Anda di halaman 1dari 20

Peranan dan Fungsi Komunikasi Massa

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Komunikasi Massa

Dosen Pengampu: Syahrul Abidin, MA

Oleh:
Kelompok 2

Febri Shaleh Siregar 0105192011

Vrisya Dwi Tirabusky 0105192031

Miranda Gultom 0105192039

PRODI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat – Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Komunikasi Massa ini dengan pembahasan “Peranan dan
Fungsi Komunikasi Massa".

Makalah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada bapak Syahrul Abidin, MA selaku dosen mata
kuliah Komunikasi Massa yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat penyusunan makalah selanjutnya bisa lebih baik. Akhir kata, kami
berharap makalah tentang Peranan dan Fungsi Komunikasi Massa ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 17 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Komunikasi Massa......................................................................3

B. Ciri - ciri Komunikasi Massa........................................................................5

C. Peranan Komunikasi Massa..........................................................................5

D. Fungsi Komunikasi Massa............................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

A. Kesimpulan.................................................................................................14

B. Saran............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia pada hakikatnya adalah mahkluk sosial yang dalam kehidupan
sehari – hari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi
merupakan bagianintegral kehidupan manusia apapun statusnya di masyarakat.
Sebagai mahkluk sosial kegiatan sehari – hari selalu berhubungan dengan orang
lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.

Komunikasi adalah hubungan antar dan antara manusia baik individu


maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari – hari disadari atau tidak disadari
komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri paling tidak sejak ia
dilahirkan sudah berhubungan dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang
pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi. Komunikasi merupakan
aktivitas yang paling esensial dalam kehidupan manusia. Kurang lebih 70% dari
waktu bangun kita dipergunakan untuk berkomunikasi. Keberhasilan seseorang
pun dapat dilihat dari keterampilannya dalam berkomunikasi. Kurangnya
komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat.


Hal ini memberikan peluang besar terjadinya praktik komunikasi yang lebih
efektif dibandingkan dengan masa lalu. Semua itu terjadi karena ditunjang dengan
kemajuan teknologi. Kini, teknologi sangat dibutuhkan dalam rangka memenuhi
tuntutan zaman karena dengan adanya teknologi, manusia mampu menyebarkan
dan menerima pesan tanpa mengenal batasan tempat dan waktu. Untuk lebih
mempermudah pengiriman dan penerimaan pesan dalam proses komunikasi
tentunya dibutuhkan media sebagai saluran penghubung antara komunikan dan
komunikator. Dalam dunia jurnalistik, media menjadi sumber informasi yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Kebutuhan akan suatu informasi atau
berita juga membuat media berkembang pesat seiring dengan perkembangan
teknologi.

1
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, masyarakat
tidak lagi dibatasi dalam berkomunikasi oleh jumlah, bahkan dalam komunikasi
massa masyarakat bahkan tak terbatas dalam melakukan komunikasi. Komunikasi
massa merupakan komunikasi yang memiliki unsur seperti komunikasi pada
umumnya, namun membutuhkan gatekeeper dalam proses komunikasi tersebut.
Dari jangkuan komunikasi yang luas, komunikasi massa tentu memiliki peran dan
fungsi – fungsi yang beragam. Untuk memahami fungsi yang ada dalam
komunikasi massa, penulis membahas peran dan fungsi dalam komunikasi massa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi massa?
2. Bagaimana ciri – ciri komunikasi massa?
3. Bagaimana peran komunikasi massa?
4. Bagaimana fungsi komunikasi massa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi massa
2. Untuk mengetahui ciri – ciri komunikasi massa
3. Untuk mengetahui peranan komunikasi massa
4. Untuk mengetahui fungsi komunikasi massa

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Massa


Wilbur Schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan
komunikasi, minimal diperlukan tiga komponen yaitu source, message,
destination atau komunikator, pesan, komunikan. Apabila salah satu dari ketiga
komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Namun
demikian, selain ketiga komponen tersebut masih terdapat komponen lainnya
yang berfungsi sebagai pelengkap. Artinya, jika komponen tersebut tidak ada,
maka tidak akan berpengaruh terhadap komponen lainnya. Oleh karena itu,
komponen – komponen utama (komunikator pesan – komunikan) mutlak harus
ada pada proses komunikasi, baik itu komunikasi antarpersonal (interpersonal),
kelompok maupun komunikasi massa.

Joseph R. Dominick mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu


proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih
mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar,
heterogen, dan tersebar. Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan bahwa komunikasi
massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang
tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga
pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. DeFleur dan Denis
mengartikan komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator –
komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan – pesan secara luas,
dan secara terus-menerus menciptakan makna – makna yang diharapkan dapat
mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda – beda dengan melalui berbagai
cara.

Definisi komunikasi massa disampaikan oleh John R. Bittner (1980: 10).


Bittner berpendapat bahwa, “Mass communication is messages communicated
through a mass medium to a large number of people”. Komunikasi massa adalah

3
sebuah pesan yang disampaikan atau dikomunikasikan melalui media massa pada
sebagian besar orang. Unsur – unsur penting dalam komunikasi massa adalah:

 Komunikator
 Media massa dan informasi (pesan)
 Media
 Komunikan
 Gatekeeper
 Khalayak (publik) dan umpan balik

Dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa


adalah sebuah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikannya
melalui (menggunakan) sebuah media massa, baik menggunakan media cetak
seperti surat kabar, dan majalah, ataupun menggunakan media elektronik seperti
radio dan televisi, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di
banyak tempat, anonim, dan heterogen.

Kalau kita mengartikan komunikasi massa adalah komunikasi yang


menggunakan media massa, tidaklah salah karena komunikasi massa memang
memerlukan media massa seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi. Jadi
komunikasi massa bukan komunikasi dengan massa (orang banyak). Komunikasi
massa mampu menyebarkan pesan secara publik secara hampir bersamaan bahkan
hanya dalam satu kali penyampaian informasi. Komunikasi massa ini disampaikan
secara terbuka kepada masyarakat heterogen yang jangkauannya relatif lebih
besar. Komunikasi massa berperan sebagai cara yang efektif untuk menyampaikan
informasi antara pihak yang ingin menyampaikan informasi, dengan pihak yang
ingin diberikan informasi. Baik komunikasi bagi perorangan atau individu,
komunikasi kelompok, maupun fungsi utamanya sebagai komunikasi bagi
masyarakat luas.

4
B. Ciri - ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa menurut Tan dan Wright dalam Liliweri (1991)
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,
bertempat tinggal yang jauh berpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek
tertentu. Yang lebih spesifik menekankan penggunaan media massa adalah
dikemukakan oleh Bittner bahwa komuniakasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

Menurut Wright (1956) komunikasi massa didefinisikan dalam tiga ciri:

a. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen


dan anonim.
b. Pesan – pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk
mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan
sifatnya sementara.
c. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang komplek yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

C. Peranan Komunikasi Massa


Komunikasi massa berperan penting dalam fenomena popularitas individu,
organisasi, atau lembaga tertentu. Nama-nama populer di masyarakat seperti dari
kalangan politik, ekonomi, intelektual, sosial, hiburan, olah raga, dan sebagainya
tidak terlepas dari peran pemberitaan media massa. Media massa menampilkan
kepandaian, bakat, dan prestasi-prestasi tertentu dari individu sehingga
memperoleh perhatian dan apresiasi dari khalayak. Para politisi, pejabat publik,
dan petinggi militer, dikenal luas di kalangan masyarakat karena bantuan media
massa. Para pekerja seni seperti bintang film, penyanyi, atau presenter lahir dari
peran serta media massa dalam meliput dan menampilkannya. Demikian pula
dalam profesi atau ajang yang menunjukkan talenta individu lainnya, seperti
olahraga, seni, intelektualitas, dan seterusnya.

5
Media massa juga dinilai sangat berperan dalam membentuk jiwa dan
keterampilan kepemimpinan melalui informasi-informasi politik yang
disampaikannya. Para politisi dapat dicitrakan demikian positif, sehingga
melambungkan namanya dan mendapat simpati serta dukungan dari publik.
Namun media massa juga dapat menghancurkan karier politik seseorang atau
profesi lainnya melalui citra negatif yang diakibatkan pemberitaannya. Melalui
komunikasi massa, individu mengetahui berbagai informasi dan informasi
tersebut kerap dijadikan rujukan atau referensi utama khalayak dalam memahami,
mengapresiasi, dan membenarkan tindakantindakan tertentu.

McQuail (1987) mengidentifikasi peran media massa seperti berikut:

1. Jendela pengalaman yang meluaskan pandangan dan memungkinkan kita


mampu memahami apa yang terjadi di sekitar kita, tanpa campur tangan
pihak lain atau sikap memihak.
2. Juru bahasa yang menjelaskan dan memberi makna terhadap peristiwa atau
hal yang terpisah dan kurang jelas.
3. Pembawa atau penghantar informasi dan pendapat.
4. Jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dengan penerima
melalui berbagai macam umpan balik.
5. Penunjuk jalan yang secara aktif menunjukkan arah, memberikan
bimbingan atau instruksi.
6. Penyaring yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberi perhatian
khusus dan menyisihkan aspek pengalaman lainnya, baik secara sadar dan
sistematis atau tidak.
7. Cermin yang memantulkan citra masyarakat terhadap masyarakat itu
sendiri. Biasanya pantulan citra itu mengalami perubahan (distorsi) karena
adanya penonjolan terhadap segi yang ingin dilihat anggota masyarakat,
atau sering segi yang ingin mereka hakimi atau cela.
8. Tirai atau penutup yang menutupi kebenaran demi pencapai tujuan
propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan (escapism).

Dengan demikian, secara umum, peranan media massa dapat dilihat pada
dari dua sisi yang berbeda. Media massa dapat berperan positif dalam berbagai

6
aspek kehidupan manusia, tetapi juga dapat berperan negatif dalam kehidupan
manusia. Media menjalankan peranannya dalam kehidupan sosial dengan
melakukan hal-hal berikut:

a. Penyebar informasi yang obyektif dan edukatif


b. Melakukan kontrol sosial yang konstruktif
c. Menyalurkan aspirasi rakyat dan memperluas komunikasi dan partisipasi
masyarakat.

Peranan media tersebut dapat tercermin dari konten yang disebarkan


kepada khalayak. Hal ini banyak berkaitan dengan motif dan kualitas sumber daya
manusia yang mengendalikan kinerja media massa. Jika orang – orang yang
bertanggung jawab dalam proses produksi media massa memiliki motif dan
kehendak yang baik serta kredibilitas dan kualitas yang tidak meragukan, maka
media akan dapat menunjukkan peran positifnya. Media akan dinilai oleh
masyarakat sebagai institusi yang membawa manfaat yang diperlukan. Namun,
jika media justru berperan menciptakan kekacauan dalam masyarakat, berarti
media tidak dapat memaksimalkan peran pentingnya. Olehnya itu, agar kegiatan
komunikasi sosial dan peranan media massa dapat makin efektif, perlu
ditingkatkan jumlah dan mutu tenaga terdidik dan terampil dalam pengelolaan
media massa sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi komunikasi.

Jika fokus perhatian dalam memandang peranan media massa adalah pada
isinya, maka faktor sumberdaya manusia pengelola media massa menjadi faktor
penting. Hal ini ditempuh dengan meningkatkan kapasitas personel media massa
agar sesuai dengan hasil yang diharapkan. Kapasitas yang perlu dimiliki oleh
personel media jika dikaitkan dengan fungsi medianya adalah kemampuan dalam
memilih informasi yang obyektif dan edukatif. Begitu pula dalam menjalankan
kontrol sosial, personel media harus pandaipandai memilih obyek yang dapat
dijadikan informasi yang bersifat kontrol sosial. Sedang dalam menyalurkan
aspirasi rakyat, personel media dituntut untuk dapat memilih dan menentukan
secara obyektif aspirasi macam apa dan rakyat mana yang dapat disalurkan
aspirasinya.

7
Terlepas dari kesulitan untuk mengoperasionalisasikan sejumlah fungsi
media massa, fokus perhatian terhadap media massa pada dasarnya bersifat mikro.
Penilaian dilakukan terhadap konten media massa. Pandangan semacam ini
merupakan salah satu cara dalam menilai media massa. Cara lain yang dapat
dilakukan dengan melihat secara makro, yaitu terhadap media massa dalam
struktur komunikasi sebagai bagian struktur sosial. Pendekatan mikro
menempatkan media massa sebagai institusi yang menjalankan fungsi sosialnya
melalui isi jurnalistiknya. Sedang cara kedua tidak hanya melihat dari isi satu
persatu media massa, tetapi dari interaksi media massa dalam struktur sosial.
Dengan melihat keberadaannya dalam struktur sosial, dapat diidentifikasi apakah
media massa berada dalam struktur komunikasi yang tidak seimbang, dan lebih
jauh dapat dilihat sebagai indikator bagi struktur sosial. Dengan menjadikan
struktur komunikasi sebagai indikator, dapat diketahui apakah struktur sosial
bersifat tidak seimbang pula.

Namun, media massa memiliki keterbatasan dalam mengubah psikologis


sasaran. Dari aspek konten, media massa cenderung hanya menyentuh aspek
kognitif, sehingga informasi dan pengetahuan yang dimiliki tidak sampai
mengubah sikap dan perilaku (Rogers 1976). Bahkan dari sejumlah media massa,
informasi yang disampaikannya hanya berfungsi hiburan bagi konsumennya. Dari
segi eksposur media massa juga timbul masalah, sebab hanya minoritas
masyarakat yang memiliki dan menggunakan media massa. Ada media massa
yang secara relatif digunakan oleh masyarakat luas, tetapi peranannya lebih
sebagai sumber hiburan. Jika konten atau isinya secara kualitatif hanya berdampak
kognitif dan hiburan, sementara secara kuantitatif pemilikan dan penggunaan
media juga terbatas, maka terlalu mengandalkan media massa dalam proses
interaksi dan integrasi sosial adalah berlebihan. Karenanya perhatian juga perlu
ditujukan kepada media sosial. Media sosial sudah menunjukkan perannya untuk
mengagregasikan informasi dan nilai-nilai yang datang dari atas (elit). Melalui
media sosial, perilaku dapat diubah agar sesuai dengan tingkat kebutuhan yang
diinginkan

8
D. Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan salah satu aktivitas sosial yang berfungsi di
masyarakat. Menurut Robert K. Merton, fungsi aktivitas sosial memiliki dua
aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan,
dan kedua, fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi
yang tidak diinginkan. Setiap fungsi sosial dalam masyarakat memiliki efek
fungsional dan disfungsional.

Selain manifest function dan latent function, setiap aktivitas sosial juga
berfungsi melahirkan (beiring function) fungsi – fungsi sosial yang lain, bahwa
manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna. Manusia dapat
mengubah fungsi sosialnya yang dianggap membahayakan dirinya. Contohnya,
pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah, di satu sisi adalah untuk
membersihkan masyarakat dari praktik korupsi, namun di sisi lain tindakan
pemberantasan korupsi yang tidak diikuti dengan perbaikan sistem justru akan
menimbulkan ketakutan bagi aparatur pemerintahan secara luas tentang masa
depan mereka karena merasa tindakannya selalu diawasi, dan ditakuti. Tidak
adanya perbaikan sistem yang baik dan ketakutan justru akan melahirkan
(beiring) model – model korupsi baru yang lebih canggih.

Media massa dapat mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sehingga


disebut sebagai fungsi positif, tetapi bisa juga berfungsi negatif (disfungsi) yang
dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut Dominick, fungsi
dan kegunaan komunikasi massa dapat dilihat dalam dua lingkup utama, yakni:
(1) Analisis makro (wide-angle lens) yang melihat komunikasi massa dalam sudut
pandang yang luas, dan (2) Analisis mikro, memandang komunikasi massa secara
lebih teknis (close-up lens).

Para ilmuwan komunikasi mengidentifikasi berbagai fungsi komunikasi


massa. Harold D. Lasswell (1948) mengidentifikasi fungsi dasar komunikasi,
yakni pengawasan lingkungan; pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat
dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; dan transmisi warisan
budaya. Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan
interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan

9
di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian
interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan
kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan pandangan lainnya
dengan tujuan mencapai konsensus. Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya
pewarisan nilai – nilai dari satu generasi ke generasi lainnya, atau dari satu
kelompok ke kelompok lainnya. Seperti yang diisyaratkan Allah SWT dalam Al-

Qur’an:

Terjemahan:

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka" (Q.S. Al-Baqarah: 201)

Para ahli komunikasi massa telah membuat pemetaan yang beragam


mengenai fungsi penting komunikasi massa dalam masyarakat modern. Menurut
Katz, Gurevich, dan Haas fungsi komunikasi massa adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan kognitif; memperoleh informasi, pengetahuan, dan


pemahaman.
2. Kebutuhan afektif; menyangkut emosional, pengalaman menyenangkan,
atau estetis.
3. Kebutuhan integratif personal; memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri,
stabilitas, dan status.
4. Kebutuhan integratif sosial. Memperoleh hubungan dengan keluarga,
teman, dan sebagainya.
5. Kebutuhan pelepasan ketegangan; pelarian dan pengalihan.

10
McQuail (1987) membedakan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat
dan fungsi komunikasi massa untuk individu, yaitu:

1. Fungsi Komunikasi Massa bagi Masyarakat


a. Informasi
 Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam
masyarakat dan dunia.
 Menunjukkan hubungan kekuasaan.
 Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
b. Korelasi
 Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan
informasi.
 Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
 Melakukan sosialisasi.
 Mengkoordinasi beberapa kegiatan.
 Bentuk kesepakatan.
 Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif.
c. Kesinambungan
 Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan
kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya
baru.
 Meningkatkan dan melestarikan nilai – nilai.
d. Hiburan
 Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana
relaksasi.
 Meredakan ketegangan sosial.
e. Mobilisasi
Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik,
perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang juga dalam
bidang agama.

