Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Jurnalistik
1. Nurfauzan Saktiawan
2. Sinta Siti Zakiyah
FAKULTAS DAKWAH
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis sampaikan ke hadirat Alloh SWT., atas limpahan rahmat-Nya Penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang membimbing kita menuju jalan
Ridho-Nya.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Maulana Janah, M.Ag
selaku Dosen Pengantar Ilmu Jurnalistik atas bimbingannya, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi para pembaca.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Jurnalistik
B. Pers
C. Hubungan Jurnalistik dan Pers
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian dari kehidupan dan
sudah menjadi satu institusi sosial yang penting dalam kehidupan manusia. Hampir
pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun
bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan aktivitas masyarakat disampaikan
melalui media massa mengenai berita, hiburan, ruang publik, ekonomi, budaya, dan
politik. Media massa dapat dikatakan sudah merambah semua bidang kehidupan
manusia dan memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Munculnya teknologi
sebagai alat yang memang terbukti membantu manusia mengelola kehidupannya
dengan lebih baik.Negara-negara maju yang ada di dunia berhasil menggunakan
teknologi untuk memacu pertumbuhan negara mereka.Teknologi yang terus
mengalami perkembangan yang sangat pesat semakin memudahkan untuk
berkomunikasi, mendapatkan informasi, menambah wawasan dan sebagainya.
Teknologi seperti media massa pada akhirnya mencapai perkembangan sebagai kunci
dalam masyarakat modern.
Media massa mampu mempresentasikan diri 2 sebagai ruang publik utama dan turut
menentukan dinamika sosial, politik, dan budaya, ditingkat lokal maupun global.
Seiring berjalannya waktu, ternyata perkembangan teknologi tidak hanya memberikan
dampak positif tetapi juga menimbulkan dampak negatif, misalnya, menyalahgunakan
teknologi untuk kepentingan tertentu, mengakses suatu informasi atau sesuatu yang
tidak penting.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian dan Sejarah Jurnalistik?
2. Bagaimana Pengertian dan Sejarah Pers?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dan Sejarah Jurnalistik
2. Mengetahui Pengertian dan Sejarah Pers
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jurnalistik
1. Pengertian Jurnalistk
a. Pengertian Jurnalistik Secara Umum
Definisi jurnalistik yaitu sebuah proses atau ilmu dalam pengumpulan,
penulisan, penyuntingan dan publikasi berita. Jurnalistik disebut juga
dengan kewartawanan.
Jurnalistik berasal dari kata Journal yang artinya catatan harian atau
catatan tentang peristiwa sehari-hari, atau dimaknai juga dengan surat
kabar.
Kata Journal bersumber dari bahasa Latin yakni “Diurnalis” yang artinya
orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Menjadikan secara etimologis
jurnalistik yaitu laporan mengenai kejadian sehari-hari yang sekarang
dikenal dengan istilah berita (news). Pengertian sederhana dari jurnalistik
yaitu aktivitas yang berkaitan dengan pencatatan atau melaporkan setiap
hari.
Didalam Kamus, jurnalistik didefinisikan dengan kegiatan yang
menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah atau
berkala lainnya.
b. Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah definisi jurnalistik menurut ahlinya.
1. Erik Hodgins
Jurnalistik menurut Erik Hodgins adalah pengiriman informasi dari sini
ke sana dengan benar, seksama, dan cepat dalam rangka membela
kebenaran dan keadilan.
2. A.W. Widjaya
Jurnalistik menurut A.W. Widjaya adalah suatu kegiatan komunikasi
yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun alasannya
mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan
faktual dalam waktu yang secepat-cepatnya.
3. Roland E. Wolseley
Jurnalistik menurut Roland E. Wolseley adalah pengumpulan,
penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum,
pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat
dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah dan disiarkan di
stasiun siaran.
4. Ensiklopedia Indonesia
Jurnalistik menurut Ensiklopedia Indonesia adalah bidang profesi yang
mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau
kehidupan sehari-hari secara teratur, dengan menggunakan sarana-sara
penerbitan yang ada.
5. Amar dan Sumadiria
Jurnalistik menurut Amar dan Sumadiria adalah kegiatan
mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita kepada khalayak
seluas-luasnya.
6. Lesikom Komunikasi
Jurnalistik menurut Lesikom Komunikasi adalah pekerjaan
mengumpulkan, menulis, menyunting dan menyebarkan berita dan
karangan untuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya
misalnya radio dan televisi.
2. Sejarah Jurnalistik
Perkembangan jurnalistik di Indonesia berawal dari Belanda. Beberapa
pejuang kemerdekaan Indonesia juga memakai kewartawanan untuk alat
perjuangan. Pada era tersebut antara lain Bintang Timoer, Java Bode, Bintang
Barat, Medan Prijaji Terbit.
Dimasa kependudukan Jepan mengambil alih kekuasaan, yang mana setiap
korang dilarang, namun pada akhirnya terdapat lima media yang memperoleh
izin terbit antara lain Sinar Baru, Asia RAja, Suara Asia, Tjahaja dan Sinar
Matahari.
Selepas kemerdekaan Indonesia yang membawa keuntungan untuk
kewartawanan. Pemerintah Indonesia memanfaatkan Radio Republik
Indonesia sebagai media komunikasi.
