Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jurnalistik adalah proses, teknik dan ilmu pengumpulan, penulisan, penyuntingan dan
publikasi berita. Jurnalistik atau Kewartawanan berasal dari kata Journal yang berarti
catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau diartikan dengan surat
kabar. Kata Journal berasal dari bahasa Latin dari kata Diurnalis, yang berarti orang yang
melakukan pekerjaan jurnalistik. Jadi Secara Etiomologis (asal Usul Kata/istilah kata),
jurnalistik adalah laporan tentang peristiwa sehari-hari yang saat ini kita kenal dengan
istilah "berita" (news). Sedangkan secara singkat/sederhana adalah kegiatan yang
berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.
Sedangkan menurut Kamus, Pengertian jurnalistik adalah kegiatan untuk menyiapkan,
mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya. Menurut
Lesikom Kominikasi, pengertian jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis,
menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah dan media
massa lainnya misalnya radio dan televisi. Pengertian jurnalistik menurut F.Fraser Bond
adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada
kelompok pemerhati.
Berita (news) berasala dari bahasa sansekerta, yaitu Vrit (persamaan dalam bahasa
inggris dapat di maknai dengan write) yang artinya ada atau terjadi. Sebagian ada yang
menyebutnya dengan Vritta, artinya kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Vritta
dalam bahasa Indonesia berarti berita atau warta. Dalam kamus bahasa Indonesia karya
W.J.S. Poerwodarminta, berita diartikan sebagai kabar atau warta. Sedangkan dalam
kamus besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi
laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Jadi, berita dapat dikaitkan
dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi. Berita (news) merupakan informasi yang
layak disajikan kepada public. Berita yang tergolong layak adalah informasi yang sifatnya
factual, actual, akurat, objektif, penting, dan tentu saja menarik perhatian public.
Biasanya, berita berupa pernyataan yang di publikasikan melalui media massa. Jenis
berita dibagi menjadi dua, yaitu berita berat (hard news) dan berita ringan (soft news).

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Menurut Dr. Willard C. Bleyer pengertian berita adalah sesuatu yang termassa (baru)
yang di pilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu, ia dapat menarik
atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca surat kabar tersebut.
Sedangkan menurut Mitchel V. Charnley pengertian berita adalah laporan yang tepat
waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua
duanya bagi masyarakat luas.
Jenis berita di bagi menjadi dua, yaitu berita berat (hard news) dan berita ringan (soft
news). Berita berat (hard news) adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting
bagi masyarakat baik sebagai individu , kelompok maupun organisasi. Hard news
tergolong berita langsung. Aktualitas merupakan unsur penting dari berita penting. Dan
berita ringan (soft news) seringkali disebut juga dengan feature, yaitu berita yang tidak
terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita berita
semacam ini seringkali lebih menitik beratkan pada hal hal yang dapat menakjubkan
atau megherankan pemirsa. Ia juga dapat menimbulkan simpati. Dengan kata lain soft
news langsung menyentuh emosi pembaca, misalnya keterharuan, kegembiraan, kasihan,
kegemaran, kelucuan, kemarahan, dan lain lain. Objek nya bisa manausia, hewan,
benda, tempat, atau apa saja yang dapat menarik perhatian pemirsa. Berita ringan sangat
cocok untuk majalah karena tidak terikat aktualisasi.

2.2 Berita Ringan (Soft News)


Berita soft news adalah berita yang dari segi struktur penulisan relatif lebih luwes, dan
dari segi isi tidak terlalu berat. Soft news umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau
ketat, khususnya dalam soal waktunya. Misalnya: tulisan untuk menggambarkan kesulitan
yang dihadapi rakyat kecil akibat krisis ekonomi akhir-akhir ini. Selama krisis ekonomi
ini masih berlanjut, berita itu bisa diturunkan kapan saja. Atau tulisan tentang artis
Meriam Bellina, yang punya hobi baru mengkoleksi pot bunga antik. Biasanya lebih
banyak mengangkat aspek kemanusiaan (human interest).
Dari segi bentuknya, soft news masih bisa kita perinci lagi menjadi dua yaitu news
feature dan feature. Feature adalah sejenis tulisan khas yang berbentuk luwes, tahan
waktu, menarik, strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek kemanusiaan.
Panjang tulisan feature bervariasi dan boleh ditulis seberapa panjang pun, sejauh masih
menarik. Misalnya, feature tentang kehidupan sehari-hari nelayan di Marunda. Sedangkan

