DALAM PERUSAHAAN
DISUSUN OLEH :
LIZA
NIM :
NIM : 0505161007
NIM : 0505163074
YENI
NIM :
Dunia bisnis yang berkembang saat ini sangat dipengarui berbagai faktor. Dua faktor
utama yang paling memberi tantangan dalam era globalisasi sekarang adalah dapat dilihat
dari faktor eksternal dan internal. Entitas bisnis harus memberi perhatian besar terhadap
dinamika perkembangan dua faktor ini agar dapat beroperasi dengan baik. Permasalahan
pada perusahaan memang tidak bisa dilihat sepihak namun harus dianalisa dengan berbagai
indikator. Untuk faktor eskternal tidak sepenuhnya dapat dikelola oleh perusahaan karena
menyangkut berbagai pihak dimana perusahaan punya keterbatasan wewenang untuk
mengaturnya. Sedangkan masalah yang biasa mengemuka dari faktor internal biasanya
terkait dengan bagaimana manajemen mengelola perusahaannya termasuk bagaimana
berkomunikasi dengan karyawannya.
Tentu ada banyak faktor yang bisa menjadi solusi serta indikator penyebab adanya
ketidakpuasan dari internal perusahaan khususnya karyawan. Dari banyak faktor tersebut ada
satu permasalahan yang menjadi fokus pembahasan yaitu komunikasi. Sejak dulu sudah
dibicarakan dan dipelajari arti penting komunikasi dalam perusahaan dalam membangun
suasana yang konstruktif. Suasana yang konstruktif menjadi modal bagi perusahaan dalam
1
Nel Ariyanti, Membentuk Komunikasi Efektif dalam dunia Kerja, Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis,
Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Tanggal Akses : 15 April 2018 Pukul : 21.00
beroperasi bahkan dapat mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar. Banyak perusahaan
karena dirongrong masalah internal terutama faktor hubungan dengan karyawannya menjadi
mengalami penurunan kinerja. Belum lagi runtuhnya reputasi bila permasalahan muncul dari
dalam perusahaan itu sendiri. Komunikasi dianggap sebagai memegang peran vital dalam alur
pesan yang mengalir dari atasan ke bawahan dan antar sesama karyawan.
Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dapat kita rangkum dalam
satu kata, yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble), yang berarti
merengkuh atau meraih.2
Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect. Respect merupakan sikap hormat
dan sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Kita harus memiliki sikap (attitude)
menghormati dan menghargai lawan bicara kita karena pada prinsipnya manusia ingin
dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik seseorang, lakukan dengan
penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut. Samuel Johnson
mengatakan bahwa ”There will be no RESPECT without TRUST, and there is no trust
without INTEGRITY.”
Hukum kedua adalah Empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada
situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk
dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan
penerima pesan (receiver) menerimanya. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau
mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan
kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis
atau penolakan dari penerima. Prinsip dasar dari hukum kedua ini adalah ”Perlakukan orang
2
Bobbi De Porter, Quantum Teaching, (Bandung : Kaifa,2000) hlm. 10
lain seperti Anda ingin diperlakukan.” ”Seek first to understand then be understood to build
the skills of emphatetic listening that inspires openness and trust.” (Stephen Covey)
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap
menerima masukan atau pun umpan balik apa pun dengan sikap yang positif. Banyak sekali
dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal
esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif
manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan.
Hukum ketiga adalah Audible. Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik. Kunci utama untuk dapat menerapkan hukum ini dalam
mengirimkan pesan adalah:
1. Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti
2. Fokus pada informasi yang penting
3. Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan tersebut
4. Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda
5. Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul
6. Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan (backup)
Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (Clarity). Pesan yang
ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai
penafsiran yang berlainan. Clarity juga sangat tergantung pada kualitas suara kita dan bahasa
yang kita gunakan. Penggunaan bahasa yang tidak dimengerti, akan membuat isi dari pesan
kita tidak dapat mencapai tujuannya. Seringkali orang menganggap remeh pentingnya Clarity,
sehingga tidak menaruh perhatian pada suara (voice) dan kata-kata yang dipilih untuk
digunakan. Beberapa cara untuk menyiapkan pesan agar jelas yaitu:
1. Tentukan goal yang jelas
2. Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita
3. Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai
4. Buat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan
5. Pesan yang disampaikan harus fleksibel
Hukum kelima dalam komunikasi tim yang efektif adalah sikap rendah hati (Humble).
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.
Kerendahan hati juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap diri penting ketika kita
berbicara. Justru dengan kerendahan hatilah kita dapat menangkap perhatian dan respons
yang positif dari si penerima pesan.
Komunikasi efektif dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh berbagai faktor.
Diantaranya adalah kita faham tentang prinsip-prinsip serta teknik berkomunikasi secara
efektif. Dalam hal ini untuk ada dua prinsip dalam komunikasi efektif antara lain dapat kita
tinjau dari :
Pertama, prinsip berbicara efektif prinsip ini lebih menekankan bagaimana berbicara dapat
mempengaruhi orang lain. Artinya proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan secara verbal, sampai pada sasaran. Indikasinya adalah jelas artikulasinya, hemat
kata-kata, bahasa yang mudah dimengerti, suara yang enak untuk didengar dan dirasakan.