Pada era Presiden Soeharto, media massa lebih dibatasi. Seperti pada kasus
Majalah Tempo dan Harian Indonesia Raya adalah dua contoh bukti sensor
dalam kekuasaan Era Soeharto. Kontrol yang dipegang oleh PWI (Departemen
Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesi). Pada saat itu muncul Aliansi
Jurnalis Independen yang melakukan deklarasi diri di Wisma Sirna Galih,
Jawa Barat. Beberapa aktivitasnya berada di sel tahanan.
4. Jenis-Jenis Jurnalistik
Adapun jenis-jenis jurnalistik antara lain yaitu:
I. Menurut media yang dipakai dalam publikasi atau menyebarluaskan
informasi, jurnalistik dibedakan menjadi tiga jenis, antaral lain yaitu:
a. Jurnalistik Cetak (Printed Journalism)
Jurnalistik cetak adalah proses jurnalistik di media cetak (printed
media) koran/surat kabar, majalah, tabloid.
b. Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik
Penyiaran (Broadcast Journalism).
Jurnalistik elektronik atau jurnalistik penyiaran adalah proses
jurnalistik di media radio, televisi dan film.
c. Jurnalistik Online (Online Journalism) atau Jurnalistik Daring
(Dalam Jaringan)
Jurnalistik online atau jurnalistik daring adalah teknik
menyebarkan informasi melalui situs web berita atau portal berita
(media internet, media online, media siber).
B. Pers
1. Pengertian Pers
a. Pengertian Pers Secara Umum.
Pers atau media massa adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada
tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus
didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam
pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi
media.Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki
ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi
daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka
yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki
lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya
langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi
yang mereka dapat dari media massa tertentu.
b. Pengertian Pers menurut para ahli
a. UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan
grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media
cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
b. R Eep Saefulloh Fatah
Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth estate of
democracy) dan mempunyai peranan yang penting dalam membangun
kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah.
c. Oemar Seno Adji
Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan,
atau berita-berita dengan kata tertulis
Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media
mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan
seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.
d. McLuhan
Pers sebagai the extended man, yaitu yang menghubungkan satu
tempat dengan tempat lain dan peristiwa satu dengan peristiwa lain
pada moment yang bersamaan
c. Pengertian Pers Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
Pers berarti:
Alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar, alat untuk menjepit atau
memadatkan, surat kabar dan majalah yang berisi berita orang yang
bekerja di bidang persurat kabaran.
5. Fungsi Pers
1) Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers,
fungsi pers adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan
kontrol sosial. Sementara itu Pasal 6 UU Pers nasional melaksanakan
peranan sebagai berikut ;
a. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkan nilai nilai
dasar demokrasi dan mendorong terwujudnya supremasi hukum dan
hak asasi manusia. Selain itu pers juga harus menghormati kebinekaan
mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,
akurat dan benr melakukan pengawasan.
b. Sebagai pelaku Media Informasi
Pers itu memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang
terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena
memerlukan informasi.
2) Fungsi Pendidikan
Pers itu sebagi sarana pendidikan massa (mass Education), pers memuat
tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat
bertambah pengetahuan dan wawasannya.
3) Fungsi Hiburan
Pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-
berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Berbentuk cerita
pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan
karikatur.
4) Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-
unsur sebagai berikut:
Social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan)
Social responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap
rakyat)
Social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah)
Social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan
pemerintah)
5) Sebagai Lembaga Ekonomi
Pers adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers dapat
memamfaatkan keadaan di sekiktarnya sebagai nilai jual sehingga pers
sebagai lembaga sosial dapat memperoleh keuntungan maksimal dari hasil
prodduksinya untuk kelangsungan hidup lembaga pers itu sendiri.
Siapa (who)
Pesannya apa (says what)
Saluran yang digunakan (in what channel)
Kepada siapa (to whom)
Apa dampaknya (with what effect)
Kedua jenis kebebasan tersebut, bila melihat kondisi media massa Indonesia
saat ini pada dasarnya bisa dikatakan telah diperoleh oleh media massa kita.
Memang kebebasan yang diperoleh pada kenyataannya tidak bersifat mutlak,
dalam arti media massa memiliki kebebasan positif dan kebebasan negatif
yang kadarnya kadang-kadang tinggi atau bisa dikatakan bebas yang bebas-
sebebasnya tanpa kontrol sedikitpun.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnalistik adalah sebuah proses atau ilmu dalam pengumpulan, penulisan,
penyuntingan dan publikasi berita. Jurnalistik disebut juga dengan kewartawanan.
Sedangkan pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat
yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi
media.Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan
kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan
tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan
tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media
massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan
mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.
Hubungan antara jurnalistik dan pers adalah Pers dan jurnalistik merupakan suatu
kesatuan yang bergerak dalam bidang penyiaran informasi, hiburan, keterangan, dan
penerangan. Artinya adalah bahwa antara pers dan jurnalistik mempunyai hubungan
yang erat. Pers sebagai media komunikasi massa tidak akan berguna apabila sajiannya
jauh dari prinsip-prinsip jurnalistik. Sebaliknya karya jurnalistik tidak akan
bermanfaat tanpa disampaikan oleh pers sebagai medianya, bahkan boleh dikatakan
bahwa pers adalah media khusus untuk digunakan dalam mewujudkan dan
menyampaikan karya jurnalistik kepada khalayak
B. Saran
Sebagai mahasiswa komunikasi dan penyiaran yang baik, kita perlu memperdalam
pengetahuan seputar jurnalistik dan pers agar tidak salah dalam memahami dan
memanfaatkan dunia jurnalistik dan media massa atau pers
DAFTAR PUSTAKA.