Anda di halaman 1dari 11

Nama: Valberra Christian

NIM: 202060039

Komunikasi Efektif dan Teknik


Presentasi
Pengertian Komunikasi

Komunikasi (serapan dari bahasa Belanda: communicatie) adalah "suatu proses ketika
seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan,
dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal.

Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli

Menurut Anwar Arifin, komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya
dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku

Skinner juga berpendapat mengenai bagaimana komunikasi sebagai suatu perilaku


lisan maupun simbolik dimana pelaku berusaha memperoleh efek yang diinginkan.

Menurut Forsdale komunikasi adalah jenis proses pembentukan, pemeliharaan serta


pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal yang telah dikirimkan berkesesuaian
dengan aturan.

Menurut Gode komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat sesuatu


kemudian ditujukkan kepada orang lain.

Fungsi Utama Komunikasi

1. Menyampaikan Informasi

Komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu untuk menyampaikan informasi


kepada seluruh anggota organisasi. Anda dapat menyampaikan informasi
penting seputar pekerjaan beserta deskripsinya kepada seluruh anggota agar
mereka dapat memperoleh informasi yang tepat dan bekerja sesuai dengan
instruksi.

2. Membuat kinerja organisasi menjadi lebih baik

Komunikasi juga dapat membuat kinerja masing-masing anggota menjadi lebih


baik. Anda bisa membina komunikasi yang membangun seperti memberikan
kata-kata motivasional untuk para anggota atau bahkan sekadar berbincang
seputar kehidupan sehari-hari dan berita yang baru saja muncul di televisi
untuk mencairkan suasana.

3. Melakukan brainstorming ide

Dalam melakukan brainstorming ide, tentu saja dibutuhkan komunikasi agar


dapat mencapai sebuah hasil yang terbaik. Dengan berkomunikasi, masing-
masing anggota dapat saling menjual gagasan ide, serta memberikan pendapat.

4. Membagi pekerjaan

Agar dapat menentukan pekerjaan bagi masing-masing anggota di dalam


organisasi, maka tentu saja membutuhkan komunikasi di dalamnya. Dalam
membagi pekerjaan, tentu saja ada penjelasan deskripsi dan instruksi yang
harus diberikan agar pembagian kerja dalam anggota organisasi menjadi lebih
jelas.

5. Menangani Konflik

Di dalam organisasi apapun, pastinya akan ada konflik yang terjadi baik
konflik antar sesama anggota, maupun anggota dengan pemimpin organisasi.
Dengan komunikasi, konflik di dalam organisasi dapat teratasi karena adanya
keterbukaan dan penyelesaian. Selain itu, dengan komunikasi dapat tercipta
sebuah solusi untuk menghindari konflik yang sedemikian rupa terjadi kembali
di waktu mendatang.

Faktor dalam Diri Manusia yang Mempengaruhi Komunikasi

1. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi.


Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki
pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki tingkat
pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk
menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada komunikan.

2. Perkembangan

Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu:


 Pertumbuhan manusia
Pertumbuhan dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Bagaimana
komunikan menyikapi informasi yang diberikan komunikator dan
bagaimana komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan.

 Keterampilan menguasai bahasa


Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor yang
sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika kita menghadapi
remaja maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan
dalam kesehariannya atau disebut dengan bahasa gaul.

3. Persepsi

Persepsi  adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan


informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini
terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. 

4. Peran dan hubungan

Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari
materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan
informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin
hubungan dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara
formal.

5. Emosi

Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu.


Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi
juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi
hambatan.

6. Kondisi fisik

Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua


indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan dalam kelangsungan
komunikasi.

7. Jenis kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat


dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi. Menurut Tannen, kaum perempuan
menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan
keintiman. Sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan
status dalam kelompoknya.

5 Sasaran Proses Komunikasi


1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa
yang kita tunjukkan kepada mereka)
2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat
3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak
menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan
maksud kita bisa mereka terima
5. Memperoleh umpan balik dari pendengar

Etiket Berkomunikasi

1. Fokus pada komunikan

Komunikan adalah yang menerima pesan kita sebagai komunikator. Dalam


praktik sehari-hari biasa disebut “lawan bicara” atau audiens.
Kita harus fokus kepada lawan bicara dalam berkomunikasi, sambil melihat
reaksinya, baik reaksi verbal maupun nonverbal (bahasa tubuh).

2. Fokus pada masalah

Selain fokus kepada komunikan atau komunikator, kita juga harus fokus
kepada masalah.
Hindari mencampuradukkan masalah lain yang tidak memiliki kaitan dengan
informasi atau topik yang sedang dibicarakan.

3. Jangan menimpali pembicaraan.

Komunikan yang baik adalah komunikan yang mau mendengarkan dengan


bijak perkataan dari komunikator, menghargai apa yang dikatakannya dan tidak
menimpali atau menyela perkataannya sebelum selesai.

4. Saling menghargai

Biasanya dalam proses ini dua individu (komunikan dan komunikator) perlu
saling memahami satu sama lain dalam model komunikasi dipaparkan dalam
konsep kesamaan.

5. Jangan berbicara sambil melakukan hal lain.


Orang tentu akan merasa tersinggung jika kita dengan sibuk makan dan dalam
saat bersamaan berbicara dengan lawan bicara kita.

6. Jangan terlalu banyak basa-basi

Dalam beberapa kasus, ada beberapa orang yang cenderung lebih menyukai
penyampaian langsung (to the point), meski sebagian juga menyukai basa-basi.

7. Tatap mata lawan bicara.

Dalam komunikasi langsung tatap muak, hal yang pertama harus dilakukan
adalah menatap lawan bicara kita –dikenal dengan “kontak mata” (eye contact).

8. Jaga intonasi dan kecepatan bicara.

Bicaralah dengan suara yang stabil, tidak terlalu pelan atau terlalu tinggi.
Keduanya bisa menyebabkan orang salah mengerti dan tidak paham apa yang
kita bicarakan.

Hambatan Pada Proses Mendengar


 Mudah Teralihkan Oleh Berbagai Faktor

Ada banyak sekali gangguan yang membuat kamu tidak bisa mendengarkan
dengan efektif, misalnya saja lebih memperhatikan ponsel pintar daripada
orang yang sedang diajak berbicara. Selain itu juga bisa teralihkan dengan
memikirkan masalah lain dan merenung atau yang semacamnya.

 Terlalu Banyak Bicara

Percakapan yang baik harus berjalan 2 arah dan tidak boleh ada pihak yang
memonopoli percakapan. Jika kamu ingin membalas pembicaraan, maka
sebaiknya tunggu sampai lawan bicara sudah selesai menyampaikan pesan
kepada kamu.

 Terlalu Emosi Saat Mendengarkan

Saat merasa diserang, maka hal ini bisa saja menyebabkan kamu merasa marah
dan mulai menunjukkan sikap defensif. Hal seperti inilah yang bisa menjadi
faktor yang membuat seseorang berhenti untuk mendengarkan orang lain.

 Lingkungan Tidak Mendukung


Saat kamu banyak masyarakat yang lebih suka melakukan pertemuan atau rapat
di kedai kopi atau di tempat ramai yang lainnya. Hal yang jarang disadari
adalah tempat ramai merupakan lokasi yang tidak mendukung kamu untuk
mendengarkan dengan efektif. Kebisingan merupakan gangguan nyata yang
bisa membuat kamu sulit untuk mendengarkan dan memahami dengan baik apa
yang diucapkan oleh orang lain. 

 Tidak Fokus Saat Mendengarkan Orang Lain

Tidak fokus mendengarkan adalah suatu kondisi saat pikiranmu mengembara


ke tempat yang lain dan tidak memperhatikan apa yang sedang diucapkan oleh
orang lain. Tidak fokus dengan lawan bicara membuat kamu tidak bisa
memahami dengan baik apa yang sedang diucapkan.

Saran Mendengar Efektif

 Hadapi pembicara dan pertahankan kontak mata.

Di sebagian besar budaya Barat, kontak mata dianggap sebagai bahan dasar
komunikasi yang efektif. Ketika kami berbicara, kami saling menatap mata. Itu
tidak berarti bahwa Anda tidak dapat melakukan percakapan dari seberang
ruangan, atau dari ruangan lain, tetapi jika percakapan berlanjut untuk waktu
yang lama, Anda (atau orang lain) akan bangun dan bergerak. 

 Tetap berpikiran terbuka.

Dengarkan tanpa menghakimi orang lain atau secara mental mengkritik hal-hal
yang dia katakan kepada Anda. 

 Dengarkan kata-katanya dan coba bayangkan apa yang dikatakan pembicara.

Biarkan pikiran Anda membuat model mental dari informasi yang


dikomunikasikan. Apakah gambar literal, atau pengaturan konsep abstrak, otak
Anda akan melakukan pekerjaan yang diperlukan jika Anda tetap fokus,
dengan indra waspada penuh. Saat mendengarkan untuk waktu yang lama,
berkonsentrasilah pada, dan ingat, kata-kata kunci dan frase.

