Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 Perbandingan Sistem Komunikasi

1. Sistem komunikasi libertarian cenderung dianggap sebagai sistem yang ideal


apabila dilihat dari sisi kebebasannya. Namun, kebebasan yang dimaknai
sebagai pengurangan kontrol terhadap media massa cenderung mendorong
media massa menyalahgunakan kebebasan tersebut tanpa diikuti kesadaran
bahwa media massa tidak bebas dari kesalahan dan kritik. Oleh karena itu,
paparkanlah pendapat Anda tentang pernyataan tersebut serta berikan contoh
nyata yang menunjukkan kebebasan media yang disalahgunakan!
Jawab
Sisi kebebasan dalam kehidupan media masa di negara-negara penganut paham libertarian
secara ideal memang terlihat baik. Institusi media bersifat mandiri dalam hal kepemilikan
modal, media massa dapat mengekspresikan kebebasannya menyuarakan pendapat dan
menjalankan perannya. Namun, muncul dua permasalahan besar yang kontroversial tentang
kebebasan media berdasar paham libertarian ini.
Pertama, institusi dan pekerja media akan bertahan dengan imunitas eksklusif dari kebebasan
yang dimilikinya. Mereka akan berjuang setengah mati agar kebebasan tetap menjadi hak
mereka, termasuk dalam memberitakan hal-hal yang tidak dikehendaki pihak lain. Bahaya
besar dalam kebebasan media dengan hak prerogatif media, terlanggarnya etika profesi,
tercabutnya beberapa karya media dari standar profesional jurnalisme dan perilaku media
yang kemudian dilabeli dengan anarkisme terstruktur (Smith, 2003; Griffin, 1991; Sloan dan
Mackay, 2007; serta Alterman, 2004).
Kedua, di lain sisi, kebebasan media yang demikian akan disebut dengan kebebasan yang
kebablasan atau berlebihan. Landasan bahwa kebebasan media massa dibatasi oleh kebebasan
pihak lain seakan terabaikan. Benturan kepentingan kebebasan antara media massa dan pihak
lain inilah yang menegaskan terjadinya anarkisme terstruktur. Dalam hal ini, media dapat
dengan leluasa menyerang atau bahkan memojokkan pihak lain dengan berita-berita hasil
kreasi kebebasan media massa. Keleluasaan ini diperoleh karena institusi media massa
memiliki peluang atau "ruang" dan "waktu" sebagai suatu karakter yang dikuasai media
walaupun ada juga yang memandang bahwa ruang dan waktu inilah yang membatasi
keleluasaan institusi media dalam bekerja.
Contoh:
Perilaku Media Amerika Serikat punya peran penting dalam pemilu Presiden. Media bersikap
partisan karena sebagian bersikap simpati dan sebagian lagi bersikap antipati kepada kandidat
yang sedang bersaing yaitu Donald Trump dan Hillary Clinton. Sikap dan perilaku media
Amerika ini dari perspektif pers liberal adalah bagian dari upaya memanfaatkan kebebasan
berbicara dan kebebasan pres seperti dijamin dalam amandemen pertama, Bill of Rights,
Konstitusi Amerika dan dari perspektif sistem politik perilaku media ini dipahami sebagai
bentuk partisipasi politik dalam proses politik yang sedang berlangsung. Masalahnya perilaku
media baik simpati dan antipati punya pengaruh kepada kandidat. Perilaku simpati akan
berpengaruh baik karena akan mendukung kandidat, sedangkan perilaku antipati akan
merugikan karena akan menjatuhkan kandidat yang sedang bersaing tersebut. Harian the New
York Post berperilaku simpati kepada kandidat Presiden Hillary Clinton, sebaliknya anti pati
kepada Kandidat Donald Trump, sedangkan the Huffington Post berperilaku simpati kepada
Kandidat Presiden Donald Trump.
2. Kebebasan rakyat dimulai ketika sistem komunikasi libertarian memungkinkan
mereka untuk menetapkan bentuk dan cara berkomunikasi, menjalankan
rencana aktivitas komunikasi mereka sesuai yang mereka inginkan, dan
pengendalian secara berimbang antara rakyat dan pemerintah dalam
komunikasi atau sedapat mungkin dalam bentuk peniadaan pengendalian
komunikasi oleh pemerintah. Berkenaan dengan hal itu, apakah Indonesia telah
menerapkan sistem kebebasan berpendapat dengan baik? Paparkan pendapat
anda berikut studi kasusnya dalam masyarakat!
Jawab
Indonesia adalah negara demokratis yang di dalamnya dijamin kebebasan berpendapat sesuai
dengan UUD 1945 Pasal 28E Ayat (3) yang menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat". Selain itu, Pasal 28F juga
menjamin hak setiap warga negara untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
Namun, dalam praktiknya, ada beberapa isu yang mempengaruhi kebebasan berpendapat di
Indonesia. Misalnya, terdapat batasan dan pengawasan dari pemerintah terhadap beberapa
bentuk ekspresi, terutama yang dianggap melanggar hukum, mengancam stabilitas nasional,
atau menimbulkan kebencian dan konflik. Beberapa contoh studi kasus yang menjadi
perhatian adalah sebagai berikut:
 Pembatasan kebebasan berpendapat di media sosial: Pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan peraturan yang mengatur penggunaan media sosial, terutama dalam hal
penyebaran berita palsu, provokasi, atau ujaran kebencian. Sementara tujuan
pengaturan ini adalah untuk menjaga keamanan dan stabilitas, ada perdebatan
mengenai apakah langkah-langkah ini terlalu membatasi kebebasan berpendapat
individu.

 Pembatasan terhadap kebebasan pers: Meskipun Indonesia memiliki pers yang relatif
bebas, terdapat kasus-kasus di mana wartawan dan media mengalami tekanan dan
pembatasan dalam melaporkan berita yang sensitif atau kontroversial. Hal ini dapat
memengaruhi kebebasan berpendapat masyarakat.

 Pemilihan umum dan kampanye politik: Selama pemilihan umum, terdapat aturan
yang mengatur kampanye politik dan kebebasan berekspresi dalam mendukung atau
mengkritik calon. Beberapa pihak berpendapat bahwa aturan ini bisa menjadi
pembatasan terhadap kebebasan berpendapat dan partisipasi masyarakat dalam proses
demokrasi.

Penting untuk diingat bahwa kebebasan berpendapat adalah hak asasi manusia yang penting,
tetapi juga harus dipahami dalam konteks tanggung jawab dan batasan hukum yang
diberlakukan oleh negara. Upaya terus dilakukan untuk memperbaiki perlindungan dan
penghargaan terhadap kebebasan berpendapat di Indonesia, sehingga masyarakat dapat
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam proses komunikasi publik.
3. Dinamika komunikasi, termasuk dalam hal perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi, dapat melemahkan karakter yang ada dalam sistem
komunikasi komunis. Hal-hal yang bisa dilemahkan ini terdapat pada
terbatasnya kemampuan kontrol penguasa terhadap cara masyarakat
melakukan aktivitas komunikasi dan menjalankan transaksi informasi. Hal ini
diduga juga dialami oleh Negara Tiongkok yang sampai saat ini masih
menggunakan sistem komunis dalam pemerintahannya. Jelaskanlah penyebab
Negara Tiongkok dapat terus menerapkan sistem komunis di tengah derasnya
arus demokrasi dan keterbukaan informasi di era media internet seperti
sekarang ini!
Jawab
Tiongkok menjadi contoh nyata bahwa, disadari atau tidak, arah perkembangan sebuah
teknologi di suatu negara, khususnya teknologi komunikasi, sangat ditentukan oleh aspek
politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang berkembang di negara yang bersangkutan.
Perspektif pertama ialah dari kacamata politik. Pembatasan akan akses internet, menjadi
faktor penghambat bagi perkembangan teknologi internet di Tiongkok. Selain freedom of
speech, isu politis lainnya ialah mengenai pencemaran nama baik yang semakin marak
seiring dengan teknologi media yang semakin berkembang. Oleh karena itu, tak selamanya
pembatasan teknologi melalui regulasi merupakan suatu hal yang buruk. Regulasi sangat
diperlukan untuk menunjang aspek kultural dari teknologi itu sendiri. Misalnya saja, dari segi
politis, perkembangan teknologi menciptakan adanya pergeseran makna kekuasaan politis.
Mereka yang berkuasa ialah yang dapat menguasai media. Oleh karena itu, dalam hal ini
regulasi diperlukan untuk mengindari adanya monopoli media oleh pihak-pihak yang
memiliki kepentingan tertentu.
Ditinjau dari aspek ekonomi, satu akses internet yang diblokir oleh pemerintah Tiongkok
ialah situs-situs online shopping asing seperti amazon.com dan ebay.com. Hal tersebut
dilakukan pemerintah sebagai bentuk proteksi terhadap produk dalam negeri.
Selanjutnya dari aspek sosio-kultural, meskipun Tiongkok menetapkan regulasi ketat yang
membatasi akses internet secara bebas bagi warganya, sebuah riset membuktikan bahwa
pengguna internet di Tiongkok lebih sociable dan lebih menggemari situs-situs social
networking (Weibo) daripada user di Inggris. Realitas sosial inilah yang mungkin membuat
pemerintah Tiongkok memblokir internet karena adanya kekhawatiran akan perubahan pola
sosial yang pada kondisi ekstrim dapat menyebabkan revolusi dengan dimulai dari gerakan
sosial melalui internet.

