Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA

Di Susun Oleh:

Rahmadi ( 21521039 )

Dosen Pengampu:

Femalia Valentine, M.A.

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Sosiologi Komunikasi dengan judul “Komunikasi Massa”. Shalawat dan salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan
sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama Islam.
Kemudian dari pada itu, kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah ini,
diantaranya: Dosen Pengampu Ibu Femalia Valentine, M.A. dan Teman-teman
Mahasiswa dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik positif yang bersifat
membangun sehingga makalah ini bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kelompok kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.  Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Curup, 17 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................i
Daftar Isi ...................................................................................................................ii
BAB I    PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran ...............................................................................2

BAB II    PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Massa .................................................................3
B. Sejarah Perkembangan Komunikasi Massa...............................................3
C. Perkembangan Media Komunikasi Massa.................................................5
D. Unsur-Unsur Komunikasi Massa...............................................................7
E. Ciri-Ciri Komunikasi Massa......................................................................9
F. Efek Komuniksi Massa..............................................................................11
BAB III    PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa


pada sejumlah besar orang mass communication is messages communicated trough a
mass medium to a large number of people. Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media masa. Jadi, sekalipun
komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di
lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak
menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi
yang termasuk media massa adalah: radio siaran dan televisi, keduanya dikenal
sebagai media elektronik. Surat kabar dan majalah, keduanya dikenal sebagai media
cetak. Serta media film, film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.1

Tidak dapat dielakkan bahwa pada gilirannya media massa telah menjadi
industri yang kepentingan utamanya adalah keuntungan materi dengan menempatkan
isi atau program tayangannya sebagai komoditas. Bersamaan dengan itu sebagaimana
yang telah dijelaskan, masyarakat menganggap media massa lebih merupakan wahana
penyalur mimpi sehingga kepentingan utama masyarakat dalam hubungannya dengan
media massa adalah kepentingan untuk menyalurkan berbagai hiburan. Pertemuan dua
kepentingan tersebut telah menambah fungsi media massa. Jika selama ini fungsi
media massa adalah penyebar informasi, mendidik masyarakat, menghibur
masyarakat dan mempengaruhi masyarakat, maka fungsi ini ditambah menjadi fungsi
penyalur mimpi masyarakat.2

Dari beberapa fungsi media massa diatas yang paling kuat efeknya adalah
fungsi propaganda atau mempengaruhi masyarakat. Menurut Jowett dan O’Donnell
mendefinisikan propaganda sebagai upaya yang sengaja dan sistematis untuk
membentuk persepsi, memanipulasi kognisi dan mengarahkan perilaku untuk
mendapatkan respon yang membantu tujuan yang diinginkan dari sang propagandis3.

1
Elvinaro Ardianto. Komunikasi Massa, ( Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media, 2007 ), hal. 3.
2
Sam Abede Pareno. Media Massa: Antara Realita dan Mimpi. ( Surabaya: PT. Papyrus, 2005 ), hal. 218.
3
Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa McQuail Buku 1 Edisi 6, ( Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hal.
298.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi massa?
2. Bagaimana sejarah perkembangan komunikasi massa dan media komunikasi
massa?
3. Apa saja unsur-unsur dan ciri-ciri komunikasi massa?
4. Bagaimana efek komunikasi massa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi massa.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan komunikasi massa dan media
komunikasi massa.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur dan ciri-ciri komunikasi massa.
4. Untuk mengetahui efek komunikasi massa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Sebab, awal perkembangan saja, komunikasi massa berasal dari
pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media
massa sendiri memiliki banyak macam yaitu media elektronik seperti televisi dan
radio, media cetak yaitu surat kabar, majalah, buku dan film4.

Definisi komunikasi massa yang lebih terperinci dikemukakan oleh ahli


komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner,“Mass communication is the
technologically and institutionally based production and distribution of the most
broadly shared continous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi
massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari
arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri).5

Media massa merupakan sarana utama dalam sistem komunikasi massa.


Menurut De Vito (1997), komunikasi massa dapat didefinisikan dengan memusatkan
perhatian pada unsur-unsur yang terlibat dalam tindakan komunikasi dan
mengaitkannya dengan operasional media massa. Unsur-unsur yang dimaksud adalah
sumber, khalayak, pesan, proses, dan konteks. Untuk menyusun dan memproduksi
pesan dalam komunikasi massa, membutuhkan biaya yang sangat besar karena
bekerja dalam institusi yang besar dan rumit serta melibatkan banyak orang6.

B. Sejarah Perkembangan Komunikasi Massa

Komunikasi massa yang menggunakan media massa telah mengalami sejarah


perkembangan yang sangat panjang. Secara singkat, sejarah perkembangan
komunikasi massa dapat diuraikan dalam beberapa tahapan, yakni:

1. Era penggunaan isyarat dan lambang.


Era ini ditandai dengan interaksi manusia yang sangat sederhana.
Lambang dan tanda yang digunakan dalam berkomunikasi sangat
4
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. ( Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2009 ), hal. 3.
5
Elvinaro Ardianto. Loc.Cit. hal. 3.
6
Abdul Halik. Buku Daras: Komunikasi Massa, ( Makassar: AU Press, 2013 ), hal. 2-4.

3
sederhana, misalnya melalui bunyi atau gerakan-gerakan tertentu. Pada era
ini belum ada penggunaan bahasa. Komunikasi dilakukan dengan
menggunakan gerakan tangan, volume suara, dan tanda-tanda lain.
2. Era berbicara dan penggunaan bahasa.
Era ini berlangsung sekitar 300.000 s.d. 200.000 SM yang
merupakan cikal-bakal kemampuan manusia dalam berbicara dan
berbahasa. Pada era ini mulai dilakukan ujaran yang masih sangat
sederhana.
3. Era media tulisan.
Era ini berlangsung sekitar 5000 SM. Pada era ini mulai mengenal
media tulisan, terutama di Cina, Mesir, Mesopotamia. Sistem komunikasi
yang diterapkan masih sederhana. Volume pesan yang dipertukarkan
teratur dalam jumlah tertentu. Pengaturan pesan relatif tetap dan dalam
jumlah besar. Dalam sistem pengawasan sosial, komunikasi tulisan
dimaksudkan untuk mencatat peraturan, pelanggaran peraturan, dan
pemberian sanksi.
4. Era media cetakan.
Mesin cetak diciptakan di Cina pada awal abad ke-15. Pada tahun
1455, terjadi penyempurnaan mesin cetak oleh Guttenberg di Jerman. Hal
ini mendorong penemuan berikut, berupa pabrik kertas, mesin pemotong
kertas, dll. Dalam perkembangan berikutnya, muncul buku, majalah,
telepon, telegrap, radio, surat kabar, televisi, film, internet, VCD, DVD.

Sejarah penemuan huruf, alat cetak huruf, grafika dan penemuan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi merupakan awal mula perkembangan komunikasi
massa. Surat kabar dan majalah untuk publik diterbitkan pertama kalinya di Eropa
Barat, Inggris, dan Amerika Serikat pada abad 17-18. Penyempurnaan mesin cetak
oleh Guttenberg di Jerman pada tahun 1455 membuka peluang komunikasi tertulis
secara lebih luas karena dapat mengatasi keterbatasan ekonomi. Penemuan ini
mempermudah mencetak karakter alpabhet untuk disusun dan dibentuk dalam pesan-
pesan yang diinginkan. Penemuan tersebut menyebabkan tumbuhnya kebutuhan
pengetahuan di kalangan bawah. Hal ini mendorong kemajuan pendidikan dan akses
memperoleh pendidikan cenderung lebih merata. Penemuan mesin cetak juga
berimplikasi positif pada kesempatan untuk memperoleh kebebasan mendapatkan

4
pengetahuan dengan membatasi kontrol komunikasi oleh Gereja dan kerajaan yang
pada akhirnya menyebabkan menguatnya kekuatan sipil (publik).

Saat buku-buku yang diterbitkan sebelum ditemukannya mesin cetak ditulis


dengan tulisan tangan, membutuhkan waktu yang sangat lama dalam
memproduksinya. Keterbatasan tersebut tidak hanya berakibat pada lamanya
produksi, tetapi juga reproduksi yang demikian sulit dan terbatas. Hal ini
menimbulkan terbatasnya buku bacaan yang dihasilkan. Akibatnya pembaca buku
hanya terbatas pada pendeta dan kaum bangsawan saja. Penemuan Guttenberg telah
menambah jumlah buku yang tersedia bagi kelas menengah baru dalam masyarakat.

Perkembangan percetakan mengakibatkan perubahan budaya yang signifikan


dalam masyarakat Eropa. Perkembangan percetakan menambah jumlah orang yang
melek huruf pada kelas menengah seiring dengan perkembangan perdagangan dan
komersial. Di Eropa mengalami perubahan budaya penting berupa transformasi
aktivitas ekonomi yang berbasis agraris dan bersifat regional pada abad pertengahan,
menuju kesadaran akan perlunya dinamika masyarakat dengan melakukan pelayaran
keliling dunia sekaligus melakukan kegiatan perdagangan. Barang-barang cetakan
merupakan salah satu komoditi yang bernilai tinggi dan disebarkan ke seluruh dunia.

Berkembangnya komunikasi massa melalui barang cetakan juga memunculkan


ide-ide dan pemahaman baru tentang dunia, mempercepat pembangunan dan
pengembangan kapitalisme serta membuka jalan menuju demokrasi. Dampak positif
lainnya adalah mendorong industrialisasi di Eropa. Ketika warga Eropa bekerja di
pabrik, mereka memiliki waktu luang yang lebih banyak yang kemudian memicu
perkembangan industri hiburan pada abad-18. Di Eropa terjadi transformasi ekonomi
yang penting, terutama dalam sektor tenaga kerja. Perilaku manusia Eropa pun
bergeser, pola kerja baru dengan sistem penggajian mengganti pola lama.

C. Perkembangan Media Komunikasi Massa

Koran pertama (corantos) terbit di Belanda, Inggris & Prancis (1618-1648).


Ketika itu belum dikenal kebebasan pers. Kebebasan berbicara dan pers mulai dikenal
pada tahun 1644. John Milton menyatakan kebebasan berbicara dalam beragama.
Kebebasan pers secara formal mulai dipraktekkan di Amerika Serikat sejak 1787.
Pada tahun 1833, muncul koran murah di Amerika Serikat “New York Sun”.

5
Pembaca koran meningkat ketika terjadi Perang Sipil (1861-1865) karena
keingintahuan publik mengetahui perkembangan konflik. Setelah masa perang,
berkembang era baru dunia jurnalistik yakni jurnalisme investigasi. Berkembang pula
yellow journalism yang bersaing dengan responsible journalism. Pulitzer
memperkenalkan jurnalisme baru dan menekankan tanggung jawab sosial dalam
tulisan di surat kabar.

Surat kabar mencapai puncak kejayaan pada sekitar tahun 1890-1920.


Selanjutnya surat kabar menghadapi persaingan yang ketat dengan radio, televisi, dan
film, kemudian internet. Meskipun surat kabar menghadapi pesaing-pesaing baru
dengan akses dan teknologi yang lebih canggih, namun dewasa ini surat kabar tetap
menjadi salah satu media massa yang banyak diminati. Apalagi melalui
perkembangan-perkembangan krusial dalam teknologi percetakan dan disain grafis
membuat surat kabar menjadi semakin menarik bagi pembacanya. Teknologi cetak
jarak jauh juga ikut memberi warna bagi perkembangan penting media surat kabar.
Ketika penggunaan media digital (internet) menjadi pilihan utama masyarakat modern
dalam akses informasi yang cepat pun, tidak serta-merta menggeser surat kabar
sebagai sumber referensi penting bagi pengetahuan masyarakat atas realitas sosial
yang terjadi. Bahkan surat kabar telah dapat dinikmati melalui layar komputer, tanpa
harus melalui barang cetakan seperti kertas. Sehingga untuk mengkonsumsinya lebih
mudah, lebih murah, dan cepat.

Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi,


munculnya komunikasi massa berperan penting dalam menambah bentuk komunikasi
tatap muka, bermakna, dan menyebarkan budaya massa baru, terutama pada abad ke-
19. Teknologi informasi dan komunikasi perlahan-lahan telah mampu memenuhi dan
melayani kebutuhan masyarakat modern akan informasi dan hiburan. Munculnya
media massa modern seperti surat kabar telah menyebabkan masyarakat dapat
mengetahui keadaan sekitar mereka tinggal secara massif.

Penemuan telepon merupakan suatu pengembangan dari penggunaan


elektronik pada komunikasi antarpersona. Fotografi ditemukan pada abad ke-19 yang
pada awalnya digunakan untuk potret keluarga yang dilakukan oleh para seniman.
Dewasa ini fotografi telah menjadi bagian dari cara surat kabar mendeskripsikan

6
peristiwa atau kejadian yang dilaporkan. Fotografi merupakan hal yang sangat penting
bagi berbagai bidang lapangan komunikasi massa.

Radio berkembang pada awal abad ke-20 yang pada mulanya dimaksudkan
untuk kepentingan militer. Kelebihan radio adalah pada kesederhanaan aksesnya,
yang dapat dioperasikan tanpa tersambung dengan kabel. Pesan dapat ditransmisikan
secara langsung tanpa kabel penghubung. Radio telah sangat berjasa sebagai medium
yang berfungsi dalam menyampaikan berita dan hiburan. Radio memungkinkan
pendengarnya untuk memilih hiburan yang disukai. Radio juga bersifat lebih dekat
(akrab) dengan keluarga.

Berkembangnya medium televisi semakin menambah kemudahan dan


kenyamanan dalam akses informasi dan hiburan bagi masyarakat. Televisi merupakan
media yang bersifat audiovisual. Kehadiran televisi telah ikut mempengaruhi
eksistensi radio yang sempat berjaya sebelumnya. Radio kemudian menjadi medium
yang berbeda dan lebih berkonsentrasi menjadi media berita dan musik. Televisi
tampil lebih lengkap dengan suara dan gambar bergeraknya yang lebih menarik.

Penggunaan media digital (internet) semakian melengkapi kebutuhan manusia


akan akses informasi dan hiburan. Internet memiliki kekuatan yang sangat besar untuk
menggabungkan berbagai karakter media massa sebelumnya, seperti surat kabar,
majalah, radio, dan televisi. Media internet telah menjadi media konvergen yang
memanjakan kebutuhan manusia secara mudah, murah, cepat, dan efisien.
Perkembangan media digital membawa perubahan baru dalam prinsip dan cara orang
menggunakan media massa. Meskipun demikian, media-media konvensional seperti
surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film tetap saja berkembang di antara
gemerlapnya media digital dewasa ini. Perpaduan komputer dan komunikasi dapat
tercermin pada tataran institusi dan masyarakat. Perpaduan komputer dan komunikasi
telah menjadi bagian penting yang telah mewarnai peradaban baru masyarakat
informasi. Namun, penyalahgunaan penggunaan media komunikasi dan teknologi
komunikasi dan informasi telah menyebabkan sejumlah persoalan sosial dan politik,
misalnya kekerasan, pencurian, penipuan, pencemaran nama baik, rasisme, dan
pornografi dalam media. Hingga gangguan terhadap privasi individu dan kebebasan
pribadi.

7
D. Unsur-Unsur Komunikasi Massa

Komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur (source), pesan (message), saluran


(channel), dan penerima (recheived) serta efek (effect). Menurut Harold D.Lasswell
guna memahami komunikasi massa, kita harus mengerti unsur-unsur itu yang
diformulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, who says what in which channel to
whom and with what effect?

1. Unsur Who (sumber atau komunikator)


Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga,
organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau
organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dengan lembaga atau
organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio atau televisi, studio
film, penerbit buku atau majalah. Sebaliknya, yang dimaksud dengan
institutionalized person adalah orang, seperti redaktur surat kabar yang
melalui tajuk rencana menyatakan pendapatanya dengan fasilitas lembaga.
Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa
dibandingkan dengan berbicara tanpa fasilitas organisasi.
2. Unsur Says What (pesan)
Organisasi memiliki ratio keluaran yang tinggi atas masukannya, maka
organisasi sanggup melakukan encode ribuan atau jutaan pesan-pesan yang
sama pada saat yang bersamaan. Jadi, pesan-pesan komunikasi massa
dapat diproduksi dengan jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau
audiens yang sangat banyak jumlahnya. Charles Wright (1977)
memberikan karakteristik komunikasi massa sebagai berikut:
a. Publicly adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka
untuk umum atau publik.
b. Rapid adalah pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk
mencapai audiens yang luas dalam waktu yang singkat dan
simultan.
c. Transient adalah pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya
dibuat untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi “sekali
pakai” dan bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat permanen.
Namun, ada pengecualian seperti buku-buku perpustakaan, film,

8
transkrip radio, dan rekaman audiovisual yang merupakan
kebutuhan dokumentatif.
3. Unsur Wich Channel (saluran atau media)
Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan
untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran ini
pesan-pesan tidak dapat menyebar secara cepat, luas, dan simultan. Media
yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio,
film, televisi, dan internet.
4. Unsur To Whom (penerima atau mass audience)
Unsur ini menyangkut sasaran-sasaran komunikasi massa, seperti
perorangan yang membaca surat kabar, yang membuka halaman-halaman
majalah, yang sedang mendengarkan berita radio, yang sedang menikmati
film bioskop atau film televisi, dan orang-orang yang menggunakan
internet disebut sebagai perorangan-perongan dalam mass audience.
5. Unsur With What Effect (unsur efek atau akibat)
Unsur ini sesungguhnya “lekat” pada unsur audiens. Efek adalah
perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri audiens sebagai akibat
keterpaan pesan-pesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek atau
perubahan ke dalam tiga kategori yaitu perubahan dalam ranah
pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata.7

E. Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Adapun beberapa ciri-ciri komunikasi massa yaitu sebagai berikut:

1. Komunikator Dalam Komunikasi Massa Melembaga


Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama
lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai
sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem itu adalah “Sekelompok
orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah,
menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam
membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian
satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi”.
7
Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. (Jakarta: PT. Grasindo, 2000), hal. 3-9.

9
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi sifatnya heterogen atau beragam. Artinya
penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan
yang berbeda juga. Namun, mereka adalah komunikan televisi. Herbert
Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience / komunikan
sebagai berikut:
a. Audience komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia memiliki
heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditijau dari alasannya,
mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain.
Disamping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain
secara langsung.
c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang
atau satu kemompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya
ditujukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang
dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan
memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Yang dimaksud dengan satu arah disini yakni dari media massa ke kita dan
tidak sebaliknya. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada
komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya
tertunda. Misalnya, mengirimkan ketidak setujuan pada berita itu melalui
rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan
memberi konsekuensi umpan balik feedback yang sifatnya tertunda atau tidak
langsung delayed feedback.
5. Komunikasi Menimbulkan Keserempakan
Inilah salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya. Bahwa dalam
komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesan.
Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir
bersamaan. Bersamaan tentu juga bersifat relatif. Majalah atau media sebagai

10
contohnya. Surat kabar bisa dibaca ditempat terbit pukul 5 pagi, tetapi di luar
kota baru pukul 6 pagi. Ini masalah teknis semata.
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan perlatan teknis. Peralatan teknis
yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik. Televisi disebut
media massa yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari pemancar.
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi / palang pintu,
adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media
massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau
mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang
disebarkan lebih mudah dipahami.8
F. Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi didalam diri


penerima, karena menerima pesa-pesan dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi
perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan perilaku nyata. Komunikasi
dikatakan efektif apabila ia menghasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan
sebagai yang diharapkan oleh sumber, seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku, atau
ketiganya.

Schramm dalam bukunya “How Communication Work”, menggolongkan efek


komunikasi massa ke dalam efek yang bersifat khusus dan efek-efek yang bersifat
umum.

1. Efek Umum
Efek umum menyangkut efek “dasar” yang diramalkan dapat terjadi akibat
pesan-pesan yang disiarkan melalui media massa. Schramm
mengemukakan, komunikasi massa mempunyai efek yang “mengembang”.
Sebab dalam banyak hal komunikasi massa telah mengambil alih fungsi
komunikasi sosial. Secara umum atau luas, komunikasi melalui media
massa telah menciptakan suatu jaringan pengertian, yang tanpa itu tidak
mungkin tercipta masyarakat yang besar dan modern.

8
Nurudin. Op.Cit. hal. 19.

11
2. Efek Khusus
Efek khusus terutama menyangkut ramalan tentang efek yang diperkirakan
akan timbul pada individu-individu dalam suatu mass audience pada
perilaku mereka dalam menerima pesan-pesan media massa. Schramm
menyatakan “Kita tidak dapat meramalkan efek pada mass audience. Kita
hanya dapat meramalkan efek pada perorangan”. Lembaga komunikasi
memang mengembangkan encoding secara kelompok, tetapi setelah
dikomunikasikan, yang terjadi adalah decoding secara perorangan.
Pengetahuan tentang komunikasi massa menurut Schramm berkisar pada
interaksi antara pesat, situasi, kepribadian dan kelompok.9

9
Wiryanto. Op.cit. hal. 45-46.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Menurut De Vito (1997), komunikasi massa dapat didefinisikan dengan
memusatkan perhatian pada unsur-unsur yang terlibat dalam tindakan komunikasi dan
mengaitkannya dengan operasional media massa.

Komunikasi massa yang menggunakan media massa telah mengalami sejarah


perkembangan yang sangat panjang, yakni:

1. Era penggunaan isyarat dan lambang.


Dimana era ini ditandai dengan interaksi manusia yang sangat sederhana.
2. Era berbicara dan penggunaan bahasa
3. Era media tulisan.
4. Era media cetakan

Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi,


munculnya komunikasi massa berperan penting dalam menambah bentuk komunikasi
tatap muka, bermakna, dan menyebarkan budaya massa baru, terutama pada abad ke-
19. Media internet telah menjadi media konvergen yang memanjakan kebutuhan
manusia secara mudah, murah, cepat, dan efisien. Perpaduan komputer dan
komunikasi telah menjadi bagian penting yang telah mewarnai peradaban baru
masyarakat informasi. Namun, penyalahgunaan penggunaan media komunikasi dan
teknologi komunikasi dan informasi telah menyebabkan sejumlah persoalan sosial
dan politik, misalnya kekerasan, pencurian, penipuan, pencemaran nama baik,
rasisme, dan pornografi dalam media.

Menurut Harold D.Lasswell guna memahami komunikasi massa, kita harus


mengerti unsur-unsur itu yang diformulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, who
says what in which channel to whom and with what effect?

1. Unsur Who (sumber atau komunikator) Sumber utama dalam komunikasi


massa adalah lembaga, organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas
lembaga atau organisasi institutionalized person.

13
2. Unsur Says What (pesan) Organisasi memiliki ratio keluaran yang tinggi
atas masukannya, maka organisasi sanggup melakukan encode ribuan atau
jutaan pesan-pesan yang sama pada saat yang bersamaan.
3. Unsur Wich Channel (saluran atau media) Unsur ini menyangkut semua
peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan
komunikasi massa.
4. Unsur To Whom (penerima atau mass audience) Unsur ini menyangkut
sasaran-sasaran komunikasi massa, seperti perorangan yang membaca
surat kabar, yang membuka halaman-halaman majalah, yang sedang
mendengarkan berita radio, yang sedang menikmati film bioskop atau film
televisi, dan orang-orang yang menggunakan internet disebut sebagai
perorangan-perongan dalam mass audience.
5. Unsur With What Effect (unsur efek atau akibat) Unsur ini sesungguhnya
“lekat” pada unsur audiens.

Adapun beberapa ciri-ciri komunikasi massa yaitu sebagai berikut:

a. Komunikator Dalam Komunikasi Massa Melembaga


b. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
c. Pesannya Bersifat Umum
d. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
e. Komunikasi Menimbulkan Keserempakan
f. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
g. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi didalam diri


penerima, Perubahan ini meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan
perubahan perilaku nyata.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, E. (2007). Komunikasi Massa. Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media.

Halik, A. (2013). Buku Daras: Komunikasi Massa. Makassar: AU Press.

McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Salemba
Humanika.

Nurudin. (2009). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajawali Pers.

Pareno, S. A. (2005). Media Massa: Antara Realita dan Mimpi. Surabaya: PT. Papyrus.

Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo.

15

Anda mungkin juga menyukai