Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Manajemen Media Cetak
Elektronik dan Online
Disusun Oleh :
Zahrotul Warda
2017102045
FAKULTAS DAKWAH
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tak lupa pula dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW, semoga kita tergolong umatnya yang akan mendapat syafa’at-nya
kelak.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Media Cetak Elektronik dan Online. Selain itu, makalah berjudul
“Sejarah Perkembangan dan Masa Depan Media Cetak” ini juga diharapkan dapat
menambah wawasan baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Zahrotul Warda
ii
DAFTAR ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media cetak merupakan salah satu media massa yang populer. Media
cetak merupakan media komunikasi yang bersifat tertulis atau tercetak.
Andrian D. Hagijanto dalam jurnal White Space dalam Iklan di Media Cetak
(1999) menuliskan bahwa media cetak adalah media bersifat statis yang
mengutamakan pesan visual. Media ini memuat sejumlah kata, gambar atau
foto dalam tata warna serta halaman putih. Dikutip dari buku Esai Penerapan
Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi, dkk, yang termasuk
media cetak adalah koran, majalah, dan tabloid. Pembuatan media cetak ini
ditujukan untuk menyebarkan informasi atau pesan komunikasi kepada
khalayak luas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Media cetak merupakan media tertua yang ada dimuka bumi. Media
cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta Diuna dan Acta Senatus
dikerajaan romawi, kemudian berkembang pesat setelah Johanes Guttenberg
menemukan mesin cetak hingga kini sudah beragam bentuknya, seperti surat
kabar, tabloid, dan majalah. Media cetak adalah segala barang cetak yang
dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya macam-macam media cetak pada umumnya.1 Media
cetak adalah segala barang cetak yang dipergunakan sebagai sarana
penyampaian pesan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya macam-
macam media cetak pada umumnya.2
1
Iis Patmanjawati, Strategi Konvergensi Media Cetak Harian Riau Pos, JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni
2021, hlm. 4.
2
Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya , (Yogyakarta: Graha Ilmu 2010), cet pertama, h. 228.
2
daun atau tanah liat sebagai medium, bentuk media sampai percetakan.
Gutenberg mulai mencetak Bible melalui teknologi cetak yang telah
ditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorong juga
peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak sedikit. Teknologi
percetakan sendiri menciptakan momentum yang justru menjadikan teknologi
ini semakin mendorong dirinya untuk berkembang lebih jauh.3
Berkat mesin cetak yang berhasil diciptakannya pada pertengahan abad ke-15
atau sekitar tahun 1450, masa-masa the darkness (era kegelapan) yang
melanda dunia tergantikan menjadi masa-masa the lightness (era terang
benderang). Buku dan kitab suci (bible) yang dulu ditulis tangan dengan
jumlah amat terbatas dan hanya bisa diakses oleh segelintir orang sehingga
pengetahuan dan sumber kebenaran menjadi hak mutlak penguasa dan kaum
agamawan thok, serta cenderung dogmatis dus otoriter, berkat teknologi
mesin cetak temuan Gutenberg, berhasil dicetak dan diterbitkan secara
massal dan beredar secara massal pula.4
4
Abdul Malik, Revolusi Gutenberg (Makna Penemuan Mesin Cetak bagi Kemajuan Peradaban Manusia: Dari
Tradisi Lisan ke Tulisan), Jurnal Komunikasi, Vol. 2, No. 2, Mei - Agst 2013, Hal. 1.
3
dipunyai oleh
kaum elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok,
bahasa latin – misalnya. Perkembangan sosial pun mendorong kemampuan
baca tulis orang kebanyakan, sehingga perkembangan dramatis media cetak
pun semakin luas. Perkembangan media cetak sekarang yaitu didukungnya
perkembangan teknologi yang sudah berkembang, sehingga dapat
memudahkan orang untuk membuat suatu iklan yang lebih kreatif dan atraktif.
Di Cina dan Jepang teknik percetakan sudah dimulai dari abad ke-8 itu
baru memakai metode yang dikenal sebagai percetakan balok, yaitu balok
kayu berukir yang bisa digunakan untuk mencetak satu halaman tunggal dari
suatu teks khusus. Pada permulaan abad ke-15 orang Korea telah
menciptakan satu bentuk yang dapat digerakkan dengan apa yang telah
4
dijelaskan oleh ilmuwan Prancis Henry Jean Martin sebagai suatu kemiripan
yang hampir bersifat khayal dengan apa yang dibuat Guttenberg. Awalnya
Guttenberg sendiri heran bahwa percobaannya bisa melipatgandakan jumlah
cetakan. Akan tetapi dia khawatir penemuannya akan dianggap orang lain
sebagai tiruan murah dari tulisan tangan. Kemudian dia melakukan proyek
pertaman kali dengan mencetak Injil dan ternyata percobaannya sungguh luar
biasa.
Pada akhir abad ke-19 menjadi jelas munculnya beberapa media cetak
seperti surat kabar, buku, dan majalah yang digunakan secara luas oleh
masyarakat. Menurut ahli Sosiologi Amerika Charles Horton Cooley baru
menyatakan ada beberapa faktor yang membuat media baru lebih efisien
daripada proses-proses komunikasi pada masyarakat sebelumnya.
5
cetak itu sendiri. Semakin maju, maka hasilnya pasti akan semakin bagus.
Pembaca media cetak kini mulai menurun drastis, yang dulu menjadi
primadona, kini sudah mulai tersingkir karena majunya teknologi media.
Menurut survey Nielsen yang di publis oleh kompas.com pada 2009
menyebutkan Hasil survei Nielsen menunjukkan bahwa angka pembaca koran
semakin menurun secara signifikan, dari perolehan 28 persen pada kuartal
pertama tahun 2005 menjadi hanya 19 persen pada kuartal kedua tahun 2009.
Kemudian di tahun 2017 kembali merilis hasil survey berdasarkan survey
Nielsen Consumer Media View yang dilakukan di 11 kota di Indonesia,
penetrasi Televisi masih memimpin dengan 96 persen disusul dengan Media
Luar Ruang (53%), Internet (44%), Radio (37%), Koran (7%), Tabloid dan
5
Reza Ade Putra, Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Informasi, Jurnal Sistem
Informasi, Vol. 5, No. 1, Juni 2019, Hal. 3.
6
Majalah (3%). Keberadaan internet sebagai media dengan tingkat penetrasi
yang cukup tinggi menjadi indikasi bahwa masyarakat Indonesia semakin
gemar mengakses berbagai konten melalui media digital. Penurunan jumlah
pembaca ini secara langsung akan berpengaruh pada jumlah sirkulasi dan
akan diikuti oleh penurunan pendapatan iklan media cetak itu sendiri.6
6
Budi Arista Romadhoni, Meredupnya Media Cetak, Dampak Kemajuan Teknologi Informasi, Jurnal An-Nida, Vol.
10, No. 1, Januari-Juni 2018, hal. 15.
7
sedang nai daun, seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan tentunya
dunia maya di dalamnya.7 Hall (2001, h.16) juga sempat memprediksi bahwa
dalam kurun waktu lima tahun, akan ada lebih banyak masyarakat di Negara
berkembang yang mengakses berita dari media internet dibandingkan dengan
cara lama yaitu surat kabar. Selain itu Hall juga memprediksi Sembilan atau
sepuluh perusahaan media global akan mampu mendominasi (oligopoly)
terhadap pasar dunia.
8
Satria Kusuma, Posisi Media Cetak di Tengah Perkembangan Media Online di Indonesia, Vol.5, No.1, Mei 2016,
hal. 67.
9
Fitri Yuliantri Permana, Mempertahankan Pasar Media Cetak Melalui Kontennya Augmented Reality/AR,
Channel, Vol. 5, No. 2, Oktober 2017, hal. 78.
8
eksistensi media cetak tidak hanya dapat dipandang sebagai sebuah strategi
bisnis, melainkan sebagai usaha untuk mempertahankan budaya membaca.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media cetak merupakan media tertua yang ada dimuka bumi. Media
cetak adalah segala barang cetak yang dipergunakan sebagai sarana
penyampaian pesan. Penemu pertama Media Cetak adalah Johannes
Gutenberg pada tahun 1455 terutama di Negara Eropa. Penemuan Gutenberg
dimanfaatkan oleh banyak orang untuk menghasilkan mesin cetak serupa
yang digunakan untuk mencetak berbagai buku dan dokumen lain dalam
jumlah yang massal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Patmanjawati Iis, Strategi Konvergensi Media Cetak Harian Riau Pos, JOM FISIP, Vol.
8:Edisi I Januari-Juni 2021.
Aw Suranto, Komunikasi Sosial Budaya , (Yogyakarta: Graha Ilmu 2010), cet pertama.
Malik Abdul, Revolusi Gutenberg (Makna Penemuan Mesin Cetak bagi Kemajuan
Peradaban Manusia: Dari Tradisi Lisan ke Tulisan), Jurnal Komunikasi, Vol. 2, No. 2,
Mei - Agst 2013.
Ade Reza Putra, Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi
Informasi, Jurnal Sistem Informasi, Vol. 5, No. 1, Juni 2019.
11