NIM: 202060039
Komunikasi (serapan dari bahasa Belanda: communicatie) adalah "suatu proses ketika
seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan,
dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal.
Menurut Anwar Arifin, komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya
dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku
1. Menyampaikan Informasi
4. Membagi pekerjaan
5. Menangani Konflik
Di dalam organisasi apapun, pastinya akan ada konflik yang terjadi baik
konflik antar sesama anggota, maupun anggota dengan pemimpin organisasi.
Dengan komunikasi, konflik di dalam organisasi dapat teratasi karena adanya
keterbukaan dan penyelesaian. Selain itu, dengan komunikasi dapat tercipta
sebuah solusi untuk menghindari konflik yang sedemikian rupa terjadi kembali
di waktu mendatang.
1. Pengetahuan
2. Perkembangan
3. Persepsi
Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari
materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan
informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin
hubungan dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara
formal.
5. Emosi
6. Kondisi fisik
7. Jenis kelamin
Etiket Berkomunikasi
Selain fokus kepada komunikan atau komunikator, kita juga harus fokus
kepada masalah.
Hindari mencampuradukkan masalah lain yang tidak memiliki kaitan dengan
informasi atau topik yang sedang dibicarakan.
4. Saling menghargai
Biasanya dalam proses ini dua individu (komunikan dan komunikator) perlu
saling memahami satu sama lain dalam model komunikasi dipaparkan dalam
konsep kesamaan.
Dalam beberapa kasus, ada beberapa orang yang cenderung lebih menyukai
penyampaian langsung (to the point), meski sebagian juga menyukai basa-basi.
Dalam komunikasi langsung tatap muak, hal yang pertama harus dilakukan
adalah menatap lawan bicara kita –dikenal dengan “kontak mata” (eye contact).
Bicaralah dengan suara yang stabil, tidak terlalu pelan atau terlalu tinggi.
Keduanya bisa menyebabkan orang salah mengerti dan tidak paham apa yang
kita bicarakan.
Ada banyak sekali gangguan yang membuat kamu tidak bisa mendengarkan
dengan efektif, misalnya saja lebih memperhatikan ponsel pintar daripada
orang yang sedang diajak berbicara. Selain itu juga bisa teralihkan dengan
memikirkan masalah lain dan merenung atau yang semacamnya.
Percakapan yang baik harus berjalan 2 arah dan tidak boleh ada pihak yang
memonopoli percakapan. Jika kamu ingin membalas pembicaraan, maka
sebaiknya tunggu sampai lawan bicara sudah selesai menyampaikan pesan
kepada kamu.
Saat merasa diserang, maka hal ini bisa saja menyebabkan kamu merasa marah
dan mulai menunjukkan sikap defensif. Hal seperti inilah yang bisa menjadi
faktor yang membuat seseorang berhenti untuk mendengarkan orang lain.
Di sebagian besar budaya Barat, kontak mata dianggap sebagai bahan dasar
komunikasi yang efektif. Ketika kami berbicara, kami saling menatap mata. Itu
tidak berarti bahwa Anda tidak dapat melakukan percakapan dari seberang
ruangan, atau dari ruangan lain, tetapi jika percakapan berlanjut untuk waktu
yang lama, Anda (atau orang lain) akan bangun dan bergerak.
Dengarkan tanpa menghakimi orang lain atau secara mental mengkritik hal-hal
yang dia katakan kepada Anda.
Ketika Anda tidak memahami sesuatu, tentu saja Anda harus meminta
pembicara untuk menjelaskannya kepada Anda. Tapi daripada menyela, tunggu
sampai pembicara berhenti.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dinamika komunikasi dalam sebuah tim.
Beberapa faktor seperti budaya, bahasa, latar belakang bidang pendidikan, maupun
nilai-nilai yang dianut dapat menjadi faktor penentu. Topik percakapan juga menjadi
faktor penentu, terlebih ketika terdapat dua opini atau pendapat yang berlawanan.
Jika tidak dapat mengatur emosi dengan efektif, hal ini akan berdampak pada
permasalahan yang tidak kunjung diselesaikan dan menjadi ticking bomb.
Tujuan Presentasi
Ketika Anda melakukan sebuah presentasi, Anda pasti memiliki tujuan. Entah Anda
ingin menyampaikan pesan, memberi pemahaman pada audiens, atau mencoba
menjual sesuatu. Selalu ada tujuan presentasi.
Untuk Menginformasikan
Untuk Mendidik
Tujuan presentasi yang kedua yaitu untuk mendidik. Presentasi juga biasa
digunakan untuk mengajar. Tujuannya agar penonton bisa lebih memahami apa
yang mereka dengar.
Untuk Membujuk
Tujuan presentasi yang ketiga untuk membujuk. Ada banyak presentasi yang
memiliki tujuan persuasi. Pembicara ingin meyakinkan audiens untuk
memahami atau mempercayai suatu topik. Atau yang lebih sederhana, yaitu
untuk membeli produk atau jasa.
Untuk memotivasi
Tujuan presentasi yang kelima adalah untuk memotivasi. Dalam presentasi ini,
setiap pembicara ingin memberi inspirasi. Inspirasi adalah salah satu emosi
yang paling kuat. Sangat bagus jika Anda mampu menginspirasi orang untuk
berpikir, bertindak, atau mengubah perilaku mereka.
Untuk Menghibur
Tujuan presentasi yang terakhir yakni untuk menghibur. Jenis presentasi yang
terakhir adalah untuk menghibur. Semua orang suka dihibur. Dan salah satu
cara menghibur adalah dengan presentasi dan penyampaian yang bagus.
Tipe-tipe Hadirin
1. Tipe pesimis
Audiens dengan tipe pesimis selalu berpikir bahwa apa yang kita sampaikan
tidak berlaku buat diri mereka, tidak akan bermanfaat untuk diri mereka. Apa
yang kita katakan tidak akan berpengaruh buat mereka.
2. Tipe Ekspresif
3. Tipe panantang
Audiens dengan tipe ini, memiliki karakter suka mengganggu, cenderung
selalu mencari celah untuk menantang argumen Anda. Bahkan mereka tidak
segan untuk menguji Anda dan menjatuhkan Anda di hadapan audiens yang
lain.
4. Tipe penanya
Audiens dengan tipe ini selalu berbicara dengan audiens lain, mengganggu
konsentrasi dan mengganggu Anda menyampaikan presentasi.
6. Tipe mentor
Audiens dengan tipe ini sangat kritikal. Bisa jadi audiens ini adalah orang
mengundang Anda untuk presentasi. Karena mereka berharap Anda tampil
maksimal, maka mereka akan banyak dan sering mengingatkan Anda tentang
ini dan itu terkait dengan apa yang harus Anda lakukan.
7. Tipe Electronik
Audiens dengan tipe ini selalu sibuk dengan handphone dan Gadget yang
mereka miliki. Mereka sibuk sms, bermain game dan berinteraksi dengan
jaringan media social.
Audiens dengan tipe mudah sekali mengantuk, baru sebentar saja presentasi
berlangsung mereka sudah menguap, bahkan mereka tidak sungkan tidur saat
presentasi kita berlangsung.
Teknik Presentasi
Hampir semua karyawan pasti akan melakukan presentasi untuk berbagai macam
keperluan. Tujuan utama dari presentasi sendiri adalah untuk menyampaikan
informasi atau mengedukasi suatu hal kepada pihak lain. Tingkat kesuksesan
presentasi bergantung kepada Anda sebagai pembawa materi.
Oleh karena itu, diperlukan teknik presentasi yang jitu untuk mendukung presentasi
yang Anda bawakan menjadi sukses.
Rileks
Tidak mudah untuk berbicara secara formal di depan banyak orang, khususnya
bagi karyawan baru atau fresh graduate. Biasanya mereka akan merasa grogi
dan canggung ketika presentasi. Nah, teknik pertama yang Anda dapat
praktekkan adalah berusaha rileks.
Kenali Audiens
Anda bisa mempresentasikan suatu materi dengan lancar jika mengenali secara
detail siapa audiens atau orang yang berbicara di depan Anda. Maka dari itulah
ada baiknya Anda mempelajari siapa orang yang akan mengikuti pertemuan.
Kemudian, gunakan bahasa yang mudah dipahami dan sering digunakan
audiens.
Anda bisa saja membahas banyak hal di depan banyak orang sampai-sampai
pembahasan melebar kemana-mana. Hal ini akan mengganggu tujuan utama
dari presentasi yaitu menginformasikan pesan dengan benar dan tepat.
Persiapkan catatan kecil yang berisi inti pesan yang akan Anda sampaikan.
Catatan kecil ini dapat Anda gunakan sebagai panduan ketika presentasi.
Anda boleh menyelipkan jokes atau insight tambahan di luar presentasi. Hal ini
dapat mencairkan suasana yang mendadak canggung. Akan tetapi, pastikan
Anda membawakan materi dengan singkat dan padat agar materi yang
dibawakan menjadi jelas.
Teori 10-20-30 adalah sebuah panduan untuk menyusun slide presentasi yang
menarik dan nyaman. Pastikan bahwa slide yang digunakan tidak lebih dari 10,
durasi presentasi tidak lebih dari 20 menit, dan ukuran font pada slide tidak
lebih dari 30
Visualisasikan Secara Menarik
Audiens akan bosan ketika Anda menggunakan data dan informasi hanya
berupa teks monoton. Visualisasikan data dan informasi menggunakan gambar
dan infografis yang menarik.
Practice makes it perfect. Ungkapan ini tidak salah, loh! Tidak ada satupun
orang yang langsung mahir menguasai sesuatu.
Yang terakhir dan tak kalah penting adalah menguasai alat penunjang
presentasi. Pointer dan handled remote yang biasanya langsung digunakan
selama presentasi.