 Jangan menyela dan jangan memaksakan “solusi” Anda.

Saat mendengarkan seseorang berbicara tentang suatu masalah, jangan


menyarankan solusi. Sebagian besar dari kita tidak menginginkan nasihat
Anda. Jika kami melakukannya, kami akan memintanya. 
 Tunggu pembicara berhenti sejenak untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi.

Ketika Anda tidak memahami sesuatu, tentu saja Anda harus meminta
pembicara untuk menjelaskannya kepada Anda. Tapi daripada menyela, tunggu
sampai pembicara berhenti. 

Berkomunikasi dengan Orang Sulit

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dinamika komunikasi dalam sebuah tim.
Beberapa faktor seperti budaya, bahasa, latar belakang bidang pendidikan, maupun
nilai-nilai yang dianut dapat menjadi faktor penentu. Topik percakapan juga menjadi
faktor penentu, terlebih ketika terdapat dua opini atau pendapat yang berlawanan.

Jika tidak dapat mengatur emosi dengan efektif, hal ini akan berdampak pada
permasalahan yang tidak kunjung diselesaikan dan menjadi ticking bomb. 

Cara Mengatasi Kesulitan Berkomunikasi:

1. Bangun Kesadaran Diri


2. Persiapkan Diri Sebelum Memulai Percakapan
3. Ubah Pola Pikir dengan Memahami Lebih Dulu
4. Bersikap Responsif, Bukan Reaktif

Tujuan Presentasi

Ketika Anda melakukan sebuah presentasi, Anda pasti memiliki tujuan. Entah Anda
ingin menyampaikan pesan, memberi pemahaman pada audiens, atau mencoba
menjual sesuatu. Selalu ada tujuan presentasi.

 Untuk Menginformasikan

Tujuan presentasi yang pertama adalah untuk memberi informasi. Sebagian


besar presentasi dalam bisnis adalah untuk memberi informasi pada orang-
orang di ruangan itu. Misalnya, seorang klien atau manajer akan meminta Anda
untuk datang dan mempresentasikan kemajuan proyek. Apa yang mereka
harapkan adalah untuk mendapatkan informasi dan penjelasan tentang status
proyek tersebut.

 Untuk Mendidik

Tujuan presentasi yang kedua yaitu untuk mendidik. Presentasi juga biasa
digunakan untuk mengajar. Tujuannya agar penonton bisa lebih memahami apa
yang mereka dengar.
 Untuk Membujuk

Tujuan presentasi yang ketiga untuk membujuk. Ada banyak presentasi yang
memiliki tujuan persuasi. Pembicara ingin meyakinkan audiens untuk
memahami atau mempercayai suatu topik. Atau yang lebih sederhana, yaitu
untuk membeli produk atau jasa.

 Untuk Menggerakkan Audiens

Tujuan presentasi yang keempat untuk menggerakkan audiens. Dekat dengan


persuasi adalah aktivasi. Pidato-pidato dari presentasi ini menyajikan informasi
yang membuat audiens ingin mengambil tindakan.

 Untuk memotivasi

Tujuan presentasi yang kelima adalah untuk memotivasi. Dalam presentasi ini,
setiap pembicara ingin memberi inspirasi. Inspirasi adalah salah satu emosi
yang paling kuat. Sangat bagus jika Anda mampu menginspirasi orang untuk
berpikir, bertindak, atau mengubah perilaku mereka.

 Untuk Menghibur

Tujuan presentasi yang terakhir yakni untuk menghibur. Jenis presentasi yang
terakhir adalah untuk menghibur. Semua orang suka dihibur. Dan salah satu
cara menghibur adalah dengan presentasi dan penyampaian yang bagus.

Tipe-tipe Hadirin

1. Tipe pesimis
Audiens dengan tipe pesimis selalu berpikir bahwa apa yang kita sampaikan
tidak berlaku buat diri mereka, tidak akan bermanfaat untuk diri mereka. Apa
yang kita katakan tidak akan berpengaruh buat mereka.

2. Tipe Ekspresif

Audiens dengan tipe ekspresif tidak suka lelucon. Meskipun Anda


menyampaikan lelucon yang paling lucu, itu tidak akan membuat mereka
tertawa.

3. Tipe panantang
Audiens dengan tipe ini,  memiliki karakter suka mengganggu, cenderung
selalu mencari celah untuk menantang argumen Anda. Bahkan mereka tidak
segan untuk menguji Anda dan menjatuhkan Anda di hadapan audiens yang
lain.

4. Tipe penanya

Audiens dengan tipe penanya,


selalu ingin menunjukkan partisipasinya dengan banyak bertanya. Namun
sering kali mereka banyak mengajukan pertanyaan.  Bahkan untuk sesuatu
yang sebenarnya mudah pun bisa mereka tanyakan.

5. Tipe siswa sekolah tinggi

Audiens dengan tipe ini selalu berbicara dengan audiens lain, mengganggu
konsentrasi dan mengganggu Anda menyampaikan presentasi.

6. Tipe mentor

Audiens dengan tipe ini sangat kritikal. Bisa jadi audiens ini adalah orang
mengundang Anda untuk presentasi. Karena mereka berharap Anda tampil
maksimal, maka mereka akan banyak dan sering mengingatkan Anda tentang
ini dan itu terkait dengan apa yang harus  Anda lakukan.

7. Tipe Electronik
Audiens dengan tipe ini selalu sibuk dengan handphone dan Gadget yang
mereka miliki. Mereka sibuk sms, bermain game dan berinteraksi dengan
jaringan media social.

8. Tipe suka mengantuk dan tidur

Audiens dengan tipe mudah sekali mengantuk, baru sebentar saja presentasi
berlangsung mereka sudah menguap, bahkan mereka tidak sungkan tidur saat
presentasi kita berlangsung.

Teknik Presentasi

Hampir semua karyawan pasti akan melakukan presentasi untuk berbagai macam
keperluan. Tujuan utama dari presentasi sendiri adalah untuk menyampaikan
informasi atau mengedukasi suatu hal kepada pihak lain. Tingkat kesuksesan
presentasi bergantung kepada Anda sebagai pembawa materi.
Oleh karena itu, diperlukan teknik presentasi yang jitu untuk mendukung presentasi
yang Anda bawakan menjadi sukses.

Teknik presentasi yang baik:

 Rileks

Tidak mudah untuk berbicara secara formal di depan banyak orang, khususnya
bagi karyawan baru atau fresh graduate. Biasanya mereka akan merasa grogi
dan canggung ketika presentasi. Nah, teknik pertama yang Anda dapat
praktekkan adalah berusaha rileks.

 Kenali Audiens

Anda bisa mempresentasikan suatu materi dengan lancar jika mengenali secara
detail siapa audiens atau orang yang berbicara di depan Anda. Maka dari itulah
ada baiknya Anda mempelajari siapa orang yang akan mengikuti pertemuan.
Kemudian, gunakan bahasa yang mudah dipahami dan sering digunakan
audiens.

 Fokus Kepada Inti Pesan

Anda bisa saja membahas banyak hal di depan banyak orang sampai-sampai
pembahasan melebar kemana-mana. Hal ini akan mengganggu tujuan utama
dari presentasi yaitu menginformasikan pesan dengan benar dan tepat.
Persiapkan catatan kecil yang berisi inti pesan yang akan Anda sampaikan.
Catatan kecil ini  dapat Anda gunakan sebagai panduan ketika presentasi.

 Singkat dan Padat

Anda boleh menyelipkan jokes atau insight tambahan di luar presentasi. Hal ini
dapat mencairkan suasana yang mendadak canggung. Akan tetapi, pastikan
Anda membawakan materi dengan singkat dan padat agar materi yang
dibawakan menjadi jelas.

 Gunakan Teori 10-20-30

Teori 10-20-30 adalah sebuah panduan untuk menyusun slide presentasi yang
menarik dan nyaman. Pastikan bahwa slide yang digunakan tidak lebih dari 10,
durasi presentasi tidak lebih dari 20 menit, dan ukuran font pada slide tidak
lebih dari 30
 Visualisasikan Secara Menarik

Audiens akan bosan ketika Anda menggunakan data dan informasi hanya
berupa teks monoton. Visualisasikan data dan informasi menggunakan gambar
dan infografis yang menarik.

 Bicara dengan Lugas

Kelugasan Anda dalam berbicara dapat menunjukkan kredibilitas Anda sebagai


pembawa materi yang baik dan berwawasan luas. 

 Latihan Sebelum Presentasi

Practice makes it perfect. Ungkapan ini tidak salah, loh! Tidak ada satupun
orang yang langsung mahir menguasai sesuatu.

 Kuasai Penunjang Presentasi

Yang terakhir dan tak kalah penting adalah menguasai alat penunjang
presentasi. Pointer dan handled remote yang biasanya langsung digunakan
selama presentasi.

Anda mungkin juga menyukai