2. Fungsi Komunikasi Massa bagi Individu

11
a. Informasi
 Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
 Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat, dan
hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
 Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
 Belajar, pendidikan diri sendiri.
 Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
b. Identitas pribadi
 Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
 Menemukan model perilaku.
 Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
 Tingkatkan pemahaman tentang diri-sendiri.
c. Integrasi dan interaksi sosial
 Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati
sosial.
 Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan
rasa memiliki.
 Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.
 Memperoleh teman selain dari manusia.
 Bantu menjalankan peran sosial.
 Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungkan sanak
keluarga, teman, dan masyarakat.
d. Hiburan
 Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
 Bersantai.
 Peroleh kenikmatan jiwa dan estetis.
 Mengisi waktu.
 Penyaluran emosi.

Dari sejumlah penjelasan di atas mengenai fungsi komunikasi massa dapat


disimpulkan sebagai berikut:

12
1. Pengawasan lingkungan. Komunikasi massa melalui pesan-pesan yang
disampaikan media massa dapat membentuk kesadaran khalayak akan
lingkungan sekitarnya. Informasi yang disampaikan media massa melalui
saluran pemberitaan menyediakan sejumlah isu dan hal baru yang perlu
diketahui oleh khalayak luas.
2. Korelasi. Pesan – pesan media massa menghubungkan antara lembaga
media massa dan khalayaknya. Informasi yang disebarkan media massa
kepada khalayak mengenai berbagai hal terlebih dahulu diinterpretasi dan
telah dikonstruksi oleh media.
3. Sosialisasi. Kesesuaian informasi yang disampaikan media kepada
khalayak, tergantung pada kepercayaan, nilai, dan pengalaman yang
dimiliki khalayak.
4. Hiburan. Media massa menyediakan pesan-pesan yang bersifat hiburan
bagi khalayaknya untuk mengimbangi rutinitas seharihari dalam pekerjaan
dan berbagai aktivitas serius.
5. Periklanan dan komersial. Melalui iklan yang disampaikan media massa
dapat membantu khalayak dalam berbagai aktivitas ekonomi dan sosial.

Dalam konteks nasional, fungsi komunikasi massa juga diatur secara


yuridis formal dalam UU RI No: 40 tahun 1999 pasal 3 ayat (1) dan (2), juga pada
UU RI No: 32 tahun 2003 pasal 4 ayat (1) dan (2). Masing-masing pasal berbunyi
sebagai berikut.

 Pasal 3 UU 40/1999
1) Pers Nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan,
hiburan, dan kontrol sosial.
2) Di samping fungsi-fungsi tersebut ayat (1), pers nasional dapat berfungsi
sebagai lembaga ekonomi.
 Pasal 4 UU32/2003
1) Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat
sosial.

13
2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikannya melalui (menggunakan) sebuah
media massa, baik menggunakan media cetak seperti surat kabar, dan majalah,
ataupun menggunakan media elektronik seperti radio dan televisi, yang dikelola
oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen.

Ciri – ciri komunikasi ada tiga, yaitu:


1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen
dan anonim.
2. Pesan – pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk
mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan
sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang komplek yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

Dari sejumlah pendapat dan penjelasan di atas mengenai fungsi


komunikasi massa dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengawasan lingkungan
2. Korelasi
3. Sosialisasi
4. Hiburan
5. Periklanan dan komersial

fungsi komunikasi massa juga diatur secara yuridis formal dalam UU RI


No: 40 tahun 1999 pasal 3 ayat (1) dan (2), juga pada UU RI No: 32 tahun 2003
pasal 4 ayat (1) dan (2).

15
B. Saran
Dengan keterbatasan yang ada baik dari segi waktu maupun wawasan
penulis yang masih minim kemungkinan pada makalah ini ditemukan berbagai
kekurangan. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis bersedia menerima
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, guna untuk menambah
wawasan penulisan dan memperbaiki makalah ini kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aminah, Syarifah. 2013. Pengantar Komunikasi dan Penyiaran Cetakan I.


Pontianak: PT STAIN Pontianak Press.

Ardianto, Elvinaro., Komala, Lukiati., Karlinah, Siti. 2009. Komunikasi Massa


Cetakan II. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Kamunikasi Cetakan III.  Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Halik, Abdul. 2013. Komunikasi Massa. Makassar: Alauddin University Press.

Mulyana, Dedy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Cetakan XIV. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya,

Nuruddin. 2013. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wahyuni, Isti Nursih. 2014. Komunikasi Massa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winarso, Heru P. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pusaka

Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo.

17

Anda mungkin juga menyukai