2
news feature adalah feature yang mengandung unsur berita. Misalnya, tulisan yang
menggambarkan peristiwa penangkapan seorang pencuri oleh polisi, yang diawali dengan
kejar-kejaran, tertangkap, lepas lagi, dan semua liku-liku proses penangkapan itu
disajikan secara seru, menarik, dan dramatis, seperti kita menonton film saja.
Soft News adalah berita ringan, cenderung menghibur, dan laporan peristiwa yang
humanis (manusiawi). Prinsip penulisan Soft News tidak terikat pada struktur piramida
terbalik sebab yang akan ditonjolkan bukan unsur pentingnya, tetapi unsur yang bisa
menyentuh perasaan khalayak (human touch) atau unsur menghiburanya. Soft News
menginformasi tentang latar belakang masalah/tokoh atau cerita bernuansa human
interest.
Ciri-Ciri Soft News:
1. Bisa dipublikasikan kapan saja. Tidak terikat waktu.
2. Mementingkan human interest (mengangkat aspek kemanusiaan).
3. Penyusunan berita bersifat luwes dan berstruktut tidak kaku.
4. Dibagi menjadi dua jenis, yaitunews feature (feature yang mengandung unsur
berita) dan feature (sejenis tulisan khas yang berbentuk luwes, tahan waktu,
menarik, strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek kemanusiaan.)
5. Tidak ada pembatasan jumlah kata.
6. Selain memberi informasi, juga bersifat menghibur.

A. Jenis Berita Soft News


Soft news terbagi menjadi dua jenis yaitu News Feature dan News Analysis. Pada
dasarnya, kedua bentuk tulisan jurnalistitk ini sama saja, mengandung unsur unsur
berita (5W+1H). Yang membedakan adalah pada kedalaman tulisan serta kedalaman
informasi dan gaya bahasanya dalam kandungan berita tersebut. News feature, 5W+1H)
memuat unsur berita, menambahkan informasi lebih dalam pada rangkaian peristiwa
penggalian tokoh, informasi soal isi human interest. Lalu gaya bahasanya, ringan,
menggugah pikiran dengan fakta fakta yang sifatnya humanis, jalan cerita disajikan
dengan cara lebih bertutur. Menurut M. Nurkholis Ridwan, feature adalah tulisan yang
tidak bersifat berita langsung sehingga pegangan utama 5W+1H) bisa diabaikan. Adapun
Wolseley dan Campbell, dalam buku Exploring Journalism, mendefinisikan feature
sebagai asinan dalam sajian makanan. Ia tidak memberikan kalori utama, namun
membangkitkan selera makanan sekaligus sebagai penyedap. Agar feature menarik,
perhatikan judul, kalimat pembuka dan uraian kalimat kalimatnya agar mengalir sesuai
fakta yang ada. Sedangkan News analysis, 5W+1H) Memuat unsur berita, menyajikan
data yang lebih dalam, menyajikan analisi,sebab akibat sebuah persoalan, menganalisis
motif motif tokoh dalam peristiwa tersebut. Lalu gaya bahasanya, lugas, diksi lebih

3
beragam, menginformasikan data data dan menganalisisnya, seringkali di bantu dengan
menggambarkan fakta melalui gambar atau tabel.
Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan, tetapi
mengenai sesuatu yang menarik. Berita ini biasa diambil dari sisi lain suatu kejadian
penting. Berita ringan cocok dimuat di majalah karena tidak terikat unsur aktualitas.
Biasanya berita ringan dapat menyentuh perhatian dan emosi pembaca. Contoh nya,
berita tentang kehidupan artis Titik Puspa semasa kecil. Namun, untuk menghasilkan
tulisan jurnalistik menjadi yang berkualitas, syarat pelaporan liputan berikut harus di
penuhi, yaitu :
1. Menuliskan fakta peristiwa mejadi sebuah kisah yang memasukan human interest
sehingga menjadi berita yang menarik.
2. Menggunakan bahasa, kata dan kalaimat yang ringkas, sederhana dan tepat. Alur
cerita mengalir dengan jernih.
3. Mampu membuat paragraph paragraph pendek agar isi berita mudah di pahami
pembaca.
4. Menggunakan struktur penulisan berita degan cara naratif (bercerita), namun tetap
dalam bahasa jurnalistik yang sederhana. Dengan demikian, kisah peristiwa yang
ditulis menjadi enak dibaca.

B. Contoh News Feature dan Feature

1. Contoh News Feature

Caption
Hal (50 hari) tengah dalam perawatan petugas medis di RS PMI Bogor, Rabu
(26/10/2011). Ia dititipkan kepada nenek nya karena sang ibu bekerja sebagai
pembantu di Jakarta sejak usianya tujuh hari. Kondisi nya sangat menyedihkan,
tinggal kulit pembalut tulang.

BAYI INI TINGGAL KULIT PEMBALUT TULANG


BOGOR, KOMPAS.com Hal, bocah perempuan berusia 50 hari, mendapat
perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Plang Merah Indonesia di
Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu(26/11/2016) pagi. Tubuh nya terlihat begitu kurus
dengan napas tersengal sengal.
Dokter dan perawat masih berupaya membuat kondisi bayi malang itu tenang.
Belum diketahui berapa berat tubuh nya, tetapi tulang mungil bayi itu terlihat begitu
jelas dari balik kulitnya.
ini cucu keponakan saya. Di titipkan sejak berusia 7 hari. Biasanya di beri susu
kaleng karena ibu nya bekerja sebagai pembantu di Jakarta, tutur Yayat (54) yang
tinggal di Desa Cemplang, kecamatan Cibungbulang, Kabutpaten Bogor.

4
Menurut dia, dua hari terakhir ini Hal tidak enak badan dan tak bisa tidur. Bayi itu
juga terus menerus buang air besar. Setelah itu, ia membawanya ke puskesmas lalu
di rujuk ke RS PMI Bogor.

2. Contoh Feature Human Interest


Ucapkan Diet Plastik untuk Lingkungan
KERTOSONO- Rahman (26), yang biasa dipanggil Pimen, salah satu anggota
Komunitas Nol Sampah dari Surabaya memberikan banyak pengetahuan para peserta
Ekspedisi Brantas 3 (20/12). Salah satunya yaitu penyebab utama kerusakan yang
terjadi pada lingkungan. Menurut Rahman, kerusakan lingkungan sebagian besar
disebabkan oleh manusia sendiri.
Saat ini, masalah terbesar yang harus dibrantas adalah maraknya penggunaan
bahan plastik. Kebanyakan dari masyarakat mengabaikan hal tersebut. Banyak
masyarakat yang beranggapan bahwa tidak ada dampak apapun setelah memakai
bahan plastik. Padahal jika mereka mengetahui dampak dari penggunaan plastik bisa
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Plastik mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan. Sekali pakai dan
terbuang, maka satu titik tanah akan mengalami kerusakan. Apalagi hampir seluruh
dunia masih menggunakan bahan palstik. Berapa luaskah tanah yang sudah
mengalami kerusakan?
Rahman mengatakan, ia masih banyak menemukan masyarakat yang
menggunakan bahan plastik terutama di daerah pedesaan. Mungkin kurangnya
pengetahuan, mereka hidup serba apa adanya tanpa memperhatikan keseimbangan
lingkungan, ujarnya.
Ini harus dihentikan, tegas Rahman. Lama kelamaan bumi kita akan
ambruk hanya karena berawal dari hal kecil seperti sekarang ini, lanjutnya.
Di warung, toko, supermarket bahkan mall, sebagian besar masih menggunakan tas
kresek sebagai pembungkusnya. Tas kresek terbuat dari bahan yang tidak mudah
terurai oleh tanah. Hal ini yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
Rahman beserta rekan-rekannya dari Komunitas Nol Sampah mengajak
masyarakat untuk menanggulangi masalah plastik. Mereka biasa menyebutnya
dengan Diet Tas Kresek. Dengan dibuatnya tas dari bahan kain, tidak akan merusak
lingkungan. Harapannya, masyarakat bisa mengikuti apa yang Rahman dan kawan-
kawan lakukan demi menjaga

5
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Berita ringan (soft news) seringkali disebut juga dengan feature, yaitu berita
yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita
berita semacam ini seringkali lebih menitik beratkan pada hal hal yang dapat
menakjubkan atau megherankan pemirsa. Berita soft news adalah berita yang dari segi
struktur penulisan relatif lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat. Soft news
umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat, khususnya dalam soal waktunya.
Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan, tetapi
mengenai sesuatu yang menarik. Berita ini biasa diambil dari sisi lain suatu kejadian
penting. Berita ringan cocok dimuat di majalah karena tidak terikat unsur aktualitas.
Biasanya berita ringan dapat menyentuh perhatian dan emosi pembaca.

3.2 Saran

Soft News adalah berita ringan yang dapat dinikmati oleh semua khalayak,
masyarakat dapat disuguhkan dengan berita yang berisi tentang berita berita yang ringan
tidak membuat pembaca atau penikmatnya merasa pusing. Soft news dapat dijadikan sebagai
selingan berita dari hard news. Soft news yang disuguhkan juga dapat memberi hiburan.
Untuk itu alangkah baiknya setelah membaca atau mendengarkan hard news (berita berat)
bisa diselingi dengan membaca soft news (berita ringan).

6
DAFTAR PUSTAKA

Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik. Ciawi Bogor:
Ghalia Indonesia

Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan. Yogyakarta: C. V. Andi Offset

Maharani, Maesita. 2008. Reportase Dasar Dan Penulisan Berita. Jakarta: Permata Equator
Media

Anda mungkin juga menyukai