Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 1

PERBANDINGAN SISTEM KOMUNIKASI

NAMA : NIKO ARZENI

NIM : 042359786

SOAL

1. Sistem politik otokrasi biasanya dibedakan menjadi dua kategori, yaitu


rezim otoriter dan rezim totaliter. Kebebasan berekspresi dan berpendapat
serta kehidupan media yang sangat terkekang menjadi ciri yang paling jelas
dalam praktik negara otoriter. Bagaimana praktiknya di Indonesia pada era
Orde Baru? Jelaskan perbedaannya dengan Kebebasan berekspresi saat ini!
2. Demokrasi berkait dengan konsep self management. Budaya demokrasi
memungkinkan setiap orang untuk mengakses pendidikan, informas i,
budaya, dan memungkinkan manusia mengembangkan potensi individ unya
dalam berbagai konteks sehingga menjadi lebih kreatif. Partisipasi publik
menjadi kunci dalam berbagai kegiatan masyarakat. Dalam konteks ini
media akan sangat menentukan realisasi keberhasilan politik demokratis.
Mereka yang berasumsi positif mempercayai bahwa demokrasi tidak akan
terwujud apabila media tidak berkontribusi aktif mengisi public sphere.
Bagaimana public sphere bisa berperan dalam mewujudkan demokrasi dan
bagaimana kontribusi media massa dalam menciptakan public sphere?
3. Kemunculan media massa sekaligus digunakan oleh elit politik untuk
menumbuhkan ketertarikan dan sekaligus memengaruhi sikap masyarakat
sejalan dengan pandangan-pandangan politik mereka terhadap isu- isu
tertentu. Sirkulasi informasi yang bebas melalui struktur media
menciptakan potensi positif terhadap meluasnya pengetahuan yang akurat
tentang event-event politik. Media massa yang independen mampu
menawarkan pada masyarakat kesempatan untuk mengekspres ika n
pendapat mereka dan mendorong para pemimpin politik untuk melakukan
perubahan. Dengan memungkinkan seluruh kelompok elite politik untuk
mempresentasikan kemampuan mereka pada publik dalam cara-cara yang
langsung dan ekonomis, media akan dapat melakukan cek dan mengatur
performance seluruh fungsi politik. Menurut Anda, mengapa elite politik
perlu memanfaatkan media massa sebagai media komunikasi mereka?
4. Dalam masyarakat demokratis pengambilan keputusan oleh masyarakat
haruslah didasarkan pada pilihan-pilihan yang bersifat rasional. Artinya
pengambilan keputusan didasarkan pada basis-basis informasi yang
seharusnya dipahami sebelum masyarakat mengambil keputusan yang
berkait dengan kebijakan publik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran
media yang ideal. Peran media yang ideal seperti apakah yang diinginka n
dapat direalisasikan dalam masyarakat yang demokratis? Jelaskan dan
berikan contoh peran media tersebut dalam kehidupan sehari-hari!
5. Bagaimana signifikansi peran media dalam pembangunan sistem politik
yang demokratis?

JAWAB

1. Dari pertanyaan yang diberikan diatas, terkait sistem politik otokrasi yang
diterpakan pada masa Era Orde Baru yang berlangsung dari tahun 1966
hingga 1998 di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, tentunya praktik
politik dan kebebasan berekspresi pada masa itu sangatlah terbatas.

Berdasarkan pandangan saya, maka dapat saya sampaikan beberapa ciri praktik
negara otoriter di Indonesia pada masa Era Orde Baru ini ;
1. Kendali Pemerintah Terhadap Media,

Dalam hal ini pemerintah sangat memiliki power, terutama dalam kendali penuh
terhadap media massa, termasuk surat kabar, televisi, dan radio. Stasiun televisi dan
radio utama dikendalikan oleh pemerintah atau keluarga Soeharto pada masa
tersebut.

2. Censorship dan Pembatasan Informasi,

Guna melanggengkan kekuasaannya, pemerintah melakukan sensor terhadap berita


dan konten yang dianggap "berbahaya" atau merugikan rezim (terutama keluarag
Soeharto). Berita yang bersifat kritis terhadap pemerintah pada masa tersebut sering
dibatasi atau disensor.

3. Kendali terhadap Organisasi Sipil,

Pemerintah Orde Baru malakukan kendali terhadap semua lini, salah satunya juga
terhadap organisasi masyarakat sipil dan aktivis mereka yang seringkali mendapat
tekanan dari pemerintah, sehingga kebebasan berserikat dan berorganisasi pada
masa itu dibatasi. Dan bahkan, terdapat beberapa organisasi yang dianggap
subversif oleh Pemerintah Orde Baru dilarang.

4. Keterbatasan Kebebasan Berpendapat,

Bagi masyarakat yang memberikan kritik terhadap pemerintah atau Soeharto pada
masa tersebut, maka akan dilakukan tindakan represif berupa sanksi dihukum atau
diintimidasi. Dengan sikap dan tindakan yang dilakukan tersebut telah membuat
masyarakat merasa takut untuk menyuarakan pendapat kritis mereka karena
masyarakat takut akan tindakan represif yang dilakukan pemerintah orde baru.
Perbedaan dengan situasi saat ini.

1. Kebebasan Berekspresi saat Ini,

Dengan jatuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998 dan masa era reformasi silam,
negara Indonesia-pun mengalami perubahan yang signifikan dalam hal kebebasan
berekspresi. Bahkan setelah era orde baru ini media massa menjadi lebih
independen, dan semakin banyak media swasta baru bermunculan. Dengan
berakhirnya era orde baru tersebut, kebebasan berpendapat, berkumpul, dan
berserikat telah bergerak keraha lebih positif secara signifikan.

2. Kebebasan Media,

Setelah era orde baru berlalu yang saat ini lebih akrab disebut era reformasi ini telah
membuat media massa di Indonesia memiliki lebih banyak kebebasan dalam
menyampaikan dan melaporkan berita dengan opini yang beragam. Saat ini telah
banyak media daring dan independen bermunculan, sehingga media telah leluasa
menyampaikan kritik terhadap pemerintah dengan mengpublikasikannya kepada
khalayak.

3. Partisipasi Publik,

Di masa reformasi ini, masyarakat memiliki lebih banyak ruang untuk berpartisipas i
dalam kehidupan politik dan masyarakat sipil lebih aktif. Dimana organisas i-
organisasi masyarakat sipil berperan penting dalam mengawasi pemerintah dan
memperjuangkan hak-hak warga.
4. Pemilihan Umum,

Tentunya dengan telah masuk pada era reformasi ini, Indonesia telah mengadakan
pemilihan umum yang relatif bebas dan adil, dengan memberikan ruang dalam
kompetisi politik yang semakin terbuka tentunya.

Jadi, meskipun kebebasan berekspresi dan berpendapat telah berkembang pesat di


era reformasi saat ini. Akan tetapi, negara Indonesia juga masih memiliki dan
menghadapi tantangan dalam hal kebebasan media dan hak asasi manusia seperti
yang dapat kita lihat atas apa yang telah terjadi di waktu era reformasi saat ini.
Namun, tentunya dalam praktik negara otoriter yang dominan pada masa Orde Baru
kini telah berubah menjadi sistem politik yang lebih terbuka dengan lebih banyak
memberikan ruang bagi partisipasi warga dan media yang independen.

2. Jika kita lihat dari maknanya, public sphere itu berarti ranah publik, dimana
konsep ranah publik ini merupakan sebuah konsep yang diperkenalkan oleh
seorang filsuf dari negara Jerman, yakni Jürgen Habermas. Jürgen
menciptakan konsep ini sebelumnya berdasarkan dari dalam pemikira nnya
tentang demokrasi dan ruang publik. Untuk diketahui, konsep ranah publik
ini merujuk pada ruang sosial di mana warga negara berkumpul untuk
berdiskusi, berdebat, dan membahas isu-isu politik dan sosial. Dimana
public sphere berperan penting dalam mewujudkan demokrasi, dan untuk
media massa memainkan peran yang signifikan dalam menciptakan dan
memelihara ruang publik ini.

Adapun cara public sphere berperan dalam mewujudkan demokrasi dan kontribus i
media massa dalam menciptakan public sphere akan saya jabarkan dibawah ini ;
1. Bertujuan untuk meningkatkan Partisipasi Publik,

Dalam hal ini, Public sphere merupakan sebuah tempat dimana warga negara dapat
berpartisipasi aktif dalam melakukan diskusi dan perdebatan tentang masalah-
masalah penting. Dan hal telah menciptakan kesempatan bagi individu untuk
menyuarakan pendapat mereka, mendiskusikan isu-isu politik, dan berkontribus i
pada pembentukan opini publik. Dan disini untuk partisipasi publik ialah salah satu
pilar utama dari sebuah demokrasi, dan public sphere memfasilitasi hal ini.

2. Meningkatkan Akuntabilitas Pemerintah,

Di dalam public sphere, warga negara dapat secara leluasa mengkritik pemerinta h,
memantau tindakan pemerintah, dan menuntut akuntabilitasnya. Sehingga diskusi
dan pemberitaan yang kritis tersebut telah memaksa pemerintah untuk bertanggung
jawab atas tindakan dan kebijakan mereka, yang merupakan fitur penting dari
sistem demokratis ini.

3. Pembentukan Opini Publik,

Pada ranah ini, peran public sphere membantu dalam membentuk opini publik
tentang isu-isu politik dan sosial. Dimana diskusi yang terbuka dan mendalam di
media massa dan platform sosial membantu individu membentuk pandangan
mereka sendiri tentang isu-isu ini, yang pada gilirannya dapat memengar uhi
pemilihan politik dan tindakan mereka.

4. Pendidikan dan Informasi,

Pada bidang ini, public sphere memberikan akses ke pendidikan dan informas i.
Dimana media massa yang berfungsi dengan baik untuk memberikan warga negara
akses ke berita yang berimbang, analisis, dan pendapat yang beragam. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa warga negara memiliki pengetahuan yang cukup
untuk membuat keputusan yang cerdas dalam pemilihan dan masalah-masa la h
politik lainnya.

Sementara itu, bagi kontribusi media massa dalam menciptakan public sphere akan
saya jabarkan juga dibawah ini ;

1. Media massa untuk pemberitaan yang Netral dan Berimbang,

Untuk media massa yang independen dan profesional tentu harus menyediaka n
pemberitaan yang netral dan berimbang tentang isu-isu politik dan sosial. Karna hal
ini penting untuk menjaga kredibilitas media tersebut dan juga untuk memastika n
bahwa setiap warga negara memiliki akses ke informasi yang akurat.

2. Mendukung Diskusi Publik,

Dalam hal ini, media massa memainkan peranan yang penting dalam membawa isu-
isu politik dan sosial ke perhatian publik. Dimana mereka dapat melaksanakannya
dengan cara melakukan diskusi, wawancara, dan forum yang memungkinkan untuk
berbagai pandangan agar bisa didengar dan dipertimbangkan.

3. Menyediakan Platform untuk Partisipasi Publik,

Pada bidang ini, media massa memiliki peranan yang cukup banyak, dimana salah
satunya dan yang terutama pada platform online. Dalam hal ini. media massa
memberikan setiap warga negara kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi
dan debat. Dengan menyediakan wadah atau ruang bagi setiap warga, seperti
contohnya surat pembaca, komentar online, dan media sosial adalah cara di mana
individu dapat berkontribusi pada public sphere.
4. Memantau dan Mengkritik Pemerintah,

Disini media massa harus menjalankan perannya sebagai pengawas dalam


masyarakat dengan memberikan kritik atas apa tindakan yang dilakaukan oleh
pemerintah yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Dan mereka
tentunya dalam hal ini juga turut berperan dalam membantu memeriksa fakta dan
menyediakan informasi tentang tindakan pemerintah lebih lanjutnya.

Dan dari keseimpulan diatas, maka disini dapat kita liha bersama jika public sphere
dan media massa saling terkait dan saling memengaruhi. Dimana untuk media
massa yang independen, profesional, dan berkomitmen berperan dalam
menginformasikan dan menyamapaikan kepada setiap warga negara dengan benar,
sehingga dapat membantu menciptakan ruang publik yang sehat, yang pada
gilirannya berfungsi untuk mendukung demokrasi dengan memfasilitasi partisipasi
publik, pembentukan opini publik, dan akuntabilitas pemerintah.

3. Menurut saya disini para elite politik perlu memanfaatkan media massa
sebagai media komunikasi mereka, karena dengan menggunakan media
massa merupakan salah satu alat yang sangat efektif dalam mencapai tujuan
politik dan mempengaruhi opini publik di jaman modern saat ini.

Dibawah ini dapat saya sampaikan beberapa alasan mengapa elite politik
memanfaatkan media massa sebagai media komunikasi mereka ;

1. Media massa dapat menciptakan Kesadaran Publik,

Di jaman yang sudah maju dan berkemabng saat ini, media massa merupakan
saluran yang efektif untuk menciptakan kesadaran publik tentang isu-isu politik dan
masalah-masalah yang mereka anggap penting. Dengan menggunakan media
massa, para elite politik dalam hal ini dapat menginformasikan kepada masyarakat
berbagai macam informasi dari kebutuhan mereka terhadap masyarakat, seperti
diantaranya tentang program, rencana, dan agenda politik mereka.

2. Membentuk Opini Publik melalui Media Massa,

Disini para elite politik dalam memuluskan rencana dan keinginannya, maka
mereka akan memengaruhi opini publik agar sejalan dengan pandangan politik
mereka. Dengan berpartisipasi aktif dalam media massa, para elite politik dapat
memperkenalkan argumen, data, dan narasi yang mendukung posisi mereka dalam
isu-isu tertentu. Dan hal ini dapat membantu para elite politik dalam membentuk
opini publik sesuai dengan kebijakan dan pandangan politik yang diinginka n
olehnya.

3. Meningkatkan Dukungan Publik,

Salah satu tujuan elite politik ialah memperoleh dukungan publik untuk rencana
dan kebijakan mereka. Melalui media massa, mereka dapat mempromosikan ide-
ide mereka, mengomunikasikan pencapaian mereka, dan menjelaskan manfaat dari
tindakan yang mereka rencanakan. Ini dapat membantu mereka mendapatkan
dukungan dari masyarakat.

4. Transparansi dan Akuntabilitas,

Para elite politik menggunakan media massa juga untuk membantu menciptakan
transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Elite politik yang terlibat dalam
media massa dapat diawasi oleh publik, dan tindakan mereka dapat dipertanyakan
dan dievaluasi oleh media dan masyarakat.
5. Pemantauan dan Pemantauan Oposisi,

Seain itu, penggunana media massa memungkinkan elite politik untuk mengawas i
tindakan dan pernyataan oposisi. Sehingga mereka dapat merespons kritik dan
argumen dari para oposisi, serta memberikan pandangan mereka tentang masalah-
masalah yang diperdebatkan.

6. Komunikasi Cepat dan Efektif,

Hal yang paling memudahkan dan membuat para elite politik sangat memanfaatk a n
media massa karna platform ini memberikan pengalaman dalam berkomunikas i
dengan jumlah yang besar dan beragam dari masyarakat dalam waktu yang cepat.
Dan ini tentunya memungkinkan para elite politik untuk lebih mudah dalam
mencapai banyak orang dengan cepat, sehingga juga lebih mudah mengatas i
misinformasi, dan mengklarifikasi posisi mereka.

4. Dalam masyarakat demokratis, tentunya peran media sangatlah penting


untuk mendukung pengambilan keputusan yang rasional dan partisipatif
oleh masyarakat.

Dan peran media yang ideal dalam masyarakat demokratis mencakup beberapa
aspek utama, yakni ;

1. Informasi yang Akurat dan Terpercaya,

Peran media disini harus bisa menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan
obyektif kepada masyarakat. Dengan peran ini tentunya memungkinkan warga
negara untuk membuat keputusan yang didasarkan pada fakta yang benar, bukan
pada informasi palsu atau bias.
2. Mendukung Diskusi Publik,

Dalam hal ini, media harus bisa menghadirkan platform untuk diskusi publik yang
seimbang dan inklusif. Karna dengan ini memungkinkan masyarakat untuk
mendebatkan berbagai isu yang berkaitan dengan kebijakan publik dan
mendengarkan pandangan dari berbagai sudut pandang.

3. Memantau Pemerintah,

Selain itu, media juga harus dapat berfungsi sebagai pengawas pemerintah dan
lembaga-lembaga publik. Karna denga hadirnya media, maka media ini harus bisa
melaporkan tindakan pemerintah dan mengungkapkan ketidakpatuhan atau
penyalahgunaan kekuasaan, sehingga masyarakat dapat memahami apa yang terjadi
dalam pemerintahan mereka.

4. Edukasi Publik,

Pada ranah ini, media harus dapat hadir guna membantu dalam mendidik
masyarakat tentang isu-isu yang kompleks, kebijakan publik, dan masalah-masa la h
sosial yang relevan. Serta dengan media ini, mereka tentunya juga harus bisa
menjelaskan konsep-konsep yang sulit dan memberikan konteks agar warga negara
dapat memahami implikasi dari keputusan politik.

5. Representasi yang Diversifikasi,

Dan terakhir peran media dalam masyarakata demokratis yakni haruslah


mencerminkan keragaman masyarakat dalam latar belakang, pandangan, dan
pengalaman. Ini termasuk menggambarkan beragam sudut pandang, suara, dan
cerita dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
Adapun beberapa contoh peran media dalam kehidupan sehari-hari, yakni ;

1. Pemberitaan mengenai pemilihan umum.

Peran media dalam hal ini yakni memberikan informasi tentang kandidat-kandidat,
platform politik, dan masalah-masalah utama yang memungkinkan pemilih untuk
membuat keputusan yang berdasarkan pemahaman yang baik.

2. Diskusi panel di saluran berita.

Pada masyarakat demokratis, peran media saat ini sering memberikan ruang dalam
menggelar diskusi panel yang melibatkan berbagai ahli, analis, dan aktivis untuk
membahas isu-isu penting seperti perubahan iklim, ekonomi, atau kebijakan
kesehatan. Dengan menghadirkan ruang diskusi ini, media dapat memberika n
wawasan yang mendalam tentang berbagai sudut pandang terhadap mayarakat
demokratis.

3. Investigasi jurnalisme.

Media juga melaksanakan liputan investigatif. Dimana hal ini bertujuan untuk
mengungkap jika ada terdapat kasus-kasus korupsi, penyalahgunaan kekuasaan,
atau pelanggaran etika yang melibatkan pejabat publik. Dan peran media ini sangat
membantu dalam menjaga akuntabilitas pemerintah.

4. Pemberitaan tentang peristiwa global.

Mencakup lebih luas lagi, peran media dalam masyarakat demokratis memberika n
laporan tentang peristiwa-peristiwa internasional, sehingga memungkinka n
masyarakat untuk memahami dampak kebijakan luar negeri dan isu-isu global pada
kehidupan mereka.

5. Mempublikasikan opini masyarakat.

Dan dengan peran media pada kehidupan sehari-hari, media telah banyak
melakukan hal yang sangat inovatif dalam memberikan ikut serta peran bagi
masyarakt demokratis, yakni diantaranya media menyediakan ruang bagi
masyarakat dengan menghadirkan surat pembaca, kolom pendapat, dan forum
daring yang memungkinkan masyarakat untuk mengungkapkan pandangan mereka
tentang berbagai isu dan berpartisipasi dalam diskusi publik pada media tersebut.

Dari semua hal tersebut, pada kenyataannya peran media yang ideal ini tidalah
selalu dapat direalisasikan sepenuhnya. Sehingga media sering menghadap i
tekanan dari berbagai pihak, termasuk juga diantaranya tekanan pada kepentinga n
politik dan ekonomi. Dan karena hal tersebut, penting bagi masyarakat untuk
menjadi kritis terhadap media, dimana masyarakat dapat mengonsumsi berita dari
berbagai sumber, dan ikut berpartisipasi aktif dalam proses demokratis untuk
memastikan bahwa peran media yang ideal dapat diwujudkan dalam masyarakat
yang demokratis saat ini.

5. Dapat disimpulkan disini, bahwa peran media dalam pembangunan sistem


politik yang demokratis sangat signifikan. Dimana media berperan sebagai
pilar penting dalam menjaga, memperkuat, dan mempromosikan prinsip -
prinsip demokrasi.
Adapun beberapa aspek signifikansi atas peran media dalam pembangunan sistem
politik yang demokratis saat ini, diantaranya ;

1. Pemberi Informasi.

Peran media disini sebagai sumber informasi yang penting bagi masyarakat, yakni
media telah menyediakan berita, analisis, dan laporan tentang berbagai isu politik,
pemilihan, dan kebijakan publik. Dengan menyediakan informasi yang akurat dan
terpercaya, sehingga dengan peran media ini memungkinkan warga negara untuk
membuat keputusan yang berdasarkan pemahaman yang baik tentang isu- isu
politik.

2. Pengawas Pemerintah.

Disini media menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah dan lembaga -


lembaga publik. Dimana peran media disini untuk melaporkan tindakan
pemerintah, serta mengungkapkan ketidakpatuhan atau penyalahgunaan kekuasaan,
dan mengekspos korupsi yang terjadi. Dan tentunya peran media yang satu ini
sangatlah membantu dalam menjaga akuntabilitas pemerintah dan memastika n
bahwa kebijakan dan tindakan pemerintah sesuai dengan kepentingan masyarakat.

3. Mendorong Diskusi Publik.

Secara lebih luas, peran media disini yakni memberikan platform untuk diskusi
publik yang seimbang dan inklusif. Dengan peran media yang satu ini akan
memungkinkan berbagai sudut pandang dan pendapat untuk dapat diutarakan, dan
juga melibatkan masyarakat dalam dialog politik. Diskusi publik ini penting untuk
pengambilan keputusan yang demokratis dan pemecahan masalah yang efektif.

4. Edukasi Publik.
Selain banyak peran lainnya, peran media disni juga untuk membantu mendidik
masyarakat tentang isu-isu politik dan kebijakan publik. Dimana media dapat
menjelaskan konsep-konsep yang kompleks, memberikan konteks, dan membantu
warga negara memahami implikasi dari keputusan politik. Dan peran media dalam
pendidikan politik yang disediakan akan memungkinkan masyarakat untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses politik.

5. Mengamati Pemilihan Umum.

Agar dapat terjaganya proses politik yang demokratis, media memiliki peran
penting dalam melaporkan dan mengamati pemilihan umum. Peran media disini
memberikan liputan yang luas tentang kandidat, platform politik, dan proses
pemilihan, sehingga pemilih dapat membuat keputusan yang informasi.

6. Pemberi Suara untuk Kelompok yang Tidak Terwakili.

Selain peran dalam memberikan informasi bagi masayarakat demokratis, peran


media juga dapat menjadi suara bagi kelompok minoritas atau suara-suara yang
tidak terwakili dalam masyarakat. Dimana peran media disini dapat membantu
memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kelompok-kelompok ini, sehingga
demokrasi lebih inklusif.

7. Kemajuan Teknologi dan Partisipasi Publik.

Pada jaman yang sangat berkembang pesat seperti saat ini, terutama dalam hal
teknologi, telah membuat media turut berkembang dalam penyajiannya terhadap
masyarakat. Seperti diantaranya media juga telah menghadirkan platform daring
berupa media sosial yang telah memungkinkan partisipasi publik yang lebih besar
dalam proses politik. Sehingga dengan media sosial ini, akan sangat memungkinka n
bagi warga negara untuk turut serta berpartisipasi dalam diskusi, berbagi informas i,
dan mengorganisir gerakan politik yang lebih up to date.

Anda mungkin juga menyukai