
kalimat harus disatukan, semua paragraf harus disatukan, dan totalitas pesan harus disatukan.
b. Coherence (Koherensi)
Untuk mencapai kejelasan (clarity) dalam komunikasi tertulis, prinsip koherensi harus
diikutsertakan. Ada dua aspek penting dari koherensi, yaitu hubungan (relation) dan kejelasan
(clarity). Prinsip koherensi ini berlaku untuk kalimat, paragraf, dan pesan secara keseluruhan.
c. Avoid Jargon (Menghindari Jargon)
Sebisa mungkin, penulis sebaiknya menghindari jargon. Jargon adalah bahasa yang khusus
untuk sains, perdagangan, teknologi, atau profesi. Dalam konteks bahasa yang lebih khusus,
jargon boleh saja dimasukkan. Hal yang paling penting adalah kata-kata yang digunakan harus
jelas bagi orang lain.
d. Accuracy (Akurasi)
Subjek tulisan harus benar dan akurat. Selain itu, cara pengiriman pesan juga mesti benar.
Akurasi dalam penulisan dapat dicapai dengan memeriksa dan menyunting tulisan secara
cermat.
e. Brevity (Keringkasan)
Tulisan sebaiknya dibuat dengan singkat dan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh
banyak orang. Komunikasi bisnis umumnya ditulis secara ringkas dan langsung. Keringkasan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

tidak hanya berguna untuk menghemat waktu, tetapi juga menghindari kerumitan dalam proses
menulis.

4. Empat kategori negosiasi secara teknis menurut Ir. H. Nazarkhan Yasin.


a. Teknik Negosiasi Kompetitif
Diistilahkan sebagai negosiasi yang bersifat alot. Unsur yang menjadi negosiasi kompetitif adalah
sebagai berikut:
1) Mengajukan permintaan awal yang tinggi diawal negosiasi.
2) Menjaga tuntutan agar tetap tinggi sepanjang proses negosiasi dilangsungkan (maintaining
high leve of demands).
3) Konsensi yang diberikan sangat langka atau terbatas.
4) Secara psikologis, perunding yang menggunakan Teknik ini menganggap perundingan lain
sebagai musuh atau lawan.
5) Menggunakan car acara yang berlebihan dan melemparkan tuduhan – tuduhan dengan
tujuan menciptakan ketegangan dan tekanan terhadap pihak lawan.

b. Teknik Negosiasi Kooperatif


Teknik negosiasi kooperatif menganggap pihak negosiator lawan (opposing party) bukan sebagai
musuh, melainkan sebagai mitra kerja untuk mencari common ground. Para pihak berkomunikasi
untuk menjajaki kepentingan, nilai-nilai bersama, dan bekerja sama. Hal yang dituju oelh seorang
negosiator adalah penyelesaian sengketa yang adil berdasarkan analisis yang objektif dan atas
fakta hukum yang jelas.

c. Teknik Negosiasi Lunak dan Keras


Teknik negosiasi lunak menempatkan pentingan hubungan baik antar pihak. Teknik ini
menekankan pada corak negosiasi yang mengandung risiko lahirnya kesepakatan yang bersifat
semu serta menghasilkan pola “menang-kalah”. Penggunaan Teknik ini mengandung risiko
manakala perundingan lunak menghadapi seorang yang menggunakan ancaman. Di pihak lain,
perundingan lunak akan memberikan konsensi untuk sekadar mencegah Konfrontasi dan
bersikeras serta menghasilkan kesepakatan yang berpola menang atau kalah.

d. Teknik Negosiasi Interest Based


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Sebagai tanggapan atas kategori keras lunak, Harvard Project mengembangkan teknik yang
disebut interest based negotiation atau principled negotiation. Teknik ini merupakan jalan tengah
yang ditawarkan atas pertengtangan Teknik keras-lunak. Teknik ini dipilih karena pemilihan
teknik keras berpotensi menemukan kebuntuan (dead lock) dalam negosiasi, terlebih apabila
bertemu dengan sesama perunding yang bersifat keras, sedangkan perunding lunak berpotensi
sebagai perundang (loser). Potensi risiko lain adalah kesepakatan yang dicapai (bila ada) bersifat
semu sehingga sangat mungkin salah satu pihak dikemudian hari menyadari ketidakwajaran
dalam proses negosiasi dan tidak mau melaksanakan perjanjian yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai