Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKSTRAKULIKULER JURNALISTIK

DISUSUN OLEH:

NAMA : AULIA MUSFIRA

KELAS : X MIPA 4

NIS : 2217962

UPT SMAN 1 BONE


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "JURNALISTIK".
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Watampone, 22 February 2023

penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………...i

Daftar isi………………………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….....1

Latar belakang…………………………………………………………………1

Rumusan Masalah…………………………………………………………….1

Tujuan……………………………………………………………………........1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..2

Sejarah Jurnalistik…………………………………………………………….2

Desain Grafis…………………………………………………………………4

Teknik Mencari dan Menulis Berita………………………………………….6

Teknik Wawancara…………………………………………………………...8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….11

Kesimpulan…………………………………………………………………..11

Saran…………………………………………………………………………11

Daftar Pustaka……………………………………………………………….12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang menggunakan media
massa sebagai medium dalam proses penyampaian pesan atau informasi kepada
khalayak yang bersifat tidak langsung (indirect communication) serta satu arah. Seiring
munculnya perkembangan teknologi di era konvergensi,1 mediapun mengalami
perkembangan yang dinamis. Adanya internet memunculkan perubahan ruang berita
untuk selalu berinovasi menghadirkan berita yang lebih cepat kepada masyarakat.
Komunikasi massa yang bersifat tidak langsung mengalami degradasi menjadi
komunikasi secara langsung pada era new media saat ini. Seperti dalam komunikasi
sosial di mana audiens dapat langsung merespon atau memberi tanggapan terhadap suatu
isu. Namun dalam era new media, ruang untuk memberikan tanggapan (statement)
berupa kolom komentar yang disediakan oleh media arus utama yang menyebarkan
berita melalui media sosial. Netizen menjadi objek utama yang berperan ganda, yaitu;
sebagai komunikan, penerima pesan dari media massa serta sebagai komunikator
memberikan informasi dalam bentuk statement kepada media yang pada akhirnya
dijadikan sebagai sumber berita. Di sinilah terjadinya proses mutualisme antara media
dengan netizen.Berita merupakan produk utama jurnalistik dalam memenuhi kebutuhan
naluri manusia yang ingin tahu dalam memberikan informasi kepada khalayak tentang
suatu peristiwa. Berita yang dicari oleh seorang reporter merupakan laporan tentang
fakta yang terlibat dalam suatu peristiwa, namun bukan hakiki dari peristiwa itu sendiri.
Peristiwa merupakan objek utama yang dicari dalam sebuah peliputan, oleh sebab itu
seorang jurnalis harus paham apa itu berita dan berita apa yang layak di informasikan
kepada publik. Alasannya sebuah berita akan berada di ranah publik yang kemudian
dikonsumsi secara secara viral dan bersamaan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian jurnalistik?
2. Apa saja prinsip-prinsip desain grafis?
3. Bagaimana teknik mencari berita?
4. Apa saja tahapan saat melakukan wawacara?

C. TujuanUntuk mengetahui lebih dalam tentang jurnalistik, Desain Grafis, Menulis


Berita, dan juga Teknik wawancara

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Jurnalistik
Kegiatan jurnalistik sebenarnya sudah lama dikenal manusia di dunia ini, karena
selalu hadir di tengah-tengah kita, seirig dengan kegiatan pergaulan hidup manusia
yang dinamis, terutama sekali di era informasi dan komunikasi dewasa ini. Pada
zaman dahulu, kegiatan jurnalistik tentu saja masih sangat sederhana dan medianya
belum berupa Koran, tabloid, majalah, radio, televisi.
Seiring perubahan dan perkembangan zaman, kegiatan jurnalistik pun
mengalami proses yang sangat dinamis. Dengan munculnya media internet, kegiatan
dan cabang jurnalistik pun turut berubah. Media massa cetak yang mapan pun harus
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, yang ditandai dngan munculnya versi
online mereka.

1. Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik (journalistic) berasal dari kata DU JOUR atau Journal (perancis) yang
artinya hari atau catatan harian. Jurnalistik adalah proses penulsan dan penyebaran
informasi berupa berita, feature dan opini melalui media massa.

 Jurnalistik sebagai PROSES adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis,


danmenyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas
ini dilakukanoleh wartawan (jurnalis)
 Jurnalistik sebagai TEKNIK adalah “keahlian” (expertise) atau
“keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature)
termasuk keahlian dalam pengumpulanbahan penulisan seperti peliputan
peristiwa (reportase) dan wawancara.
 Jurnalistik sebagai ILMU adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan
penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media
massa.

Ada yang berpendapat bahwa Nabi Nuh adalah orang pertama yang melakukan
pencarian dan penyampaian beita. Konon, saat banjir besar menghantam bumi atau
berakhir zaman es, riak jurnalistik sudah terbangun. Nabi nuh AS membutuhkan kabar
yang akurat dan factual tentang kondisi daratan. Dikirmlah jurnalis dadakan namun bisa
dipecaya karena memiliki kemampuan “radar magnetis” dan otak kecil alat navigasi di
hidungnya. Burung Merpati.

2
Seiring kemajuan teknologi infomasi, maka yang bermula dari laporan harian maka
tercetaklah menjadi surat kabar harian. Dari media cetak berkembang ke media elektronik,
dari kemajuan elektronik tecitalah medi informasi berupa radio. Tidak cukup dengan radio
yang hanya berupa suara muncul pula terobosan baru berua media audio visual atau TV.
Media informasi tidak puas hanya dengan televise, maka lahirlah internet, sebagai jaringan
yang bebas dan tidak terbatas. Dengan perkembangan ilmu engetahuan dan teknologi, kini
telah lahir banyak media.

 Sejarah jurnalis di Indonesia


Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari
mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa
terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Sejarah jurnalistik di
Indonesia dimulai saat Belanda menjajah Indonesia. Jurnalistik pada masa
pendudukan Belanda ditandai dengan diterbitkannya surat kabar Memories der
Nouvelles pada tahun 1615. Oleh Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterzoon Coen.
Surat kabar ini awalnya masih ditulis tangan sampai pada tahun 1688. Setelah
masa pendudukan di Indonesia berganti oleh pendudukan Jepang. Dunia jurnalistik
Indonesia mengalami perubahan besar-besaran. Dimana semua surat kabar dipaksa
bergabung menjadi satu dan isinya disesuaikan dengan rencana serta tujuan
Jepang. Kemerdekaan Indonesia membwa berkah bagi kewartawanan. Pemerintah
Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi.
Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah mmesukkan proyek
televise. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan
teknologi layar hitam putih. Masa kekuasaan presiden Shoeharto, banyak terjadi
pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo
merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang
melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal
inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang
mendeklarasikan diri di Wisma Tempp Sirna Galih, Jawa Barat.

Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ HABIBIE menggantikan


SOEHARTO. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi
menjadi satu-satunya organisasi profesi.

3
B. Desain Grafis
Definisi Desain Grafis

Desain grafis adalah sebuah bentuk seni dengan tujuan untuk memecahkan masalh
komunikasi melalui kombinasi elemen grafis seperti bentuk, garis, warna, dan
sebagainya. Visual yang tercipta diarapkan dapat menjadi sarana penyampaian informasi
atau pesan secara jelas dan efektif, bahkan mampu membentuk persepsi manusia

Prinsip Desain Grafis


1. Keseimbangan (Baalance)
Dalam sebuah desain, keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil
seimbang dan tidak berat sebelah. Desainer harus mampu memadukan keseimbangan
antara tulisan, warna, ataupun gambar.

2. Kesatuan (Unity)
Prinsip Kesantuan dalam desain dapat didefinisikan sebagai pengaturan yang tepat
pada elemeen-elemen desain dalam suatu komposisi tampak berhubung.

3. Penekanan (Emphasis)
Prinsip ini mengacu pada pemberian kepentingan khusus untuk satu atau bagian
tertentu dari desain. Objek utama dalam sebuah karya seni lebih ditekankan atau
ditonjolkan disbanding dengan objek penunajng lain

4. Ritme (Rhytm) dan Pengulangan (Repetition)


Pengulangan digunakan untuk memperkuat tampila keseluruhan desain dengan
meghubungkan elemen-elemen berbeda agar mereka tetap teratur dan lebih
konsisten.

5. Proporsi (Proportion)
Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau
bagian dengan elemen keseluruhan. Prinsip ini mengatur perbandingan objek dalam
segi ukuran.

6. Pergerakan (Movement)
Prinsip pergerakan ini adalah rinsi dimana desain yang dihasilkan memiliki suatu alur
ketika dilihat, sehinggan kita diarahkan dari awal ke tujuan. Prinsip gerakan akan
mengandulikan elemen dalam suatu komposis sehingga mata diarahkan untuk
berpindah dari satu ke yang lainya.

4
7. Konras (contrast)
Kontras adalah prinsip yang penting karna memungkin kita untuk menark elemen-
elemen terpenting pada desain dan memberikannya penekanan. Kontras terjadi ketika
dua elemen desain betentang satu sama lain, misalnya waran hitam dan putih.

8. Ruang (space)
 Ruang positif adalah ruang dimana tempat subjek utama dalam suatu
komposisi desain. Ini merupakan titik focus dalam satu kesatusan desain.
 Ruang negative adalah area kosong dala desain yang mengelilingi subjek
sifatnya lebih pasif dan didefinisikan sebagai tepi dari ruang positif yang ada
disekitarnya.
 Ruang dua dimsensi memiliki bentuk visual yang tampak datar atau tidak
memiliki kedalaman.
 Ruang tiga dimensi telah diberikan sentuhan kedalaman. Sentuhan ini bisa
berua warna terang ke gelap atau arsiran padat ke arsiran tidak padat.

Elemen Desain Grafis


 Garis
 Bentuk
 Warna
 Spasi
 Ukuran
 Tekstur
 Gelap
 Terang

5
C. Teknik Mencari dan Menulis berita
Mencari berita itu sangat terkait dengan perencanaan liputan. Perencanaan liputan
dilaksanakan dalam bentuk rapat yang disebut rapat redaksi. Rapat redaksi diikuti
oleh pemimpin redaksi, coordinator liputan, redaktur pelaksana sekaligus
penanggung jawab halamn, repoter (politik, ekonomi, pendidikan, social, dll.

Kalau reporternya diberikan tugas untuk meliputi pemilihan ketua osis yang pertama kali
dilakukan adalah
1. MENCARI INFORMASI SIAPA-SIAPA YANG MENJADI KANDIDAT.

2. MEKANISMEN PEMILIHANNYA BAGAIMANA

3. JADWAL PENDAFTARAN CALON

4. JADWAL PENYAMPAIAN VISI DAN MISI.

5. PERSYARATAN KANDIDAT

6. JADWAL PEMILIHAN

 SELANJUTNYA.....

1. REPOTER ATAU WARTAWAN MENEMUI DAN MEWANCARAI PARA BAKAL CALON

2. MEMINTA PENDAPAT DARI PIHAK SEKOLAH (SISWA, GURU DAN TU) TENTANG PROFIL
MASING-MASING CALON.

Menulis Berita

Setelah mempeoleh berita selanjutnya berita tersebut diramu dan diolah dalam
rangkaian kalimat yang mengandung unsur 5 W + 1 H
1. WHAT : APA

2. WHO : SIAPA

3. WHEN : KAPAN

4. WHE : DIMANA

5. WHEN : MENGAPA

6. HOW : BAGAIMANA
 MODEL BERITA

1. BERITA LANGSUNG (STRAIGHT NEWS)

2. BERITA TIDAK LANGSUNG (FEATURE NEWS)

6
 Straight News adalah berita yang langsung mengemukakan unsure 5W+ 1 H pada
paragraph awal (alinea pertama hingga alinea kedua).

CONTOH STRAIGHT NEWS....

LPS Gelar Workshop Jurnalistik

Smansa News, untuk pertama kalinya Lembaga Pers Siswa (LPS) SMA Negeri 1
Watampone menggelar workshop jurnalistik yang diikuti oleh sekitar 101 peserta yang
berasal dari berbagai sekolah yang ada di Watampone, Sabtu,(29/11) kemarin.Workshop
yang dilangsungkan di Aula SMA Negeri 1 Watampone dibuka langsung oleh Kepala
Bidang SD Dinas Pendidikan Kab. Bone, Drs. Budiman, M.Pd.

 Feature news adalah biasanya diawali kata-kata atau klaimat yang menarik pada
paragraph awal, unsur 5 W+ 1 H terurai dalam paragraph-paragraf berikutnya
 Contoh Feature News.................
Belajar Jurnalistik Itu Mengasyikkan
Pagi-pagi buta, Pasha sebutlah begitu namanya, sudah terbangun dari tidurnya,
tanpa tedeng aling-aling Pasha langsung salto ke lantai kamarnya, pasalnya jam
weker yang distel jam 07.00 pagi berdering kencang.Pagi ini rencananya Pasha
akan mengikuti Workshop jurnalistik yang dilaksanakan LPS SMAN 1
Watampone.....

Hal-hal pokok yang harus dipersiapkan oleh seorang jurnalis:

1. Siapkan Mental anda


Seorang wartawan itu harus memiliki mental baja. Tidak mudah putus asa. Dan harus
bersabar
2. Persiapkan materi pertanyaan serta bahan- bahan pendukung untuk melakukan
wawancara, dan mengajukan pertanyaan kepada pihak- pihak yang berkompeten
dalam penanganan sebuah masalah.
3. Hindari mencari keterangan yang “asal dapat” dari orang- orang yang kurang penting
seperti misalnya, kepada seorang Humas yang kurang berpengalaman ataupun kepada
orang- orang yang memang kurang paham terhadap situasi yang sedang berkembang.
Misalnya saat wartawan menunggu di KPK, tentu saja tidak mungkin menanyai
kepada staf- staf biasa KPK yang tugasnya hanya administrasi. Carilah orang -orang
kunci yang berwenang memberi informasi.
4. Persiapan yang ketiga bagi jurnalis, yakni biasakan mencari safe passage in and out
atau jalan masuk dan keluar yang cepat dan aman dalam setiap masalah.

7
D. Teknik Wawancara
 Tanya-jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya
tentang suatu hal atau masalah.
 Wawancara sering dihubungkan dengan pekerjaan jurnalistik untuk keperluan
penulisan berita yang disiarkan dalam media massa.
 Wawancara juga dapat dilakukan oleh pihak lain untuk keperluan, misalnya,
penelitian atau penerimaan pegawai.
 Orang yang mewawancarai dinamakan pewawancara (interviewer) dan orang
yang diwawancarai dinamakan pemberi wawancara (interviewe) atau disebut
juga responden.

Tahapan wawancara jurnalistik:


1. Persiapan
 Kuasai persoalan yang akan dipercakapkan/diajukan sebagai bahan
wawancara
 Latihlah diri Anda agar menggali informasi secara terstruktur dan
terarah
 Tetapkan siapa yang akan menjadi narasumber :
 Relevansi dengan masalah yang digali
 Narasumber utama / pelengkap
 Utama  yang bersinggungan langsung dengan masalah
 Pelengkap  yang mengetahui masalah, namun tidak bersinggungan
dengan masalah

• Kenali sifat-sifat narasumber sebelum wawancara


▫ Menanyakan pada orang dekat  rekan kerja, keluarga, sahabat
▫ Melihat penampilan yang biasa dilakukan
▫ Melihat hobby yang disukai
▫ Melihat benda-benda yang dimiliki
▫ Melalui pemberitaan media lain

• Buat janji (bila mungkin); kapan, dimana & Ingatkan komitmen janji setidaknya satu
hari sebelum wawancara
▫ Pilih tempat dan waktu yang membuat nyaman narasumber
▫ Kenakanlah pakaian yang 11apid an menghindari penampilan yang kurang
sopan
▫ Sesuaikan dengan narasumber
▫ Tampilkan diri sehingga memberikan kesan baik pada narasumber

8
• Siapkan mental untuk mengadakan wawancara, karena masing-masing pribadi
punya karakter yang berbeda
▫ Ada narasumber yang suka menggertak (harus dihadapi, jangan mau kalah,
ungkapkan informasi yang membuat narasumber melemah)
Penguasaan behind the story mutlak dibutuhkan
• Buat daftar pertanyaan dari yang bersifat umum sampai detail untuk memudahkan
pengecekan materi yang mungkin tertinggal / terlupakan
▫ Cek setiap item pertanyaan yang akan ditanyakan dalam kertas tersendiri
▫ Setiap selesai item tersebut ditanyakan, coretlah dalam daftar dengan tanda
▫ Daftar dapat berkembang sesuai perkembangan di lapangan

• Siapkan peralatan yang diperlukan antara lain, bloknote, ballpoint, tape recorder atau
kamera.
▫ Digunakan untuk bukti bilamana narasumber ingkar atau menjadi kasus
hukum
▫ Dokumen perlu disimpan dengan

 Tahap Pelaksanaan:
1. Kritis / jeli atas setiap jawaban sehingga mampu mengembangkan pertanyaan
berikutnya
2. Mampu mengingat dengan baik apa yang telah dibicarakan sehingga pembicaraan
selalu nyambung
3. Apabila Anda tidak mampu segera mengingat informasi yang disampaikan
narasumber, catat informasi pokok tersebut untuk dimintakan klarifikasi. Namun
bila sudah terklarifikasi dengan sendirinya, tidak perlu ditanyakan lagi
4. Tetap menjaga sopan santun
5. Jaga suasana agar narasumber tetap bersedia diwawancarai
6. Jangan marah-marah atau memojokkan nara sumber.
7. Bersikap wajar & menahan diri.
8. Tidak perlu rendah diri.
9. Hindari membuat narasumber marah atau tersinggung, sehingga percakapan
langsung diputus.
10. Bila narasumber marah, tunjukan empati dan simpati agar narasumber melunak
kembali dan mau melanjutkan wawancara
11. Pewawancara tidak boleh berkesan menggurui narasumber
12. Berikan pertanyaan langsung pada masalah yang ingin ditanyakan. Hindari prolog
pertanyaan terlalu panjang.

