Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

TUTON TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)


SKOM 4500/ILMU KOMUNIKASI

Petunjuk Cara Menjawab Soal


1. Jawablah pertanyaan dengan cara menganalisis masalah yang ditanyakan dengan
menggunakan logika berpikir Anda sendiri berdasarkan konsep dan teori yang
diminta.

2. Jika jawaban Anda hanya menyalin konsep, teori, dan atau model yang terdapat
dalam buku materi pokok apa adanya, karena akan mengurangi penilaian tugas
yang Anda kerjakan.

Perang Hoax Akan Panaskan Media Sosial hingga 2019


Manuel Jeghesta

JAKARTA - Tahun 2018 adalah tahun politik. Selain gelaran pilkada serentak, parpol juga
tengah memanaskan mesin politiknya menuju Pileg dan Pilpres 2019.

Dampaknya bisa ditebak, ragam laman media sosial (medsos) pasti akan memanas.
Sebab medsos masih bakal dimanfaatkan sebagai media komunikasi politik oleh elite. Lalu
bagaimana para pengamat melihat geliat medsos di 2018?

Nukman Lutfie, selaku pendiri Lembaga Literasi Media Sosial berpendapat, hoax (berita
bohong) tidak akan berkurang di 2018. Bahkan kemungkinan persebaran atau
perang hoax akan terus berlanjut hingga 2019 karena adanya ajang Pemilihan Presiden
(Pilpres).

"Ini berita hoax akan semakin ramai. Sepanjang ada perebutan kekuasaan pasti masih
akan ramai. Kampanye hitam dari sosmed juga akan ramai baik yang memang di sengaja
atau tidak di sengaja," ungkap Nukman kepada SINDOnews, Rabu (27/12/2017).

Lebih lanjut dikatakan, penyebaran berita hoax sebenarnya harus diawasi bersama. Baik


itu oleh pemerintah ataupun masyarakat sendiri.

"Tapi Dewan Pers juga harus berperan aktif karena mereka tahu mana yang sudah
terverifikasi atau tidak. Jadi tidak ada media-media online yang bikin berita ngawur.
Terakhir penyedia platform juga harus sigap mengawasi konten-konten negatif," papar
Nukman.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Bijak Bersosmed, Enda Nasution pun melihat hal yang
sama di tahun depan. "2018 suhu politik akan memanas lagi, terutama di media sosial.
Tapi masyarakat Indonesia juga harus makin cerdas dan bijak menyikapinya. Jangan
mudah terhasut oleh berita bohong dan fitnah," saran Enda.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dalam sebuah kesempatan pun
mengimbau agar masyarakat jangan sampai menggunakan media sosial sebagai hal-hal
yang negatif dalam pemilu nanti. "Jadi kita harus libatkan stakeholder semua, tapi yang
paling penting nanti platform-nya juga harus ikutan menjaga. Jangan platform-nya malah
bilang itu bukan tanggung jawab saya," ujarnya.

Rudiantara mengibaratkan media sosial sebagai supermarket. Kalau ada barang busuk di


dalamnya mana bisa dia bilang itu bukan tanggungjawabnya.

"Orang masuk kedalam supermarket itu karena ada apa? Ya karena ada supermarket dan


barang yang ditawarkan," ucapnya.

Sumber:
https://autotekno.sindonews.com/read/1269176/133/perang-hoax-akan-panaskan-media-
sosial-hingga-2019-1514385798 diakses pada tanggal 21 Agustus 2018

SOAL TUGAS 2

NO. SOAL SKOR


1 Dalam wacana dijelaskan bahwa fenomena penggunaan kampanye hitam dan
penyebaran berita bohong untuk mempengaruhi masyarakat diprediksi akan
banyak bermunculan di media social menjelang Pileg dan Pilpres 2019. Coba
Anda analisis kasus tersebut dengan menggunakan pendekatan Teori
Komunikasi Agenda Setting. Dalam mengerjakan soal, tahapan yang Anda
lakukan adalah sebagai berikut:
a. Jelaskan terlebih dahulu pengertian teori Agenda Setting.
b. Selanjutnya, analisislah kasus kemungkinan munculnya kampanye hitam
dan penyebaran berita bohong di media sosial menjelang Pileg dan
Pilpres 2019 dengan menggunakan teori tersebut.

Skor total soal no.1 50

2. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kampanye hitam


dan penyebaran berita bohong menjelang berlangsungnya Pileg dan Pilpres
2019, tampaknya perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat agar
masyarakat cerdas dan bijak dalam menyikapi berita-berita yang muncul di
media sosial. Coba Anda buat sebuah perencanaan program penyuluhan
tentang bahaya kampanye hitam dan penyebaran berita bohong di media
NO. SOAL SKOR
social untuk masyarakat. Dalam membuat perencanaan program penyuluhan,
gunakanlah pendekatan model Framing Gamson dan Modigliani. Adapun
tahapan dalam mengerjakan tugas adalah sebagai beikut:

a. Jelaskan terlebih dahulu pengertian model framing Gamson dan


Modigliani, serta komponen-komponen framing di dalamnya.
b. Selanjutnya, buatlah perencanaan program penyuluhan tentang
bahaya kampanye hitam dan berita bohong dalam menghadapi Pileg
dan pilpres 2019 dengan menggunakan model tersebut.
Skor total soal no. 2 50

Jawab

1. Teori Agenda Setting dalam kajian komunikasi memiliki anggapan bahwa dapat di
percaya bahwa besarkecilnya perhatian khalayak pada sebuah masalah
bergantung pada besarkecilnya perhatian media terhadap masalah tersebut. dapat
juga dikatakan sebagai pengalihan perhatian atau kesadaran masyarakat pada
sebuah permasalahan yang dianggap lebih penting oleh media massa. Dalam kata
mudahnya, teori ini adalah teori pengalihan isu yang membuat publik tidak lagi
memperhatikan perhatiannya pada sebuah isu yang ada, dan media massa
men-“setting” sebuah isu yang dianggap lebih penting untuk menutupi sebuah isu
dengan menekankan dan menciptakan public awareness atau kesadaran
masyarakat.

Di era komunikasi digital seperti sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa
penyeberan berita palsu sangatlah mudah dilakukan karena adanya internet.
Terlebih lagi pada saat pemilu banyaknya kampanye hitam yang berlangsung yang
dapat mengalihkan perhatian masyarakat dari proses pemilihan umum tersebut.
Salah satu contohnya pada pemilu tahun 2019, muncul isu bahwa Wacana Ibu Kota
Negara aka dipindah menjadi perbincangan yang lebih hangat daripada pemilu itu
sendiri.

Teori Agenda Setting menyatakan bahwa media massa dapat menentukan agenda
publik dengan memilih topik-topik tertentu yang menjadi fokus perhatian
masyarakat. Dalam konteks pemilu, media sosial juga memainkan peran penting
sebagai platform untuk berbagi informasi dan mempengaruhi opini publik.

Berikut adalah analisis kasus kemungkinan munculnya kampanye hitam dan


penyebaran berita bohong menjelang Pileg dan Pilpres 2019 dengan menggunakan
teori Agenda Setting:
 Menentukan agenda isu

Media sosial dapat mempengaruhi agenda publik dengan menyoroti isu-isu


tertentu yang dianggap penting atau kontroversial. Dalam konteks pemilu, isu-
isu yang berhubungan dengan kandidat, partai politik, atau masalah sosial dan
politik sering kali menjadi fokus perhatian. Para pengguna media sosial juga
dapat memperkuat agenda isu dengan berbagi, menyebarkan, dan
membicarakannya di platform tersebut.

 Penyebaran berita bohong (hoaks)

Media sosial menyediakan medium yang mudah untuk menyebarkan informasi


yang tidak benar atau hoaks. Dalam kampanye politik, ini dapat digunakan
untuk menyebarkan berita palsu yang merugikan kandidat tertentu atau partai
politik, atau untuk memperkuat narasi tertentu. Penyebaran hoaks dapat
memengaruhi persepsi dan pendapat masyarakat terhadap kandidat atau isu
tertentu.

 Amplifikasi melalui peran pengguna

Pengguna media sosial memiliki peran penting dalam memperkuat agenda isu
dan penyebaran hoaks. Dengan menyukai, mengomentari, dan berbagi konten,
pengguna media sosial dapat membuat isu atau hoaks menjadi viral dan
menarik perhatian yang lebih luas. Dalam beberapa kasus, orang-orang yang
memiliki kepentingan politik atau ideologi tertentu dapat menggunakan akun
palsu atau bot untuk meningkatkan penyebaran hoaks tersebut.

 Dampak pada opini public

Penyebaran berita bohong dan kampanye hitam di media sosial dapat


mempengaruhi opini publik terhadap kandidat atau partai politik. Jika hoaks
atau kampanye hitam berhasil menyebar secara luas dan diterima oleh
masyarakat, hal tersebut dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap isu-
isu yang relevan dengan pemilu.

2. Pengertian model framing ini secara garis besar adalah memberikan struktur
kepada sebuah isu dengan menonjolkan, menyembunyikan, bahkan
menghilangkan fakta yang ada sampai terbentuk serita yang mempunyai makna
yang berujung setiap kemasan dari wacana itu terdapat sebuah struktur internalnya
sendiri dengan sebuah gagasan inti (a central organizing ide) atau sebuah frame
tertentu menurut Gamson dan Modigliani, 1989).
Perencanaan program penyuluhan tentang bahaya kampanye hitam dan berita
bohong dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 dengan menggunakan model
framing:

1. Tujuan Program:

 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kampanye hitam


dan berita bohong.

 Membekali masyarakat dengan keterampilan kritis dalam menilai


informasi yang mereka terima.

 Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menyebarkan informasi


yang akurat dan bertanggung jawab.

2. Identifikasi Target Audiens:

 Masyarakat umum, terutama pemilih yang aktif terlibat dalam Pileg dan
Pilpres 2019.

 Media lokal, organisasi masyarakat, dan lembaga pendidikan.

3. Analisis Framing:

Menentukan frame atau kerangka pesan yang efektif untuk menyampaikan


informasi kepada audiens. Beberapa contoh frame yang dapat digunakan
meliputi:

- Frame Bahaya: Menekankan konsekuensi negatif dari kampanye hitam


dan berita bohong terhadap demokrasi, reputasi kandidat, dan proses
pemilihan.

- Frame Fakta dan Verifikasi: Menyoroti pentingnya memverifikasi


informasi sebelum membagikannya, serta pentingnya sumber yang
dapat dipercaya dalam memperoleh informasi yang akurat.

- Frame Partisipasi Aktif: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam


memerangi kampanye hitam dan berita bohong dengan menyebarkan
informasi yang benar dan memeriksa fakta.

4. Strategi Komunikasi:

 Menggunakan berbagai saluran komunikasi yang relevan, termasuk


media sosial, ceramah, diskusi panel, kampanye online, dan materi
pendidikan.

 Melibatkan narasumber ahli, termasuk jurnalis, akademisi, dan praktisi


komunikasi, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang masalah ini.
 Mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui kampanye media sosial
dengan menggunakan hashtag khusus dan konten yang menarik.

 Mengadakan pelatihan dan lokakarya bagi pemilih, organisasi


masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk membekali mereka dengan
keterampilan kritis dalam mengenali kampanye hitam dan berita bohong.

5. Evaluasi Program:

 Mengukur tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya kampanye


hitam dan berita bohong sebelum dan setelah program dilaksanakan.

 Mengumpulkan umpan balik dari peserta program untuk mengevaluasi


keberhasilan dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
masalah ini.

 Melakukan pemantauan media sosial untuk melihat apakah pesan dan


informasi yang dibagikan oleh peserta program mencerminkan
pemahaman yang benar tentang kampanye hitam dan berita bohong.

Dengan perencanaan program penyuluhan yang matang dan efektif ini, diharapkan
masyarakat akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bahaya kampanye hitam
dan berita bohong, serta mampu melakukan evaluasi yang lebih kritis terhadap informasi
dan konten yang mereka terima. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih
waspada dan bertindak secara bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi yang
akurat. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam memerangi kampanye hitam dan
berita bohong akan membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat dan
berdasarkan fakta.

Penting untuk terus melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap efektivitas program
penyuluhan ini. Dengan memantau tingkat kesadaran masyarakat, respons peserta
program, serta dampak yang dihasilkan, kita dapat melakukan penyesuaian dan perbaikan
yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program di masa depan.

Kesadaran masyarakat tentang bahaya kampanye hitam dan berita bohong serta
kemampuan mereka dalam mengevaluasi informasi akan berdampak positif pada proses
pemilihan, memastikan bahwa pemilih dapat membuat keputusan yang lebih informasi dan
berdasarkan fakta.

Sumber Referensi:

BMP SKOM4206 Perencanaan Program Komunikasi

https://nasional.sindonews.com/berita/1400069/12/wacana-ibu-kota-pindah-diminta-jangan-
jadi-pengalihan-isu-pemilu
https://www.researchgate.net/profile/Sokhi-Huda/publication/
331476275_Analisis_Teks_Media_Edisi_Revisi_I/links/60095dc0a6fdccdcb86c30f6/
Analisis-Teks-Media-Edisi-Revisi-I.pdf

Anda mungkin juga menyukai