Anda di halaman 1dari 4

` TUGAS 2

FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI

Ramadhan Syahruddin
NIM: 042884526

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2021
1. Jelaskan asumsi teori agenda setting dan uses and gratification dalam pengendalian
arus informasi!
2. Berdasarkan soal nomor 1, kemukan perbedaan dari kedua teori tersebut!
3. Terkait kebijakan pemerintah mengenai penerapan protokol kesehatan 5M yang harus
dilakukan masyarakat, menurut Anda teori media massa apa yang tepat untuk
membentuk persepsi masyarakat? Kemukakan alasan Anda!

JAWABAN:

1. Dalam komunikasi umpan balik diartikan sebagai respon, peneguhan, dan


servomekanisme internal. Sebagai Respon, umpan balik adalah pesan yang dikirim
kembali dari penerima ke sumber, memberi tahu sumber tentang reaksi penerima,
dan memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan perilaku selanjutnya.
Dalam pengertian ini umpan balik bermacam-macam jumlah dan salurannya. Umpan
balik sebagai peneguhan, respon yang diperteguh akan mendorong orang untuk
mengulangi respon tersebut. sebaliknya, respon yang tidak diperteguh akan
dihilangkan. Umpan balik sebagai servomekanisme. Dalam setiap sistem, selalu ada
aparat yang memberikan respon pada jalannya sistem. Belajar menimbulkan
servomekanisme dalam diri individu. Sikap yang diperoleh melalui belajar,
diinternalisasikan dalam diri individu sebagai mekanisme yang menstabilkan perilaku
individu.
Pencetus teori agenda setting, McCombs dan Shaw (1972) menemukan bahwa
agenda media berdampak krusial pada publik juga pemerintah. Media menyodorkan
pada publik isu apa yang penting untuk dibincangkan. Wacana publik yang terbentuk
ini dapat mempengaruhi arah kebijakan yang diambil pemerintah. Karena itulah,
idealnya, media mestinya berorientasi untuk kepentingan publik dalam mengatur
agenda pemberitaannya. Pada praktiknya, seringkali keterlibatan publik dalam
agenda media sebatas jadi barang dagangan, sementara kepentingan penguasa tetap
jadi penentu utama.
· Khalayak dianggap aktif.
· Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
· Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya.
· Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak.
· Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum
diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

2. Teori agenda setting berawal dari tulisan Lipmann 1922 yang mengatakan bahwa
publik tidak merespon pada kejadian yang sebenarnya terjadi di alam ini, tetapi
merespon pada ”gambaran” yang ada dalam pikiran kita, yang ia sebut
pseudoenvironment. Gambaran ini dikontruksi oleh media massa. Kemudian pada
tahun 1963 Bernard Cohen mendukung ide Lipmann dengan mengatakan bahwa
media mungkin tidak berhasil membuat orang berpikir, tetapi media telah berhasil
membuat orang memimikirkan apa yang perlu dipikirkan. Artinya kalau media
menganggap sesuatu isu perlu dipikirkan, dibicarakan, atau dikhawatirkan publik pun
akan melakukan hal yang sama. Kemudian, lang dan lang (1966) kembali
memperkuat ide ini dimana mereka megatakan bahwa media memfokuskan perhatian
pada isu-isu tertentu. Fungsi penentuan agenda (agenda-setting function) media
mengacu pada kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, untuk
mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik (Severin, 2011:261). Media
secara sadar dan terus-menerus menampilkan obyek-obyek yang pada gilirannya
membuat publik ikut membicarakan dan memikirkan obyek-obyek tersebut
(Wimmer, 2003:408), pada bidang politik Mccombs dan Shaw pernah menguji ide
agenda setting pada saat pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1968. Dalam
penelitian itu mereka menemukan ada hubungan yang kuat antara penekanan isu
kampanye oleh media dan isu kampanye yang dianggap penting oleh pemilih.
Menurut Maxwell McCombs, melalui teori agenda setting khalayak tidak hanya
mempelajari isu-isu yang muncul dipemberitaan media massa, tetapi juga
mempelajari seberapa penting isu atau topik tersebut dengan melihat cara media
massa memberi penekanan terhadap isu atau topik tersebut. Hal-hal yang dipandang
penting oleh media akan dianggap penting pula oleh publik sehingga menjadi agenda
publik. Kalau media masssa menganggap suatu isu sangat penting maka isu akan
dianggap sangat penting oleh publik. Demikian juga halnya kalau media menganggap
suatu isu kurang penting, maka publik pun akan menganggap isu itu kurang penting.
Dalam bahasa McCombs dan Shaw agenda setting secara lugas dan singkat berarti
“what to think about.” Kepentingan yang dibawa media dalam agenda setting
beragam, ada kepentingan politik, ekonomi dan budaya. Hal yang ditampilkan bisa
berupa isu-isu abstrak menyangkut aktifitas tertentu yang sifatnya kongkrit, defisit
anggaran negara, maupun kegiatan bersifat personal.
3. Teori Terpaan merupakan keadaan dimana audiens diterpa informasi mengenai
Covid-19 di media sosial. Terpaan dapat diukur dengan tiga faktor yaitu frekuensi
dimana dapat diketahui dengan melihat seberapa sering responden mengakses
informasi terkait Covid-19 dimedia sosial. Selanjutnya atensi seberapa serius
responden membaca dan menyimak informasi mengenai Covid-19 di media sosial
dan durasi yang dapat diukur melalui berapa lama waktu yang dihabiskan oleh
responden dalam membaca dan memahami informasi-informasi terkait Covid-19.
Informasi Covid-19 yang dimaksud dalam penelitian ini adalah informasi yang
terkait dengan protokol kesehatan. Informasi Covid-19 di sini lebih kepada informasi
edukasi mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh masyarakat khususnya
masyarakat kota Makassar di era new normal. Informasi edukasi meliputi tata cara
mencuci tangan dengan baik dan benar, menggunakan masker dan menjaga jarak
minimal satu meter ketika diharuskan beraktifitas di luar rumah. Media sosial yang
dimaksud dalam penelitian ini mencakup tiga media sosial yaitu facebook, instagram,
dan twitter. Ketiga media sosial tersebut dipilih karena ketiganya merupakan media
yang berpeluang membuka ruang informasi yang cepat kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai