Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia.
Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi dengan manusia
lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat adanya hubungan sosial.
Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa
latin communis yang artinya “sama”, communico, communication, atau communicare yang
berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang
paling sering sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama.
Hakikat komunikasi adalah suatu proses pernyataan antar manusia,yang dikatakan itu adalah
pikiran atau perasaan seseorang kepada orang laindengan menggunakan Bahasa sebagai alat
penyalurnya.
Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan disebut “message”. Orang yangmenyampaikan pesan
“communicator ”, sedangkan orang yang menerima pesan disebut “communicate”. Untuk
tegasnya komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.
Untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, kita dituntut untuk tidak hanya
memahami prosesnya, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi bersifat dua arah yaitu dimana
makna yang distimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator atau
pengirim pesan.
Unsur-Unsur Komunikasi Menurut Harold Laswell dalam buku Deddy Mulyana, Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar, cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan “who says what in which channel to whom with what effect.”
1. Sumber (source)
Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker, encoder, atau originator.
Merupakan pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.
Sumber bisa saja berupa individu, kelompok, organisasi perusahaan bahkan negara. Sumber
yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi pada suatu organisasi adalah:
a. Komunikasi antara bawahan dengan atasan;
b. Komunikasi antara pegawai dengan para pengguna layanan;
c. Komunikasi pegawai dengan pegawai.
2. Pesan (says what/message)
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber
(komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal/non verbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tersebut. Ada 3 (tiga) komponen pesan
yaitu makna, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan;
3. Saluran (In Which Channel)
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan
(penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media
cetak/elektronik dll).;
4. Penerima (To Whom/receiver)
Orang / kelompok / organisasi / suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut
tujuan (destination) / pendengar (listener) / khalayak (audience) / komunikan / penafsir /
penyandi balik (decoder);
5. Efek (With What Effect)
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari
sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Ada dua komponen untuk mendengarkan secara aktif di tempat kerja: perhatian dan refleksi. 1
Memperhatikan
Perhatian melibatkan mengadakan kontak mata, mengangguk, memiliki postur yang baik, dan
mencerminkan bahasa tubuh pembicara untuk menunjukkan minat yang tulus pada apa yang
mereka katakan.
Selain isyarat nonverbal ini, Anda juga harus membiarkan pembicara menyelesaikan
pemikirannya secara keseluruhan.
Ini semua adalah isyarat bahwa Anda fokus pada apa yang dikatakan pembicara.
Refleksi adalah pengulangan dan parafrase dari apa yang dikatakan pembicara untuk
menunjukkan bahwa Anda benar-benar memahami apa yang mereka katakan kepada Anda.
Apa yang Menjadi Pendengar yang Baik?
Pendengar yang baik selalu berusaha untuk sepenuhnya memahami apa yang ingin
dikomunikasikan orang lain, terutama ketika pernyataannya kurang jelas. Mendengarkan
menuntut upaya untuk memecahkan kode dan menafsirkan pesan verbal dan isyarat nonverbal ,
seperti nada suara, ekspresi wajah, dan postur fisik.
Pendengar aktif juga menunjukkan rasa ingin tahunya dengan mengajukan pertanyaan. Lakukan
ini, dan Anda akan membuat kesan yang luar biasa.
Melalui bahasa tubuh dan isyarat lainnya, pendengar yang baik secara halus berkomunikasi
dengan pembicara bahwa mereka sedang mendengarkan. Selain itu, mereka mendorong dan
menyambut pikiran, pendapat, dan perasaan orang lain.
Salah satu cara untuk mendemonstrasikan mendengarkan secara aktif adalah dengan membiarkan
pewawancara menyelesaikan setiap pertanyaan dan pernyataan sebelum menjawab. Jangan
menyela dan pastikan jawaban Anda benar-benar menjawab pertanyaan.
Tidak apa-apa untuk mengambil beberapa saat untuk membingkai respons yang
tepat. Melakukannya menunjukkan bahwa Anda telah sepenuhnya menyerap kata-kata
pembicara dan cukup mempertimbangkan untuk merumuskan jawaban terbaik.
Jika Anda tidak yakin tentang sebuah pertanyaan, lebih baik mengklarifikasi daripada bertaruh
tentang apa yang ditanyakan pewawancara.
Berbicara terlalu banyak juga bermasalah, karena percakapan yang tepat harus seimbang, dengan
setiap pihak yang terlibat mendapatkan waktu yang sama untuk berbicara. Memonopoli
percakapan mencegah Anda mendengarkan dan pihak lain tidak sepenuhnya mengungkapkan
apa yang ingin mereka katakan. Pada akhirnya, ini akan membuat Anda membuat kesan yang
buruk.
Terlihat terganggu juga merupakan kualitas pendengar yang buruk. Ini bisa melibatkan apa saja,
mulai dari menghindari kontak mata hingga memeriksa ponsel atau jam tangan Anda saat orang
lain sedang berbicara.