Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RISKI JANIA ALPITRI

NIM : 030453416

MATKUL : KOMUNIKASI INTERNASIONAL 04

PRODI : ILMU KOMUNIKASI

1.) Pengaruh Media Dalam Membentuk Opini Publik Internasional

Media mampu mengkonstruksi opini publik melalui isi sajian beritanya, dan sebaliknya
mampu mendestruksi opini yang sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat. Media
(medium) merupakan sarana penghubung arus informasi dengan fungsinya yaitu
menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), dan menghibur (to entertain).
Bagaimana media dapat mengubah pandangan publik? Media massa bekerja melalui
penyebaran informasi. Adanya suatu hal yang dapat menimbulkan perpecahan, maka media
massa secara langsung dapat mempengaruhi pandangan opini publik. Dengan kata lain apa
yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting juga oleh masyarakat. Apa yang
dilupakan media, akan luput juga dari perhatian masyarakat.

Dapat saya ambil contoh yaitu tentang Covid-19, sebagian masyarakat merasa bahwa virus
Corona membahayakan kesehatan mereka dan sebagian lagi merasa takut tertular virus ini.
Disamping itu adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi penyebaran virus Corona
dengan pelarangan mudik juga mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat. Padahal
mudik telah menjadi ritual sosial masyarakat Indonesia. Mayoritas masyarakat mengakui
pandemi virus Corona dan cara penanganannya juga dirasakan sangat menganggu
perekonomian mereka. Inilah yang menjadikan opini publik tentang virus Corona sangat
beragam, mengingat dalam 1 tahun terakhir ini virus Corona belum juga reda dan semakin
meningkat, dan juga berdampak bagi perekonomian masyrakat.

2.) Perkembangan Masyarakat 5.0 atau Society 5.0.

Society 5.0 adalah suatu konsep yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis
teknologi (technology based) yang pertama kali dikembangkan oleh Jepang. Konsep ini lahir
dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia. Di Society 5.0 sejumblah besar informasi dari
sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia maya kemudian data besar ini dianalisis oleh
kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI) dan hasil analisisnya diumpankan kembali
ke manusia dalam ruang fisik dalam berbagai bentuk. Manusia, benda, dan system semuanya
terhubung di dunia maya dan hasil optimal yang diperoleh oleh AI (melebihi kemampuan
manusia).

Di Society 5.0 Big Data berkembang secara signifikan, Big Data terbentuk dari sensor,
terhubung melalui internet of things, dianalisis menggunakan Artificial Intellegence dan
dimanfaatkan untuk mensejahterahkan masyarakat. Pemanfaatan Big Data yang mengikuti
perkembangan Society 5.0 bisa dalam berbagai bidang. Salah satunya dalam berbagai bidang.
Salah satunya dalam bidang pemanfaatan teknologi wearable. Teknologi wearable dapat
digunakan untuk membantu aktivitas sehari-hari seperti komunikasi dan navigasi. Teknologi
wearable dan menampilkan sejumblah aplikasi yang ia kembangkan untuk Google Glass dan
Smartphone, yaitu Quick Disaster, Weaver, Realive, dan Stress Rate. Quick Disaster
merupakan aplikasi bencana alam yang akan membantu pengguna saat terjadi bencana alam.
Sebagai contoh saat terjadi gempa bumi, Google Glass akan membantu memberikan solusi di
saat bencana itu terjadi dengan memberikan navigasi untuk jalur evakuasi. Akan banyak hal
yang terjadi seiring dengan perkembangan teknologi. Selain gaya hidup. Manusia yang lebih
berorientasi pada hal-hal yang berbau digital, akan juga terjadi perubahan pada pasar tenaga
kerja yang melahirkan profesi-profesi baru seperti: blooger, Big Data analyst, cyber
psychologist, game developer dsb.

Dampak dari Society 5.0 ini menjadikan kesempatan baru bagi Indonesia untuk berinovasi.
Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dinilai menguntungkan bagi
Indonesia yang berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing
global dengan ditandai peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah peta jalan dan
strategi Indonesia yang telah memasuki era digital yang tengah berjalan saat ini. Fokus yang
terjadi dari dalam Society 5.0 menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat
transformasi masyarakatnya. Kemungkinan lain yang terjadi di Indonesia yaitu dengan
kemampuan memecahkan masalah kompleks dan dapat menjadi problem solver bagi dirinya
serta orang banyak. Kemampuan untuk berpikir secara kritis, bukan hanya sekedar dalam
lingkup kecil, namun juga dalam kehidupan kemasyarakatan dan lingkungan sekitar agar
timbul kepekaan sosial, serta kemampuan untuk berkreativitas.

Anda mungkin juga menyukai