Tempat Kerja
by
OFamni
posted on
August 15, 2016
0
Komunikasi dapat saja sulit untuk dilakukan ditempat tertentu. Menurut Typulse, 97% dari
karyawan dan eksekutif dari beberapa perusahaan ternama dunia menyatakan komunikasi
yang tidak efektif dapat berdampak pada kurangnya keselarasan tim kinerja, sedangkan
menurut ClearCompany, 86 persen karyawan percaya bahwa komunikasi yang tidak efektif
dapat mengarah pada kegagalan kerja .
Jika Anda ingin komunikasi yang lebih efektif, maka silahkan mencoba lima cara ini untuk
meningkatkan komunikasi Anda:
Jangan mengharapkan orang untuk mengingat apa yang Anda katakan kepada mereka,
bahkan jika Anda adalah bos. Kehidupan pribadi dan pekerjaan menjadi semakin mengusung
teknologi digital dan penuh dengan pengaruh online.
Maka dari itu ada kalanya untuk memanfaatkan teknologi untuk melakukan komunikasi yang
efektif.
Pada dasarnya, beberapa instansi dalam negeri sudah menggunakan aplikasi sosial media
seperti Blackberry Messenger, Line atau Whats App sebagai sarana komunikasi antar divisi.
Hal ini cukup efektif disaat diluar jam kantor atau sedang tidak berada dilokasi yang sama,
selain itu cara ini lebih efektif dibanding pesan singkat karena biaya pulsa yang dibutuhkan
lebih murah.
Banyak cara lain untuk berkomunikasi dengan lebih baik yakni dengan mengetahui tipe
kepribadian dari masing-masing rekan kerja Anda.
Jika Anda memutar mata atau jika Anda percaya bahwa tes kepribadian itu tidak akurat, ilmu
pengetahuan tidak setuju dengan Anda. Meskipun benar bahwa kepribadian kita dapat
mengubah sedikit melalui hidup melalui perilaku yang dipelajari, ciri-ciri kepribadian besar
seperti introversi dan ekstroversi ditentukan saat lahir, dan didasarkan pada bagaimana Anda
memproses dopamin .
Dengan kata lain, jangan mencoba untuk memaksa seseorang untuk berkomunikasi dengan
cara yang Anda lakukan. Mereka bisa benar-benar terprogram berbeda.
3. Efektifkan Tata Letak.
Jika Anda memiliki wewenang untuk mengatur tata letak kantor Anda, maka desain kantor
yang terbukti efektif untuk diterapkan pada sebuah kantor Adalah desain Open Space. Desain
ini disinyalir merupakan desain kantor yang paling baik dan paling populer di tahun 2016 ini.
Open space berupa desain kantor yang lebih fokus pada penggabungan beberapa atau seluruh
divisi kedalam satu ruangan besar. Tujuannya untuk membuat efektifitas komunikasi yang
terjalin antar divisi maupun ke eksekutif.
Beberapa perusahaan antara lain yang telah mengusung konsep open space ini adalah
Facebook, Twitter, Tokopedia, Kaskus, Olx, Net Mediatama dan beberapa perusahaan besar
lainnya.
Pertemuan yang dilakukan disetiap hari, lama kelamaan akan membuat Anda dan orang yang
temui akan terjalin keakraban yang lebih erat. Dengan keakraban yang terjalin akan membuat
Anda luwes untuk berkomunikasi dengan lawan bicara Anda.
http://ofamni.com/cara-meningkatkan-komunikasi-efektif-di-tempat-kerja/
1. Respect (Respek)
Respect adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Anda
menghargai Lawan Bicara sama halnya dengan menghargai diri sendiri. Semua orang ingin
dihargai dan dihormati dan menjadi kebutuhan setiap individu. Dalam bukunya How to Win
Friends and Influence People, Dale Carnegie juga menjelaskan bahwa rahasia terbesar dalam
berurusan dengan manusia adalah penghargaan yang jujur dan tulus. Prinsip menghormati ini
harus selalu Anda pegang dalam berkomunikasi. There will be no respect without trust and
there is no trust without integrity Samuel Johnson.
2. Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah
dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai kondisi psikologis lawan bicara. Ber-Empati
Anda harus menempatkan diri sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum orang lain
mendengarkan kita. Stephen R Covey menjelaskan salah satu dari tujuh kebiasaan manusia
efektif adalah mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti (Seek First to Understand).
Audible mengandung makna pesan Anda harus dapat didengarkan dan dimengerti. Untuk itu
yang harus Anda lakukan yaitu,
Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari
bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.
Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan Pesan Anda. Langsung saja pada inti
persoalankarena sebagian besar orang tidak suka mendengar yang bertele-tele.
Ketiga, gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi
badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda
dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.
Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Analogi sangat membantu dalam penyampaian
Pesan. Gunakan Ilustrasi dan Contoh Nyata.
4. Clarity (Jelas)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya
salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang
mereka terima. Hindari orang berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka
dengar. Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan
secara jelas dan perjelas intonasi suara Anda. Sadari bahwa Anda punya tujuan dalam
berkomunikasi dan sampaikan pesan Anda dengan suara intonasi suara yang baik.
Sikap Rendah Hati bukan berarti Anda Rendah Diri, Rendah Hati memberikan Kesempatan
kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan Anda menjadi Pendengar yang Baik.
Sikap ini membangun Rasa Hormat dan pada akhirnya Mengembangkan Respek kepada
Lawan Bicara Anda. Sikap Rendah Hati Anda memberikan pamor positif bahwa Anda
merupakan tempat yang tepat dalam sebuah Komunikasi Dua Arah yang saling
Menguntungkan.
http://ikhtisar.com/prinsip-dasar-dalam-komunikasi-efektif/
2. Agenda tidak ada. Karena tidak ada agenda yang jelas maka tidak ada arah yang jelas,
peserta tidak mempunyai gambaran tujuan rapat, keputusan-keputusan yang diambil serta
kewajiban-kewajiban yang harus di emban.
4. Peserta biasanya enggan bicara. Keengganan ini bisa di sebabkan karena peserta malu-
malu menyampaikan sumbang pikirnya atau karena takut apa yang di sampaikan akan
menimbulkan reaksi negative dari pimpinan rapat atau peserta lain. Mereka memilih
bungkam dan apabila di minta melaporkan akan menjawab bahwa tidak ada yang perlu
dilaporkan.
5. Setiap ide baru yang diketengahkan di hancurkan atau di terima tanpa diskusi. Hal ini
bisa terjadi pada suasana rapat yang negative sehingga orang enggan menyampaikan ide baru.
Setiap ide yang muncul tidak disetujui oleh pimpinan rapat tanpa diskusi lebih dahulu.
Sebaliknya kalau ada usulan dari pimpinan atau orang yang berpengariuh langsung di setujui
tanpa dibahas secara memadai.
6. Konflik pribadi. Hal ini bisa terjadi karena konflik pribadi di bawa dalam rapat. Orang-
orang saling menyerang untuk menari muka di hadapan pemimpin rapat.
7. Hasil rapat tidak ada tindakan. Akibat dari tidak ada tindak lanjut dari rapat, maka
pasalah yang sama bisa di bahas dalam rapat demi rapat dan menghabiskan banyak waktu.
Tidak adanya kejelasan siapa yang bertanggung jawab untuk memfolow up menjadi salah
satu factor tidak adanya tindak lanjut.
Rapat yang efektif akan memberikan banyak manfaat baik bagi pemimpin rapat maupun
peserta rapat yang lain. Bagi pemimpin, rapat bisa memberikan manfaat yaitu:
1. Meningkatkan keefektifan tim dan komunikasi dalam unit anda. Ketika hubungan hanya
dibangun dalam kerja, memungkinkan kita tidak seimbang dalam memberikan perhatian
kepada anggota unit kita. Dalam rapat, kita bisa member perhatian kepada semua staf kita
baik secara individu maupun kelompok.
2. Mendorong orang untuk mengulas kembali apa yang sedang mereka kerjakan dan
kemanjuan dalam pencapaiannya.
3. Meningkatkan kualitas kita dalam mengambil keputusan. Keputusan yang baik sering
tergantung pada bagaimana peserta rapat memberikan masukan dan mendiskusikannya
dengan bebas dan penuh semangat dari berbagai pandangan yang berbeda.
1. Mendapatkan gambaran sekilas tentang organisasi dan gambaran masa depan. Rapat
bisa membantu karyawan baru untuk menyesuaikan diri dengan cepat.
2. Mendorong kerja sama tim dan semangat tim. Dalam rapat yang efektif, setiap peserta
bisa merangsang peserta yang lain untuk ikut memberikan sumbang sarannya.
Bagaimana penyelenggaraan rapat yang efektif? Ada 10 langkah untuk mengelola rapat yang
efektif.
7. Mengelola konflik
8. Mengendalikan rapat
http://indosdm.com/mengelola-rapat-yang-efektif-effective-meeting
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk
mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Berkomunikasi
berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, melalui komunikasi kita
mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna
yang berbeda terhadap hal yang sama, itu karena setiap individu memiliki
persepsi yang berbeda.
1. Downward Communications
2. Upward Communication
3. Horizontal Communication
http://r.search.yahoo.com/_ylt=A2oKmM.Uw9tYr1EAHA_3RQx.;_ylu=X3oDMTByN
2RnanRxBHNlYwNzcgRwb3MDMQRjb2xvA3NnMwR2dGlkAw--/RV=2/RE=1490826
261/RO=10/RU=http%3a%2f%2fpinkeyxoxo.blogspot.com
%2f2012%2f12%2fkomunikasi-antar-pribadi-dengan-
atasan.html/RK=0/RS=K3vobGin.HbjFG8qLV5XHSba90U-
http://r.search.yahoo.com/_ylt=A2oKmM.Uw9tYr1EAHA_3RQx.;_ylu=X3oDMTByN
2RnanRxBHNlYwNzcgRwb3MDMQRjb2xvA3NnMwR2dGlkAw--/RV=2/RE=1490826
261/RO=10/RU=http%3a%2f%2fpinkeyxoxo.blogspot.com
%2f2012%2f12%2fkomunikasi-antar-pribadi-dengan-
atasan.html/RK=0/RS=K3vobGin.HbjFG8qLV5XHSba90U-
View/Open
Abstract (236.1Kb)
Date
2009
Author
Silviani, Melly
Metadata
Show full item record
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14090
Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan
atau para pemimpin kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke bawahan
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan pengarahan,
tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijakan umum. Tujuan komunikasi ke bawah
adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat,
mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah
kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan (Muhammad, 2004).
Menurut Katz dan Kahn dalam Purwanto (2003), komunikasi dari atas ke bawah
mempunyai lima tujuan pokok, yaitu:
2. Bentuk tulisan: surat, memo, telegram, majalah, surat kabar, deskripsi pekerjaan,
panduan pelaksaan pekerjaan, laporan tertulis, pedoman kebijaksanaan.
Arus komunikasi dari atasan kepada bawahan tidaklah selalu berjalan lancar, tetapi
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain yaitu sebagai berikut (Thoha, 2005):
2. Kepercayaan pada pesan tulisan. Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada
pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat-alat elektronik daripada
pesan yang disampaikan secara lisan dan tatap muka. Hal ini menjadikan
pimpinan lebih banyak menyampaikan pesan secara tertulis berupa buletin,
booklet, dan film sebagai pengganti kontak personal secara tatap muka antara
atasan dan bawahan.
3. Pesan yang berlebihan. Banyaknya pesan-pesan yang dikirimkan secara tertulis
maka karyawan dibebani dengan memo, buletin, surat pengumuman, majalah
dan pernyataan kebijaksanaan sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus
dibaca oleh karyawan. Reaksi karyawan terhadap pesan tersebut biasanya
cenderung tidak membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan-pesan
tertentu yang dianggap penting bagi dirinya dan yang lain dibiarkan saja tidak
dibaca.
7. Kejelasan. Komunikasi dapat dimengerti secara jelas oleh penerima. Suatu cara
yang baik untuk mengetahui hal ini ialah membuktikan secara langsung dengan
meminta kepada penerima untuk menyataan secara pokok-pokok apa yang telah
dibicarakan bersama. Cara lain ialah dengan melihat ekspresi raut muka sebagai
salah satu indikator adanya pengertian.
Dampak komunikasi efektif dalam organisasi dapat disimpulkan yakni (Pace &Faules,
2000):
4. Informasi memiliki sikap yang lebih baik dibandingkan dengan individual yang
tidak mendapatkan informasi.
Hambatan komunikasi
Hambatan fisik
Faktor fisik dari pengirim dapat menjadi hambatan dalam komunikasi. Misalnya
gangguan kesehatan (suara serak), kecepatan bicara dan intonasi suara. Faktor fisik dari
lingkungan juga dapat menjadi hambatan dalam komunikasi. Misalnya gangguan alat
komunikasi, suara mobil atau pesawat yang lewat, dengungan komputer, suara genset,
dll.
Hambatan psikologis
Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam komunikasi. Umumnya disebabkan
oleh si pengirim. Sebelum berkomunikasi, tidak mengkaji/melihat kondisi sipenerima.
Komunikasi sulit untuk berhasil jika saat berlangsungnya komunikasi tersebut, penerima
sedang sedih, bingung marah, kecewa, iri hati, dan kondisi psikologis lainnya; juga jika
penerima menaruh prasangka kepada pengirim. Prasangka merupakan salah satu
hambatan berat bagi kegiatan komunikasi, karena orang yang sudah berprasangka
belum apa-apa sudah bersikap menentang pengirim. Apalagi kalau prasangka itu sudah
berakar, seseorang tdk dapat lagi berpikir objektif, dan apa saja yang dilihat atau
didengarnya selalu akan dinilai negatif.
1. Hambatan dari sipengirim, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi si pengirim itu sendiri. Hal ini sering dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional dari si pengirim ketika mengirimkan pesan.
2. Hambatan dari sipenerima, seperti kurangnya perhatian pada saat menerima atau
mendengarkan pesan tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.
3. Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan tidak apa
adanya, tidak tepat waktu, tidak jelas, dan sebagainya.
Hambatan semantik
Seringkali pengirim salah ucap karena berbicara terlalu cepat sehingga ketika pikiran dan
perasaan belum mantap terformulasikan, kata-kata sudah terlanjur dilontarkan.
Hambatan semantis ini kadang-kadang disebabkan pula oleh aspek antropologis, yakni
kata-kata yang sama bunyinya dan tulisannya, tetapi memiliki makna yang berbeda.
Salah komunikasi adakalanya disebabkan oleh pemilihan kata yang tidak tepat dan kata-
kata yang sifatnya konotatif.
http://www.psychologymania.com/2013/03/komunikasi-atasan-bawahan.html