Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : FADIA ISLAMIA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043367191

Kode/Nama Mata Kuliah : : SKOM4439/Hukum Media Massa

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. kebijakan umum merupakan program-program yang
diterapkan oleh pemerintah dalam arti luas untuk
mencapai tujuan masyarakat. Ketika media massa
masuk dalam ranah sosial maka media massa perlu
diatur untuk menjamin kontribusinya terhadap kebaikan
publik. Struktur hukum dan kebijakan adalah aturan
main yang harus disepakati supaya media dan
masyarakat mendapatkan ranah jaminan hukum yang
pasti.

2. Era reformasi di masa pemerintahan presiden B.J


Habibie ini dunia media massa juga mengalami
reformasi yg cukup fundamental, antara lain u tuk
mendapatkan SIUPP di masa Orde Baru diharuskan
memenuhi 16 syarat utama. Maka di era ini cukup
memenuhi 3 syarat saja. Bahkan Habibie segera
membuka kebebasan pers. Ketentuan penghapusan
SIUPP dihapuskan. Melalui Permenpan No.
10/Per/Menpen/1998 tentang Penghapusan SIUPP.
Pers yg bebas merupakan salah satu komponen yg paling
esensial dari masyarakat yg demokratis, sebagai prasyarat
bagi perkembangan sosial dan ekonomi yg baik.
Keseimbangan antara kebebasan pers dengan tanggung
jawab sosial menjadi sesuatu hal yg penting. Hal pertama
dan utama, perlu dijaga jangan sampai muncul ada tirani
media terhadap public. Sampai pada konteks ini, public
harus tetap mendapatkan informasi yg benar, dan bukan
benar sekedar menurut media. Pers diharapkan
memberikan berita harus dengan se-objektif mungkin, hal
ini berguna agar tidak terjadi ketimpangan antara rakyat
dengan pemimpinnya mengenai informasi tentang jalannya
pemerintahan.
3. Pada era orde baru, pers selalu diawasi dan diharuskan
medukung pemerintah. Era ini dikenal banyak
terjadinya pembredelan terhadap pers. Jika pers
menampilkan berita yang tidak diinginkan oleh
pemerintah maka akan dilakukan pembredelan. Era
reformasi identik dengan kebebasan pers. Hal itu
tercermin dalam penghapusan izin SIUPP. Pemerintah
juga memberi kemudahan untuk memperoleh SIUPP.
Akibat kemudahan memperoleh SIUPP tersebut, jumlah
pemohon SIUPP membengkak lebih dari sepuluh kali
lipat dibandingkan dengan masa Orde Baru. Kebijakan
lain Pemerintah Kabinet Reformasi dalam membuka
peluang kebebasan pers adalah dengan mencabut SK
Menpen Nomor 47 tahun 1975 tentang pengakuan
pemerintah terhadap PWI sebagai satu-satunya
organisasi wartawan di Indonesia. Pencabutan SK ini,
mengakhiri era wadah tunggal organisasi
kewartawanan, sehingga tidak sampai dalam satu tahun
telah tumbuh 34 organisasi wartawan cetak dan
elektronik. Walaupun identik dengan pers yang bebas,
namun era reformasi pada kenyataannya, pers masih
terancam.

Anda mungkin juga menyukai