Selanjutnya dapat dikatakan efektif apabila : menarik untuk didengar, sasaran tercapai
(instruktif, informative, ajakan atau himbauan, argumentatif dan klarifikatif). Teknik
berbicara yang efektif dapat dilakukan sebagai berikut :3
3
Dale Carnegie, Berbicara Efektif , (Jakarta : Pustaka Delapratasa, 2000) hlm. 102
3. Gambaran perilaku, ini merupakan gambaran individual yang sangat spesifik, kegiatan
pengamatan keapda orang lain tanpa membuat keputusan atau generalisasi tentang
latar belakang, orangnya atau sifatnya.
Teknik mendengar efektif dapat membantu dan memastikan para komunikator mempunyai
informasi yang akurat. Memastikan bahwa kualitas informasi yang baik tidak hanya
merupakan tantangan dalam komunikasi. Keduanya baik pengirim maupun penerima ingin
memastikan bahwa mereka mempunyai kualitas ketepatan dari informasi yang benar.
Suatu lembaga bisnis, harus mampu menciptakan komunikasi antar manusia (human
relation) yang kondusif, baik yang bersifat internal (menjalin hubungan baik dengan anggota
komunitas) maupun yang bersifat eksternal (menjalin hubungan dengan orang di luar
komunitasnya). Komunikasi antar manusia yang bersifat internal bertujuan mempertahankan
integrasi secara psikologis maupun sosial. Efek dari stabilitas ini adalah tingkat
produktivitas (baik kuantitas maupun kualitasnya) yang akan meningkat. Komunikasi antar
manusia yang bersifat eksternal diperlukan karena pusat pembelian biasanya terdiri dari
beberapa orang dengan kedudukan, wewenang, empari dan sikap yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan
masalah-masalah bisnis, untuk mempelajari bagaimana cara menciptakan suasana agar
pertemuan-pertemuan dapat berhasil, untuk mempelajari bagaimana menyusun sebuah
kelompok diskusi, untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui
keadaan suatu kelompok. Metode yang digunakan adalah penting untuk berhati-hati dalam
menentukan pilihan metode untuk membuat keputusan. Banyak organisasi yang
menggunakan metode kelompok secara luas untuk informasi komunikasi yang penting dan
membuat keputusan-keputusan. Ada keuntungan dan kerugian dalam metode kelompok.
Alasan utama yang sering disebutkan untuk menggunakan metode kelompok antara lain:4
4
Muhammad Arif, Komunikasi Bisnis, (Medan : FEBI UINSU Press, 2017) hlm. 80
Adapun kerugian metode kelompok ini ada sejumlah pembatasan untuk
mempertimbangankannya:
Sering terlihat bahwa manajer tidak menyadari pentingnya komunikasi di tempat kerja
dan dengan demikian tidak menyampaikan ide-ide mereka, tujuan perusahaan, visi dengan
sangat jelas. Ketika para senior tidak dapat menciptakan lingkungan yang terbuka dan
komunikasi yang jelas, maka memiliki dampak negatif pada budaya kerja dan produktifitas
karyawan.
Sebuah perusahaan dimana tidak ada berbagi informasi antara dua atau lebih individu,
maka pemborosan sumber daya akan sering timbul. Untuk menghindari ini, komunikasi yang
efektif di tempat kerja harus didorong untuk keberhasilan perusahaan secara menyeluruh.
2. Timbulnya dorongan semangat kerja (kinerja) melalui komunikasi maka rasa ingin tahu
yang kalau tidak tersalurkan dapat mengurangi semangat kerja tidak dapat dipenuhi. Dengan
komunikasi dapat dipenuhi kebutuhan-kebutuhan personil dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, juga dapat dipahami mengapa mereka bekerja dan selanjutnya dapat didorong
antusiasmenya.
3. Komunikasi merupakan alat alat yang utama bagi para personil untuk bekerjasama.
Komunikasi membvantu menyatukan organisasi dengan memungkinkan para personil
mempengaruhui serta meniru satu dengan yang lainnya. (Suhardiman Yuweono, 1985;4)6
Dengan adanya dampak komunikasi yang positif seperti dampak diatas, maka jelaslah
bahwa tidak terselenggaranya secara baik komunikasi akan berakibat memperlemah
keseluruhan organisasi dalam menjalankan operasinya. Dan uraian diatas dapat pula diketahui
bahwa komunikasi berperan dalam meningkatkan semangat kerja suatu perusahaan. Maka
dari itu dalam suatu organisasi harus terjamin dengan baik penyelenggaraan nkomunikasi,
baik didalam lingkungan organisasi itu sendiri ( intern ) maupun dengan para pemakai
jasanya/public (ekstern).
Dari teori yang didapat, ternyata apabila iklim komunikasi organisasi berjalan dengan
baik, maka disiplin kerja sebagai sarana pencapaian tujuan organisasaipun akan baik juga.
Namun apabila iklim komunikasi organisasi berjalan dengan tidak baik , maka efektivitas
kerja sebagai sarana pencapaian tujuan organisasi akan menjadi tidak baik juga. Efektivitas
kerja yang tidak baik , atau didalamnya banyak terdapat pelanggaran , maka tindakan disiplin
5
Dede Hasan, Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Tesis. Universitas Pasundan. Jawa Barat. Tanggal Akses
15 April 2018 Pukul 21.30
6
Jirre Victori Manopo, Peran Komunikasi Organisasi dalam membentuk efektifitas kerja karyawan
cv.magnum sign and print advertising samarinda, e-journal ilmu komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id, diakses pada 17 April 2018 Pukul : 20.30
WIB
diperlukan. Tindakan disiplin merupakan langkah progresif yang kemudian harus juga diikuti
perbaikan iklim komunikasi organisasi. Tindakan disiplin pada karyawan bersifat pembinaan,
artinya hukuman untuk pelanggaran pertama lebih ringan dari pada pengulangan pelanggaran.
Selain tindakan disiplin apabila ada pelanggaran, diperlukan juga tindakan penghargaan untuk
karyawan yang mempunyai disiplin kerja yang paling baik. Adanya sistem hukuman dan
penghargaan diharapkan dapat meningkatkan iklim organisasi kerja sekaligus meningkatkan
disiplin kerja.
Motivasi kerja yang tinggi sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi, karena
dengan adanya motivasi yang tinggi maka juga akan diperoleh kinerja karyawan. Motivasi
pada dasarnya adalah suatu proses untuk mencoba mempengaruhi dan mengarahkan
seseorang agar mau melakukan sesuatu seperti yang kita inginkan, pemberian motivasi akan
membuat karyawan lebih bersemangat dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan kinerja
karyawan menjadi baik.
Kinerja karyawan dapat diberikan oleh pimpinan dengan memberikan motivasi yang
tepat kepada karyawan, agar keinginan dan kebutuhan karyawan dapat dipenuhi sekarang
dengan terwujudnya tujuan perusahaan.
2. Menyelesaikan Konflik
3. Meningkatkan Produktifitas
4. Masa Depan
5. Pembentukan Hubungan
Komunikasi akan dapat berjalan dengan efektif manakala ada beberapa aturan dan
kaidah yang diikuti, yaitu:7
1. Komunikator menghargai setiap individu, orang maupun kelompok yang dijadikan sasaran
komunikasi.
2. Komunikator harus mampu menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi
orang lain. Setiap orang yang melakukan komunikasi harus mampu mendengar dan dan siap
menerima masukan apapun dengan sikap yang positif. Hal ini akan sangat sulit dilakukan
manakala orang tersebut tidak dapat dikritik atau tidak siap menerima kritik. Menerima kritik
memang tidak mudah. Tetapi kemampuan untuk menerima apapun masukan dengan sikap
baik akan membawa pengaruh positif pada orang tersebut.
7
Deddy Mulyana, Komunikasi efektif, (Bandung : PT.Remaja Rosda Karya, 2008) hlm. 125
3. Pesan diterima oleh penerima pesan dan dapat didengarkan dengan baik.
Hal ini berkaitan dengan media yang digunakan. Seringkali orang melakukan
komunikasi dengan individu maupun kelompok, tetapi pesan tidak dapat dipahami karena
media atau alat yang digunakan tidak mendukung. Misalnya, suara di telepon putus-putus,
atau microphon yang mendengung, atau suara di telepon yang terlalu lemah. Beberapa hal
tersebut mengakibatkan penerima pesan kesulitan memahami isi pesan. Akibatnya selain
tidak respon, pemberi pesan justru tidak akan didengarkan atau diperhatikan.
Hampir mirip efeknya dengan permasalahan media yang rusak, maka bagian ini
berkaitan dengan kejelasan isi pesan itu sendiri. Misalnya apabila pemberi pesan
menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh penerima pesan, maka jelas akan sulit
bagi penerima pesan untuk memahami isi pesan dan akhirnya umpan balik juga tidak akan
muncul. Demikian juga bila pemberi pesan tidak jelas dalam menyampaikan pesan akibat
penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan latar belakang penerima pesan, maka akan
muncul berbagai interpretasi. Akhirnya isi pesan akan bergeser, dan komunikasi tidak dapat
mencapai tujuannya.
5. Berkaitan dengan sikap rendah hati dan mau mendengarkan orang lain
Hal ini berkaitan dengan karakter dan sikap individu masing-masing, baik pemberi
maupun penerima pesan. Termasuk di dalam sikap dan sifat ini adalah kerelaan untuk rendah
hati, menghargai, dan mau mendengarkan orang lain.
Nel Ariyanti, Membentuk Komunikasi Efektif dalam dunia Kerja, Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis,
Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
Dede Hasan, Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Tesis. Universitas Pasundan. Jawa Barat.
Jirre Victori Manopo, Peran Komunikasi Organisasi dalam membentuk efektifitas kerja karyawan
cv.magnum sign and print advertising samarinda, e-journal ilmu komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman,