Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Deasy Fitriani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042044084

Tanggal Lahir : 23/12/1999

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4432/Komunikasi Bisnis

Kode/Nama Program Studi : 72/Ilmu Komunikasi – S1

Kode/Nama UPBJJ : 23/Bogor

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu 14/07/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Deasy Fitriani


NIM : 042044084
Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4432/Komunikasi Bisnis
Fakultas : Fhisip
Program Studi : Ilmu Komunikasi/72
UPBJJ-UT : Bogor/23

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bogor, 10 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Deasy Fitriani
1. Syarat yang diperlukan agar komunikasi bisnis berjalan efektif
- Persepsi
Dalam melakukan komunikasi, seorang komunikator juga harus memiliki persepsi
terkait topik pembicaraannya. Komunikator harus dapat memprediksi lewat
berbagai macam persepsi nya tentang pesan yang disampaikan sehingga dapat
dipahami dan diterima oleh penerima atau komunikan.
- Keberhasilan Teknologi Informasi & Komunikasi
Pada era teknologi seperti sekarang teknologi informasi juga memiliki pengaruh
yang besar dalam menentukan efektivitas komunikasi. Dengan menggunakan
internet, komunikasi juga menjadi mudah, cepat, dan luas cakupannya. Oleh karena
itu, internet memiliki peranan yang penting dalam perkembangan bisnis. Adapun
perkembangan bisnis tersebut mencakup nilai produk, aktivitas operasional, dan
pelayanan jasa.
- Ketepatan
Dalam berkomunikasi, manusia pasti memiliki kerangka berpikir yang berbeda-
beda. Agar informasi yang akan diberikan sampai dengan tepat, maka komunikator
juga harus mengekspresikan atau mengimplementasikan apa yang dipikirkan oleh
komunikan.
- Kredibilitas
Terkadang sebuah informasi yang disampaikan oleh seseorang tidak dipercaya oleh
orang lain. Untuk menghindari hal tersebut, maka komunikator juga harus yakin
bahwa komunikan adalah pihak yang dapat dipercaya. Hal tersebut juga berlaku
sebaliknya, intinya setiap pihak harus memiliki sikap saling percaya satu sama lain.
- Pengendalian
Pengendalian juga diperlukan dalam proses komunikasi. Setiap komunikasi pasti
akan ada tanggapan dari pihak penerimaan. Disinilah tugas komunikator untuk
dapat mengendalikan tanggapan dari komunikan.
- Kecocokan
Seperti yang telah disebutkan di atas, dalam komunikasi harus ada kepercayaan dan
hubungan baik yang harus dijaga. Sehingga persahabatan antar perusahaan juga
dapat terjalin dengan adanya komunikasi.

2. a. Komunikasi ke bawah, yaitu komunikasi yang terjadi pada pemimpin perusahaan ke


pegawainya. Dalam hal ini manager sebagai atasan me-manage karyawan yang menjadi
bawahan nya

b. Dasar-dasar perilaku manager dalam organisasi bisnis


- Menjadi pelatih yang baik
- Menjadi panutan yang baik
- Memberikan kepercayaan penuh terhadap karyawan
- Menjadi pendengar serta komunikator yang baik

3. Aspek-aspek keterbukaan apa saja yang dapat memengaruhi efektivitas komunikasi


a) Ketepatan
Hal ini mengacu pada apakah seorang individu mengungkapkan informasi
pribadinya dengan relavan dan untuk peristiwa dimana individu terlibat atau tidak.
b) Motivasi
Motivasi berkaitan dengan dorongan seorang untuk mengungkapkan dirinya kepada
orang lain.
c) Waktu
Waktu yang digunakan dengan seseorang akan cenderung meningkatkan
kemungkinan terjadinya self disclosure.
d) Keintensifan
Keintensifa seseorang dalam keterbukaan diri adalah tergantung pada siapa
seseorang mengungkapkan diri, pakah teman dekat, orang tua, teman biasa, orang
yang baru kenal.
e) Kedalaman dan keluasan
Dalam hal ini ada dua dimensi yakni self closure yang dangkal dan yang dalam.

4. a. Gaya negosiasi menurut tipe negosiatornya dan berikan contohnya


- Tipe Asertif
Negosiator dengan tipe asertif adalah salah satu tipe yang sangat direkomendasikan.
Jarang ada yang mampu memiliki sikap dan sifat asertif. Asertif adalah kemampuan
menyampaikan sesuatu tanpa menyakiti pihak tertentu. Meskipun sesuatu yang
akan disampaikan tersebut sifatnya berupa kesalahan suatu pihak, namun pihak lain
tetap bisa menerima dengan baik.
- Tipe Akomodator
Tipe akomodator dari seorang negosiator memiliki pengertian bahwa seorang
negosiator tersebut akan berorientasi pada hubungan yang baik. Ini berarti
umumnya negosiator dengan tipe akomodator akan berusaha “menyenangkan”
orang lain. Biasanya negosiator tipe akomodator lebih berusaha menjaga mood dari
beberapa macam pihak yang terlibat.
- Tipe Analisis
Hampir mirip dengan tipe asertif, tipe analisis merupakan tipe negosiator yang
sama-sama bersifat menyampaikan sesuatu dengan berusaha tanpa menyakiti
beberapa pihak yang ada. Perbedaannya ada pada spontanitas dari pesan yang akan
disampaikan. Pada tipe asertif, seseorang mungkin akan lebih spontan
mengungkapkan apa yang menjadi inti permasalahan. Tipe analisis tidak akan
terburu-buru dalam mengungkapkan hal tersebut sampai fakta dan data terkumpul
dengan terstruktur.
- Tipe Curang
Tipe negosiator curang sudah terlihat dari namanya. Tipe ini akan berusaha
memenangkan kesepakatan dengan berbagai macam cara yang licik. Tentu saja ini
adalah jenis negosiator yang perlu dihindari, meskipun dalam beberapa macam
bisnis, praktik kecurangan diambil untuk memenangkan suatu pihak saja. Ini adalah
salah satu hal yang kurang bagus dan etis ketika diterapkan dalam dunia bisnis.
Persaingan bisnis menjadi kurang sehat tentunya. Manajemen public relations
agaknya menjadi sebuah hal yang kurang dikuasai oleh tipe ini.
- Tipe Profesional
Tipe profesional sebenarnya merangkum tiga tipe negosiator teratas dari daftar ini.
Sikap yang profesional ditunjukan sebagai jalan untuk membuka keobjektifan dari
kesepakatan bisnis yang akan diambil. Tipe negosiator dalam komunikasi bisnis ini
termasuk bagus dan cocok untuk digunakan manakala ada kesepakatan bisnis yang
penting dan perlu diambil. Bahkan, bisa saja tipe ini menguasai komunikasi bisnis
lintas budaya yang menjadikan kesepakatan cepat untuk diambil.
- Tipe Bodoh
Negosiator tipe bodoh adalah tipe yang tidak berusaha memenangkan kedua belah
pihak. Ini sedikit menggelikan, karena bagaimana pun juga, kesepakatan bisnis
ingin dicapai dengan menggunakan bantuan negosiator. Namun sayangnya, ada tipe
yang justru tidak ingin memenangkan kesepakatan untuk kedua belah pihak.
Hasilnya tentu saja membuat hasil kesepakatan yang akan diambil menjadi lebih
lama dan mengulur-ulur waktu. Komunikasi informal bahkan sering timbul dari tipe
negosiator ini.
- Tipe Naif
Tipe naif kebalikan dari tipe bodoh. Apabila tipe bodoh tidak berusaha
memenangkan kesepakatan antara kedua belah pihak, tipe naif justru tidak
menguasai sama sekali bahan apa yang akan menjadi kesepakatan. Umumnya, tipe
naif tidak memiliki posisi netral yang kuat. Ia akan mudah terpancing dengan
argumen suatu pihak. Namun bila pihak lain argumennya ternyata lebih disukai,
negosiator ini juga akan menyetujuinya juga.

b. Gaya negosiasi yang dilakukan antara calon pembeli dan sales


Gaya negosiasi yang dilakukan antara valon pembeli dan sales yaitu berunding
atau diskusi berbasis pada kepentingan bersama dengan pihak lain dalam mencapai
persetujuan.

Anda mungkin juga menyukai