Anda di halaman 1dari 18

MANAGERIAL ORGANISASI PERS MEDIA

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Pers Media
Yang Diampu oleh Bapak Muclis, S.Sos.I., M.Kom.I

Disusun Oleh Kelompok 2:


1. Fathor Rozy Has
2. Ida Qomariyatul Kamaliyah
3. Zuhal Murniati

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ”Managerial
Organisasi Pers Media” ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai
bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Selawat dan salam kami kirimkan
kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW., keluarga, para
sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca
terutama dosen pengampu. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfat bagi
kita semua.

Pamekasan, 23 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Manajemen Organisasi Pers Media ...................................................... 3
B. Struktur Organisasi .............................................................................. 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikat manajemen adalah “proses koordinasi berbagai sumber daya”
organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. Pers adalah lembaga
penerbitan media massa cetak, seperti surat kabar, tabloid, majalah, dan buku.
Dalam bahasa inggris, pers berarti mesin pencetak, mencetak, orang-orang yang
terlibat dalam kepenulisan atau produksi berita, menekan, dan sebagainya. Dalam
Leksikon Komunikasi, pers punya banyak arti, seperti usaha percetakan atau
penerbitan; usaha pengumpulan atau penyiaran berita; penyiaran berita melalui
media massa; dan orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita. Ada pula
pendapat, pers merupakan singkatan dari persurat kabaran. Manajemen pers
adalah proses pengelolaan berupa koordinasi unsur-unsur terkait dalam penerbitan
pers.1
Aktifitas manajemen selama ini secara standar diterapkan pada satu susunan
struktur aktifitas manajemen saja, namun berdasarkan perkembangan sosial yang
terjadi, terutama dengan semakin majunya dunia informasi-standarisasi aktivitas
manajemen pun mengalami perubahan yang menakjubkan. Aktivitas manajemen
tidak hanya terpaku pada satu jalur kepentingan saja (materiel indicator), tetapi
menjalar keberbagai arah yang selama ini tabu untuk disentuh (inmateriel
indicator). Penanganan pengelolaan aktivitas inmaterial yang selama ini
merupakan bagian dari penanganan pengelolaan material, saat ini justru harus
dipisahkan. Menurut para ahli manajemen saat ini, tanggungjawab keduanya
memiliki karakter aktivitas yang sangat berbeda, yang jika dipisahkan akan
menghasilkan bertambahnya nilai produktivitas didalam pengelolaan manajemen
suatu institusi.2
Pers sebagai organisasi penyiaran, dalam hal ini pers merupakan lembaga
atau organisasi pelaksanaan kegiatan jurnalistik, dimana kegiatan jurnalistik pada

1
https://fedri-hidayat.blogspot.com/2009/10/manajemen-pers.html
2
Ibid.
hakikatnya merupakan penyiaran informasi tentang peristiwa yang terjadi sehari-
hari, maka pers pun merupakan suatu lembaga atau organisasi penyiaran.3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penyusun dapat
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana proses manajemen organisasi pers media?
2. Apa saja struktur organisasi dalam pers media?

C. Tujuan
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun dari beberapa
masalah yang telah dirumuskan:
1. Untuk mengetahui proses manajemen organisasi pers media
2. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam pers media.

3
https://itha911.wordpress.com/jurnalistik/organisasi-dan-manajemen-pers/
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Organisasi Pers Media


1. Organisasi Pers
Organisasi pers adalah organisasi wartawan dan organisasi perusahaan
pers.4 Organisasi-organisasi tersebut mempunyai latar belakang sejarah, alur
perjuangan dan penentuan tatakrama professional berupa kode etik masing-
masing. PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) yang lahir di Surakarta, dalam
kongresnya yang berlangsung tanggal 8-9 Februari 1946 dan SPS (Serikat
Penerbit Surat Kabar) yang lahir di serambi Kepatihan Yogyakarta pada hari
Sabtu tanggal 8 Juni 1946, merupakan komponen penting dalam pembinaan
pers Indonesia. Ketika itu di Indonesia sedang berkobar revolusi fisik
melawan kolonialisme Belanda yang mencoba menjajah kembali negeri kita.5
Dari organisasi inilah adanya komponen sistem pers nasional, yang di
dalamnya terdapat Dewan Pers sebagai lembaga tertinggi dalam sistem
pembinaan pers di Indonesia dan memegang peranan utama dalam
membangun institusi bagi pertumbuhan dan perkembangan pers,6 serta
melindungi kehidupan pers di Indonesia.7
Dewan pers yang independent, dibentuk dalam upaya mengembangkan
kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional.

a. Dewan pers melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:


1) Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain;
2) Melakukan pengkajian untuk pengembangan pers;
3) Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik;
4) Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian
pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan
pemberitaan pers;
5) Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat dan
pemerintah;

4
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers Pasal 1:5
5
http://top-studies.blogspot.com/2015/04/pengertian-organisasi-pers.html
6
Ibid.
7
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Pers
6) Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan
di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan;
7) Mendata perusahaan pers.

b. Anggota Dewan Pers terdiri dari:


1) Wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan;
2) Pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh organisasi perusahaan
pers;
3) Tokoh masyarakat, ahli di bidang pers dan atau komunikasi, dan
bidang lainnya yang dipilih oleh organisasi wartawan dan organisasi
perusahaan pers.

c. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pers dipilih dari dan oleh anggota.
d. Keanggotaan Dewan Pers sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan
dengan keputusan Presiden.
e. Keanggotaan Dewan Pers berlaku untuk masa tiga tahun dan sesudah
itu hanya dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.
f. Sumber pembiayaan Dewan Pers berasal dari :
1) Organisasi pers;
2) Perusahaan pers;
3) Bantuan dari negara dan bantuan lain yang tidak mengikat.8

Organisasi pers yang sah dan diakui oleh Dewan Pers hanya ada 7
organisasi. Ke tujuhnya sudah menjadi konstituen Dewan Pers, yakni Serikat
Perusahan Pers (SPS), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia
(PRSSNI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi
Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi
Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).9

2. Mekanisme Manajemen Organisasi Pers


Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan relatif dan diidentifikasi yang bekerja atas dasar terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

8
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers Pasal 15:1-7
9
https://www.swamedium.com/2019/08/21/dewan-pers-hanya-7-organisasi-pers-yang-diakui/
Organisasi ada untuk mencapai sesuatu. “Sesuatu” ini adalah tujuan, dan
tujuan tersebut biasanya tidak dapat dicapai oleh individu yang bekerja
sendiri, tetapi hal tersebut sangat mungkin untuk dicapai melalui usaha
kelompok.10
Memahami istilah “manajemen” adalah sesuatu yang niscaya dalam
perspektif keorganisasian. Manajemen sangat dibutuhkan oleh sebuah
organisasi, karena tanpa manajemen semua akan sia-sia dan pencapaian
tujuan akan lebih sulit. Manajemen mencakupi semua kegiatan yang
diorganisir dan di semua organisasi. Manajemen tidak hanya terfokus pada
kegiatan bisnis semata, tetapi dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja
bersama (organisasi) untuk mencapai tujuan bersama pula.11
Pengertian manajemen secara harfiah berarti mengelola atau mengatur,
sedangkan pengertian pers merupakan suatu lembaga penerbitan media massa
cetak seperti majalah, surat kabar, tabloid dan lainnya. Dengan begitu,
maka pengertian manajemen pers secara umum adalah suatu usaha atau cara
untuk mengelola media massa berupa koordinasi dengan unsur-unsur yang
terkait di dalamnya.

Dari pengertian manajemen pers tersebut, maka prosedur manajemen


mengacu pada konsep fungsi manajemen dari Henry Fayol yang disingkat
POAC:
a. Planning (Perencanaan)
Dalam perencanaan mencakup persiapan sumber daya manusia
berserta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pers. Perencanaan
membahas hal-hal yang terkait dengan strategi dan bagaimana perusahaan
pers akan membuat, menjual dan mendistribusikan produknya.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pada komponen ini menyangkut struktur organisasi dalam pers
seperti redaksi, tata usaha/ pemasaran dan produksi/ percetakan. Ketiga hal
tersebut merupakan unsur dasar yang harus ada dalam sebuah bisnis pers.

10
http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=berita&var=detail&id=253
11
Ibid.
Setiap bagian memiliki job description yang berbeda dan bertanggung
jawab terhadap tugas masing-masing.
c. Acting (Pelaksanaan)
Segala perencanaan dan strategi yang sudah dibuat, kemudian
diimplementasikan atau dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku
di perusahaan pers. Pada tahap ini sangat menentukan keberhasilan bisnis
pers termasuk bagaiman pers dapat diterima di masyarakat.
d. Controlling (Pengendalian)
Dengan adanya UU yang memuat tentang kebebasan pers, tidak
berarti bisnis pers yang Anda jalankan bisa sepenuhnya bebas. Adanya
unsur pengendalian di dalam bisnis pers yang Anda kembangkan akan
membantu mempertahankan bisnis tersebut.12

B. Struktur Organisasi
Lembaga atau perusahaan pers, sebagaimana lembaga atau perusahaan
pada umumnya, memiliki struktur organisasi yang terdiri dari berbagai macam
jabatan. Jabatan-jabatan tersebut disusun berdasarkan fungsi-fungsinya dan setiap
jabatan memiliki tugasnya masing-masing, yaitu:
1. Dewan Redaksi
Dewan Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin
Redaksi dan Wakilnya, Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang
kompeten menjadi penasihat bagian redaksi. Dewan Redaksi bertugas
memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan
redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting
redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat sensitif atau sesuai-
tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi penerbitan yang
sudah disepakati.

2. Pemimpin Umum
Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke
dalam maupun ke luar. Dapat melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap
hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan

12
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-pers.html
(redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang menyangkut
pengusahaan penerbitan.

3. Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi (Pemred, Editor in Chief) bertanggung jawab
terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus
mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Di surat kabar
mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh
kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan.
Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas penulisan dan isi Tajuk
Rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk Opinion). Jika
Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur
Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang Redaktur,
bahkan seorang Reporter atau siapa pun yang mampu menulisnya dengan
menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
Berikut ini tugas Pemimpin Redaksi secara lebih terinci:
a. Bertanggungjawab terhadap isi redaksi penerbitan
b. Bertanggungjawab terhadap kualitas produk penerbitan
c. Memimpin rapat redaksi
d. Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan
dimuat pada setiap edisi.
e. Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto, dan desain untuk sebuah
penerbitan
4. Sekretaris Redaksi
Seorang Sekretaris Redaksi memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga
yang berkaitan dengan pemberitaan
b. Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran,
konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan
kerja
c. Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk mensuport kebutuhan
kerja para wartawan dalam meliput satu acara yang mengharuskan
membuat tanda pengenal seperti menyiapkan
d. Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan, rapat cheking, rapat
final.
5. Redaktur Pelaksana
Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Redaktur
Eksekutif, Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama dengan
Pemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung
aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.
Adapun rincian tugas Redaktur Pelaksana adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja redaksi sehari-hari
b. Memimpin rapat perencanaan, rapat cecking, dan rapat terakhir sidang
redaksi
c. Membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan
d. Bertanggung jawab terhadap isi redaksi penerbitan dan foto
e. Mengkoordinasi kerja para redaktur atau penanggungjawab rubrik/desk
f. Mengkoordinasikan alur perjalanan naskah dari para redaktur ke bagian
setting atau lay out.
g. Mengkoordinator alur perjalanan naskah dari bagian setting atau lay out
ke percetakan
6. Redaktur
Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas
utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas
penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di
internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur
Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi
rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu
rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb. Karena itu ia
dikenal pula dengan sebutan “Jabrik” atau Penanggung Jawab Rubrik.
Berikut ini tugas seorang redaktur secara lebih terinci:
a. Mengusulkan dan menulis suatu berita dan foto yang akan dimuat untuk
edisi mendatang
b. Berkoordinasi dengan fotografer dan riset foto dalam pengadaan foto
untuk setiap penerbitan
c. Membuat lembar penugasan atau Term Of Reference (TOR) kepada
para reporter dan fotografer.
7. Koordinator Liputan
Koordinator Liputan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai acara: seminar, press
conference, acara DPR dll
b. Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan reporter
c. Memberikan lembar penugasan kepada reporter/wartawan dan
fotografer
d. Mengadministrasikan tugas-tugas yang diberikan kepada setiap reporter
e. Memantau tugas-tugas harian para wartawan/reporter.
8. Reporter
Di bawah para editor adalah para reporter. Mereka merupakan
“prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya,
merupakan tugas pokoknya.
Ini adalah jabatan terendah pada bagian redaksi. Tugasnya adalah
melakukan reportase (wawancara dan sebagainya ke lapangan). Karena itu,
merekalah yang biasanya terjun langsung ke lapangan, menemui nara sumber,
dan sebagainya.
Tugas seorang reporter secara lebih terinci adalah sebagai berikut:
a. Mencari dan mewawancarai sumber berita yang ditugaskan redaktur
atau atasan
b. Menulis hasil wawancara, investasi, laporan kepada redaktur atau
atasannya
c. Memberikan usulan berita kepada redaktur atau atasannya terhadap
suatu informasi yang dianggap penting untuk diterbitkan.
9. Redaktur Bahasa / Korektor Naskah
Seorang Redaktur Bahasa / Korektor Naskah memiliki tugas sebagai
berikut:
a. Memeriksa, mengedit, dan menyempurnakan naskah sesuai dengan
penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar
b. Menyesuaikan naskah yang sudah diedit dalam bahasa Indonesia ke
dalam Bahasa Jurnalistik
c. Mengubah pengulangan kata-kata yang sama dalam satu tulisan,
sehingga kalimat dalam naskah menjadi bervariasi.
d. Mengedit penggunaan logika bahasa, alur naskah
e. Menyeragamkan style penulisan masing-masing redaktur, sehingga
gaya penulisan seluruh naskah menjadi sama
f. Memeriksa naskah kata per kata, penggunaan titik, koma, tanda
seru, titik dua.
g. Mengedit penggunaan kata yang berasal dari bahasa asing, bahasa
daerah, bahasa slank sehingga mudah dimengerti pembaca.
10. Fotografer
Fotografer (wartawan foto atau juru potret) tugasnya mengambil
gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk
melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra
kerja yang setaraf dengan wartawan tulisan (reporter).
Jika tugas wartawan tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan
berita, opini, atau feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik
(Journalistic Photography, Photographic Communications). Fotografer
menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi
foto jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to
persuade), dan menghibur (to entertain).
11. Koresponden
Selain reporter, media massa biasanya juga memiliki Koresponden
(correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di
negara lain atau di kota lain (daerah), di luar wilayah di mana media
massanya berpusat.
12. Kontributor
Kontributur atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak
tercantum dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi
secara fungsional. Termasuk kontributor adalah para penulis artikel,
kolomnis, dan karikaturis. Para sastrawan juga menjadi kontributor ketika
mereka mengirimkan karya sastranya (puisi, cerpen, esai) ke sebuah media
massa.
Wartawan Lepas (Freelance Journalist) juga termasuk kontributor.
Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada media massa
tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di media mana
saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat.
Termasuk kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja
untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap
perusahaan tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau
dimuat.
13. Riset, Pustaka, dan Dokumentasi
Bagian Riset, Pustaka, dan Dokumentasi memiliki tugas sebagai
berikut:
a. Mencari data-data, artikel, tulisan yang dibutuhkan untuk sebuah
penulisan oleh reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan Pemimpin
Perusahaan.
b. Mencari dan menata buku-buku yang berkaitan dengan tugas dan kerja
para wartawan
c. Menata majalah, surat kabar, dan tabloid setiap hari dan menyimpannya
dengan baik sesuai aturan
d. Melakukan kerja sama dengan bagian riset dan dokumentasi perusahaan
lainnya seperti barter majalah, koran, tabloid, dan buku.
e. Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila dalam melaksanaan tugas
menemukan data-data atau informasi penting
14. Artistik
Bagian Artistik memiliki tugas sebagai berikut:
a. Merancang cover atau kulit muka
b. Membuat dummy atau nomor contoh sebelum produk di cetak dan
dijual ke pasar
c. Mendesain dan melay out setiap halaman dengan naskah, foto, dan
angka-angka
d. Mengatur peruntukan halaman untuk naskah
e. Menulis judul berita,anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap
naskah.
15. Pracetak
Bagian Pracetak memiliki tugas sebagai berikut:
a. Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin redaksi ke percetakan
untuk dicetak
b. Mengawasi proses pencetakan di percetakan
c. Menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari percetakan
d. Bersama dengan bagian distribusi, segera mengedarkan produk tersebut
ke pasar.
16. Pemimpin Usaha
Pemimpin Usaha berada dibawah Pemimpin Umum, sejajar dengan
Pemimpiin Redaksi. Kalau Pemimpin Redaksi hanya berurusan dengan
masalah keredaksian, maka Pemimpin Usaha khusus berurusan dengan
masalah komersial.
Pemimpin Usaha bertugas menyebarluaskan media massa, yakni
melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (selling) media massa.
Pemimpin Usaha ini membawahi Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran,
Manajer Sirkulasi / Distribusi, dan Manajer HRD (Human Resource
Development).13

13
https://abdurrosyid.wordpress.com/2009/08/13/mengenal-organisasi-pers/
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa:
1. Organisasi pers yaitu organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers.
Pada proses manajemen pers media terdapat empat komponen fungsi
penting yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian.
2. Pada struktur organisasi pers media ada beberapa jabatan di dalamnya,
yaitu Dewan Redaksi, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi, Sekretaris
Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur, Koordinator Liputan, Reporter,
Redaktur Bahasa / Korektor Naskah, Fotografer, Koresponden,
Kontributor, Riset, Pustaka, dan Dokumentasi, Artistik, Pracetak, serta
Pemimpin Usaha.

B. Saran
Demikianlah hasil dari makalah yang dapat kami hasilkan, kami
menyadari masih banyak kekurangan dan kejanggalan dari pada penulisan, maka
dari itu kami harapkan masukan dan saran yang dapat membangun dari dosen
pengampu, kami mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://top-studies.blogspot.com/2015/04/pengertian-organisasi-pers.html
https://abdurrosyid.wordpress.com/2009/08/13/mengenal-organisasi-pers/
https://fedri-hidayat.blogspot.com/2009/10/manajemen-pers.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Pers
https://itha911.wordpress.com/jurnalistik/organisasi-dan-manajemen-pers/
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-pers.html
https://www.swamedium.com/2019/08/21/dewan-pers-hanya-7-organisasi-pers-
yang-diakui/
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers
http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=berita&var=detail&id=253

Anda mungkin juga menyukai