4. Sistem komunikasi komunis cenderung melakukan penguasaan terhadap


kehidupan media massanya, baik dalam hal kepemilikan, penentuan isi media,
persebaran isi informasi, pendidikan media massa dan bahkan dalam bentuk
aksi-aski teror yang bertujuan membatasi aktivitas media sehingga
terbungkamlah media massa. Masyarakat menjadi tidak kreatif dan dinamis.
Berikan pendapat anda mengenai kasus ini, apakah sistem ini cocok digunakan
di Negara Indonesia atau bahkan sebenarnya Indonesia sudah
menjalankan sistem ini?
Jawab
Sistem komunikasi komunis yang mencengkeram penguasaan terhadap media massa dan
membatasi kebebasan berpendapat telah menjadi isu yang kontroversial di banyak negara.
Pendapat pribadi saya adalah bahwa sistem ini tidak cocok untuk diterapkan di negara seperti
Indonesia yang menganut prinsip demokrasi dan menghargai kebebasan berpendapat.
Indonesia adalah negara demokratis dengan kebebasan berpendapat yang dijamin oleh
konstitusi. Prinsip demokrasi memegang pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dan menghormati hak asasi manusia, termasuk kebebasan berekspresi
dan kebebasan pers. Sistem komunis yang mencengkeram media dan membatasi kebebasan
berpendapat akan bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi tersebut.
Meskipun di masa lalu Indonesia mengalami pembatasan kebebasan berpendapat dan
pengendalian media selama periode tertentu, seperti pada masa Orde Baru, sejak reformasi
tahun 1998, Indonesia telah mengalami perubahan besar dalam hal kebebasan berpendapat
dan kebebasan pers. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya terus dilakukan untuk
memperkuat kebebasan berpendapat dan memperbaiki iklim media di Indonesia.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebebasan berpendapat juga harus diimbangi dengan
tanggung jawab. Masyarakat juga perlu menghormati etika jurnalistik, memeriksa kebenaran
informasi sebelum menyebarkannya, dan menghindari penyebaran berita palsu. Kebebasan
berpendapat harus dijalankan dengan cara yang bertanggung jawab, menghormati hak orang
lain, dan mendukung dialog dan perdebatan yang sehat dalam masyarakat.
Secara keseluruhan, sistem komunikasi komunis yang mencengkeram media massa dan
membatasi kebebasan berpendapat tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang dijunjung
tinggi oleh Indonesia. Negara ini telah mengalami perubahan besar dalam mendukung
kebebasan berpendapat dan kebebasan pers, dan langkah-langkah terus diambil untuk
memperkuat demokrasi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses komunikasi
publik.

Sumber Referensi:
BMP SKOM4434 Perbandingan Sistem Komunikasi
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45204320
http://www.dailysocial.net/2010/03/23/user-internet-di-china-lebih-sosial-dari-uk/
https://news.detik.com/berita/d-3224065/sistem-komunis-sangat-tidak-cocok-diterapkan-di-
indonesia
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/12/00000071/mengapa-komunisme-dilarang-di-
indonesia-

Anda mungkin juga menyukai