2. Conciseness, yang berarti komunikasi dikemas dengan menggunakan kata-kata jelas, singkat dan
padat
3. Concretness, yang berarti pesan yang dikomunikasikan itu disusun secara spesifik dan kongkret,
bukan abstrak
5. Clarity, yang berarti pesan yang dikomunikasikan disusun dalam kalimat yang mudah difahami
komunikan
6. Courtesy, yang berarti sopan-santun dan tata-krama merupakan hal yang penting dalam
berkomunikasi yang merupakan bentuk penghargaan kepada komunikan
Memahami komunikasi 101, yaitu Menatap langsung ke arah mata akan membuat lawan bicara
memberi perhatian penuh terhadap apapun yang kita katakan.
Pahami dan rangkul perbedaan, seperti Perbedaan latar belakang satu individu dengan individu
lainnya adalah mutlak. Terbukalah dengan itu, khususnya budaya dan bahasa. Jika perlu lakukan
riset agar lebih mudah bagi Anda membaur ke dalamnya.
Aktif untuk mendengarkan, Menjadi pendengar mungkin terdengar sepele namun tidak semua
orang bisa melakukannya. Dari sini potensi kesalahpahaman bisa muncul terjadi. Bila tidak yakin
akan dengan pesan yang disampaikan, tanyakan ulang pada lawan bicara. Tidak perlu takut,
bertanya ulang jauh lebih baik dari salah dalam menangkap isi pembicaraan.
Memperbaiki cara bicara, Gunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Selain itu, gunakan
bahasa yang sesuai dengan lawan bicara.
Hindari konfrontasi, dalam hal Jangan sampai kesalahan yang sebenarnya Anda sebabkan malah
terkesan disebabkan oleh orang lain. Ini akan membuka konfrontasi yang tidak mengenakkan
suasana. Sebaiknya jelaskan kronologis agar semua pihak mengerti apa yang sebenarnya terjadi
Dan yang terakhir, Tenanglah dalam menghadapi konflik. Tetap tenang dan hindari penggunaan
kalimat negatif ketika Anda terlibat dalam konflik. Ingat bahwa tidak semua pendapat harus
dibalikkan. Dan jangan lupa untuk memperhatikan 5 poin sebelumnya untuk menghindari
datangnya konflik karena kesalahpahaman.