Anda di halaman 1dari 6

Nama : Keno Azizah Rovila

NIM : 22011320

Psikologi Komunikasi

1. Gambarkan model proses komunikasi interpersonal dan identifikasi elemen-elemen utamanya


Jawaban :
1. Pengirim (Sender)
- Pengirim adalah individu atau entitas yang menginisiasi komunikasi dengan
menyampaikan pesan kepada penerima.
- Tugas pengirim adalah merumuskan pesan dengan jelas dan secara efektif untuk
disampaikan kepada penerima.

2. Pesan (Message)
- Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada
penerima.
- Pesan dapat berupa kata-kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau simbol-simbol lainnya
yang digunakan untuk menyampaikan makna.

3.Saluran Komunikasi (Channel)


- Saluran komunikasi adalah medium atau cara yang digunakan untuk mentransmisikan
pesan dari pengirim ke penerima.
- Contoh saluran komunikasi termasuk komunikasi lisan, tulisan, visual, atau media
elektronik seperti telepon, email, atau pesan teks.

4. Penerima (Receiver)
- Penerima adalah individu atau entitas yang menerima pesan yang disampaikan oleh
pengirim.
- Tugas penerima adalah memahami pesan yang diterima dan merespons secara tepat.

5. Pemahaman (Understanding)
- Pemahaman adalah proses di mana penerima menginterpretasikan pesan yang diterima
dari pengirim.
- Pemahaman yang tepat dari pesan sangat penting untuk kelancaran komunikasi
interpersonal.

6. Feedback
- Feedback adalah respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima kepada pengirim
setelah menerima pesan.
- Feedback membantu pengirim memastikan bahwa pesan mereka telah dipahami dengan
benar dan membantu memperbaiki komunikasi jika perlu.

7. Konteks (Context)
- Konteks adalah situasi atau lingkungan di mana komunikasi terjadi.
- Konteks mencakup faktor-faktor seperti budaya, waktu, tempat, hubungan interpersonal,
dan kondisi lingkungan yang memengaruhi komunikasi.

8. Noise (Gangguan)
- Noise adalah gangguan atau hambatan yang dapat mengganggu transmisi atau
pemahaman pesan.
- Noise dapat berupa gangguan fisik seperti suara latar belakang, gangguan psikologis
seperti ketidakfokusan, atau perbedaan budaya yang memengaruhi interpretasi pesan.

2. Berikan contoh situasi di mana komunikasi verbal dan non-verbal digunakan dalam
komunikasi interpersonal. Jelaskan perbedaan antara keduanya.
Jawaban :
Contoh Situasi: Pertemuan Wawancara Kerja

Komunikasi Verbal:
Pada pertemuan wawancara kerja, komunikasi verbal terjadi melalui kata-kata yang
digunakan oleh kedua belah pihak. Ini termasuk pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara
dan jawaban yang diberikan oleh calon karyawan. Misalnya, pewawancara mungkin bertanya,
"Apa pengalaman kerja Anda sebelumnya?" dan calon karyawan akan memberikan jawaban
verbal.

Komunikasi Non-Verbal:
Dalam situasi wawancara kerja, komunikasi non-verbal juga sangat penting. Ini meliputi
bahasa tubuh, ekspresi wajah, postur tubuh, kontak mata, dan gerakan tangan. Misalnya,
senyuman ramah dari pewawancara atau kontak mata yang kuat bisa memberikan sinyal
positif kepada calon karyawan. Sebaliknya, gelisah atau kecemasan bisa terlihat dari postur
tubuh yang kaku atau gerakan tangan yang tidak teratur.

Perbedaan:

1. Komunikasi Verbal: Merujuk pada penggunaan kata-kata secara lisan atau tertulis
untuk menyampaikan pesan. Ini melibatkan penggunaan bahasa, kosakata, dan tata
bahasa.

2. Komunikasi Non-Verbal: Merujuk pada penggunaan ekspresi wajah, bahasa tubuh,


kontak mata, intonasi suara, dan elemen non-verbal lainnya untuk menyampaikan
pesan. Ini bisa jauh lebih halus dan kadang-kadang lebih kuat daripada komunikasi
verbal saja.

3. Media: Komunikasi verbal menggunakan kata-kata, baik secara lisan (percakapan


langsung, telepon) maupun tertulis (email, surat). Sementara itu, komunikasi
non-verbal menggunakan isyarat tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.

4. Kekayaan Informasi: Komunikasi verbal sering kali lebih kaya dalam hal informasi
yang disampaikan, karena kata-kata dapat menyampaikan konsep yang kompleks.
Namun, komunikasi non-verbal dapat memberikan nuansa, emosi, dan pesan
tambahan yang tidak selalu tersedia dalam kata-kata.

3. Apa yang dimaksud dengan mendengarkan secara aktif dalam konteks komunikasi
interpersonal? Jelaskan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menjadi pendengar yang
efektif.
Jawaban :
1. Memberikan Perhatian Penuh: Fokuskan perhatian sepenuhnya pada pembicara.
Matikan gangguan, seperti telepon atau pikiran yang melayang, dan tunjukkan minat pada
apa yang mereka katakan.

2. Bersikap Terbuka dan Ramah: Tunjukkan sikap yang terbuka dan ramah dengan
menggunakan bahasa tubuh yang positif, seperti senyum, kontak mata, dan postur tubuh
yang terbuka.

3. Menggunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung: Gunakan bahasa tubuh yang mendukung
untuk menunjukkan bahwa Anda sedang mendengarkan, seperti mengangguk,
menggerakkan kepala, atau menghadapkan tubuh ke arah pembicara.

4. Bertanya Pertanyaan Terbuka: Ajukan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih dalam atau
memperjelas informasi yang disampaikan oleh pembicara. Hindari bertanya dengan nada
yang menyerang atau meragukan.

5. Memberikan Umpan Balik yang Relevan: Berikan umpan balik yang relevan untuk
menunjukkan bahwa Anda memahami pesan yang disampaikan. Anda bisa menggunakan
pernyataan seperti, "Saya mengerti..." atau "Jadi, yang Anda katakan adalah...".

6. Menghindari Gangguan dan Interupsi: Hindari mengganggu atau menginterupsi pembicara


saat mereka berbicara. Biarkan mereka menyelesaikan pikiran atau ide mereka sebelum
Anda memberikan tanggapan.

7. Menggunakan Pendekatan Empati: Cobalah untuk melihat dari sudut pandang pembicara
dan merasakan apa yang mereka rasakan. Ekspresikan empati dan pengertian terhadap
perasaan atau pengalaman mereka.

8. Mengulangi atau Merangkum: Secara periodik, ulangi atau rangkum poin-poin utama yang
telah disampaikan oleh pembicara. Ini dapat membantu memastikan pemahaman yang tepat
dan menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dengan baik.

9. Menyadari Isyarat Non-Verbal: Perhatikan isyarat non-verbal seperti ekspresi wajah,


intonasi suara, atau bahasa tubuh yang dapat memberikan wawasan tambahan tentang apa
yang tidak diucapkan oleh pembicara.
10. Menahan Diri dari Menyimpulkan Terlalu Cepat: Hindari membuat asumsi atau
kesimpulan sebelum pembicara selesai berbicara. Biarkan mereka menyelesaikan pikiran
mereka sebelum Anda membuat penilaian.

4. Bagaimana konflik dapat memengaruhi komunikasi interpersonal? Jelaskan strategi yang


dapat digunakan untuk mengelola konflik dan meningkatkan komunikasi yang efektif.
Jawaban :
Konflik memiliki potensi besar untuk memengaruhi komunikasi interpersonal secara
negatif. Ketika konflik muncul di antara individu, dapat menghambat aliran komunikasi yang
efektif dan mempengaruhi hubungan antar pihak. Konflik dapat menyebabkan ketegangan,
ketidaknyamanan, dan bahkan memicu reaksi defensif, yang semuanya dapat menghalangi
proses komunikasi yang terbuka dan jujur. Selain itu, konflik juga dapat menciptakan
kesenjangan emosional antara individu yang terlibat, mengurangi kemampuan mereka untuk
mendengarkan dengan empati dan memahami sudut pandang satu sama lain. Untuk mengelola
konflik dan meningkatkan komunikasi yang efektif, strategi-strategi berikut dapat diterapkan.
Pertama, penting untuk membangun kesadaran akan masalah yang mendasari konflik dan
mengidentifikasi penyebabnya dengan jujur. Ini dapat dilakukan melalui komunikasi terbuka
dan refleksi diri. Kemudian, praktik penggunaan keterampilan mendengarkan secara aktif
untuk memahami perspektif dan perasaan pihak lain. Selanjutnya, berkomitmen untuk
berbicara dengan hormat dan menghindari respons defensif atau menyerang.
Hal ini dapat membantu mengurangi tensi dan menciptakan lingkungan yang lebih aman
untuk berkomunikasi. Selain itu, mengembangkan kemampuan untuk bernegosiasi dan
mencapai solusi yang memuaskan bagi semua pihak juga penting. Ini melibatkan pembicaraan
terbuka tentang kebutuhan, kekhawatiran, dan harapan masing-masing pihak, serta upaya
bersama untuk menemukan titik tengah yang memuaskan semua pihak terlibat. Akhirnya,
penting untuk mempraktikkan empati dan membangun rasa saling pengertian dan dukungan,
bahkan dalam situasi konflik. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, individu dapat
mengelola konflik secara konstruktif dan meningkatkan komunikasi interpersonal yang efektif.

5. Jelaskan peran empati dalam komunikasi interpersonal. Mengapa empati penting dalam
membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan?
Jawaban :
Empati memainkan peran yang krusial dalam komunikasi interpersonal dengan menjadi
jembatan untuk pemahaman dan hubungan yang lebih dalam antara individu. Saat seseorang
mampu memahami dan merasakan perasaan, pikiran, dan perspektif orang lain, mereka dapat
menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat. Dengan memperlihatkan empati, seseorang
menunjukkan bahwa mereka peduli, mendengarkan, dan memahami sudut pandang orang lain,
yang pada gilirannya meningkatkan rasa kepercayaan dan kenyamanan dalam hubungan.
Kemampuan untuk mengasah empati juga memungkinkan seseorang untuk menghindari
konflik yang tidak perlu atau menyelesaikannya dengan cara yang lebih konstruktif, karena
mereka dapat melihat situasi dari berbagai perspektif.
Selain itu, empati membantu memperkuat komunikasi interpersonal dengan
memungkinkan individu untuk merespons secara lebih baik terhadap kebutuhan, perasaan, dan
pengalaman orang lain, menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan hangat. Dengan
demikian, empati berperan penting dalam membangun hubungan yang sehat dan
berkelanjutan dengan memperkaya interaksi manusia dengan pemahaman, dukungan, dan
kehangatan emosional.

6. Apa yang dimaksud dengan persepsi sosial dalam konteks komunikasi interpersonal?
Bagaimana persepsi sosial mempengaruhi interpretasi dan respon terhadap pesan yang
diterima?
Jawaban :
Persepsi sosial dalam konteks komunikasi interpersonal merujuk pada cara individu
memahami dan menafsirkan perilaku, sikap, dan motivasi orang lain dalam interaksi sosial.
Hal ini melibatkan penggunaan informasi verbal dan non-verbal untuk membentuk
pemahaman tentang orang lain.
Persepsi sosial memengaruhi interpretasi dan respon terhadap pesan yang diterima
dengan cara yang kompleks. Misalnya, jika seseorang memiliki persepsi positif terhadap
pembicara, mereka cenderung cenderung menafsirkan pesan mereka dengan lebih baik dan
memberikan respon yang lebih baik. Sebaliknya, jika seseorang memiliki persepsi negatif
terhadap pembicara, mereka mungkin cenderung menginterpretasikan pesan dengan bias
negatif dan memberikan respon yang defensif atau kurang terbuka.
Selain itu, persepsi sosial juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang memilih untuk
menanggapi pesan yang diterima, apakah dengan empati dan pengertian atau dengan sikap
defensif atau menyerang. Oleh karena itu, pemahaman tentang persepsi sosial sangat penting
dalam memahami dinamika komunikasi interpersonal dan membangun hubungan yang sehat
dengan orang lain.

7. Bagaimana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memengaruhi komunikasi


interpersonal? Identifikasi dampak positif dan negatif dari penggunaan TIK dalam hubungan
antarmanusia.
Jawaban :
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengubah cara kita berkomunikasi
secara interpersonal dengan adanya berbagai platform dan alat komunikasi digital. Dampak
positifnya termasuk memperluas jangkauan komunikasi, memfasilitasi pertukaran informasi
yang cepat, memberikan fleksibilitas waktu dan tempat dalam berkomunikasi, serta
meningkatkan keterlibatan sosial melalui media sosial dan forum online.
Namun, ada juga dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Penggunaan TIK dapat
mengurangi interaksi langsung dan kontak tatap muka, menyebabkan ketergantungan yang
berlebihan dan isolasi sosial, serta menimbulkan risiko terkait keamanan dan privasi dalam
komunikasi online. Selain itu, komunikasi interpersonal melalui TIK sering kali kekurangan
elemen ekspresi non-verbal, seperti bahasa tubuh dan intonasi suara, yang dapat memengaruhi
pemahaman dan interpretasi pesan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk
menggunakan TIK secara bijaksana, menyeimbangkan antara interaksi online dan offline,
serta tetap memprioritaskan hubungan antarmanusia yang kuat dan autentik di dunia nyata.

8. Mengapa penting bagi individu untuk mengembangkan keterampilan komunikasi


interpersonal yang efektif? Berikan beberapa strategi atau latihan yang dapat membantu
meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal.
Jawaban :
Penting bagi individu untuk mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal
yang efektif karena hal ini merupakan fondasi dari hubungan yang sehat, baik dalam konteks
pribadi maupun profesional. Keterampilan komunikasi interpersonal yang baik
memungkinkan individu untuk membangun hubungan yang kuat, memahami kebutuhan dan
perasaan orang lain, serta mengekspresikan diri dengan jelas dan tepat.
Dengan memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif, individu dapat
lebih mudah memecahkan konflik, menghindari kesalahpahaman, dan membangun rasa saling
percaya. Salah satu strategi untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal adalah
dengan mempraktikkan mendengarkan aktif, di mana individu benar-benar fokus pada
pembicara, mengulangi dan merangkum apa yang telah diucapkan, serta menunjukkan
pemahaman dengan bertanya pertanyaan yang relevan. Selain itu, praktik empati juga sangat
penting, karena memungkinkan individu untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain,
merasakan apa yang mereka rasakan, dan memberikan respons yang sesuai.
Latihan role-playing atau simulasi juga dapat membantu individu untuk mempraktikkan
berbagai skenario komunikasi interpersonal, memperkuat keterampilan mereka dalam
situasi-situasi dunia nyata. Terakhir, menerima dan memanfaatkan umpan balik dari orang lain
juga merupakan strategi yang efektif untuk terus meningkatkan keterampilan komunikasi
interpersonal. Dengan konsistensi dalam latihan dan refleksi diri, individu dapat menjadi
komunikator yang lebih efektif, yang dapat membantu mereka meraih kesuksesan dalam
hubungan pribadi, karier, dan kehidupan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai