Anda di halaman 1dari 17

Contoh Makalah Media Massa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi


dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-
beda terhadap setiap individu. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada pengambilan
sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya. Perubahan
sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk meninggalkan unsur-
unsur yang mesti ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan unsur baru,
serta berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada massa lampau.

Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk


kepada pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta
perilaku masyarakat. Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah
dari aspek gaya hidup dan aspek ini paling kelihatan dalam lingkungan
generasi muda. Dampak yang ditimbulkan media massa beraneka ragam,
diantaranya: terjadinya perilaku menyimpang dari norma-norma sosial dan
nilai-nilai budaya yang mana perilaku menyimpang tersebut dianggap
sebagai bagian dari trend masa kini. Dampak lainnya yaitu kecenderungan
makin meningkatnya pola hidup konsumerisme yang menuntut gaya hidup
serba instant serta membuat menurunnya minat belajar dikalangan
generasi muda.

Pers adalah salah satu sarana bagi warga negara untuk


mengeluarkan pikiran dan pendapat serta memiliki peranan penting dalam
negara demokrasi. Pers yang bebas dan bertanggung jawab memegang
peranan penting dalam masyarakat demokratis dan merupakan salah satu
unsur bagi negara dan pemerintahan yang demokratis. Menurut Miriam
Budiardjo, bahwa salah satu ciri negara demokrasi adalah memiliki pers
yang bebas dan bertanggung jawab.

Sedangkan, Inti dari demokrasi adalah adanya kesempatan bagi


aspirasi dan suara rakyat (individu) dalam mempengaruhi sebuah
keputusan.Dalam Demokrasi juga diperlukan partisipasi rakyat, yang
muncul dari kesadaran politik untuk ikut terlibat dan andil dalam sistem
pemerintahan.Pada berbagai aspek kehidupan di negara ini, sejatinya
masyarakat memiliki hak untuk ikut serta dalam menentukan langkah
kebijakan suatu Negara.

Pers merupakan pilar demokrasi keempat setelah eksekutif,


legislatif dan yudikatif. Pers sebagai kontrol atas ketiga pilar itu dan
melandasi kinerjanya dengan check and balance. untuk dapat melakukan
peranannya perlu dijunjung kebebasan pers dalam menyampaikan
informasi publik secara jujur dan berimbang. disamping itu pula untuk
menegakkan pilar keempat ini, pers juga harus bebas dari kapitalisme dan
politik. pers yang tidak sekedar mendukung kepentingan pemilik modal
dan melanggengkan kekuasaan politik tanpa mempertimbangkan
kepentingan masyarakat yang lebih besar. kemungkinan kebebasan
lembaga pers yang terkapitasi oleh kepentingan kapitalisme dan politik
tersebut, mendorong semangat lahirnya citizen journalism. istilah citizen
journalism untuk menjelaskan kegiatan pemrosesan dan penyajian berita
oleh warga masyarakat bukan jurnalis profesional.

Aktivitas jurnalisme yang dilakukan oleh warga sebagai wujud


aspirasi dan penyampaian pendapat rakyat inilah yang menjadi latar
belakang bahwa citizen journalism sebagai bagian dari pers merupakan
sarana untuk mencapai suatu demokrasi. Wajah demokrasi sendiri terlihat
pada dua sisi. Pertama, demokrasi sebagai realitas kehidupan sehari-hari,
kedua, demokrasi sebagaimana ia dicitrakan oleh media informasi. Di satu
sisi ada citra, di sisi lain ada realitas. Antara keduanya sangat mungkin
terjadi pembauran, atau malah keterputusan hubungan. Ironisnya yang
terjadi sekarang justru terputusnya hubungan antara citra dan realitas
demokrasi itu sendiri.
Istilah yang tepat digunakan adalah simulakrum demokrasi, yaitu
kondisi yang seolah-olah demokrasi padahal sebagai citra ia telah
mengalami deviasi, distorsi, dan bahkan terputus dari realitas yang
sesungguhnya. Distorsi ini biasanya terjadi melalui citraan-citraan
sistematis oleh media massa. Demokrasi bukan lagi realitas yang
sebenarnya, ia adalah kuasa dari pemilik informasi dan penguasa opini
publik.
Proses demokratisasi disebuah negara tidak hanya mengandalkan
parlemen, tapi juga ada media massa, yang mana merupakan sarana
komunikasi baik pemerintah dengan rakyat, maupun rakyat dengan rakyat.
Keberadaan media massa ini, baik dalam kategori cetak maupun elektronik
memiliki cakupan yang bermacam-macam, baik dalam hal isu maupun
daya jangkau sirkulasi ataupun siaran.

Akses informasi melalui media massa ini sejalan dengan asas


demokrasi, dimana adanya tranformasi secara menyeluruh dan terbuka
yang mutlak bagi negara yang menganut paham demokrasi, sehingga ada
persebaran informasi yang merata. Namun, pada pelaksanaannya, banyak
faktor yang menghambat proses komunikasi ini, terutama disebabkan oleh
keterbatasan media massa dalam menjangkau lokasi-lokasi pedalaman.
Keberadaan radio komunitas adalah salah satu jawaban dari pencarian
solusi akan permasalahan penyebaran akses dan sarana komunikasi yang
menjadi perkerjaan media massa umum. Pada perkembangannya radio
komunitas telah banyak membuktikan peran pentingnya di tengah
persoalan pelik akan akses informasi dan komunikasi juga dalam peran
sebagai kontrol sosial dan menjalankan empat fungsi pers lainnya.

1.2 Tujuan Masalah


Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi salah satu tugas individu bidang study pkn
(Peranan pers dalam masyarakat)
2. Untuk mengetahui peranan pers dalam masyarakat.
3. Untuk mengetahui fungsi pers dalam masyarakat.
4. Upaya untuk mengenalkan pemahaman tentang peranan pers
dalam masyarakat demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Massa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pers adalah alat cetak


untuk mencetak buku/surat kabar, alat untuk mnjepit, surat kabar/majalah
berisi berita dan orang yang bekerja di bidang persurat kabaran. Pengertian
menurut UU No 11 tahun 1966 tentang ketentuan-ketentuan pokok pers.
Menyatakan bahwa pers adalah lembaga kemasyarakatan alat revolusi
yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi massa yang
bersifat umum.

Menurut J.C.T Simorangkir. Pers memiliki 2 arti :

Arti sempit : hanya terbatas pada surat kabar, majalah dan tabloid.
Arti luas : bukan hanya dalam arti sempit, namun mencakup juga
radio, televisi, film dll.

2.2 Fungsi & Peranan Media Massa


Fungsi lebih mengacu pada kegunaan suatu hal dalam hal ini
adalah kegunaan atau manfaat dari pers itu sendiri. Peranan lebih merujuk
kepada bagian atau lakon yang dimainkan pers dalam masyarakat, dimana
pers memainkan peran tertentu dalam seluruh proses pembentukan budaya
manusia.
Pada umumnya :
Fungsi :
1. Sebagai media komunikasi
2. Memberikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk berita
3. Sebagai media pendidikan
4. Pemberitaan mengandung nilai dan norma tertentu dalam
masyarakat yang baik
5. Sebagai media hiburan
6. Lebih bersifat sebagai sarana hiburan
7. Sebagai lembaga ekonomi
8. Mendatangkan keuntungan financial
Peranan :
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
2. Menegakkan nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya
supremasi hukum, dan HAM, serta menghormati kebhinekaan
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat dan benar
4. Melakukan pengawasa, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan kepentingan umum
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran

A. Peranan media massa bagi masyarakat antara lain:


Sebagai sarana untuk mengidentifikasi diri nilai nilai lain di
dalam media
Media dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman diri
melalui orang lain
Media terkait mempromosikan pendekatan pendekatan
alternative terhadap kegiatan kemasyarakatan
B. Media massa di dalam pendidikan:
Peran media massa di dunia pendidikan yang terpenting adalah
dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
Sebagai penyedia informasi bagi pelajar
Media massa dapat membantu pelajar dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya
Dengan adanya media massa dapat mendorong pelajar untuk lebih
aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi
Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan

C. Media massa dalam bidang ekonomi:

Media massa menyampaikan berbagai informasi seputar


perkembangan ekonomi saat ini
Secara ekonomis, media massa adalah akses untuk mempermudah
transaksi suatu barang atau proses jual beli antara penyedia barang
dan pembeli dalam hal ini konsumen
Mempercepat informasi mengenai perkembangan bursa efek
maupun masalah perkembangan saham di pasar.

D. Peran media massa terhadap psikologi, agama, dan moral

Dampak positif terhadap perkembangan psikologi, agama, dan moral.


Media sebagai sarana penghubung dalam menyampaikan berbagai
informasi dan pembahasan mengenai moral dan etika serta hal
hal yang bersifat reliji kepada orang lain atau masyarakat luas
Media massa khususnya televisi dapat dijadikan alat untuk
menampilkan nilai-nilai etika moralitas agama
Media massa berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang,
hal ini berarti media dapat merubah kondisi psikologis seseorang
untuk selalu konsisten melakukan hal hal yang bernilai positif.

Dampak negatif terhadap perkembangan psikologi, agama, dan moral


Bagi remaja maupun anak anak, pada dasarnya masih
mempunyai jiwa yang labil, tidak mempunyai pendirian yang
teguh dan biasanya susah dalam hal pengendalian diri sehingga
pengaruh pengaruh negatif seperti perilaku perilaku
menyimpang akibat dari pergeseran nilai mudah mempengaruhi
jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa krisis ahlak.

E. Media massa di dalam persaudaraan & persahabatan:

Media massa diartikan sebagai medium atau saluran yang


digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam hal
mempererat tali persaudaraan
Mempermudah akses untuk berinteraksi dengan orang lain
Sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada teman lain, dll.

F. Bagi orang tua:

Peranan orang tua tidak terlepas dalam mengontrol sikap anak


anaknya sehingga tidak terjerumus untuk melakukan hal hal yang
negatif. Orang tua sangat berperan dalam mendukung dan mewaspadai
segala hal yang bisa menjerumuskan masa depan anaknya.

2.3 Sejarah Pers di Indonesia

A. Jaman Belanda

Pers mulai dikenal pada masa gubjen Belanda Jan Pieter zoon
Coen masa VOC (abad 17). Tujuan pendirian pers masa itu :

1. Untuk menegakkan penjajahan


2. Menentang pergerakan rakyat
3. Melancarkan perdagangan
4. Pada masa Jepang
Sesuai dengan sifat penjajahan maka pers oleh Jepang dijadikan
sebagai alat propaganda dengan maksud memperoleh dukungan rakyat
Indonesia dalam perangnya melawan tentara sekutu.

B. Pada masa pendudukan tentara Sekutu.

Sekutu masuk ke Indonesia pada tahun 1945. Pada saat itu bangsa
Indonesia telah dapat mengoperasikan peralatan pers sendiri. Adapun
tujuan dari pers waktu itu dilihat dari sisi kita adalah mengobarkan
semangat perlawanan untuk melawan penjajah.

C. Pers di awal Kemerdekaan

Ini adalah pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Pers dibentuk


dan dikembangkan dengan tujuan utama untuk menyebarluaskan berita
proklamasi ke seluruh wilayah RI.

D. Pers di masa Liberal

Struktur pers terbagi dalam 3 katagori, yaitu :

1. Pers Nasional
2. Surat kabar Belanda
3. Surat kabar berbahasa Cina

Secara financial pers nasional jauh lebih lemah dibanding Koran


Belanda maupun Cina. Pembredelan pers (pelarangan terbit karena
kegiatan melawan pemerintah) banyak dipakai sebagai upaya menghambat
perkembngan pers oleh pemerintah di era Soekarno. Tahun 1957-1958
banyak terjadi pengambilalihan perusahaan Belanda oleh Indonesia, yang
juga menandai menghilangnya Koran Belanda.

E. Pers masa Orde Lama

Pers tunduk sepenuhnya pada peraturan pemerintah, pers


dimanfaatkan sebagai alat revolusi dan penggerak massa. Hal yang
menonjol adalah :
1. Peraturan No3. Thn 1960 tentang larangan terbit surat kbr
berbahasa Cina
2. Peraturan no 19 thn 1961 tentang keharusan adanya Surat Izin
terbit bagi surat kabar
3. Peraturan No.2 tahun 1961 tentang pembinaan pers oleh
pemerintah, yang tidak loyal akan dibreidel
4. UU no 4/ 1963 tentang wewenang Jaksa Agung mengenai pers
5. Pers masa Orde Baru

Awalnya bagus, mengikis dan memberitakan kebobrokan rezim


orde lama namun tidak bertahan lama karena segera dikendalikan oleh
penguasa dengan dikeluarkannya UU No.11 tahun 1966 tentang pokok-
pokok pers. Dibentuk dewan pers yang merupakan perpanjangan tangan
Orde Baru untuk mengontrol perkembangan pers. Pers ideal adalah pers
Pancasila yang penerapannya dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab
demi tercapainya stabilitas nasional serta terwujudnya keamanan dan
ketertiban umum. UU No.21 thn 1982 yg dikeluarkan mempertegas
pemberlakuakn KUHP terhadap pers. Di era ini ada 3 faktor penghambat
kebebasan pers yaitu :

1. Adanya perizinan terhadap pers (SIUP)


2. Adanya wadah tunggal organisasi pers dan wartawan yaitu
PWI
3. Praktek intimidasi dan sensor pers.

Pencabutan SIUPP atau yang disebut dengan pembreidelen pers


manjdi momok yang sangat menakutkan dunia pers.

G. Perkembangan pers di era Reformasi

SIUPP dicabut oleh Habibie karena dianggap memnghambat


kebebasan pers di era demokrasi ini, dan diganti dengan UU No.40 thn
1999. Pers menjadi lebih bebas dan longgar, banyak pers yang mengumbar
sensasional dan lebih vulgar sehingga terkesan pers menjadi tidak
terkontrol. Era reformasi telah membuka kesempatan bagi pers Indonesia
untuk mengeksplorasi kebebasan. Akibat ketiadaan otoritas yang memiliki
kewenangan untuk menegur atau menindak pers, public kemudian
menjalankan aksi menghukum pers sesuai tolak ukur mereka sendiri.
2.4 Konsep Massa

Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu:


1. Terdiri dari sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat
besar, yang menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak
saling mengenal atau pernah bertemu atau berhubungan secara
personal.
2. Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak dapat
dibedakan satu dengan lainnya. Misalnya penonton RCTI dengan
Anteve. Karenanya konsep massa dari segmentasi sulit diprediksi
dengan angka-angka pasti (akurat).
3. Karena jumlah yang besar maka massa juga sukar diorganisir.
Jumlah massa yang besar itu cenderung bergerak sendiri-sendiri
berdasarkan sel-sel massa yang dapat dikendalikan oleh orang-
orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan semakin besar
apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat
yang terjadi di lapangan. Interaksi yang terjadi biasanya bersifat
emosional.
4. Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap
bentuk kehidupan sosial merefleksikan suatu kondisi masyarakat
secara keseluruhan.
2.5 Proses Komunikasi Massa
Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang
yang bersifat kompleks dan rumit. Menurut McQuail (1999) proses
komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:
1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar.
Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi
kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran atau
pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan besar.
2. Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu
arah yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada
khalayak. Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara
komunikator dengan komunikan. Ini menyebabkan komunikasi
antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau
terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen.
4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non
pribadi dan anonim.
5. Proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada
hubungan kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. Misalnya program
akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa. Dengan
demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di
mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah
khalayak massa.
2.6 Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial yang
berfungsi di masyarakat. Robert K.Merton mengemukakan bahwa
fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata
(manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua
fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi
tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial
dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional.
a) Fungsi pengawasan
Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan
untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi
pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan
persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas
preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti, pemberitaan bahaya narkoba bagi kehidupan manusia yang
dilakukan melalui media massa dan ditujukan kepada masyarakat, maka
fungsinya untuk kegiatan preventif agar masyarakat tidak terjerumus
dalam pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi persuasif sebagai upaya
memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa
yang dilakukannya. Medai massa dapat memberi reward kepada
masyarakat yang bermanfaat dan fungsional bagi anggota masyarakat
lainnya, namun sebagainya akan memberikan punishment apabila
aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial
lainnya di masyarakat.
b) Fungsi social learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah
melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.
Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada
masyarakat di mana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi
massa itu dimaksukan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan
efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas. Fungsi
komunikasi massa ini merupakan sebuah andil yang dilakukan untuk
menutupi kelemahan fungsi-fungsi paedogogi yang dilaksanakan melalui
komunikasi tatap muka, di mana karena sifatnya, maka fungsi paedogogi
hanya dapat berlangsung secara eksklusif antara individu tertentu saja.
c) Fungsi penyampaian informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, emiliki
fungsi utama, yaitu menjadi proses penyampaian informai kepada
masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari
institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu
cepat sehingga fungsi informasi tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
d) Fungsi transformasi budaya
Fungsi informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun
fungsi-fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya.
Komunikasi massa sebagaimana difat-sifat budaya massa, maka yang
terpentin adalah komunikasi massa menjadi proses transormai budaya
yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa,
terutama yang dilakukan oleh media massa.
Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan
fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi
transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari
bidaya global. Sebagaimana diketahui bahwa perubahan-perubahan
budaya yang disebabkan karena perkembangan telematika menjadi
perhatian utama semua masyarakat di dunia, karena selain dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-
fungsi lainnya, seperti politik, perdagangan, agama, hukum, militer, dan
sebagainya. Jadi, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi massa
memainkan peran penting dalam proses ini di mana hampir semua
perkembangan telematika mengikut-sertakan proses-proses komunikasi
massa terutama dalam proses transformasi budaya.
e) Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan
fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium
hiburan, terutama karena komuniasi massa menggunakan media massa, adi
fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian
dari fungsi komunikasi massa.
Transformasi budaya yang dilaksanakan oleh komunikasi massa mengikut-
sertakan fungsi hiburan ini sebagai bagian penting dalam fungsi
komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu
sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya. Dengan
demikian, maka fungsi hiburan dari komunikasi massa saling mendukung
fungsi-fungsi lainnya dalam proses komunikasi massa.
2.7 Pengaruh Media Massa

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi


seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-
mana. Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke
suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta
budaya perilaku masyarakat. Tanpa disadari media massa telah ikut
mengatur jadwal hidup kita serta menciptakan sejumlah kebutuhan.
Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderung
memicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola
hidup masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat
memberi pengaruh yang berwujud positif dan negatif.

Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk


pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya
dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-
hari. Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup
layak bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan
masyarakat menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia
telah memenuhi standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi
dari apa yang di lihat, didengar dan dibaca dari media.

Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa jadi


mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa
senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan
kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang lain. Pergeseran pola
tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di
lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud
perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup.

Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara


berlebihan terhadap diri seorang firgur yang sedang diidolakan
berdasarkan informasi yang diperoleh dari media. Biasanya seseorang
akan meniru segala sesuatu yang berhubungan dengan idolanya tersebut
baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan rambutnya ataupun
cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya (Trimarsanto, 1993:8).

Hal tersebut diatas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi


muda.
Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupan kita
akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa,
khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit
demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin
melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang
berlaku. Hal ini dapat terjadi bila taayangan atau informasi yang mestinya
di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh anak-anak (Amini,
1993).

Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam


diantaranya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma
sosial atau nilai-nilai budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat
menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi
menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan
media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah
mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.
Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola
hidup konsumerisme.

Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya


media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat
masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup
yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh
kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari.
Rubrik dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak
unsur-unsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat
menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda. Dari hal tersebut
terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah lama tertanam
dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai
diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan informasi-
informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari luar negeri yang
terkadang kurang pas dengan budaya kita sebagai bangsa timur.

2.8 Pers Yang Bebas Dan Bertanggung Jawab


Kebebasan pers memiliki hubungan yang erat dengan fungsi pers
dalam masyarakat demokratis. Pers adalah salah satu kekuatan demokrasi
terutama kekuatan untuk mengontrol dan mengendalikan jalannya
pemerintahan. Dalam masyarakat demokratis pers berfungsi menyediakan
informasi dan alternative serta evaluasi yang dibutuhkan oleh masyarakat
dalam partisipasinya dalam proses penyelenggaraan Negara. Kedaulatan
rakyat tidak bias berjalan atau berfungsi dengan baik jika pers tidak
memberikan informasi dan alternative pemecahan masalah yang
dibutuhkan.
Meskipun demikian, pers tidak bias mempergunakan kebebasannya
untuk bertindak seenaknya saja. Bagaimanapun juga, kebebassan manussia
tidak bersifat mutlak. Kebebasan bersifat terbatas karena berhadapan
dengan kebebasan yang dimiliki orang lain. Juga dalam kebebasan
perspers tidak bias seenaknya memberitakan informasi tertentu, wajib
menghormati hak pribadi orang lain.
Ada 3 kewajiban pers yang harus diperhatikan :
1. Menjunjung tinggi kebenaran
2. Wajib menghormati privacy orang atau subyek tertentu
3. Wajib menjunjung tinggi prinsip bahwa apa yang diwartakan
atau diberitakan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut UU No. 40 thn 1999 tanggungjawab pers meliputi :
1. Pers memainkan peran penting dalam masyarakat modern
sebagai media informasi
2. Pers wajib memberitakan peristiwa dan opini dengan
menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan
masyarakat
3. Pers wajib menghormati asas praduga tak bersalah
4. Pers dilarang memuat iklan yang merendahkan martabat suatu
agama dan/ atau melanggar kerukunan hidup antar umat
beragama
5. Pers dilarang memuat iklan minuman keras, narkotika,
psikotropika dan zat aditif lainnya
2.9 Penyalahgunaan Kebebasan Pers Dan Dampak-Dampaknya
Menurut UU No.40 thn 1999 pers Indonesia memiliki
kebebasan yang luas sesuai tuntutan pada era reformasi. Beberapa
dampak yang mungkin sebagai ekses dari kebebasan pers misalnya
:
1. Berita bohong
2. Berita yang melanggar norma susila dan norma agama
3. Berita kriminalits dan kekerasan fisik
4. Berita, tulisan, atau gambar yang membahayakan
keselamatan dan keamanan Negara dan persatuan
bangsa
Untuk memecahkan masalah ini maka Komisi penyiaran Indonesia
(KPI) menetapkan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam
memberitakan peristiwa kejahatan (kriminalits) terutamna bag media
elektronik yaitu :
1. Menyiarkan atau menayangkan gambar pelaku kejahatan
melanggar etika dan hokum
2. Penayangan gambar-gambar mengerikan merugikan konsumen
3. Penayangan gambar korban kejahatan harus dengan izin
korban

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media massa pada umunya merupakan sektor pranata


modern, yang sampai batas tertentu adalah asing untuk negara dan
kebudayaan negara ketiga. Untuk memasukkannya diperlukan baik
oleh alih teknologi maupun kemampuan adaptasinya terhadap
kebutuhan dunia ketiga ( Tharpe, 1992). Secara umum media
massa merupakan sarana penyampaian informasi dari sumber
informasi (komunikator) kepada penerima informasi (komunikan).
Masuknya informasi oleh media massa membawa dampak
perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian
Informasi memiliki kekuatan baik yang membangun dan merusak (
Wahyudi, 1992).

Artinya media massa dalam hal ini berwajah ganda.


Informasi yang sampai kemasyarakat dapat ditanggapi berbeda-
beda oleh setiap individu tergantung pada kepentingannya masing-
masing serta tergatung dari kemampuan masyarakat dalam
memanfaatkan informasi yang datang secara proporsional. Dampak
yang paling kontras dirasakan dikalangan masyarakat ialah
perubahan gaya hidup dan pola tingkah laku yang menuntut
masyarakat bersikap serba instant sehingga menyebabkan terjadi
pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat.

Dari pejelasan-penjelasan diatas, secara tersirat kehadiran


media massa telah memunculkan suatu budaya baru yang
menginginkan masyarakat dapat menyesuaikan diri terhadap
budaya tersebut. Budaya ini dikenal dengan sebagai budaya
populer atau budaya pop (Sugihin, 1991). Penyesuaian sikap
masyarakat terhadap budaya populer ini menyebabkan terjadinya
perubahan sosial dalam seluruh dimensi kehidupan masyarakat dan
menuntut masyarakat untuk beralih dari masyarkat tradisional
menuju ke masyarakat dengan pola hidup modern.

3.2 Saran

Para pekerja pers dalam bekerja wajib memenuhi aspek-


aspek profesionalitas. Standar profesionalitas dalam jurnalistik.
1. Tidak memutar balikan fakta, tidak memfitnah.
2. Berimbang, adil dan jujur.
3. Mengetahui perbedaan kehidupan pribadi dan
kepentingan umum.
4. Mengetahui kredibilitas narasumber.
5. Sopan dan terhormat dalam mencari berita.
6. Tidak melakukan tindak yang bersifat plagiat.
7. Meneliti semua bahan berita terlebih dahulu.
8. Memiliki tanggung jawab moral yang besar (mencabut
berita yang salah)

DAFTAR PUSTAKA

Agustriono, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap


Kehidupan Sosial
Mappiare, Syahrir, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi
Terhadap
Murniatmo, gatut, et.al. 1997. Dampak Globalisasi Informasi Terhadap Kehidupan
Sosial Budaya
Pratikto, Riyono. 1997. Komunikasi Pembangunan Edisi I. Bandung.
Purwasito, Andrik. 1993. Pengaruh TV dan Cara Menyikapinya. Kedaulatan
Rakyat: Sabtu, 6 november
http://kewarganegaraan3.wordpress.com/2010/01/29/peranan-pers-dalam-
masyarakat demokratis/
http://www.tugaskuliah.info/2011/04/peranan-pers-dalam-masyarakat-
demokrasi.html

http://manisasemceritaku.blogspot.co.id/2015/03/contoh-makalah-media-
massa.html

jumat 02 desember 00.51 malam

Anda mungkin juga menyukai