Anda di halaman 1dari 7

Bab 8_Komunikasi Efektif

Fungsi Komunikasi Efektik


Berikut ini adalah beberapa fungsi komunikasi efektif yaitu:

1. Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)


2. Eksistensi Diri (Self Existence)
3. Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
4. Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
5. Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

Menurut William I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978


 Fungsi informasi.
Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar
komunikan dapat memahaminya.
 Fungsi ekspresi.
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami
terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
 Fungsi kontrol.
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa
perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
 Fungsi sosial.
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan
komunikan.
 Fungsi ekonomi.
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan
jasa.

Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya
adalah:

1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai
dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu
permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.

1| Komunkasi Efektif
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas
atau perkumpulan

Syarat-Syarat Komunikasi Efektif


Berikut ini adalah beberapa syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.

Ciri-Ciri Komunikasi Efektif


Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri komunikasi efektif yaitu:
1. Istilah
Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara pengirim dan penerima pesan merupakan
aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata – kata yang samar artinya
( mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan kebingungan dan salah pengertian.
2. Spesifik
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan harus jelas,
sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi dengan benar.
3. Tersusun Baik
Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-potong.
4. Objektif, akurat, dan aktual
Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan seobjektif mungkin.
5. Efisien
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk
menghilangkan kata yang tidak relavan.

2| Komunkasi Efektif
Manfaat Komunikasi Efektif
Sebelum kita membahas mengenai teknik komunikasi yang efektif, kita perlu memahami dulu
apa manfaat dari komunikasi efektif itu. Berikut adalah beberapa manfaat dari komunikasi efektif:
1. Pesan tersampaikan dengan baik.
2. Pesan diterima sesuai dengan yang kita maksudkan dan harapkan.
3. Mengurangi terjadinya kesalahpahaman.
4. Konflik dan permasalahan dapat terselesaikan dengan cepat.
5. Hubungan yang terjalin lebih erat.

Komunikasi Efektif
Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yaitu REACH,
yang berarti merengkuh atau meraih. Karena komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya
bagaimana meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon
positif dari orang lain.

Prinsip komunikasi efektif (REACH ) berikut ini :


1. Respect - Menghargai
Dalam melakukan komunikasi dengan orang lain, rasa hormat dan saling menghargai
adalah prinsip yang utama. Kita harus selalu ingat bahwa pada prinsipnya, setiap
manusia ingin untuk dihargai dan dianggap penting. Karenanya, semisal kita harus
menegur atau memarahi seseorang, hendaknya dilakukan denan penuh respek
terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut.
Komunikasi yang dibangun dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati
akan dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi baik. Artinya, ini juga
dapat meningkatkan efektifivitas kinerja, baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan dalam sebuah tim.
2. Empathy - Empati
Empati adalah suatu kemampuan seseorang dalam menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Untuk bisa memiliki sikap empati, maka syarat
utamanya adalah kita harus mampu mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu,
sebelum kita meminta untuk didengarkanatau dimengerti oleh orang lain.
3. Audible - Dapat dipahami
Maksud dari audible ini adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Pada
konsep empati, kita yang harus terlebih dahulu memahami, mendengar atau pun
menerima umpan balik dengan baik. Sementara pada audible ini bisa dibilang
sebaliknya. Yakni, apakah pesan yang kita sampaikan pada penerima pesan dapat
diterima dengan baik.
3| Komunkasi Efektif
Pesan yang kita sampaikan harus melalui media sedemikian rupa sehingga penerima
pesan bisa menerimanya dengan baik. Prinsip ini mengacu pada kemampuan untuk
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang
ada untuk membantu agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
4. Clarity - Jelas
Pesan yang disampaikan secara jelas dapat menghindari adanya multi interpretasi atau
berbagai penafsiran yang berlainan dari suatu pesan tertentu. Sebab, terjadinya
kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran dapat
mengakibatkan dampak yang negatif.
Clarity ini jug dapat diartikan sebagai sikap keterbukaan dan transparansi. Di dalam
komunikasi, kita perlu untuk mengembangkan sikap terbuka atau tidak ada yang ditutupi
atau disembunyikan. Dengan begitu, dapat timbul rasa percaya atau trust dari pihak
penerima pesan.
5. Humble - Rendah Hati
Sikap rendah hati ini adalah unsur yang terkait erat dengan upaya untuk membangun
rasa menghargai orang lain. Artinya, dengan adanya kerendahan hati ini kita juga
sekaligus berusaha untuk memahami bagaimana cara menghargai orang lain.

Teknik Komunikasi Efektif


Ada beberapa teknik yang mampu membantu para komunikator untuk mencapai komunikasi
yang efektif, antara lain :
 1. Penyebutan Nama dengan Tepat
Penyebutan nama dari lawan bicara anda juga merupakan indikator utama terjalinnya
komunikasi efektif. Apabila Anda memanggil namanya secara tepat, itu akan memberikan kesan
emosional tersendiri. Kesan tersebut bisa saja merupakan terjalinnya ikatan batin dengan anda.
Penyebutan nama yang memberikan kesan berbeda juga diperlukan, asal dilakukan disaat waktu
yang tepat. Hal ini dapat membedakan diri anda dengan lawan bicaranya yang lain.
 2. Berbicara dengan Jelas
Pembicaraan yang mengalir dengan jelas membuat komunikator terkesan dengan anda. Tidak
adanya kesulitan berbicara seperti gagap atau berbicara dengan suara pelan juga memberikan
nilai tersendiri di mata lawan bicara anda. Mereka akan menganggap bahwa anda adalah lawan
bicara yang mampu memberikan pesan – pesan yang membangun dan menghibur diri mereka.
 3. Melontarkan Topik – topik Menarik
Pembicaraan yang hanya fokus dalam satu topik tersebut hanya akan memberikan kesan bahwa
anda merupakan orang yang monoton. Hal ini cenderung dilakukan orang – orang yang bersifat
introvert. Cobalah untuk mencari topik – topik menarik sesuai dengan ketertarikan lawan bicara
dan anda, sehingga tercipta komunikasi yang menarik dan efektif.
 4. Memperhatikan Tata Krama dalam Berbicara
Tata krama dalam berbicara juga perlu diperhatikan. Pesan yang disampaikan dengan tutur kata
yang berurut, jelas, terperinci namun enak didengar akan membuat komunikator merasa nyaman
berbicara dengan anda. Hindari kata – kata yang terkesan menyinggung hal – hal pribadi.
Terlebih apabila anda memotong pembicaraan komunikator hanya akan meninggalkan kesan
buruk dimatanya.
 5. Melakukan Kontak Mata yang Lama
Kontak mata yang dilakukan secara intens akan memberikan kesan tersendiri bagi sang
komunikator. Kesan yang dapat ditimbulkan bisa berupa perhatian anda terhadap pesan yang
disampaikan, memberi kesan bahwa anda tertarik dengan isi percakapan tersebut. Ketika
dilakukan dengan durasi waktu yang tepat, komunikator dapat menganggap anda yakin dan
puas terhadap pilihan anda dalam menyediakan waktu untuk mendengarkan sang komunikator.
 6. Senyum sebagai Indikator Ketertarikan
Senyum merupakan hadiah teristimewa yang dapat kita berikan secara cuma – cuma. Dan
dalam percakapan, ketika anda tersenyum kepada lawan bicara anda saat Ia melontarkan hal –
hal lucu dan menarik, menjadi nilai tersendiri bagi anda. Tersenyum sejatinya mampu
menghidupkan dan mengembangkan hubungan baik antara anda dan komunikator.
 7. Pembahasan Terkait Minat
4| Komunkasi Efektif
Seseorang akan menunjukkan ketertarikannya saat percakapan dimulai setelah ia dihadapkan
dengan pertanyaan bersifat pribadi. Pertanyaan – pertanyaan pribadi yang masih bersifat
general dilontarkan untuk mengetahui lebih dalam satu sama lain. Pemahaman yang anda dapat
juga pesan yang anda sampaikan setelahnya memberikan prespektif baru baigi komunikator.
 8. Tunjukkan Rasa Simpati
Mencoba mengatakan jujur dan memberikan pesan yang berisi motivasi bisa menghadirkan
kekaguman tersendiri dari pihak komunikator. Ini membuktikan bahwa anda benar – benar
mendengar dan membantu menganalisa pesan yang disampaikan oleh komunikator.
 9. Memperhatikan Bahasa Tubuh Komunikator
Bahasa tubuh seperti yang telah dijelaskan dalam komunikasi non verbal, memiliki peran penting
guna menciptakan komunikasi efektif. Kemampuan menganalisa bahasa tubuh lawan bicara
membuat kefektifan komunikasi menjadi lebih akurat, dan pesan – pesan tersirat atau tidak
diterima dengan baik. Sehingga, anda mampu memberikan respon yang tepat kepada sang
komunikator.

 10. Mampu Menempatkan Diri Sesuai dengan Situasi dan Kondisi


Kemampuan menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi lawan mampu menyentuh sisi
emosional dari lawan bicara anda. Kemampuan ini dinilai dapat memberi kesan dari lawan bicara
bahwa anda merupakan orang yang fleksible dan mampu beradaptasi di situasi – situasi yang
berbeda.

 11. Pengungkapan Diri


Sebagai makhluk sosial, manusia sejatinya adalah makhluk yang juga ingin di dengar.
Menceritakan tentang pengalaman diri sendiri berkaitan dengan minat komunikator, juga mampu
meningkatkan hubungan antar pribadi yang efektif. Dengan bercerita, komunikator menilai
bahwa anda adalah pribadi yang terbuka dan merasa diberi kepercayaan serta dianggap penting
oleh anda.
 12. Tidak Banyak Memuji diri Sendiri
Seringkali tanpa sadar, kita memuji apa saja yang telah kita raih dalam kehidupan kita.
Sebaiknya hal ini tidak dilakukan, karena hanya akan menimbulkan kesan angkuh dari lawan
bicara kita. Sebaliknya, gunakan kata – kata terstruktur dalam penyampaiannya sehingga tidak
menyakiti hati dari lawan bicara anda.
 13. Penggunaan Kata “Kami” dan “Kita”
Penggunaan kata kebersamaan dan kesamaan merupakan indikator yang harus ada dalam
membangun komunikasi yang efektif. Terlebih lagi bisa membangun ikatan berdasarkan minat
serta pengalaman yang sama.

Memahami Macam Hambatan Komunikasi dan Cara Mengatasinya

Hambatan komunikasi antar manusia


Komunikasi antar manusia dilakukan oleh seorang komunikator (atau orang yang menyampaikan
pesan) dengan komunikan (orang yang menerima pesan). Agar komunikator dan komunikan
dapat saling memahami, maka keduanya harus memiliki pengertian yang sama mengenai kata,
nada suara, isyarat atau gerakan badan, serta simbol –simbol yang digunakan dalam
berkomunikasi.
Namun, ada kalanya komunikasi antar individu ini juga mengalami hambatan.
Hambatan komunikasi antar manusia yang mungkin terjadi, berupa :
Perbedaan persepsi dan bahasa
Persepsi adalah interpretasi pribadi terhadap suatu hal tertentu. Karena persepsi ini
berasal dari interpretasi masing –masing individu, maka mungkin satu orang dengan yang
lainnya dapat mendefinisikan atau menginterpretasikan suatu kata dengan cara yang
berbeda.
Pendengaran yang buruk
5| Komunkasi Efektif
Menjadi pendengar yang baik ternyata bukan suatu hal mudah. Meski cara mendengar
yang baik sudah kita pahami, tapi ada kalanya pendengaran kita jadi buruk. Pendengaran
yang buruk tidak harus karena gangguan pendengaran di telinga. Pendengaran buruk bisa
saja terjadi ketika kita sedang dalam keadaan melamun atau lelah lantaran sedang
memikirkan masalah lain. Biasanya, pada kondisi demikian, seseorang akan kehilangan
minatnya untuk mendengarkan.
Gangguan emosional
Emosi adalah suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap kondisi individu secara
menyeluruh. Artinya, ketika seseorang sedang merasa marah, sedih, kecewa, takut atau
emosi lain, maka ia bisa kesulitan untuk menyusun pesan maupun menerima pesan
dengan baik. Meski begitu, tapi sulit pula menghindari komunikasi ketika kita sedang dalam
keadaan emosi. Akibatnya, kesalahpahaman pun sering terjadi lantaran gangguan
emosional ini.

Perbedaan budaya
Ada kalanya, kita juga perlu berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budaya.
Dengan adanya perbedaan budaya, maka pola komunikasi yang terjadi juga akan berbeda.
Hal ini menjadi suatu hambatan komunikasi yang paling sulit untuk diatasi.
Gangguan fisik
Seringkali, gangguan yang bersifat fisik bisa mengganggu proses komunikasi yang
berlangsung. Gangguan fisik ini dapat berupa akustik yang buruk, tulisan yang tak terbaca,
cahaya yang redup, masalah kesehatan dan lainnya. Berbagai gangguan fisik dalam
komunikasi ini bisa mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam berkomunikasi.

Hambatan Komunikasi dalam Organisasi


Di dalam suatu organisasi, komunikasi juga jadi hal yang amat penting dan sering
dilakukan. Namun, seringkali komunikasi dalam organisasi ini juga mengalami hambatan
lantaran berbagai hal. Baik itu karena materi yang disampaikan terlampau rumit, jumlahnya
yang banyak, maupun karena materi yang kontroversial.

Hambatan komunikasi dalam organisasi yang paling sering ditemui, berupa :


Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing
Teknologi yang terus berkembang menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi
turut meningkat secara drastis dan semakin cepat. Suatu organisasi seringkali dibanjiri oleh
berbagai pesan melalui pos, e-mail, telepon dan berbagai sumber lain. Masing –masing
pun banyak yang meminta perhatian lebih awal.
Hal inilah yang dapat mengakibatkan pesan terhambat, tidak ditanggapi, dianggap tidak
penting atau respon yang diberikan jadi tidak akurat.
Penyaringan yang tidak tepat
Saat kita meneruskan pesan pada orang lain dalam suatu organisasi, biasanya akan terjadi
penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Pesan dalam
organisasi ini pun seringkali melalui berbagai saringan. Mulai dari penjaga pintu, karyawan
di kantor depan, sekretaris hingga pimpinan. Karenanya, pesan yang disampaikan mungkin
saja tidak sampai secara utuh karena ada bagian pesan yang dipotong atau dibuang.
Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai
Komunikasi yang efektif, salah satunya memiliki ciri khas yakni dengan adanya pertukaran
informasi yang bebas dan terbuka. Namun, terkadang ada pula organisasi yang
menerapkan gaya manejemen yang tertutup.
Gaya manejemen tertutup inilah yang seringkali menghambat pertukaran informasi yang
ada. Selain itu, saluran yang terlalu banyak dalam komunikasi ini juga berpotensi
mengubah pesan ketika bergerak, baik secara vertikal maupun horisontal di dalam sebuah
organisasi.

Macam gangguan komunikasi secara umum

6| Komunkasi Efektif
Jika ditinjau secara umum, maka hambatan komunikasi ini pada dasarnya dapat dikelompokkan
ke dalam tujuh macam gangguan dan rintangan. Macam gangguan komunikasi menurut
Cangara, 2004, 131, yakni :
1. Gangguan teknis
Gangguan teknis ini misalnya seperti gangguan yang terjadi pada jaringan telepon, saluran
radio, akses internet, kerusakan alat komunikasi dan lainnya.
2. Gangguan semantik
Gangguan semantik ini disebabkan oleh kesalahan pada bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi. Misalnya, bila kata –kata yang digunakan terlalu banyak menggunakan
jargon asing yang tidak dimengerti, penggunaan bahasa yang berbeda, atau pun
penggunaan struktur bahasa yang tidak sebagaimana mestinya.
3. Gangguan psikologis
Gangguan psikologis ini adalah rintangan yang terjadi lantaran ada persoalan dalam diri
individu. Misalnya seperti adanya rasa kecewa, curita, situasi berduka atau adanya
gangguan kejiwaan tertentu.
4. Rintangan fisik atau organik
Rintangan fisik atau organik adalah rintangan yang terjadi karena letak geografis. Misalnya,
karena jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat komunikasi dan transportasi.
5. Rintangan status
Rintangan status ini terjadi karena adanya perbedaan status sosial serta senioritas. Contoh
yang dapat terjadi seperti antara raja dan rakyat, antara atasan dan bawahan, serta antara
dosen dengan mahasiswanya.

6. Rintangan kerangka pikir


Rintangan kerangka pikir ini adalah hambatan komunikasi yang dapat terjadi akibat adanya
perbedaan pola pikir. Perbedaan pola pikir ini bisa disebabkan adanya pengalaman serta
latar belakang pendidikan yang berlainan.
7. Rintangan budaya
Rintangan budaya adalah bentuk hambatan komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan
norma, kebiasaan serta nilai –nilai yang dianut oleh para individu.

Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dan Memperbaiki Komunikasi


Berbagai hambatan komunikasi yang terjadi ini, bisa pula diatasi dan diperbaiki. Untuk bisa
mengatasi serta memperbaiki komunikasi yang ada sehingga tercipta komunikasi yang lebih
efektif, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara mengatasi hambatan komunikasi
menurut Bovee dan Thill, 2002, 22, adalah :
 Memelihara iklim komunikasi agar senantiasa terbuka
 Bertekat untuk memegang teguh etika dalam berkomunikasi dan menjalankannya dengan
baik
 Memahami akan adanya kesulitan komunikasi antar budaya
 Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima pesan.
 Menggunakan teknologi yang ada secara bijaksana dan bertanggung jawab agar dapat
memperoleh dan membagi informasi dengan baik dan efektif.
 Menciptakan serta memproses pesan secara efektif dan juga efisien. Hal ini bisa
dilakukan dengan beberapa cara yakni : memahami penerima pesan, menyesuaikan
pesan dengan si penerima, mengurangi jumlah pesan, memilih saluran atau media
secara tepat, meningkatkan keterampilan berkomunikasi

Selamat belajar, semoga sukses

7| Komunkasi Efektif

Anda mungkin juga menyukai