Disusun Oleh:
Kelompok 8:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Jurnalistik” ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Jurnalistik Semester 3 Kelas D Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan terlibat dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
Sekian ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Penulis juga
berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun karena makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Dengan demikian, penulis bisa lebih baik lagi
dalam menyusun makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................5
PENUTUP.........................................................................................................................5
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6
2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
fikiran, komenter, dan kritik yang bersifat menyeluruh dan tuntas, tidak
membedakankelompok, golongan dan agama. Pers dalam kehidupannya memiliki
tanggung jawab yang harus dipikul dalam konteksnya sebagai media. Macam dan
sifat tanggung jawab pers bersifat relatif di tiap negara namun pada dasarnya
semua tanggung jawab tersebut berlandaskan pada Kode etik pers yang mana
merupakan dasar dari cara kerja pers.
Pers Indonesia diatur dalam UU pers No. 40 Tahn 1999. Ini merupakan
UU pers yang baru, memuat berbagai perubahan sistem pers yang mendasar atau
sistem pers sebelumnya. hal ini dimaksudkan afgar pers berfungsi secara
maksimal seperti diamanatkan oleh pasal 28 UUD 1945. Fungsi yang maksimal
tersebut diperlukan karena kemerdekaan pers adalah suatu perwujudan kedaulata
rakyat dan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyaralkat, berbangsa dan bernegara yang demokratis.Pencabutan undang
undang yang lama dan digantikannya denga yang baru hakikatnya merupakan
pencerminan adanya perbedaan nilai – nilai dasar politis ideologis antara orde
baru dengan orde reformasi. hal ini tampak jelas pada konsideransi undang –
undang pers yang baru. Dalam konsideransi itu antara lain dinyatakan bahwa
undang – undang tentang ketentuan pers yang lama dianggap sudah tidak sesuai
dengan perkembanngan zaman.
Lahirnya UU pers yang baru no. 40 tahun 1999 didasarkan atas
pertimbangan bahwa UU No.11 Tahun 1966 tentang ketentuan pokok pers
sebagaimana telah diubah lagi dengan UU Nu. 04 Tahun 1967 dan diubah lagi
dengan UU No. 21 Tahun 1982. Dianggap sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman.
Falsafah di bidang moral pers yaitu mengenai kewajiban – kewajiban pers,
baik dan buruknya ers, pers yang benar, dan pers yang mengatur perilaku pers di
namakan etika pers. Dengan kata lain, etika pers berbicara tentang apa yang
seharusnya dilakukan orang – orang yang terlibat dalam kegiatan pera. Sumber
etika pers adalah kesadaran moral, yaitu pengetahuan baik dan buruk, benar dan
salah, tepat maupun tidak bagi orang yang terlibat dalam kegiatan pers.
Wartawan memiliki kebebasan yang disebut kebebasan pers, yakni kebebasan
mencari, memperoleh, menyebarluaskan gagasan dan informasi. UU No. 40
6
Tahun 1999 tentang pers menyebutkan, Kebebasan pers terjamin sebagai hak asasi
warga negara., bahkan pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pelarangan
penyiaran (pasal 4 ayat 1). Pihak yang mencoba menghalangi kemerdekaan pers
dapat dikenai tindak pidana penjara maksimal 2 (dua) tahun atau denda Rp. 500 jt
(pasal 18 ayat 1). Meskipun demikian kebebasan disini dibatasi dengan kewajiban
menghormati norma – norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas
preduga tak bersalah (pasal 5 ayat 1).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salat adalah
8
DAFTAR PUSTAKA
As-Syafi’i, Syaikh Al-Imam Al-‘Alim Al-‘Allamah Syamsuddin Abu Abdillah
Muhammad bin Qasim. Kitab Fathul Qorib, n.d.
Herawati, Isnaini. “Sholat Dan Kesehatan.” publikasiilmiah.ums.ac.id (n.d.).
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/876/6.
ISNAENI.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Rizal Mubit. “Formulasi Waktu Salat Perspektif Fikih Dan Sains.” Al-Marshad:
Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan 3, no. 2 (2017): 41–55.
Online, NU. “Makna Dan Hikmah Shalat.” Islam.Nu.or.Id. Last modified 2017.
https://islam.nu.or.id/shalat/makna-dan-hikmah-shalat-l3yO8.
Rifa’i, Moh. Fiqih Islam Lengkap. Toha Putra, n.d.
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=r10MEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=sejarah+fiqih+isla
m&ots=mWO4-AOKcn&sig=qw-
KSGUBwezh5srfKJGlOc2rBNU&redir_esc=y#v=onepage&q=sejarah fiqih
islam&f=false.