9
13. Jangan takut dan malu dianggap bodoh oleh narasumber
14. Bertanya secara jelas, mudah dipahami, tidak berbeli belit

15. Jangan memotong narasumber, kecuali narasumber melantur membelokkan


wawancara ke arah yang tidak jelas
16. Bila Terlambat, jangan panik. Gunakan strategi agar narasumber memaklumi dan
tetap mau diwawancarai
17. Jangan mempengaruhi atau membuat bias jawaban yang diberikan oleh yang
diwawancarai
18. Jangan puas dengan jawaban yang dangkal

Tahap Akhir Wawancara


1. Tidak perlu menjanjikan kepastian pemuatan
2. Sampaikan terima kasih

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jurnalistik (journalistic) berasal dari kata du jour atau journal (perancis) yang artinya
hari atau catatan harian. Jurnalistik adalah proses penulisan dan penyebaran informasi
berupa berita, feature dan opini melalui media massa. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, jurnalistik sesuatu hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran.
Jurnalistik dapat pula diartikan segala sesuatu seperti mengedit, menulis dan menyiapkan
surat kabar/majalah secara berkala. Jurnalisme dapat diartikan sebagai kegiatan yang
mengolah informasi sebelum akhirnya di siarkan atau dipublikasikan di khalayak.
Jurnalisme mengacu pada profesi seseorang yang bekerja di media, baik itu media cetak
online ataupun media cetak.

Desain grafis adalah sebuah bentuk seni dengan tujuan untuk memecahkan masalah
komunikasi melalui kombinasi elemen grafis seperti bentuk, garis, warna, dan
sebagainya. Visual yang tercipta diharapkan dapat menjadi sarana penyampaian
informasi atau pesan secara jelas dan efektif, bahkan mampu membentuk persepsi
manusia akan sebuah hal. Prinsip desain grafis Di antaranya ada kesatuan, keseimbangan,
proporsi, pergerakan, penekanan, irama, kesederhanaan, kejelasan, ruang, kontras,

Mencari berita (news gathering) adalah pekerjaan wartawan sehari-hari, khususnya


jurnalis di posisi reporter atau koresponden. Dalam literatur jurnalistik, cara wartawan
mencari berita itu disebut teknik reportase.
Teknik mencari berita (reportase) terdiri dari tiga cara, yaitu observasi, wawancara, dan
risetdata.Observasi adalah pengamatan peristiwa atau liputan langsung di lokasi kejadian.
Wartawan datang langsung ke tempat kejadian perkara untuk mengamati dan
mengumpulkan fakta (unsur berita 5W1H), Wawancara adalah menggali informasi
dengan bertanya kepada sumber berita (narasumber). Sumber berita bisa pelaku, korban,
saksi, panitia, pengisi acara, pembicara, peserta, korlap demonstrasi, dll. .Riset Data
Riset data —disebut juga studi 14iterature—adalah mengumpulkan fakta atau informasi
dari arsip atau dokumen untuk dijadikan berita atau melengkapi berita,
misalnya background information.

B. Saran

Kepada Jurnalis Warga khususnya bagi yang mengirimkan berita informasi harus
mencantumkan keterangan informasi yang jelas agar nantinya informasi 79 yang akan
disebarluaskan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. 2. Kepada R

11
Daftar Pustaka

https://vocasia.id/blog/sejarah-perkembangan-jurnalisme-di-
indonesia/#:~:text=Sejarah%20jurnalistik%20di%20Indonesia%20dimulai,tangan
%20sampai%20pada%20tahun%201688.

https://deepublishstore.com/blog/pengertian-jurnalistik/

https://www.romelteamedia.com/2020/06/teknik-reportase-mencari-berita.html

http://digilib.unimed.ac.id/31018/3/12.%20NIM.%203143111003%20CHAPTER
%20V.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai